Komando Distrik Militer 1425
Komando Distrik Militer 1425/Jeneponto | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Aliansi | Korem 141/Toddopuli |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Kodim Tipe B |
Peran | Satuan Teritorial |
Bagian dari | Kodam XIV/Hasanuddin |
Makodim | Jl. Lanto Daeng Pasewang Lingkungan Pacceko, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan |
Julukan | Kodim Turatea |
Pelindung | Tentara Nasional Indonesia |
Moto | Makassar: ᨔᨗᨑᨗ ᨊ ᨄᨌᨙ Siri' Na Pacce Harga diri dan empati |
Baret | H I J A U |
Maskot | Kuda dan Badik |
Situs web | www.korem141.com www.kodam14hasanuddin-tniad.mil.id |
Tokoh | |
Dandim | Letkol. Inf. Muhammad Amin, S.I.P. |
Kasdim | Mayor Inf. Setiyadi Purnomo, S.Sos. |
Pasi Log. | Letda Cba. Hasanuddin |
Pasi Ter. | Letda. Inf. Muhammad Amin |
Pasi Pers. | Kapten Inf. Abdul Hakim |
Pasi Intel. | Lettu. Inf. Burhanuddin |
Komando Distrik Militer 1425/Jeneponto (disingkat Kodim 1425/Jeneponto atau Kodim 1425/Jpt) merupakan salah satu Komando Distrik Militer di jajaran Komando Resor Militer 141/Toddopuli, di bawah Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin. Markas Kodim 1425/Jeneponto terletak di Jl. Lanto Daeng Pasewang Lingkungan Pacceko, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Saat ini Komandan Kodim 1425/Jeneponto adalah Letkol. Inf. Muhammad Amin, S.I.P. Secara organisasi Kodim 1425/Jeneponto membawahi 5 Satuan Koramil yang tersebar di wilayah yurisdiksi Kabupaten Jeneponto.[1]
Kronik
[sunting | sunting sumber]Sejak Resimen Infanteri Hasanuddin diresmikan pada tanggal 9 Januari 1957 yang merupakan tonggak sejarah berdirinya sampai berubah nama menjadi Korem 141/Toddopuli hingga sekarang ini telah mengalami beberapa perkembangan, perubahan nama, organisasi/satuan maupun struktur dan wilayah. Salah satu satuan unsur pembentuk Korem 141/Toddopuli adalah Kodim 1425/Jeneponto.
Sektor II dalam Komando Resimen Infanteri Hasanuddin
[sunting | sunting sumber]Pada awal berdirinya 9 Januari 1957 Komando Resimen Infanteri Hasanuddin mengembang tugas selain sebagai satuan tempur yang melaksanakan tugas-tugas operasi juga dibebani tugas-tugas teritorial. Komando Resimen Infanteri Hasanuddin merupakan unsur Komando yang dilengkapi dengan bagian I s/d IV dan dalam melaksankan pembinaan teritorial, Komando Resimen Infanteri Hasanuddin membentuk tiga sektor dan setiap sektor dipimpin oleh Perwira Distrik Militer (PDM) yang meliputi:
- Sektor I, meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
- Sektor II, meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Sinjai.
- Sektor III, meliputi Kabupaten Bone.
Membawahi 7 (tujuh) Batalyon Infanteri, yaitu Batalyon Inf 704 Roi I, Batalyon Inf 708 Roi I, Batalyon Inf 710 Roi I, Batalyon Inf 715 Roi I, Batalyon Inf 716 Roi I, Batalyon Inf 717 Roi I, dan Batalyon Inf 718 Roi I.
Sektor II dalam Korem I/Lompobattang
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan penetapan KASAD No: PNTP 0-5 tanggal 5 Agustus 1958 tentang organisasi dan prosedur KDM-SST yang melaksanakannya diatur dalam Surat Keputusan Panglima KDM-SST Nomor:Kpts-0073/5/1960 tanggal 31 Mei 1960 tentang pembentukan Korem dalam wilayah KDM-SST maka nama Komando Resimen Infanteri Hasanuddin (RI Hasanuddin) berubah menjadi Komando Resor Militer I/Lompobattang (Korem I/Lompobattang) berkedudukan di Makassar.
Dengan terbentuknya 4 (empat) Korem di wilayah KDM-SST maka Komando Resimen Infanteri Hasanuddin berubah menjadi Komando Resor Militer I/Lompobattang, dan mengalami perubahan yaitu personel RI Hasanuddin terbagi dua, yakni sebagian masuk resimen induk yang berkedudukan di Pakatto, Kabupaten Gowa dan sebagian masuk Korem I/Lompobattang yang tetap berkedudukan di Makassar. Dan wilayah tetap membawahi tiga sektor seperti Resimen Infanteri Hasanuddin yang meliputi:
- Sektor I, meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
- Sektor II, meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Sinjai.
- Sektor III, meliputi Kabupaten Bone.
Dengan perubahan Komando Resimen Infanteri Hasanuddin menjadi Komando Resor Militer I/Lompobattang, tugas tempur dan tugas teritorial masih tetap dilaksanakan juga ditambah satu tugas lagi, yaitu sebagai Komando Garnisun Latimojong yang berlokasi di Bone Pute, daerah Palopo Selatan. Dengan demikian komandan dan kepala staf Korem I/Lompobattang juga merangkap sebagai komandan dan kepala staf Garnisun Latimojong, dan untuk jabatan kepala-kepala seksi Garnisun Latimojong adalah perwira-perwira dari Korem I/Lompobattang yang bertugas secara bergiliran mengisi jabatan-jabatan yang diperlukan. Komando Garnisun Latimojong dibentuk berdasarkan atas keperluan untuk menanggulangi kemungkinan diadakannya perundingan dengan pimpinan DI/TII Sulawesi Selatan dan Tenggara yang telah menyatakan penghentian tembak-menembak antara pasukan pemerintah RI dengan pasukan gerombolan DI/TII karena adanya pernyataan mereka bersedia kembali kepangkuan RI.
Nomenklatur SK KASAD No. KPTS-731/8/1960
[sunting | sunting sumber]Pada 8 Agustus 1960 dikeluarkan Surat Keputusan KASAD No. KPTS-731/8/1960 di Jakarta. Surat Keputusan tersebut diantaranya berisi pembagian wilayah semua Kodam dalam daerah-daerah Kodim; dan menentukan jumlah Kodim, sebutannya, daerah teritorialnya, tempat kedudukan Markas Kodim, dan kode/nomor. Kodim 1425/Jeneponto pada saat itu dengan nomenklatur Kodim 1419/Djeneponto bermarkas di Djeneponto, di bawah Kodam XIV/Sulselra.[2]
Dari Korem I/Lompobattang menjadi Korem 141/Toddopuli
[sunting | sunting sumber]Setelah KDM-SST dirubah menjadi Kodam XIV/Hasanuddin berdasarkan Radiogram Menteri Panglima Angkatan Darat (MENPANGAD) No. T-2867/1962 tanggal 8 November 1962 dan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin No. KPTS/0203/XI/1962, tanggal 13 November 1962 tentang perubahan dari 6 Korem (Korem I/Lompobattang, Korem II/Mattirowalie, Korem III/Ujung Pandang, Korem IV/Mappesonae, Korem V/Sawerigading, dan Korem VI/Haluoleo) menjadi 3 Korem (Korem 141/Toddopuli, Korem 142/Taroada Tarogau, dan Korem 143/Haluoleo). Dengan adanya perubahan tersebut maka Korem I/Lompobattang berubah menjadi Korem 141/Toddopuli. Komandan Mayor Andi Lantara tetap berkedudukan di Ujung Pandang, Kotamadya Makassar dan pada tahun 1964 kedudukannya pindah ke Watampone, Kabupaten Bone.
- Korem 141/Toddopuli secara organik membawahi 13 Kodim masing-masing adalah:
- Kodim 1409/Wadjo
- Kodim 1410/Soppeng
- Kodim 1411/Barru
- Kodim 1412/Pangkadjene
- Kodim 1413/Bone
- Kodim 1414/Maros
- Kodim 1415/Goa
- Kodim 1416/Sindjai
- Kodim 1417/Bulukumba
- Kodim 1418/Bonthain
- Kodim 1419/Djeneponto
- Kodim 1420/Takalar
- Kodim 1421/Selajar
Reorganisasi dan reformasi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) Nomor Kpts-0648/6/1963 tanggal 4 Juni 1963 dan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin No. Skep 004/I/1965 tanggal 25 Januari 1965 tentang Reformasi untuk kesatuan-kesatuan Teritorial yang semula meliputi 3 (tiga) Korem dan 26 Kodim disederhanakan menjadi 3 Korem dan 13 Kodim sehingga ada Kodim yang menjadi Sub Kodim, dan terjadi perubahan inisial Kodim-Kodim. Hal tersebut adalah untuk menyesuaikan banyaknya daerah kabupaten dengan pertimbangan masalah keamanan. Reorganisasi dan reformasi ini berlangsung dari bulan September 1964 sampai dengan bulan Januari 1965. Kodim 1418/Bonthain dan Kodim 1419/Djeneponto merger menjadi Kodim 1410/Bonthain disebut Kodim Turatea di bawah pimpinan Kapten Inf. M. Daeng Nudju. Sub Kodim 1419/Djeneponto dibawahi oleh Kodim 1410/Bonthain.[3]
Nomenklatur SK MEN/PANGAD No. KEP-1032/10/1966
[sunting | sunting sumber]Pada 7 Oktober 1966 dikeluarkan Surat Keputusan MEN/PANGAD No. KEP-1032/10/1966 di Jakarta. Surat Keputusan tersebut berisi pengesahan berdirinya 13 (tiga belas) Sub Kodim di bawah jajaran Kodam XIV/Hasanuddin. Kodim 1425/Jeneponto merupakan salah satu diantaranya yang pada saat itu dengan nomenklatur Kodim 1410/Djeneponto berstatus Sub Kodim yang bermarkas di Djeneponto. Saat itu pula, Sub Kodim ini merupakan bagian dari Kodim 1410/Bantaeng, di bawah Korem 141/Toddopuli, Kodam XIV/Hasanuddin.[4]
Perubahan berdasarkan SK Pangdam XIV/Hasanuddin No.:Skep/123/V/1979
[sunting | sunting sumber]Sesuai Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin Nomor:Skep/123/V/1979 tanggal 18 Mei 1979, Struktur Organisasi Organik Kodam XIV/Hasanuddin diperbaharui dan disempurnakan, oleh karena itu Korem 141/Toddopuli juga mengalami perubahan wilayah dan perubahan nomor Kodim yang semula berjumlah 13 Kodim berubah menjadi 10 Kodim meliputi:
- Kodim 1406/Wajo
- Kodim 1407/Bone
- Kodim 1410/Bantaeng
- Kodim 1411/Bulukumba
- Kodim 1415/Selayar
- Kodim 1423/Soppeng
- Kodim 1424/Sinjai
- Kodim 1425/Jeneponto
- Kodim 1426/Takalar
Perubahan berdasarkan SK Kasad No.:Skep/502/II/1985
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor:Skep/502/II/1985 tanggal 13 Februari 1985. Dalam rangka meningkatkan pembinaan teritorial Korem 141/Toddopuli mengalami perubahan wilayah dengan penambahan 2 Kodim dan 2 Batalyon, maka Korem 141/Toddopuli membawahi:
- Kodim 1406/Wajo
- Kodim 1407/Bone
- Kodim 1409/Gowa
- Kodim 1410/Bantaeng
- Kodim 1411/Bulukumba
- Kodim 1415/Selayar
- Kodim 1422/Maros
- Kodim 1423/Soppeng
- Kodim 1424/Sinjai
- Kodim 1425/Jeneponto
- Kodim 1426/Takalar
- Yonif Ter 724/Julusiri
- Yonif Ter 726/Tamalatea
Satuan
[sunting | sunting sumber]Koramil
[sunting | sunting sumber]Wilayah tanggung jawab Kodim 1425/Jeneponto meliputi seluruh wilayah Kabupaten Jeneponto, yang terdiri dari 11 kecamatan, 31 kelurahan, dan 82 desa, dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Kodim 1425/Jeneponto membawahi 5 Komando Rayon Militer (Koramil) sebagai berikut:
- Koramil 1425-01/Binamu, berkedudukan di Jl. Lanto Daeng Pasewang, Kelurahan Balang Toa, Kecamatan Binamu dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Binamu dan Kecamatan Turatea.
- Koramil 1425-02/Bangkala, berkedudukan di Jl. Mapparenta, Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkala dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Bangkala dan Kecamatan Bangkala Barat.
- Koramil 1425-03/Tamalatea, berkedudukan di Jl. Poros Takalar–Jeneponto, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Tamalatea dan Kecamatan Bontoramba.
- Koramil 1425-04/Kelara, berkedudukan di Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Kelara dan Kecamatan Rumbia.
- Koramil 1425-05/Batang, berkedudukan di Jl. Poros Jeneponto–Bantaeng, Kelurahan Togo-Togo, Kecamatan Batang dan wilayah tanggung jawab meliputi Kecamatan Batang, Kecamatan Arungkeke, dan Kecamatan Tarowang.
Pos Koramil
[sunting | sunting sumber]Kodim 1425/Jeneponto juga membawahi 6 Pos Koramil sebagai berikut:
- Pos Koramil 1425-01/Turatea
- Pos Koramil 1425-02/Bangkala Barat
- Pos Koramil 1425-03/Bontoramba
- Pos Koramil 1425-04/Rumbia
- Pos Koramil 1425-05/Arungkeke
- Pos Koramil 1425-05/Tarowang
Batas wilayah teritorial
[sunting | sunting sumber]Dalam mendukung tugas operasi dan tanggung jawab di wilayah teritorial antar-Kodim, Kodim 1425/Jeneponto memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah | Berbatasan |
---|---|
utara | Kodim 1426/Takalar dan Kodim 1409/Gowa |
selatan | Laut Flores |
barat | Kodim 1426/Takalar |
timur | Kodim 1410/Bantaeng |
Komandan
[sunting | sunting sumber]Dan Sub Dim
[sunting | sunting sumber]- Letda. Muslim (1965)[5]
Dandim
[sunting | sunting sumber]- Letkol. Inf. M. Arief Mappa (1993)
- Letkol. Czi. Ita Jayadi ⭐
- Letkol. Inf. Soewarno Widjanarko, S.Sos. ⭐⭐
- Letkol. Inf. Bambang Purwadi (September 2009–5 November 2012)
- Letkol. Inf. Muhammad Ali Chaniago, S.I.P. (5 November 2012–2014)
- Letkol. Inf. Rudy Sandry (2014–25 Oktober 2016)
- Letkol. Inf. Sandi Kamidiyanto (25 Oktober 2016–25 Maret 2017), sebagai Plt. yang juga sedang menjabat sebagai Dandim 1411/Bantaeng
- Letkol. Arh. Sugiri (25 Maret 2017–2018)
- Letkol. Inf. Irfan Amir (–5 Agustus 2020)
- Letkol. Inf. Gustiawan Ferdianto, S.IP (5 Agustus 2020–4 Juli 2022)
- Letkol. Inf. Agus Tanra, S.Ag. (4 Juli 2022–7 Juni 2023)
- Letkol. Inf. Muhammad Amin, S.I.P. (7 Juni 2023–sekarang)[1]
Pengabdian
[sunting | sunting sumber]- Tahun 1981/1982, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal IV di Dati II Jeneponto
- Tahun 1982/1983, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal IX di Dati II Jeneponto
- Tahun 1983/1984, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XIV di Dati II Jeneponto
- Tahun 1987/1988, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XXVII di Dati II Jeneponto
- Tahun 1990/1991, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XXXVI di Dati II Jeneponto
- Tahun 1991/1992, Bhakti ABRI di Dati II Jeneponto
- Tahun 1993/1994, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XLIII di Dati II Jeneponto
- Tahun 1994, KB Kes di Dati II Jeneponto
- Tahun 1995, KB Kes di Dati II Jeneponto
- Tahun 1995/1996, Operasi Bhakti Manunggal Aksara
- Tahun 1997/1998, Manunggal LII di Dati II Jeneponto
- Tahun 1999/2000, Manunggal LXIII di Kabupaten Jeneponto
- Tahun 2004, Manunggal LXXIII di Kabupaten Jeneponto
- 30 Juni–30 Juli 2020, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-108 di Kabupaten Jeneponto
- 10 Mei–8 Juni 2023, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-116 di Kabupaten Jeneponto
Prestasi
[sunting | sunting sumber]- Juara II Lomba KB Kes Jajaran Korem 141/Toddopuli tahun 1994
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Bahri, Samsul (7 Juni 2023). "Dandim 1425 Jeneponto Berganti, Inilah Sosok Pengganti Letkol.Inf. Agus Tanra". liputan4.com. Diakses tanggal 22 Juni 2023.
- ^ Departemen Angkatan Darat, Indonesia (1960). Himpunan Surat Peratun Kasad (dalam bahasa Indonesia). Djakarta: Departemen Angkatan Darat. hlm. 877–892.
- ^ a b c d Tim redaksi korem141.com (Januari 2023). "Sejarah Satuan". korem141.com. Diakses tanggal 2 Juli 2023.
- ^ Departemen Angkatan Darat, Indonesia (1966). Himpunan Surat Keputusan/Perintah dls. Dari Men/Pangad (dalam bahasa Indonesia). Djakarta: Departemen Angkatan Darat. hlm. 624–626.
- ^ Panitia Musjawarah Rehabilitasi dan Pembangunan Se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara (1965). Konsolidasi Kemenangan Revolusi di Sulsel dan Sultra (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Panitia Musjawarah Rehabilitasi dan Pembangunan Se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. hlm. 158–174.