Kadarusman Kadi
Kadarusman Kadi | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 1987 – 12 November 1991 | |
Presiden | Soeharto |
Grup parlemen | Golkar |
Daerah pemilihan | Jawa Barat |
Direktur Jenderal Pembangunan Desa | |
Masa jabatan September 1982 – Maret 1984 | |
Menteri | Soedharmono Soepardjo Rustam |
Pengganti Adnan Widodo | |
Sekretaris Wilayah Daerah Jawa Barat | |
Masa jabatan 15 Mei 1975 – 1981 | |
Gubernur | Aang Kunaefi |
Informasi pribadi | |
Lahir | Batavia, Hindia Belanda | 23 Desember 1927
Meninggal | 12 November 1991 Jakarta, Indonesia | (umur 63)
Partai politik | Golkar |
Anak | 8, termasuk Tetty Kadi |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1945–1982 |
Pangkat | Brigadir Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Kadarusman Kadi (23 Desember 1927 – 12 November 1991) adalah seorang perwira militer, birokrat, dan politikus dari Indonesia.
Masa kecil
[sunting | sunting sumber]Kadarusman lahir pada tanggal 23 Desember 1927 di Batavia, ibu kota Hindia Belanda. Kadarusman memulai pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (sekolah dasar untuk pribumi) pada tahun 1934 dan lulus pada tahun 1941. Ia melanjutkan ke Hogereburgerschool, namun terhenti pada tahun 1942 akibat invasi Jepang ke Hindia Belanda. Ia lalu pindah ke Sekolah Menengah Pertama di Jakarta dan lulus pada tahun 1944. Ia meneruskan pendidikan menengahnya ke Sekolah Menengah Teknik dan keluar dari sekolah tersebut pada tahun 1945 karena Revolusi Nasional Indonesia yang sedang berlangsung.[1]
Karier militer
[sunting | sunting sumber]Setelah meninggalkan pendidikan tekniknya, Kadarusman bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat pada tahun 1945 dan ditempatkan sebagai Komandan Seksi. Kadarusman memegang berbagai jabatan di lingkungan Angkatan Darat hingga tahun 1949. Kadarusman lalu dipindahtugaskan ke Komando Pelabuhan Tanjung Priok setelah revolusi berakhir. Beberapa tahun kemudian, Kadarusman kembali menerima pemindahan tugas dari Jakarta ke Jawa Barat. Ia memegang jabatan sebagai Komandan Kompi I Siliwangi hingga tahun 1955.[1]
Kadarusman menempuh Kursus Perwira Lanjutan Satu pada tahun 1955, kursus Lanjutan Perwira Satu pada tahun 1956, dan melanjutkan pendidikan menengah atasnya yang sempat terhenti di Sekolah Menengah Atas Bagian B. Ia berhasil lulus dari SMA pada tahun 1956 dan kembali bertugas di militer sebagai Komandan Latihan Bentara Intelligence Angkatan Darat Kodam Siliwangi. Ia lalu dimutasikan ke Staf Umum Kodam sebagai Kepala Biro beberapa waktu kemudian.[1]
Pada tahun 1960, terkait dengan keterlibatan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian di Kongo, Batalyon Garuda II dibentuk dengan komandan Letkol Solihin G. P. Kadarusman ditempatkan sebagai perwira seksi I di Batalyon tersebut. Setelah batalyon kembali dari daerah tugas, Kadarusman memperoleh promosi sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri 321 yang berkedudukan di Majalengka. Jabatan tersebut tidak dipegang dalam waktu lama, karena ia dipindahkan ke Komando Daerah Militer XVIII/Cenderawasih yang baru saja dibentuk. Ia menjabat sebagai Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) 1711. Ia kembali ke Jawa Barat dan ditempatkan di Ciamis sebagai Kasdim.[1]
Kadarusman berupaya untuk meneruskan pendidikan formalnya dengan belajar di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung. Setelah tiga tahun belajar di sana, pada tahun 1967 Kadarusman harus keluar dari IKIP karena penugasan militer. Ia lalu diperintahkan untuk mengikuti Kursus Intelijen Strategis di Amerika Serikat pada bulan September 1967 dan lulus pada tahun 1968.[2] Setelahnya, Kadarusman ditunjuk sebagai Komandan Batalyon Infanteri 315 dari 17 Februari hingga 1 April 1968.[3] Ia dipindahtugaskan sebagai Komandan Distrik Militer Majalengka dan menjabat hingga 1969.[4]
Pada tahun 1969, Kadarusman diperintahkan untuk menempuh kursus reguler di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Ia lulus dari Seskoad pada tahun 1970 dan menjabat sebagai Wakil Asisten 2 Kepala Staf Daerah Militer Siliwangi. Dari Kodam Siliwangi, Kadarusman dipindahkan ke Staf Umum Angkatan Darat dan bekerja sebagai perwira pembantu. Beberapa saat kemudian, Kadarusman kembali ke Kodam Siliwangi dan dipromosikan menjadi Asisten 1 Kepala Staf Daerah Militer Siliwangi.[1]
Karier di bidang birokrasi
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 15 Mei 1975, Kadarusman dilantik sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Jawa Barat, menggantikan Achmad Adnawidjaja yang ditarik ke Departemen Dalam Negeri.[5] Selama menjabat sebagai Sekwilda, Kadarusman mengeluarkan peringatan keras bagi pegawai negeri sipil yang anaknya terlibat dalam kegiatan anti pemerintah dan menyatakan bahwa sanksi administratif dapat dikenakan terhadap mereka.[6]
Seperti pendahulunya, pada tahun 1981 Kadarusman ditarik ke Departemen Dalam Negeri dan menjabat sebagai Direktur Pengamanan Dalam Negeri di Direktorat Jenderal Sosial Politik. Jabatan tersebut dipegangnya dalam waktu singkat, karena pada bulan September 1982 Kadarusman ditetapkan sebagai Direktur Jenderal Pengembangan Desa.[3] Kadarusman mengakhiri dinasnya di Departemen Dalam Negeri pada bulan September 1984 dan digantikan oleh Adnan Widodo.[7][8]
Pensiun dan wafat
[sunting | sunting sumber]Setelah pensiun dari Departemen Dalam Negeri, Kadarusman dicalonkan oleh Golkar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari daerah pemilihan Jawa Barat. Kadarusman berhasil terpilih dan ia dilantik sebagai anggota dewan pada tanggal 1 Oktober 1987. Selama berkarier di DPR, Kadarusman duduk sebagai anggota Komisi I DPR dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen.[9]
Kadarusman wafat pada tanggal 12 November 1991 di Rumah Sakit Carolus Jakarta akibat penyakit kanker hati yang dideritanya sejak lama. Jenazahnya disemayamkan di Gedung DPR/MPR dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.[9]
Keluarga
[sunting | sunting sumber]Kadarusman menikah dengan Siti Sulastri dan memiliki delapan orang anak.[9] Salah seorang anaknya, Tetty Kadi, merupakan seorang penyanyi terkenal yang menjabat sebagai anggota DPR periode 2009 – 2014.[10]
Penghargaan[1]
[sunting | sunting sumber]- Bintang Gerilya
- Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia
- Bintang Kartika Eka Paksi
- Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
- Satyalancana Perang Kemerdekaan I
- Satyalancana Perang Kemerdekaan II
- Satyalancana G.O.M. II
- Satyalancana G.O.M. V
- Satyalancana Satya Dharma
- Satyalancana Penegak
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f General Elections Institution (1982). Buku Pelengkap VI Pemilihan Umum 1982: Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1982 yang Bukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Jakarta. hlm. 797–798.
- ^ "Beladjar Intell di AS". Kompas. 13 September 1967. hlm. 3. Diakses tanggal 22 Juli 2021.
- ^ a b Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 159. ISBN 9789794281000.
- ^ Kodam III/Siliwangi (1991). Album kenangan perjuangan Siliwangi. Badan Pembina Corps Siliwangi Jakarta Raya. hlm. 738.
- ^ PAT (15 May 1975). "Kol. Kadarusman Kadi Sekda Jabar". Kompas. hlm. 6.
Pd. Gubernur Jawa Barat A'ang Kunaefi Sabtu melantik Kol. Kadarusman Kadi sebagai Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I Jawa Barat, menggantikan Achmad Adnawidjaja yang ditarik ke Pemerintah Pusat. Kol. Kadi sebelumnya adalah salah seorang Asisten Kodam VI Siliwangi.
- ^ "Don't be disloyal, Java civil servants warned". New Nation. 20 Maret 1978. hlm. 6. Diakses tanggal 22 Juli 2021.
- ^ "Presiden Angkat 5 Pejabat Baru Eselon – I Depdagri". Merdeka. 15 Maret 1984. Diakses tanggal 22 Juli 2021.
- ^ Administrator (10 Maret 1984). "Serah Terima". Tempo.co. Diakses tanggal 22 Juli 2021.
- ^ a b c "Nama dan Peristiwa: Kol (AD) Kadarusman Kadi meninggal dunia". Kompas. 14 November 1991. hlm. 16. Diakses tanggal 22 Juli 2021.
- ^ Asril, Sabrina (2013-05-06). Margianto, Heru, ed. "Tetty Kadi, 23 Tahun Jadi "Vote Getter" Akhirnya Jadi Anggota DPR". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-07-22.
- Kelahiran 1927
- Kematian 1991
- Meninggal usia 64
- Birokrat Indonesia
- Tokoh TNI
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Tokoh dari Jakarta
- Tokoh Angkatan 45
- Politikus Indonesia
- Anggota DPR RI 1987–1992
- Penerima Bintang Gerilya
- Penerima Bintang Sewindu APRI
- Penerima Bintang Kartika Eka Paksi