Sebelum Masehi
Sebutan "Sebelum Masehi" (SM) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tahun-tahun dalam kalender Julian atau Gregorian yang mendahului Tahun Masehi (Anno Domini/AD). Tahun "Sebelum Masehi" mengacu pada periode waktu sebelum kelahiran Yesus Kristus, yang digunakan sebagai titik awal era Masehi dalam penanggalan Kristen. Dalam sejarah, periode ini mencakup ribuan tahun yang diwarnai dengan berbagai perkembangan kebudayaan, peradaban, dan kemajuan manusia di seluruh dunia.
Terminologi
[sunting | sunting sumber]Istilah "Sebelum Masehi" adalah terjemahan dari "Before Christ" (BC) dalam bahasa Inggris. Penulisan yang setara dalam bahasa Latin adalah "ante Christum natum" (a.C.n.), yang berarti "sebelum kelahiran Kristus". Sementara itu, dalam konteks akademis dan non-kristiani, istilah ini sering digantikan dengan "Sebelum Era Umum" (Before Common Era, BCE) yang memiliki makna yang sama tetapi netral secara religius.
Penggunaan Penanggalan
[sunting | sunting sumber]Penggunaan penanggalan "Sebelum Masehi" (SM) mengikuti sistem angka tahun regresif, di mana tahun dihitung mundur dari tahun 1 Masehi (M). Sebagai contoh, tahun 500 SM adalah 500 tahun sebelum tahun 1 Masehi. Tidak ada tahun "0" dalam sistem ini, sehingga setelah tahun 1 SM, tahun berikutnya langsung adalah 1 M.
Kronologi Sejarah Sebelum Masehi
[sunting | sunting sumber]Periode "Sebelum Masehi" mencakup sejumlah fase penting dalam sejarah manusia, yang mencakup evolusi dan perkembangan manusia prasejarah, munculnya peradaban awal, serta berbagai kemajuan dalam seni, teknologi, dan politik. Beberapa era utama dalam periode ini termasuk:
Prasejarah (hingga sekitar 3000 SM)
[sunting | sunting sumber]Merupakan periode sebelum penemuan tulisan. Termasuk zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Zaman Logam.
Perkembangan manusia dari Homo habilis hingga Homo sapiens.
Penemuan alat batu, perkembangan pertanian, domestikasi hewan, dan pembentukan komunitas-komunitas awal.
Zaman Kuno Awal (sekitar 3000–1000 SM)
[sunting | sunting sumber]Pembentukan peradaban-peradaban awal di Mesopotamia (Sumeria, Akkadia, Babilonia), Mesir kuno, Lembah Indus, dan Tiongkok.
Penemuan tulisan seperti huruf paku di Sumeria dan hieroglif di Mesir, yang menandai dimulainya sejarah tertulis.
Perkembangan kota-kota besar, agama terorganisir, sistem pemerintahan, hukum, dan peradaban yang kompleks.
Zaman Kuno Akhir (sekitar 1000–1 SM)
[sunting | sunting sumber]Munculnya kerajaan besar seperti Kekaisaran Persia, Kekaisaran Maurya di India, Kekaisaran Qin dan Han di Tiongkok, serta Yunani Kuno dan Roma Kuno.
Penyebaran agama dan filsafat besar seperti Zoroastrianisme, Hindu, Buddha, dan filsafat Yunani.
Perang dan penaklukan besar yang membentuk geopolitik kuno, seperti Penaklukan Aleksander Agung, Perang Punisia, dan pembentukan Kekaisaran Romawi.
Sistem Penanggalan Alternatif
[sunting | sunting sumber]Selain sistem "Sebelum Masehi", berbagai kebudayaan lain di dunia menggunakan sistem penanggalan sendiri berdasarkan peristiwa penting dalam sejarah mereka. Misalnya, kalender Yahudi menggunakan perhitungan sejak penciptaan dunia menurut kitab Kejadian, kalender Hijriyah Islam dimulai dari tahun hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah, sementara kalender Tiongkok memiliki perhitungan yang berbeda berdasarkan siklus 60 tahun.
Perkembangan Penggunaan dan Standar Modern
[sunting | sunting sumber]Pada abad ke-19 dan ke-20, penggunaan "Sebelum Masehi" (BC) dan "Masehi" (AD) menjadi standar dalam kebanyakan teks sejarah di Eropa dan Amerika, terutama yang berbasis pada tradisi Kristen. Namun, istilah ini semakin digantikan dengan "Sebelum Era Umum" (BCE) dan "Era Umum" (CE) untuk mengakomodasi penggunaan yang lebih inklusif dan netral.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Smith, J. M. (1999). An Introduction to Historical Dating Systems. Oxford University Press.
- Johnson, R. (2015). Chronology in Ancient and Medieval Times. Cambridge University Press.
- White, M. (2001). From Prehistory to History: A Timeline of the Ancient World. HarperCollins.