Lompat ke isi

Pro Duta FC

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pro Duta FC
Nama lengkapPro Duta Futbol Club
JulukanKuda Pegasus
Kuda Keraton
Berdiri1986
Dibubarkan2017[1]
StadionStadion Baharuddin Siregar,
Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
(Kapasitas: 20.000)
PemilikPT. Pro Duta FC
Ketua(jabatan lowong)
SekretarisBelinda Siahaan
ManajerHandoyo Subosito
LigaLiga 3
2013Juara (playoff)

Pro Duta FC adalah sebuah klub sepak bola swasta profesional yang saat ini bermarkas di Stadion Baharuddin Siregar.

Pada musim Liga Prima Indonesia 2013, Pro Duta FC menjadi juara (Play-Off) Liga Prima Indonesia.

Asal mula Pro Duta FC (PDFC) dalam perkembangannya menjadi salah satu klub sepak bola tanah air bermula dari sebuah klub amatir anggota internal Persib Bandung yang mengikuti kompetisi dengan sejumlah klub binaan Maung Bandung lainnya. Saat itu Pro Duta masih dikenal dengan nama “Bandung Putra”.

Dalam rangka penyegaran kepengurusan pada 1986, “Bandung Putra” berganti nama menjadi “Pro”. Setahun kemudian, “Pro” sukses menjuarai Divisi I kompetisi internal Persib Bandung. Pada 1987, “Pro” kembali berganti nama menjadi “Pro Duta” untuk mengikuti kompetisi profesional yang digulirkan PSSI.

Sejak menjadi klub professional, “Pro Duta” memutuskan untuk memisahkan diri dari induknya (Persib Bandung). Klub ini kemudian memulai kiprahnya di Divisi Tiga Liga Indonesia zona Jawa Barat. Seiring dengan berjalannya waktu, pada musim kompetisi 2008/2009, “Pro Duta” sudah tampil di Divisi Satu Liga Indonesia dan setahun kemudian klub ini dipromosikan ke Divisi Utama Liga Indonesia 2009–2010.

Bersamaan dengan promosinya ke Divisi Utama, kepemilikan Pro Duta FC diambil alih oleh Bapak Sihar Sitorus pada tahun 2009. Di bawah pengelolaan PT. Produta FC, perombakan di tubuh tim dan manajemen pun dilakukan secara total. Pro Duta FC menjalani laga pertamanya dengan bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan bermaterikan pemain muda, klub yang berlogokan Kuda Pegasus ini mampu mempertahankan eksistensinya di Divisi Utama musim itu.

Memasuki musim keduanya di Liga Divisi Utama 2010/2011, Pro Duta FC mendapatkan dukungan sponsorship dari sebuah perusahaan pertambangan. Atas dasar kerja sama sponsorship tersebut, klub ini mengubah nama kompetisinya menjadi Pro Titan FC dan menjadikan Stadion Teladan Kota Medan sebagai markasnya.

Musim ketiga di Liga Divisi Utama 2011/2012 dijalani Pro Duta FC masih dengan bermaterikan para pemain muda dengan usia rata-rata 22 tahun. Kepindahan homebase klub ke Stadion Baharuddin Siregar, Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tidak menghalangi perjuangan tim untuk mengantarkan Pro Duta FC ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia di tanah air.

Keberanian untuk meraih impian dengan penuh semangat dan keyakinan telah menjadikan Pro Duta FC sebagai juara Group 1 dan berhasil promosi ke Liga Prima Indonesia 2013 setelah berhasil menjadi runner-up Divisi Utama Liga Indonesia 2011–2012.

Berlaga di kompetisi level tertinggi sepak bola Indonesia Liga Prima Indonesia 2013 bersama 15 klub besar Indonesia peserta Liga Prima Indonesia yaitu Arema Indonesia, Bontang FC, Persebaya 1927, Persema Malang, Perseman Manokwari, Persepar Palangka Raya, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiraja Kutaraja, PSIR Rembang, PSLS Lhokseumawe, PSM Makassar dan Semen Padang FC. Pro Duta FC tampil perkasa dengan menempati peringkat ketiga klasemen reguler dan resmi menjadi juara Liga Prima Indonesia 2013 setelah di final play-off menang atas Persepar Palangka Raya.

Kuda Pegasus

Pegasus atau kuda terbang merupakan istilah yang diambil dari sebuah mitologi yunani kuno. Pegasus melambangkan kebajikan dan sangat diyakini secara turun temurun sebagai sosok dewa atau malaikat penolong. Pegasus digambarkan sebagai kuda yang memiliki sayap putih lebar. Dengan sayapnya itu, Pegasus dianggap memiliki keistimewaan dan kekuatan. Dalam mitologi yunani disebutkan bahwa pegasus lahir dari darah medusa saat Perseus memenggal kepalanya. Disebutkan juga bahwa Pegasus ditunggangi oleh Bellerophon untuk melawan Chimera. Namun, ketika Bellerophon ingin menerbangkan Pegasus ke gunung Olympus, dia dihempaskan oleh Zeus. Tetapi Pegasus tetap terbang dan berhasil tiba di gunung Olympus. Di sinilah Pegasus menghabiskan hari-harinya dengan membawakan petir untuk Zeus.

“Somniare Aude Animo et Fide”

Tagline yang terukir di dalam logo klub ini terinspirasi dari bahasa latin yang memiliki makna “berani meraih impian dengan semangat dan keyakinan”.

Filosofi kuda Pegasus dan Semboyan Klub "Somniare Aude Animo et Fide” ini merupakan gambaran dari karakter mental yang ingin dibangun oleh Pro Duta FC terhadap pemain, pelatih, manajemen, dan semua stake holdernya. Dengan menjadi bagian dari tim ini, maka seseorang tersebut harus berani dimana pun dan kapan pun dalam mewujudkan impian yang tidak pernah dibayangkan oleh orang lain. Selain itu, dia harus selalu membekali dirinya dengan semangat dan keyakinan bahwa semua impian tersebut dapat diraih dengan kerja keras dan keteguhan hati.

Pro Duta FC beberapa kali berganti logo klub, yaitu:

2009–10: Pro Duta FC

[sunting | sunting sumber]

Pergantian pemilik dan manajemen secara total telah mengubah karakter klub sepak bola ini. Dengan logo Kuda Pegasus dan mottonya Somniare Aude Animo et Fide yang memiliki makna Berani Meraih Impian dengan Semangat dan Keyakinan, Pro Duta FC menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Divisi Utama Liga Indonesia.

Yogyakarta dipilih sebagai markas bukanlah tanpa alasan, Kota Pendidikan ini memiliki masyarakat yang sifatnya majemuk dengan beragam suku bangsa dari seluruh penjuru Indonesia yang datang untuk belajar. Yogyakarta merupakan kota yang tepat untuk membangun sebuah klub sepak bola yang mengedepankan program pembinaan pemain muda berbakat. Bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim ini kemudian mendapatkan julukan "Kuda Keraton" dan bermain di Liga Joss Indonesia 2009–10

Pada akhir klasemen, Pro Duta FC berhasil bertahan di posisi ke-6 Grup 2, yang merupakan tahun pertama bagi klub ini berlaga di Divisi Utama.

Kemitraan

[sunting | sunting sumber]

Pada musim perdananya di Divisi Utama Liga Indonesia, Pro Duta FC sebagai klub sepak bola swasta yang sumber pendanaannya tidak mengandalkan APBD, menggandeng beberapa perusahaan sponsor untuk membantu operasional klub. Sponsor resmi Pro Duta FC pada musim kompetisi 2009–10 diantaranya PT. Mitra Adiperkasa (apparel Lotto), PT. Togos Gopas, dan Batara Finance.

Pro Duta FC juga menjalin kerja sama media dengan media lokal Harian Jogja dan Jogja TV (stasiun televisi lokal yang menayangkan setiap pertandingan kandang Pro Duta FC di Stadion Maguwoharjo secara langsung). Pro Duta FC juga menggandeng UNICEF dengan memberikan dukungan dan membangun kemitraan dalam kampanye nasional "Cintai Anak Indonesia".

2010–11: Pro Titan FC

[sunting | sunting sumber]

Memasuki musim kedua di Divisi Utama Liga Indonesia, Pro Duta FC berupaya keras untuk mendapatkan dukungan sponsor. Hal yang tidak mudah mengingat pada musim lalu klub ini tidak berhasil promosi ke Liga Super Indonesia. Namun dengan semangat dan kerja kerasnya, Pro Duta FC berhasil meyakinkan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, PT. Titan Wijaya, untuk menjadi sponsor utama klub selama musim kompetisi 2010–11. Atas dasar kerja sama sponsor inilah, Pro Duta FC menggunakan nama Pro Titan FC selama mengikuti kompetisi Liga Ti-Phone 2010–11 sekaligus juga memindahkan markas dari Yogyakarta ke Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Pada akhir klasemen, Pro Titan FC berada di posisi ke-11 Grup I, yang merupakan tahun kedua bagi klub ini berlaga di Divisi Utama.

Logo Pro Duta FC 2010/2011

Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Kota Medan memiliki keterikatan dengan pihak-pihak sponsor yang mendukung Pro Titan FC. Selain itu, masyarakat Medan juga memiliki antusiasme yang sangat tinggi terhadap sepak bola. Stadion Teladan dipilih menjadi markas untuk kompetisi Liga Ti-Phone 2010–11.

Kemitraan

[sunting | sunting sumber]

Sebagai klub sepak bola swasta yang sumber pendanaannya tidak mengandalkan APBD, Pro Titan FC menggandeng beberapa sponsor. Salah satunya adalah PT. Titan Wijaya dengan bentuk kerja sama sponsorship yang berbeda dari umumnya kerja sama sponsorship klub sepak bola pada masa itu, dimana nama klub bersanding dengan nama sponsor. Ini adalah ide dari Sihar Sitorus yang ingin membuktikan bahwa sudah saatnya klub sepak bola di Indonesia terlepas dari jatah musiman APBD dengan mengajak sebanyak-banyaknya pihak swasta untuk terlibat dalam membesarkan sebuah klub sepak bola. Oleh karena itulah, selama mengikutiLiga Ti-Phone 2010–11, Pro Duta FC mengganti nama timnya menjadi Pro Titan FC.

Memasuki musim keduanya di Divisi Utama, Pro Titan FC masih mengikat kontrak dengan Lotto untuk menyediakan segala kebutuhan apparel tim baik pada saat pertandingan maupun latihan.

Untuk membiayai klub, Pro Titan FC mengundang perusahaan-perusahaan yang bersedia menjadi sponsor selama satu musim. Sponsor-sponsor tersebut diantaranya adalah PT. Titan Wijaya, PT. Mitra Adiperkasa (apparel Lotto), dan PT. Sumatra Ega Mekinka.

Pro Titan FC menjalin kerja sama media dengan media lokal Tabloid Four33 dan Harian Tribun Medan.

2011–12: Pro Duta FC

[sunting | sunting sumber]

Kondisi persepak bolaan Indonesia di bawah kepengurusan PSSI periode 2011–2015 sempat membuka peluang bagi klub profesional untuk berlaga di kompetisi tertinggi di tanah air. Kesempatan ini juga sempat diambil oleh Pro Duta FC dengan mendaftarkan diri sebagai peserta. Namun ternyata keberuntungan belum menjadi milik Pro Duta FC. Kini, di bawah bendera PT Pro Duta FC, tim ini tetap akan berlaga di Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2011–12. Pada akhir musim Pro Duta FC berhasil tampil sebagai Runner-Up dan berhak promosi ke Liga Prima Indonesia 2013 bersama Persepar Palangka Raya, Perseman Manokwari, PSLS Lhokseumawe dan PSIR Rembang.

Sedangkan pada petualangan di Piala Indonesia musim ini, Pro Duta langsung berada di putaran kedua dan berhasil lolos ke putaran ketiga setelah menyingkirkan Persitara Jakarta Utara dengan agregat 2-1 (0-0 di Jakarta dan 2-1 di Deli Serdang), namun harus terhenti oleh Semen Padang FC di putaran ketiga dengan agregat 5-0 (2-0 di Padang dan 3-0 di Deli Serdang).

Dipilihnya Stadion Baharuddin Siregar, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, bukanlah tanpa alasan, Manajemen melihat animo masyarakat Deli Serdang terhadap sepak bola pada pertandingan yang pernah diselenggarakan oleh klub Medan Chiefs, salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Dengan vakumnya klub PSDS Deli Serdang dan Medan Chiefs tentunya warga Deli Serdang akan merasa kehilangan hiburan pertandingan sepak bola. Pro Duta FC mencoba untuk mengisi kekosongan tersebut dengan menjadikan Stadion Baharuddin Siregar sebagai markas dalam Divisi Utama Liga Indonesia 2011–12.

Kemitraan

[sunting | sunting sumber]

Memasuki musim ketiganya di Divisi Utama, Pro Duta FC masih mendapatkan dukungan dari PT. Mitra Adiperkasa dan PT.Indoglove (masih perundingan), tetapi kali ini bukan lagi apparel merk Lotto yang akan dipakai oleh punggawa Tim Pegasus, melainkan Umbro, sebuah merek apparel terkenal dari Inggris.

2013: Pro Duta FC

[sunting | sunting sumber]

Pro Duta FC mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kompetisi level tertinggi sepak bola Indonesia, Liga Prima Indonesia. Setelah Pro Duta FC berhasil meraih tiket promosi musim kompetisi sebelumnya sebagai Runner-Up Divisi Utama Liga Indonesia 2011–2012. Dan hasilnya pun sangat luar biasa untuk sekelas tim promosi, Pro Duta FC berhasil menempati peringkat ketiga di klaseman reguler dibawah Semen Padang FC dan Perseman Manokwari dan menjadi juara play-off Liga Prima Indonesia 2013 dengan mengalahkan Persepar Palangka Raya di pertandingan final.

Markas Pro Duta FC untuk mengarungi kompetisi Liga Prima Indonesia 2013 masih tetap menggunakan Stadion Baharuddin Siregar yang terletak di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]



  1. ^ Pro Duta FC dibubarkan. Tribunnews.com. 10 Agustus 2017. Diakses tanggal 2019