Prefektur Nara
Prefektur Nara
奈良県 | |
---|---|
Transkripsi Jepang | |
• Jepang | 奈良県 |
• Romaji | Nara-ken |
Himne daerah: Nara kenmin no uta | |
Koordinat: 34°41′07″N 135°49′59″E / 34.68528°N 135.83306°E | |
Negara | Jepang |
Wilayah | Kansai |
Pulau | Honshu |
Ibu kota | Nara |
Kota terbesar | Nara |
Subdivisi | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Makoto Yamashita |
Luas | |
• Total | 3.690,94 km2 (1,425,08 sq mi) |
Peringkat | Ke-40 |
Populasi (1 September 2024) | |
• Total | 1,285,733 |
• Peringkat | Ke-30 |
• Kepadatan | 348,35/km2 (902,2/sq mi) |
Zona waktu | UTC+09:00 (JST) |
Nomor telepon | 0742-22-1101 |
Kode ISO 3166 | JP-29 |
Alamat kantor prefektur | 30 Noboriōji-chō, Nara-shi, Nara-ken 630-8501 |
Lambang | |
• Pohon | Japanese cedar (Cryptomeria japonica) |
• Bunga | Nara-no-yae-zakura (Prunus verecunda 'Antiqua') |
• Burung | Berkecet jepang |
• Ikan | Ikan mas hias Ayu sweetfish (Plecoglossus altivelis) Satsuki-masu (Oncorhynchus masou ishikawae) |
Situs web | www |
Prefektur Nara (奈良県 , Nara-ken) adalah sebuah prefektur yang terletak di wilayah Kansai, di bagian tengah Pulau Honshu, Jepang.[1] Prefektur Nara memiliki jumlah penduduk sebesar 1.285.733 jiwa[2] (per 1 September 2024) dan memiliki luas wilayah sebesar 3.690,94 kilometer persegi (1.425,08 sq mi). Prefektur Nara berbatasan dengan Prefektur Kyōto di sebelah utara, Prefektur Ōsaka di sebelah barat laut, Prefektur Wakayama di sebelah barat daya, dan Prefektur Mie di sebelah timur.
Kota Nara adalah ibu kota dari Prefektur Nara, yang juga merupakan kota terbesar di wilayah prefektur ini. Kota-kota penting lainnya yang ada di prefektur ini yaitu Kashihara, Ikoma, dan Yamatokōriyama.[3] Prefektur Nara berlokasi di bagian tengah Semenanjung Kii yang berada di wilayah pesisir Samudra Pasifik, serta merupakan salah satu dari delapan prefektur di Jepang yang tak memiliki wilayah pesisir. Prefektur Nara memiliki keistimewaan karena menjadi prefektur yang memiliki lebih banyak Situs Warisan Dunia UNESCO dibandingkan dengan prefektur lainnya di Jepang.[4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Hingga zaman Nara
[sunting | sunting sumber]Ibu kota kuno Jepang berada di Nara, mulai dari Asuka-kyō, Fujiwara-kyō (694–710), dan Heijō-kyō (710–784). Istana kekaisaran waktu itu mengirim utusan dan pelajar ke Dinasti Sui dan Dinasti Tang. Pada abad ke-7, Nara menjadi tempat tinggal bagi para imigran, terutama imigran dari Baekje yang melarikan diri dari perang di Semenanjung Korea.
Zaman Heian
[sunting | sunting sumber]Pada 784, Kaisar Kammu memutuskan untuk memindahkan ibu kota ke Nagaoka-kyō di Provinsi Yamashiro, namun tidak lama kemudian ibu kota kembali dipindah pada tahun 794 ke Heian-kyō, dan menandai dimulainya zaman Heian.
Kuil-kuil di Nara sekaligus merupakan kekuatan politik dalam pemerintahan, sehingga Nara diberi julukan "ibu kota selatan" (Nanto) untuk membedakannya dengan Heian-kyō yang berada di utara. Menjelang akhir zaman Heian, Taira no Shigehira, putra dari Taira no Kiyomori diperintahkan oleh ayahnya untuk memberantas kekuatan bersenjata dari kuil-kuil Buddha Kōfuku-ji dan Tōdai-ji yang mendukung kelompok oposisi pimpinan Pangeran Mochihito. Usaha tersebut menyebabkan bentrokan antara klan Taira dan gabungan kuil Nara pada tahun 1180 yang berakhir dengan terbakar habisnya Kōfuku-ji dan Tōdai-ji.
Nara abad pertengahan
[sunting | sunting sumber]Di puncak kejayaan klan Minamoto dan pembentukan Keshogunan Kamakura, pembangunan kembali Nara mendapat dukungan dari Minamoto no Yoritomo. Kōfuku-ji dijadikan kuil keluarga klan Fujiwara sekaligus secara de facto kuil utama di Provinsi Yamato. Sejalan dengan pulihnya Kōfuku-ji dan Tōdai-ji, sebuah kota berkembang di antara kedua kuil.
Nara dilanda kekacauan pada zaman Nanboku-chō. Kaisar Go-Daigo menjadikan Yoshino sebagai markas perlawanan terhadap kekuasaan Istana Utara. Perebutan kekuasaan juga terjadi di Kōfuku-ji yang terbelah menjadi pendukung Istana Utara dan Istana Selatan hingga Istana Selatan menyerah pada tahun 1392.
Zaman Sengoku dan zaman Edo
[sunting | sunting sumber]Provinsi Yamato kembali dilanda kekacauan sepanjang zaman Sengoku. Tōdai-ji kembali dibakar pada tahun 1567, ketika Matsunaga Hisahide berusaha merebut kekuasaan dari klan Miyoshi yang menjadi majikannya. Setelah sempat diperintah oleh Tsutsui Junkei dan Toyotomi Hidenaga yang diangkat oleh Toyotomi Hideyoshi, Kota Nara akhirnya diperintah oleh Keshogunan Tokugawa.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kota
[sunting | sunting sumber]
|
Kota kecil dan Desa
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nussbaum, Louis-Frédéric. (2005). "Nara-ken" in Japan Encyclopedia, p. 699, hlm. 699, pada Google Books; "Kansai" at p. 477, hlm. 477, pada Google Books.
- ^ "推計人口調査/奈良県公式ホームページ". www.pref.nara.jp. Diakses tanggal 2021-01-10.
- ^ Nussbaum, "Nara" at p. 698, hlm. 698, pada Google Books.
- ^ "Nara". GoJapanGo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2012. Diakses tanggal 19 Juni 2012.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Nussbaum, Louis-Frédéric and Käthe Roth. (2005). Japan encyclopedia. Cambridge: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-01753-5; OCLC 58053128
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Official Nara Prefecture homepage
- Nara Prefecture All Rights Reserved
- okuyamato.pref.nara Diarsipkan December 5, 2019, di Wayback Machine.
- Buddhist Monuments in the Horyu-ji Area (UNESCO)
- Historic Monuments of Ancient Nara (UNESCO)
- Sacred Sites and Pilgrimage Routes in the Kii Mountain Range (UNESCO)
- Map of Nara City
- Photos of Nara's temples & shrines
- Nara Tourist Information Center
- Commemorative Events of the 1300th Anniversary of Nara Heijo-kyo Capital
- Comprehensive Database of Archaeological Site Reports in Japan, Nara National Research Institute for Cultural Properties