Lompat ke isi

Penindasan Ahmadiyah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Para Muslim Ahmadi[n 1] telah menjadi subjek penindasan agama dan diskriminasi sejak awal berdiri pada tahun 1889. Agama Ahmadiyah berkembang dari aliran Syiah dan penganutnya menganut semua Rukun Islam dan Rukun Iman.[1] Oleh aliran Islam lain, Ahmadi dianggap sebagai non-muslim karena mereka meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah, sebagai Nabi setelah Muhammad dan Almasih. Mirza Ghulam Ahmad mendakwakan diri bahwa dia adalah Mujaddid abad ke-14 Hijriyah, dan Almasih dan Imam Mahdi yang dijanjikan dan ditunggu-tunggu oleh orang Islam.[2][3][4][5] Pendakwaan ini ditolak oleh orang Islam aliran lain.

Arab Saudi

[sunting | sunting sumber]
  • 14 Mei 2012, 2 orang Muslim Ahmadi asli Saudi dipenjara dan sampai sekarang tidak diketahui apa sudah bebas atau belum.[6]

Belarusia

[sunting | sunting sumber]
  • September 2003, Jamaah Muslim Ahmadiyah Belarusia termasuk dalam 16 organisasi keagamaan yang dilarang.[7]
  • November 2006, Jamaah Muslim Ahmadiyah Bulgaria dilarang karena "berlawanan dengan agama-agama yang dianut di sana."[8]

Indonesia

[sunting | sunting sumber]
  • Sejak 3 November 1976 sampai 17 Juli 2013, diterbitkan 9 fatwa yang menentang Islam Ahmadiyah di 8 negara bagian.[9]
  • 24 April 2009, Majelis Agama Islam Selangor melarang Jemaat Ahmadiyah Malaysia menggunakan masjid mereka di Selangor.[10]
  • 14 Agustus 2014, 39 Muslim Ahmadi ditangkap oleh kepolisian JAIS karena salat Jumat di masjid mereka.[11]

Palestina

[sunting | sunting sumber]
  • 8 Februari 2014, 11 Muslim Ahmadi ditangkap di kota Hebron, Tepi Barat, karena menyebarkan brosur-brosur tentang Ahmadiyah.[12]
  1. ^ Ahmadi adalah sebutan untuk pengikut Ahmadiyah

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) "The Ahmadi Muslim Community" Times Online. Diakses 15 Juli 2015.
  2. ^ (Inggris) Naeem Osman Memon (1994). An Enemy a Disbeliever a Liar, Claims of Hadhrat Ahmad. Islam International Publications. ISBN 1-85372-552-8. 
  3. ^ (Inggris) B.A Rafiq (1978). Truth about Ahmadiyyat, Reflection of all the Prophets. London Mosque. ISBN 0-85525-013-5. 
  4. ^ (Inggris) Mirza Tahir Ahmad (1998). Revelation Rationality Knowledge and Truth, Future of Revelation. Islam International Publications. ISBN 1-85372-640-0. 
  5. ^ (Inggris) Lago, Colin, ed. (2011). The Handbook of Transcultural Counselling and Psychotherapy. UK: McGraw-Hill Education (dipublikasikan tanggal 1 October 2011). hlm. 312. ISBN 9780335238514. 
  6. ^ (Inggris) 2 Years Behind Bars on Apostasy Accusation, Human Rights Watch. Diakses 17 Juli 2015
  7. ^ (Inggris) Ahmadiyya Muslims among banned religious organisations, Forum 18 News. Diakses 15 Juli 2015.
  8. ^ (Inggris) Ahmadis barred "because it is against the religions that people follow here", Forum 18 News. Diakses 15 Juli 2015.
  9. ^ Fatwa-fatwa tentang Ahmadiyah atau Qadiani[pranala nonaktif permanen], e-Fatwa. Diakses 17 Juli 2015.
  10. ^ (Inggris) MAIS forbids Ahmadiyya worship, The Nut Graph. Diakses 17 Juli 2015.
  11. ^ (Inggris) JAIS allegedly menace Ahmadis with arrest to continue Shariah trial halted by High Court, The Malay Mail Online. Diakses 17 Juli 2015.
  12. ^ (Inggris) PCHR is Concerned over the Arrest of Dozens of Civilians on the Grounds of Freedom of Opinion, Expression and Belief in the West Bank Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine., Palestinian Center for Human Rights. Diakses 15 Juli 2015.