Lompat ke isi

Obeng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berbagai macam obeng

Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut.

Cara Menggunakan Obeng
[sunting | sunting sumber]

Karena obeng merupakan sebuah alat yang memiliki struktur sederhana, ada banyak orang yang menggunakannya tanpa memperhatikan cara penggunaan dengan benar. Berikut dibawah ini poin-poin penggunaan obeng yang bisa Anda praktekkan.

  • Dorong dan putar

Berhati-hatilah untuk memutar obeng sehingga sejajar dengan sekrup. Jika sumbu rotasi tidak selaras dengan sekrup, obeng dapat melepaskan tanpa kendali, alur sekrup dapat dihancurkan, atau sekrup dapat ditikam secara diagonal

  • Luruskan gagang pada saat memutar obeng

Pada saat memutar obeng, pastikan obeng harus tegak lurus dengan sekrup. Jika obeng tidak tegak lurus dengan sekrup, tenaga yang dihasilkan oleh obeng akan meleset, alur sekrup akan rusak, atau sekrup akan terpasang miring.

  • Gunakanlah obeng yang cocok dengan ukurannya

Untuk obeng plus dan obeng minus pergunakanlah sesuai dengan ukuran sekrupnya. Jika obeng terlalu besar atau terlalu kecil, akan timbul masalah seperti melesetnya obeng pada saat penggunaan, kerusakan pada alur sekrup, atau tidak bisa mendapatkan tenaga yang cukup untuk mengencangkan sekrup.[1]

Asal usul kata

[sunting | sunting sumber]

Dalam bahasa Inggris, alat ini disebut screwdriver atau dapat diterjemahkan sebagai pemutar baut. Nama obeng sendiri berasal dari kata bahasa Jawa, yaitu "Ubang","ubeng" atau "obeng" yang berarti berputar, sesuai dengan cara penggunaan alat ini yang diputar.

Jenis Obeng

[sunting | sunting sumber]

Ada banyak model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain yang digunakan di negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi enam), dan Robertson (kotak).

Satuan obeng

[sunting | sunting sumber]

Umumnya banyak yang tidak mengetahui satuan ukuran obeng sehingga dapat dikatakan obeng hanya terbagi tiga ukuran: obeng kecil, sedang dan besar. Namun tak berbeda dengan peralatan kunci, obeng pun memiliki satuan ukuran.Obeng plus, memiliki ukuran berdasarkan ketumpulan mata. Sebagai contoh, 1 x 75 berarti mata plus lancip dengan panjang gagang 75 mm.

Sedangkan 2x100 berarti mata obeng lebih tumpul dari contoh pertama dengan panjang gagang 100 mm. Sedangkan untuk obeng minus, satuan ukurannya lebih mudah. Misalnya ukuran 5 x 75 yang berarti lebar ujung obeng 5 mm dengan panjang obeng 75 mm. Penggunaan obeng harus memperhatikan ketepatan mata obeng dengan sekrup, agar kepala sekrup tidak mudah rusak. Panjang/pendeknya obeng juga perlu disesuaikan dengan ruang yang tersedia. Obeng dengan gagang pendek sering digunakan untuk menyetel karburator atau bagian dengan ruang kerja terbatas.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Cara Menggunakan Obeng". www.monotaro.id. Diakses tanggal 2024-08-30. 
  • Rybczynski, Witold (2000), One good turn: a natural history of the screwdriver and the screw, Scribner, ISBN 978-0-684-86729-8, LCCN 00036988, OCLC 462234518. Various republications (paperback, e-book, braille, etc).