Florentinus Sului Hajang Hau
Yang Mulia Florentinus Sului Hajang Hau | |
---|---|
Uskup Agung Samarinda | |
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan agung | Samarinda |
Penunjukan | 5 April 1993 (44 tahun, 115 hari) |
Masa jabatan berakhir | 18 Juli 2013 (64 tahun, 219 hari) |
Pendahulu | Michael Cornelis C. Coomans, M.S.F. |
Penerus | Yustinus Harjosusanto, M.S.F. |
Imamat | |
Tahbisan imam | 6 Februari 1976[1] (27 tahun, 57 hari) oleh Wilhelmus Joannes Demarteau, M.S.F. |
Tahbisan uskup | 21 November 1993 (44 tahun, 345 hari) oleh Yulius Aloysius Husin, M.S.F. |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Hibau/Sului |
Lahir | Tering, Kutai Barat, Kalimantan Timur | 11 Desember 1948
Meninggal | 18 Juli 2013 Jakarta | (umur 64)
Makam | Pemakaman Katolik Sungai Siring, Samarinda |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Orang tua | Ayah: Petrus Hajang Hau Ibu: Elisabet Pinaang Muwat |
Semboyan | "Adveniat Regnum Tuum" (Datanglah Kerajaan-Mu)[2] |
Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F. (11 Desember 1948 – 18 Juli 2013) adalah Uskup Agung di Keuskupan Agung Samarinda. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 6 Februari 1976. Pada 5 April 1993, ia ditunjuk menjadi Uskup Samarinda dan konsekrasi dilakukan pada tanggal 21 November 1993. Tanggal 29 Januari 2003, ia ditunjuk menjadi Uskup Agung Samarinda seiring dengan ditingkatkannya status Keuskupan Samarinda yang tadinya merupakan keuskupan sufragan dari Keuskupan Agung Pontianak menjadi provinsi gerejani baru, yaitu "Keuskupan Agung Samarinda" dengan 3 keuskupan sufragan.
Mgr. Florentinus meninggal dunia pada 18 Juli 2013 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta dalam usia 64 tahun.[3]
Riwayat Hidup
[sunting | sunting sumber]Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Sului lahir di Tering yang bersisi dengan Sungai Mahakam dari ayah Petrus Hajang Hau dan ibu Elisabet Pinaang Muwat, dan saat kelahirannya ia diberi nama Hibau, kemudian namanya diubah karena hingga berusia dua tahun, ia kerap sakit menjadi Sului yang dalam bahasa setempat berarti "tusukan".
Ayah dan ibu Sului masih memeluk kepercayaan tradisional. Sementara, telah berdiri Gereja Katolik Keluarga Kudus, dan di sana Sului dibaptis dengan nama Florentinus pada 3 April 1958.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Sului menyelesaikan pendidikan dasar di SD Katolik Tering yang merupakan satu-satunya sekolah di desa. Ketika kelas lima, ia pernah tinggal kelas, karena sempat tidak masuk sekolah akibat terlalu asyik bermain di sebuah pemotongan kayu. Pada tahun 1962, ia lulus dan pergi ke Samarinda untuk melanjutkan pendidikan di SMP Katolik WR Soepratman Samarinda.
Setelah lulus SMP, ia melanjutkan ke Seminari Menengah Santo Yosep Samarinda. Di sana ia menguasai bahasa Latin, liturgi, hingga bahasa Inggris. Sului kemudian lulus SMA Katolik pada 1968 sekaligus menyelesaikan seminari menengah. Ia kemudian melanjutkan ke Sekolah Tinggi Filsafat Teologi, Yogyakarta.
Ia kemudian memutuskan untuk masuk ke Biara Misionaris Keluarga Kudus (MSF).
Karier
[sunting | sunting sumber]Sului ditahbiskan menjadi Imam pada 6 Februari 1976. Ia kemudian ditugaskan ke tempat terpencil di hulu Sungai Mahakam, tepatnya di Long Pahangai, Kutai Barat pada 1976 yang mayoritas penduduknya beragama Katolik. Setelah empat tahun bertugas, ia ditugaskan di Samarinda pada 1980.
Ketika Mgr. Michael Cornelis C. Coomans, M.S.F. menjadi Uskup, pada awal 1990-an, Sului menjadi wakilnya, dan ketika Mgr. Choomans meninggal dunia, Sului menggantikannya. Ia ditunjuk pada 5 April 1993 menjadi Uskup Samarinda, dan menjadikannya uskup Indonesia ketiga yang juga berdarah Dayak, sementara yang pertama adalah Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap dan yang kedua adalah Mgr. Yulius Aloysius Husin M.S.F. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 21 November 1993, oleh Mgr. Yulius Aloysius Husin, M.S.F., Uskup Palangkaraya menjadi Uskup Penahbis Utama, sementara Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, OFM.Cap. Uskup Agung Pontianak dan Mgr. Wilhelmus Joannes Demarteau, M.S.F., Vikaris Apostolik Banjarmasin menjadi Uskup Ko-konsekrator.
Seiring dengan berubahnya status Keuskupan Samarinda menjadi Keuskupan Agung Samarinda pada 2003, Sului kemudian menjadi Uskup Agung.
Selama hidupnya, ia menjadi Uskup Ko-konsekrator untuk tiga Uskup, yaitu: Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF pada tahun 2001, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF pada tahun 2002, dan Mgr. Petrus Boddeng Timang pada tahun 2008.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Mgr. Hajang Hau
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Catholic Hierarchy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 7 Januari 2013.
- ^ "Jenazah Mgr Sului "Terbang" Pagi ini". HidupKatolik.com. 20 Juli 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-25. Diakses tanggal 20 Juli 2013.
- ^ "Uskup Agung Samarinda Wafat". HidupKatolik.com. 2013-7-18. Diakses tanggal 2013-7-18. [pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Entri Florentinus Sului Hajang Hau pada situs web Catholic-Hierarchy
- (Inggris) Entri Florentinus Sului Hajang Hau pada situs web Giga Catholic
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Michael Cornelis C. Coomans, M.S.F. |
Uskup Samarinda 5 April 1993 – 29 Januari 2003 Uskup Agung Samarinda 29 Januari 2003 – 18 Juli 2013 |
Diteruskan oleh: Yustinus Harjosusanto, M.S.F. |