Cakra (guwung)
Cakra (guwung) | |
Aksara Jawa | Aksara Bali |
---|---|
Letak penulisan | Di bawah aksara yang dilekatinya. |
Cakra atau Guwung (lafal: /gʊwoŋ/) adalah sebuah pangangge (lambang yang melekati suatu huruf) dalam aksara Jawa dan Bali, yang melambangkan bunyi /r/. Guwung atau Cakra juga merupakan pasangan/gantungan aksara Ra. Guwung atau Cakra termasuk kelompok aksara ardhasuara, atau semi vokal. Guwung atau Cakra ditulis di bawah aksara yang dilekatinya, sama seperti gantungan aksara.
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Guwung digunakan pada kata yang berpola KKV (konsonan + konsonan + vokal) atau KKKV (konsonan + konsonan + konsonan + vokal). Contoh kata yang berpola KKV adalah: "dra", "pri", "tra", dan sebagainya. Contoh kata yang berpola KKKV adalah: "stra", "ntra", "ndra", dan sebagainya. Bila kata-kata tersebut disalin dari huruf Latin menjadi aksara Bali, maka huruf Latin R diganti dengan Guwung.
Suku kata berpola KKV | |
---|---|
Aksara Bali | Ejaan dengan huruf Latin |
t - ra | |
p - ri |
Guung macelek
[sunting | sunting sumber]Dalam aksara Bali, guwung atau cakra tidak boleh ditulis berdampingan dengan pepet. Contohnya pada kata "Krêsna" dan "Trêsna" (ê dibaca seperti huruf e pada kata "kemana", "kenapa"). Agar guwung dan pepet tidak ditulis berdampingan, maka digunakanlah guung macelek (lafal: /gʊ-woːŋ/ /mə-cə-lək/). Guung macelek itu sendiri juga merupakan gantungan aksara Ra repa.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
- Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.