Penangkapan dan penyimpanan karbon
Penangkapan dan penyimpanan karbon adalah suatu proses penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida selama persiapan bahan bakar fosil maupun dari limbah hasil pembakarannya. Kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon dilakukan pada pembangkit listrik dan proses pengolahan gas alam. Pemanfaatan lain dari penangkapan dan penyimpanan karbon adalah produksi bahan kimia dan bahan bangunan. Beberapa produk yang dihasilkan di antaranya yaitu hidrogen, amonia, besi, baja, dan semen. Gas-gas lain dilibatkan selama proses penangkapan dan penyimpanan karbon. Setelah ditangkap, karbon disimpan dalam waktu yang lama di tempat penyimpanan yang jauh dari atmosfer. Wadah penyimpanan karbon berukuran besar dan mampu menampung emisi dalam periode tahunan.[1]
Kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon mulai dilakukan di Amerika Serikat pada akhir tahun 1970-an. Penerapannya pada sebuah pembangkit listrik di Lubbock, Texas selama proses injeksi karbon dioksida dalam sumur-sumur minyak tua guna peningkatan produksi minyak. Di bidang industri, proses penangkapan dan penyimpanan karbon digunakan pada industri kimia dan industri makanan. Negara maju seperti Norwegia dan Kanada memanfaatkan penangkapan dan penyimpanan karbon sebagai mitigasi bencana pemanasan global. Hal yang sama juga dilakukan oleh negara berkembang seperti Aljazair. Secara umum, teknik penangkapan dan penyimpanan karbon dibagi menjadi tiga, yaitu teknik penangkapan pasca-pembakaran, selama pembakaran dan pra-pembakaran.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Intergovernmental Panel on Climate Change (2005). Metz; et al., ed. IPCC Special Report on Carbon Dioxide Capture and Storage (PDF). New York: Cambridge University Press. hlm. 54. ISBN 978-0-521-68551-1.
- ^ Cahyadi, ed. (2015). PLTU Batubara Superkritikal yang Efisien (PDF). Tangerang Selatan: Balai Besar Teknologi Energi. hlm. 8. ISBN 978-602-1124-94-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-11-01. Diakses tanggal 2021-04-11.