Pagoda Daqin
Pagoda Daqin (大秦塔) adalah pagoda Buddha di Kabupaten Zhouzhi, Xi'an (dulunya Chang'an), Provinsi Shaanxi,[1] China, yang berjarak sekitar dua kilometer dari barat kuil Louguantai. Pagoda tersebut secara kontroversial diklaim sebagai sebuah gereja Kristen Nestorian dari Dinasti Tang.[2]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Daqin adalah nama Tionghoa kuno untuk Kekaisaran Romawi, atau, lebih tepatnya, Timur Jauh, khususnya Suriah.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pagoda Daqin pertama kali disebutkan pada 1064, ketika penyair Tiongkok Su Shi mengunjunginya dan menuliskan sebuah puisi terkenal tentang pagoda tersebut, "Kuil Daqin". Adiknya Su Zhe juga menulis sebuah puisi yang menyebutkan tentang para biarawan di kuil tersebut. Sebuah gempa bumi mengakibatkan pagoda tersebut rusak berat pada 1556 dan bangunan tersebut pada akhirnya hancur. Karena gempa bumi tersebut, beberapa ruangan bawah tanah dari kompleks tersebut tidak bertahan lama.
Fitur
[sunting | sunting sumber]Pagoda bata oktagonal tujuh tingkat tersebut memiliki tinggi sekitar 32 meter. Setiap tingkat dari tingkat pertama memiliki lebar 4.3 meter.[1]
Apakah pagoda tersebut adalah sebuah peninggalan Kristen Nestorian ?
[sunting | sunting sumber]Pada 2001, pagoda tersebut diklaim oleh Martin Palmer, seorang penerjemah beberapa buku tentang Sinologi, termasuk Zhuangzi dan I Ching, sebagai sebuah gereja Kristen Nestorian dari zaman Dinasti Tang, dalam buku kontroversialnya The Jesus Sutras. Menurut Palmer, gereja dan biaranya dibangun pada 640 oleh para misionaris Nestorian awal. Daqin adalah nama untuk Kekaisaran Roma dalam dokumen-dokumen berbahasa Tionghoa awal dari abad ke-1 dan ke-2,[4] yang kemudian pada pertengahan abad ke-9, kata tersebut juga digunakan untuk menyebut gereja-gereja misi Kristen Suriah.[3]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Daqin Temple Pagoda at china.org.cn
- ^ Martin Palmer, The Jesus Sutras: Rediscovering the Lost Religion of Taoist Christianity, ISBN 0-7499-2250-8, 2001
- ^ a b Jenkins, Philip (2008). The Lost History of Christianity: the Thousand-Year Golden Age of the Church in the Middle East, Africa, and Asia – and How It Died. New York: Harper Collins. hlm. 64–68. ISBN 978-0-06-147280-0. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "lhc" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Hill, John E. (2003). "The Kingdom of Da Quin". The Western Regions according to the Hou Hanshu (edisi ke-2nd). Diakses tanggal 2008-11-30.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Keevak, Michael, The Story of a Stele: China's Nestorian Monument and Its Reception in the West, 1625-1916 (Hong Kong, 2008).
- Palmer, Martin, The Jesus Sutras: Discovering the Lost Scrolls of Taoist Christianity (New York, 2001).
- Wilmshurst, David, The Martyred Church: A History of the Church of the East (London, 2011).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Did Christianity Reach China In the First Century? Diarsipkan 2012-02-06 di Wayback Machine.
- Orthodox article on site