Geografi Islandia
Geografi Islandia | |
---|---|
Benua | Eropa |
Kawasan | Eropa Utara |
Koordinat | 65°00′N 18°00′W / 65.000°N 18.000°W |
Wilayah | Peringkat 106 103.001 km² (39.768,9 mil²) 97.33% daratan 2.67 % perairan |
Perbatasan | Tidak ada |
Titik tertinggi |
|
Titik terendah |
|
Sungai terpanjang |
|
Danau terbesar |
|
Islandia adalah sebuah negara kepulauan yang berlokasi di pertemuan antara Samudra Atlantik Utara dan Samudra Arktik, di sebelah timur Greenland dan tepat di sebelah selatan lingkaran Arktik, di atas lempeng tektonik punggung pegunungan Atlantik tengah. Negara ini juga merupakan pulau terluas ke-18 di dunia dan salah satu negara paling jarang penduduknya. Negara ini merupakan negara Eropa paling barat jika tidak termasuk Greenland dan memiliki lebih banyak lahan yang ditutupi oleh gletser dari semua negara di benua Eropa. Luas total negara ini adalah 103.125 km2 (39.817 sq mi) dan memiliki zona ekonomi eksklusif seluas 751.345 km2 (290.096 sq mi).
Statistik
[sunting | sunting sumber]Islandia adalah negara kepulauan di Eropa Utara yang terletak di antara Lempeng Eurasia dan Amerika Utara antara Laut Greenland dan Samudra Atlantik Utara, di sebelah barat laut Kepulauan Britania. Luas (lokasi di luar daratan utama dalam tanda kurung)
- Utara: Rifstangi, 66°32′3" LU (Kolbeinsey, 67°08,9 LU)
- Selatan: Kötlutangi, 63°23′6" LU (Surtsey, 63°17,7 LU)
- Barat: Bjargtangar, 24°32′1" BB
- Timur: Gerpir, 13°29′6" BB (Hvalbakur, 13°16,6 BB)
Luas:
- Total: 103.125 km2 (39.817 sq mi)
- Daratan: 100.329 km2
- Air: 2.796 km2
- Garis pantai
- Islandia memiliki garis pantai sepanjang 4.970 km.
Klaim maritim:
- Laut teritorial: 12 nmi (22,2 km; 13,8 mi)
- Zona ekonomi eksklusif: 751.345 km2 (290.096 sq mi) dengan 200 nmi (370,4 km; 230,2 mi)
- Landasan kontinen: 200 nmi (370,4 km; 230,2 mi) atau ke tepi margin kontinen
Elevasi ekstrem:
- Titik terendah: Samudra Atlantik 0 m
- Titik tertinggi: Hvannadalshnúkur 2.110 m
Sumber daya alam:
Penggunaan lahan
[sunting | sunting sumber]- Lahan yang dapat ditanami: 1,21%
- Tanaman permanen: 0%
- Lain-lain: 98,79% (2012)
- Total sumber daya air terbarukan
- 170 km3 (2011)
- Penggunaan air tawar (domestik/industri/pertanian)
- Total: 0,17 km3/tahun (49%/8%/42%)
- Per kapita: 539,2 m3/tahun (2005)
- Bencana alam
- Vulkanisme, gempa bumi, longsoran salju, dan banjir luapan danau glasial (atau jökulhlaups)
- Lingkungan—isu terkini
- Polusi air dari limpasan pupuk; pengolahan air limbah yang tidak memadai
Geografi fisik
[sunting | sunting sumber]Islandia terdiri dari delapan wilayah geografis yaitu, daerah Ibu Kota, Semenanjung Selatan, Barat, Fjord Barat, Barat Laut, Timur Laut, Timur dan Selatan.[1] Dua puluh persen lahan digunakan untuk penggembalaan dan hanya satu persen yang dibudidayakan. Islandia telah kehilangan sebagian besar hutan yang sebelumnya menutupi sebagian besar wilayah negara tersebut, tetapi program reboisasi yang ambisius saat ini sedang berlangsung.[2] Serbuk sari pohon yang membatu pada masa pemukim awal, menunjukkan bahwa sebelum adanya pemukiman manusia, yang sekarang diperkirakan terjadi sekitar tahun 800 M dan seterusnya,[3][4] pohon-pohon menutupi antara tiga puluh dan empat puluh persen pulau. Namun, saat ini hanya ada petak-petak kecil hutan birch asli yang tersisa dan dapat terlihat di hutan Hallormsstaðaskógur dan Vaglaskógur. Sungai terpanjang di pulau ini adalah Thjorsa dengan panjang 230 kilometer (143 mil). Islandia memiliki tiga taman nasional: Taman Nasional Vatnajökull, Taman Nasional Snæfellsjökull, dan Taman Nasional Þingvellir.[5]
Dataran Tinggi
[sunting | sunting sumber]Dataran Tinggi Islandia mencakup sekitar setengah dari luas daratan Islandia, yang berasal dari gunung berapi dan banyak gurun lava pegunungan (ketinggian tertinggi 2.110 m (6.923 ft) di atas permukaan laut) dan tanah terlantar lainnya. Sebagian besar wilayah ini tidak berpenghuni dan tidak dapat dihuni.
Westfjords
[sunting | sunting sumber]Wilayah Westfjords terdiri dari semenanjung pegunungan yang besar di pantai barat laut Islandia. Garis pantainya ditandai oleh banyak fjord seperti yang tersirat dari namanya. Semenanjung ini berisi gletser paling utara Islandia, Drangajökull.
Semenanjung Selatan
[sunting | sunting sumber]Semenanjung Selatan atau juga dikenal sebagai Semenanjung Reykjanes, terletak di sudut barat daya Islandia. Wilayah ini hanya memiliki sedikit vegetasi karena aktifitas vulkanisme dan ladang lava yang besar. Terdapat sumber air panas dan sumber air belerang di bagian selatan semenanjung, di danau Kleifarvatn dan area panas bumi Krýsuvík.
Wilayah Ibu Kota
[sunting | sunting sumber]Sebagai ibu kota Islandia, Reykjavík, wilayah Ibu Kota adalah area yang paling padat penduduknya di Islandia. Wilayah ini terletak di pantai barat daya pulau dekat Semenanjung Selatan. Sebagian besar wilayah Reykjavík terletak di semenanjung Seltjarnarnes. Gunung Esja dengan ketinggian 914 meter (2.999 kaki), adalah gunung tertinggi di sekitar Reykjavík, di ibu kota ini juga terdapat beberapa pelabuhan alam dan tempat untuk memancing yang bagus.[6]
Barat
[sunting | sunting sumber]Terletak di bagian barat pulau dan utara Wilayah Ibu Kota. Di fjord Hvalfjörður terdapat air terjun tertinggi kedua di Islandia, Glymur. Barat juga merupakan rumah bagi Borgarfjörður, sebuah fjord dengan aktivitas vulkanik seperti Deildartunguhver, sumber air panas yang kuat dengan gunung Hafnarfjall setinggi 804-meter (2.638 ft).[7]
Selatan
[sunting | sunting sumber]Bagian selatan Islandia memiliki beberapa gunung berapi yang paling terkenal seperti Hekla, Eldgjá, dan Katla. Di samping gunung berapi tersebut terdapat banyak gletser seperti Vatnajökull, Mýrdalsjökull, dan Eyjafjallajökull. Kolom basal dan pantai berpasir hitam merupakan contoh aktivitas vulkanik di wilayah tersebut. Wilayah tersebut juga memiliki jajaran pegunungan dan puncak tertinggi Islandia, Hvannadalshnúkur, serta kepulauan Vestmannaeyjar (Kepulauan Westman).
Timur
[sunting | sunting sumber]Islandia Timur memiliki sebagian besar vegetasi dan hutan birch di pulau tersebut.
Atlantik
[sunting | sunting sumber]Atlantik memiliki banyak es.
Gletser
[sunting | sunting sumber]Sekitar 10,2 persen dari total luas daratan ditutupi oleh gletser, meskipun gletser ini mencair dengan intensitas yang semakin cepat.[8] Empat gletser terbesar di Islandia adalah:
- Hofsjökull (827 km2)
- Langjökull (868 km2)
- Mýrdalsjökull (542 km2)
- Vatnajökull (7.764 km2)
Gletser terkenal lainnya meliputi:
- Drangajökull (145 km2)
- Eiríksjökull (21 km2)
- Eyjafjallajökull (70 km2)
- Snæfellsjökull (10 km2).
- Tindfjallajökull (11 km2)
- Torfajökull (10 km2)
- Tungnafellsjökull (33 km2)
- Þórisjökull (25 km2)
- Þrándarjökull (16 km2)
Iklim
[sunting | sunting sumber]Karena pengaruh moderat dari Arus Atlantik Utara, Islandia beriklim sedang dan ditandai dengan musim panas yang lembap dan sejuk serta musim dingin yang relatif ringan namun berangin. Reykjavík memiliki suhu rata-rata 12 °C (53,6 °F) pada bulan Juli dan 1 °C (34 °F) pada bulan Januari[9] sehingga pulau ini memiliki Klasifikasi iklim Köppen yaitu Iklim samudra subpolar (Cfc) dengan sebagian besar pulau diklasifikasikan sebagai Tundra (ET).
Geologi
[sunting | sunting sumber]Islandia memiliki aktivitas vulkanik dan panas bumi yang luas. Retakan yang terkait dengan Punggungan Atlantik Tengah, yang menandai pemisahan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Amerika Utara, membentang di Islandia dari barat daya hingga timur laut. Fitur geografis ini menonjol di Taman Nasional Þingvellir, tempat tanjung menciptakan ampiteater alam yang luar biasa. Situs ini merupakan rumah bagi parlemen Islandia, Alþing, yang pertama kali diadakan pada tahun 930. Merupakan kesalahpahaman umum bahwa Þingvellir berada di persimpangan antara lempeng benua Amerika Utara dan Eurasia. Namun, mereka sebenarnya berada di persimpangan lempeng benua Amerika Utara dan lempeng yang lebih kecil (sekitar 10.000 km2) yang disebut Lempeng Mikro Hreppar (Hreppaflekinn).[10]
Aktivitas geologi
[sunting | sunting sumber]Islandia yang secara geologis masih muda, terletak di titik panas Islandia dan Punggung tengah Atlantik yang membentang tepat di tengahnya. Lokasi ini berarti bahwa pulau ini sangat aktif secara geologis dengan gempa bumi dan gunung berapi, terutama Hekla, Eldgjá, Herðubreið, dan Eldfell. Eyjafjallajökull (1.666 m) meletus pada tahun 2010 yang mengakibatkan terganggunya lalu lintas udara Eropa.[11] Untuk menunjukkan aktivitas panas bumi, Kantor Meteorologi Islandia mengatakan bahwa selama satu minggu di bulan Februari 2021, sekitar 17.000 gempa bumi telah melanda wilayah barat daya Reykjanes.[12]
Islandia memiliki banyak geiser, termasuk Geysir yang merupakan asal kata bahasa Inggris geyser. Dengan tersedianya tenaga panas bumi secara luas, dan pemanfaatan banyak sungai dan air terjun untuk listrik hidro, sebagian besar penduduk memiliki akses ke air panas, pemanas, dan listrik yang murah. Pulau ini sebagian besar terdiri dari basal, lava silika rendah yang terkait dengan vulkanisme efusif seperti yang terjadi juga di Hawaii. Namun, Islandia memiliki berbagai jenis gunung berapi (komposit dan retakan), banyak yang menghasilkan lava yang lebih berkembang seperti riolit dan andesit. Islandia memiliki ratusan gunung berapi, dengan sekitar 30 gunung berapi aktif.[13]
Lingkungan—perjanjian internasional
[sunting | sunting sumber]Berpihak pada:
- Konvensi tentang Polusi Udara Lintas Batas Jangka Panjang, Polusi Udara-Polutan Organik Persisten, Konvensi Keanekaragaman Hayati, Perubahan Iklim, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Memerangi Penggurunan, Spesies yang Terancam Punah, Limbah Berbahaya, Hukum Laut, Konvensi London tentang Pencegahan Polusi Laut melalui Pembuangan Limbah dan Materi-Materi Lainnya, Larangan Uji Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal (MARPOL 73/78), Konvensi Ramsar, Konvensi Regulasi Perburuan Paus Internasional
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Iceland Regions - Iceland on the Web". www.icelandontheweb.com (dalam bahasa Islandia). Diakses tanggal 1 October 2018.
- ^ "Forestry in a treeless land". Iceland Forest Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2016. Diakses tanggal 12 October 2015.
- ^ "RAE 2008 : Submissions : RA1, RA2 and RA5c". www.rae.ac.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 June 2018. Diakses tanggal 12 November 2015.
- ^ "New View on the Origin of First Settlers in Iceland". Iceland Review Online. 4 June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2011. Diakses tanggal 12 October 2015.
- ^ "National parks in Iceland". Inspired By Iceland (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 June 2017. Diakses tanggal 20 September 2018.
- ^ "Iceland | Culture, History, & People". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 October 2018.
- ^ "the-classic-circle | Visit West Iceland". Visit West Iceland (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 October 2018.
- ^ "Heildarstærð jökla á Íslandi 2014 ("Total surface area of Icelandic glaciers 2014")" (PDF) (dalam bahasa Islandia). Loftmyndir ehf. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 March 2015. Diakses tanggal 12 October 2015.
- ^ "Mánaðarmeðaltöl fyrir stöð 1 – Reykjavík ("Monthly data for station No 1 – Reykjavík")" (dalam bahasa Islandia). Diakses tanggal 12 October 2015.
- ^ "Plate boundaries, rifts and transforms in Iceland" (PDF). Jökull No. 58, 2008. Institute of Earth Sciences, University of Iceland. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18 November 2017. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ "The World Factbook – Central Intelligence Agency". www.cia.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 September 2018.
- ^ Siad, Arnaud (3 March 2021). "17,000 earthquakes hit Iceland in the past week. An eruption could be imminent". CNN. Diakses tanggal 4 March 2021.
- ^ Carmichael, I.S.E. (1964). "The Petrology of Thingmuli, a Tertiary Volcano in Eastern Iceland" (PDF). Journal of Petrology. 5 (3): 435–460. doi:10.1093/petrology/5.3.435.