Jalur kereta api Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur
Jalur kereta api Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ikhtisar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis | Jalur lintas cabang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sistem | Jalur kereta api rel ringan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Tidak beroperasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi | Daerah Istimewa Yogyakarta | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terminus | Yogyakarta Palbapang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor lintas | 14 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibangun oleh | Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 21 Mei 1895 (Yogyakarta–Srandakan) 1915-1916 (lanjut ke Sewugalur) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup | 1943, segmen Palbapang–Sewugalur Pertengahan dekade 1980-an, seluruh segmen | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | Pemerintah Kota Yogyakarta
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Pemerintah Kabupaten Bantul | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | Wilayah Aset VI Yogyakarta (de facto) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Karakteristik lintas | Lintas datar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Depo | Yogyakarta (YK) Palbapang (PLP) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Panjang rel | 28 km (17,4 mi) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) Lebar sepur Cape | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur sebelumnya | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) sepur standar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektrifikasi | Tidak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan operasi | 20 s.d. 50 km/jam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jalur kereta api Yogyakarta–Palbapang-Sewugalur adalah jalur kereta api yang pernah dioperasikan oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Inspeksi Yogyakarta yang menghubungkan Stasiun Tugu Yogyakarta dengan Stasiun Palbapang. Jalur ini dahulu dilintasi oleh kereta api uap berbahan bakar batu bara yang difungsikan sebagai feeder atau pengumpan, karena menghubungkan Stasiun Palbapang dengan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Untuk kelanjutannya, segmen Palbapang–Sewugalur, tidak dilayani kereta api sejak dibongkar oleh pekerja romusa Jepang. Khusus untuk jalur Yogyakarta–Palbapang, asetnya tidak dikuasai oleh PT KAI, tetapi milik Pemerintah Kota Yogyakarta (untuk emplasemen Stasiun Ngabean dan Stasiun Dongkelan), PT Madu Baru (untuk Stasiun Winongo), dan Pemerintah Kabupaten Bantul (untuk Stasiun Palbapang).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Jalur ini adalah bagian dari segmen jalur kereta api Yogyakarta-Sewugalur. Jalur ini pertama kali mulai dioperasikan pada tahun 1895 dan untuk lintas Srandakan–Stasiun Sewugalur dioperasikan pada tahun 1915, berdasarkan pengajuan konsesi perusahaan swasta pengelola pabrik gula di Kabupaten Bantul sebagaimana disebut dalam Gouvernement Besluit No. 9 Tahun 1893.[1] Secara rinci jalur kereta api ini diresmikan pada tanggal 21 Mei 1895 untuk segmen Yogyakarta–Srandakan, dan dilanjut menuju Brosot pada tanggal 1 April 1915 dan berakhir di Sewugalur pada tanggal 1 April 1916.[2]
Jalur kereta api ini aslinya menggunakan lebar sepur 1.435 mm, seperti jalur Samarang–Vorstenlanden.[3]
Penutupan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1943, pekerja romusa Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang–Sewugalur untuk keperluan membangun jalur kereta api romusha dan mengubah jalur segmen Yogyakarta–Palbapang dari semula 1.435 mm menjadi 1.067 mm.[4] Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur ini pada tahun 1973. Meskipun begitu, angkutan tetes tebu dari Pabrik Gula Madukismo masih dijalankan hingga pertengahan dekade 1980-an.[1][5]
Tidak ada reaktivasi untuk jalur ini.
Jalur terhubung
[sunting | sunting sumber]Lintas aktif
[sunting | sunting sumber]Lintas nonaktif
[sunting | sunting sumber]- Secang–Yogyakarta
- Ngabean–Pundong
- Percabangan menuju PG Bantul
Daftar stasiun
[sunting | sunting sumber]Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 14 Vorstenlanden Segmen Yogyakarta–Srandakan |
Diresmikan pada tanggal 21 Mei 1895 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta | ||||||
3020 | Yogyakarta | YK | Jalan Margo Utomo 1, Sosromenduran, Gedongtengen, Yogyakarta | km 167+051 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Yogyakarta km 542+494 lintas Bogor-Bandung-Banjar-Kutoarjo-Yogyakarta km 1+040 lintas Yogyakarta-Magelang Kota-Ambarawa km 0+067 lintas Yogyakarta-Palbapang |
+113 m | Beroperasi | |
3401 | Ngabean | NBN | Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta | km 2+033 km 0+000 lintas Ngabean–Pundong |
+100 m | Tidak beroperasi | |
3402 | Dongkelan | DKN | Jalan Bantul, Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta | km 4+473 | Tidak beroperasi | ||
3403 | Winongo | WGO | Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul | km 6+510 | Tidak beroperasi | ||
3404 | Cepit | JIT | Pendowoharjo, Sewon, Bantul | km 9+537 | Tidak beroperasi | ||
3405 | Bantul | PBL | Jalan Bantul, Bantul, Bantul, Bantul | km 12+079 | Tidak beroperasi | ||
3406 | Palbapang | PLP | Jalan Raya Panembahan Senopati, Palbapang, Bantul, Bantul | km 14+599 | Tidak beroperasi | ||
Segmen yang dibongkar romusa | |||||||
Bajang | km 16+156 | Tidak beroperasi | |||||
Batikan | km 17+854 | Tidak beroperasi | |||||
Pekojan | km 19+498 | Tidak beroperasi | |||||
Mangiran | km 21+635 | Tidak beroperasi | |||||
Srandakan | km 23+280 | Tidak beroperasi | |||||
Segmen Srandakan–Brosot |
Diresmikan pada tanggal 1 April 1915 | ||||||
Jembatan Kali Progo Srandakan | |||||||
Brosot | km 25+118 | Tidak beroperasi | |||||
Segmen Brosot–Sewugalur |
Diresmikan pada tanggal 1 April 1916 | ||||||
Pasar Kranggan | km 26+500 | Tidak beroperasi | |||||
Sewugalur | km 28+360 | Tidak beroperasi | |||||
Keterangan:
Referensi:
|
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Jalur rel Yogya-Palbapang yang berubah menjadi gang kampung.
-
Jalur rel sebagaimana disebut pada gambar di sebelah kiri berujung pada pagar pembatas kantor Camat Ngampilan karena sudah terpendam.
-
Taman kota di Kampung Jlagran dulunya berupa jalur rel.
-
Jalan kampung di dekat kampung nDaengan, dulunya bekas rel. Tampak patung Prajurit Dhaeng dalam sikap baris siap berdiri di pinggir jalan.
-
Bekas jalur rel terletak persis di pinggir Jalan Bantul.
-
Bekas jalur rel berbelok menuju Jembatan Winongo.
-
Bekas jalur rel membelok ke kanan menuju Stasiun Palbapang.
-
Tampak ramai perayaan "Grebeg" yang dimeriahkan dengan lokomotif NIS 107.
-
Fasad Stasiun Yogyakarta sebelum direnovasi. Foto diambil pada tahun 1890.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-14. Diakses tanggal 2014-12-14.
- ^ Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935.
- ^ Reitsma, S.A. (1920). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.
- ^ Setiawan, Hersri (2003). Aku eks-tapol. Galang Press.
- ^ "Napak Tilas Jalur Kereta Api Rute Yogyakarta – Palbapang (Bantul) | TeamTouring". teamtouring.net (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-21. Diakses tanggal 2018-10-20.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.