Transjakarta
Transjakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaan Busway telah dimulai sejak tahun 1997 oleh konsultan dari Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan arus lalu-lintas (contra flow) supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan dengan pertimbangan keselamatan lalu-lintas. Meskipun Busway di Jakarta meniru negara lain (Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur yang terpanjang dan terbanyak. Sehingga kalau dulu orang selalu melihat ke Bogota, sekarang Jakarta sebagai contoh yang perlu dipelajari masalah dan cara penanggulangannya.
Sejarah
Gagasan
Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001 dengan inspirasi proyek serupa di Bogota. Kemudian ide ini menjadi sebuah tantangan untuk gubernur Sutiyoso yang terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta untuk periode yang kedua (2002-2007). Sebuah institut bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dari sistem ini dibuat oleh PT. Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah badan bantuan Amerika (US AID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI-CTS).[1]
Koridor 1 (2004)
Bus Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus ini diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain Transjakarta). Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah.
Pada saat awal beroperasi, Transjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.
Selama 2 pekan pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1 Februari 2004, bus Transjakarta mulai beroperasi secara komersial.
Sejak Hari Kartini pada 21 April 2005, Transjakarta memiliki sopir perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pengemudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah pengemudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang pengemudi wanita.
Koridor 2 dan 3 (2006)
Tepat 2 tahun setelah pertama kali dioperasikan, pada 15 Januari 2006 Transjakarta meluncurkan jalur koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan 3 (Kalideres-Pasar Baru).
Sejak Minggu-10 Februari 2008, beberapa bus Transjakarta koridor 3 mulai melalui rutenya yang baru, yaitu dari arah Kalideres setelah halte Jelambar tetap lurus melewati Jalan Kyai Tapa menuju Halte Harmoni Central Busway tidak berbelok melalui Tomang. Penggunaan jalur ini masih belum resmi karena sebagian besar bus koridor 3 masih melaui jalur Tomang, dan 2 halte busway sepanjang Jalan Kyai Tapa belum beroperasi. Sejak tanggal 10 September 2008, 2 halte yaitu Grogol Trisakti dan Sumber Waras mulai dioperasikan secara resmi.
Koridor 4, 5, 6, dan 7 (2007)
Pada tahun 2006, dimulai pembangunan 4 koridor baru Busway, yaitu:
- Pulogadung - Dukuh Atas (Koridor 4)
- Kampung Melayu - Ancol (Koridor 5)
- Ragunan - Dukuh Atas (Koridor 6)
- Kampung Rambutan - Kampung Melayu (Koridor 7)
Sama seperti pada pembangunan koridor-koridor sebelumnya, proyek pembangunan 4 koridor ini juga mengundang reaksi negatif beberapa pihak terutama karena kemacetan parah yang disebabkannya.
Koridor 4-7 ini diresmikan penggunaannya pada Sabtu-27 Januari 2007, oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di shelter Taman Impian Jaya Ancol. Setelah peresmiannya, keempat koridor ini baru efektif beroperasi pada tanggal 28 Januari 2007. Tidak seperti pada waktu peresmian koridor 1, tidak ada tiket gratis untuk masyarakat untuk sosialisasi di koridor-koridor ini.
Koridor 8 (2008 - 2009), 9, dan 10 (2008 - 2010)
Pembangunan koridor 8-10 dimulai pada bulan Agustus 2007.[2] Ketiga koridor ini awalnya direncanakan untuk dapat beroperasi bulan Maret 2008, namun mengalami beberapa penundaan.
Rencana operasional koridor 8 awalnya ditunda hingga 14 Februari 2009[3], namun akhirnya mengalami penundaan lagi. Koridor ini pertama kali diujicoba secara terbatas pada tanggal 9 Februari 2009,[4] dan memasuki tahap operasional pada Sabtu-21 Februari 2009.[5] Dari 45 bus yang dibutuhkan untuk melayani koridor 8, hingga tanggal 6 Februari 2009 baru tersedia 20 bus, yang memaksa BLUTJ untuk memangkas rute operasional dari Lebak Bulus - Harmoni menjadi Lebak Bulus - Daan Mogot (Halte Jelambar, walau sebagian sumber menginformasikan Halte Indosiar).[3]
Pada hari pertama operasionalnya, koridor 8 direncanakan beroperasi pada periode 13.00-22.00 WIB[5]
Setelah mengalami beberapa penundaan, pada Senin-7 Desember 2009, Kepala Dinas Perhubungan DKI M. Tauchid menginformasikan bahwa pengoperasian koridor 9 dan 10 kembali mengalami penundaan. Target operasional yang awalnya ditetapkan pada Juni-Oktober 2010 diundur menjadi November 2010.[6] Penundaan kali ini disebabkan karena penentuan tarif per kilometer bus yang baru disepakati oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan belum ditunjuknya operator yang mengelola koridor ini. Penentuan operator direncakan menggunakan sistem lelang yang akan dilakukan pada bulan Februari atau Maret 2010. Koridor ini direncakan akan dilayani oleh total 139 armada dengan perincian:
- 65 bus single dan 15 bus gandeng di Koridor 9.
- 45 bus single dan 10 bus gandeng di Koridor 10.
Koridor 8, 9 dan 10 ini melayani rute:
- Lebak Bulus - Harmoni (Koridor 8), dengan panjang 26 km.
Rute melalui Jalan Ciputat Raya, Jalan TB Simatupang, Jalan Metro Pondok Indah, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan Teuku Nyak Arif, Jalan Letjen Supeno, Simprug Bypass, Jalan Panjang Raya, Jalan Daan Mogot, Jalan Tomang Raya, Gajah Mada/Hayam Wuruk.
- Pinang Ranti - Pluit (Koridor 9), dengan panjang 29,9 km.
Rute melalui Jalan Pondok Gede Raya, Tol Jagorawi, Mayjen Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S.Parman, Latumenten (Stasiun KA Grogol), Jembatan Besi, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Penjaringan, Pluit.
- Cililitan - Tanjung Priok (Koridor 10), dengan panjang 19 km.
Rute melalui Jalan Mayjen Sutoyo, DI Panjaitan, Jend Ahmad Yani, Yos Sudarso, Enggano.
Bus
Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah
- Koridor 1 : bus Mercedes-benz (JET), Hyundai (TMB dan BMP), bus gandeng Komodo (BMP), Zhong Tong(DMR)
- Koridor 2 : bus Daewoo berwarna biru - putih, dan warna abu-abu
- Koridor 3 : bus Daewoo berwarna kuning - merah, dan warna abu-abu
- Koridor 4 : bus Daewoo dan Hyundai (JMT), bus Daewoo dan Hyundai (JMT) berwarna abu-abu
- Koridor 5 : bus gandeng HuangHai dan bus Daewoo (JMT), bus gandeng Komodo (JMT)&(LRN) berwarna abu-abu
- Koridor 6 : bus Daewoo dan Hyundai (JTM)
- Koridor 7 : bus Hino (LRN) berwarna abu-abu
- Koridor 8 : bus Hino (PP) berwarna abu-abu
- Koridor 9 : bus Hyundai (BMP) & (TMB), bus gandeng Komodo (BMP) & (TMB) berwarna merah dan kuning
- Koridor 10: bus Hyundai (BMP), Mercedes-Benz (JET), bus gandeng Komodo (TMB) berwarna merah dan kuning
- Koridor 11: bus gandeng Inobus (DMR) berwarna kuning merah dan Bus Hyundai (TMB) berwarna kuning merah
- Koridor 12: bus gandeng Inobus dan Ankai (BMP) berwarna kuning merah
Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang bondol terbang sambil mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior. Bahan bakar yang digunakan di semua koridor berbahan bakar gas.
Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat.
Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4 - 9 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri
Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Untuk bus koridor 2 - 8, mekanisme pembukaan pintu telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.
Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain. Khusus di semua koridor dilengkapi papan nomor bus contoh : JMT 053, DMR 5142, BMP 046. Sementara di koridor 1, koridor 9, koridor 10, koridor 11 dan 12 dilengkapi papan jurusan bus contoh 1. BLOK M-KOTA, 9A. PLUIT atau 9A. PINANG RANTI, 9B. GROGOL 2 atau 9B. CILILITAN, 10. TANJUNG PRIOK atau 10. CILILITAN, 11. KAMPUNG MELAYU atau 11. PULO GEBANG dan 12. PLUIT atau 12. TANJUNG PRIOK.
Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1 - 3 dan 10), 1 pintu darurat (koridor 4 - 9, 11) yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang.
Untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemprotan parfum.
Halte
Halte-halte Transjakarta berbeda dari halte-halte bus biasa. Selain letaknya yang berada di tengah jalan, bahkan di halte di depan gedung pertokoan Sarinah dan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, diberi fasilitas lift.
Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte. Jembatan penyebrangan yang menjadi penghubung halte dibuat landai (dengan perkecualian beberapa halte, seperti halte Bunderan HI) agar lebih ramah terhadap orang cacat. Lantai jembatan menggunakan bahan yang sama dengan lantai halte (dengan pengecualian pada beberapa jembatan penyeberangan seperti halte Jelambar dan Bendungan Hilir yang masih menggunakan konstruksi beton).
Waktu beroperasi halte-halte ini adalah 05:00–22:00 WIB. Apabila setelah pukul 22:00 masih ada penumpang di dalam halte yang belum terangkut karena kendala teknis operasional, maka jadwal operasi akan diperpanjang secukupnya untuk mengakomodasi kepentingan para penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket tersebut.
Untuk dapat memasuki halte, setelah membeli tiket (Single Trip), calon penumpang harus memasukkan tiket ke mesin pemeriksa tiket (atau biasa disebut barrier), setelah itu secara otomatis pintu palang tiga di barrier dapat berputar dan dilewati calon penumpang.
Mulai 1 November 2004, pada koridor 1 telah disediakan sistem tiket prabayar (Multi Trip). Seorang pengguna dapat membeli sebuah tiket khusus dengan nilai saldo awal tertentu (@Rp. 3.500, pembelian awal dan selanjutnya minimal 10 unit nominal perjalanan) di halte Blok M. Alih-alih dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia pada barrier, tiket tersebut ditempelkan ke sensor pada bagian atas dari mesin, mesin kemudian akan mengurangi jumlah saldo, menampilkan saldo yang tersisa, kemudian memperbolehkan pengguna untuk masuk ke dalam halte. Pengisian ulang saldo dapat dilakukan di seluruh halte yang terdapat di koridor 1.
Keuntungan dari penggunaan tiket ini ialah pengguna tidak perlu mengantri di loket setiap kali ingin menggunakan Transjakarta, sementara kekurangannya ialah tiket jenis ini tak mengenal sistem harga ekonomis pagi hari seperti tiket Single Trip.
Di beberapa halte tersedia buletin harian gratis 'Trans Kota' yang diperuntukkan bagi para penumpang. Isinya ialah berita umum, berita olahraga, berita hiburan, berita kriminalitas, artikel kesehatan, beragam tip dan trik, informasi barang konsumtif terkini, berita seputar operasional Transjakarta, dan lain-lain.
Untuk menjaring penumpang dari luar Jakarta, disediakan beberapa bus APTB atau Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway. Bus ini menjaring penumpang dari wilayah Bodetabek ke bus Transjakarta, misalnya penumpang dari Pamulang mau bekerja di Sudirman-Thamrin dan naik APTB agar dimudahkan masyarakat Ciputat dan sekitarnya pergi ke Jakarta. Rute-rute yang masih beroperasi yaitu Bekasi-Pulo Gadung, Tangerang-S. Parman Podomoro City, Ciputat-Kota, Cibinong-Grogol 2 dan Bogor-Rawamangun. Tarifnya adalah gratis untuk (wilayah Bekasi dan Tangerang), Rp. 6000 (Ciputat-Kota), Rp. 10000 (Cibinong-Grogol) dan Rp. 12000 (Bogor-Rawamangun). Rencananya, BLU Transjakarta akan mengoperasikan 2 rute Tangerang meliputi Ciledug-Blok M dan Poris Plawad-Senen sedangkan 3 rute Bekasi meliputi Bekasi-Kampung Rambutan, Bekasi-Tanah Abang dan Bekasi-Dukuh Atas.
Di Jalan Gajah Mada/Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, dibangun sebuah halte khusus dengan ukuran jauh lebih besar dari halte-halte yang lain. Halte tersebut diberi nama Harmoni Central Busway. Halte yang dibangun di atas Kali Ciliwung adalah titik transfer antarkoridor 1, 2, 3 dan 8. Halte berdaya tampung 500 orang ini memiliki 6 pintu.
Meskipun banyak pohon yang terpaksa ditebang dalam pembangunan jalur Transjakarta, sebuah pohon beringin tua di halte ini tidak ditebang saat pembangunan karena dianggap memiliki nilai sejarah yang tinggi. Namun pada bulan Oktober 2006, pohon ini dirusak oleh sekelompok orang dari Pemuda Persatuan Islam dengan alasan ingin membuktikan bahwa pohon tersebut tidak angker dan keramat seperti yang dipercayai oleh sebagian orang.[7]
Halte CAM
Dimulai sejak tanggal 28 Mei 2009, pengguna internet dapat memantau kondisi pada beberapa halte di koridor I melalui aplikasi webcam yang dapat dikunjungi di situs Transjakarta[8]. Kamera-kamera yang digunakan sebenarnya telah terpasang sejak lama, namun baru dibuka untuk kalangan umum secara online.[9] Pada awal pengoperasiannya, halte yang dapat dipantau yaitu:[10]
|
|
Penumpang
Berdasarkan situs resmi Transjakarta[11], dari 1 Februari 2004 hingga akhir Maret 2005, Transjakarta dilaporkan telah mengangkut sebanyak 20.508.898 penumpang.
Ada program pendidikan khusus bagi anak-anak sekolah yang dinamakan "Transjakarta ke sekolah" (Bahasa Inggris: "Transjakarta goes to school") dan penyediaan bus khusus bagi rombongan untuk anak sekolah (TK, SD, SDLB). Mereka mendapatkan bus khusus yang tidak bergabung dengan penumpang umum. Targetnya, para siswa ini diajari untuk tertib, belajar antre, dan menyukai angkutan umum.
Tarif
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. |
Tarif tiket Transjakarta adalah Rp. 3.500 (Desember 2006) per perjalanan. Penumpang yang pindah jalur dan/atau transit antar koridor tidak perlu membayar tarif tambahan asalkan tidak keluar dari halte. Bagi penumpang yang membeli tiket pukul 5-7 pagi, mereka dapat memperoleh tiket dengan harga yang lebih ekonomis yaitu Rp. 2.000. Mulai 2006, kartu chip JakCard, dilancarkan oleh PT Bank DKI, boleh digunakan untuk membayar tarif.
Awal tahun 2007 direncanakan akan terjadi kenaikan tarif pada saat dioperasikannya koridor-koridor baru (4-7). DPRD Jakarta mengusulkan kenaikan dari Rp3.500,00 menjadi Rp5.000,00, sementara Organda mengusulkan menjadi Rp7.000,00. Kenaikan tarif ini akan diberlakukan dengan alasan antara lain:
- Jangkauan rute akan menjadi semakin luas
- Tarif saat ini hanya meliputi aspek biaya perawatan dan operasional saja
- Seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang, jumlah subsidi yang dibutuhkan menjadi semakin besar
- Tarif saat ini dinilai mematikan angkutan umum yang ada (yang sampai saat ini masih dibutuhkan untuk menyokong operasional Transjakarta)
- Penumpang yang melakukan transit antar koridor jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya oleh penyelenggara sehingga menjadi beban (finansial)
Rencana kenaikan tarif ini mengundang reaksi negatif dari beberapa pihak yang merasa haknya untuk mendapatkan angkutan yang murah dan nyaman dikurangi, pelayanan yang diberikan belum memuaskan, menambah beratnya biaya hidup keseluruhan, serta ada juga yang keberatan karena angkutan alternatif yang ada telah ditiadakan rutenya pada saat beroperasinya Transjakarta sehingga mereka tidak memiliki pilihan lain.
Sebagai opini khalayak umum, Transjakarta belum dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat dan seringkali merugikan, sebab dari sisi pelayanan bukan pelayanan prima yang diberikan tapi pelayanan yang semena-mena. Penumpang dibiarkan berdesak-desakan dan harus antri, bahkan kadang-kadang dibentak, kemudian tidak menerapkan Visitor Management Techniques sehingga susunan antrian penumpang menjadi amburadul.
Namun, ada juga beberapa pihak yang mendukung dengan harapan dengan naiknya tarif jumlah penumpang akan berkurang dan armada bus dapat ditambah sehingga kenyamanan dan keamanan dapat ditingkatkan; Beberapa pengemudi angkutan umum juga berharap bahwa dengan kenaikan tarif ini, sebagian bekas pelanggan mereka akan kembali beralih menggunakan jasa mereka.
Namun tarif baru yang sedianya naik pada 27 Januari 2007 ini ditunda untuk menunggu kajian Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama-sama BPK dan YLKI.
Jalur
Jalur pertama yang dibuka adalah Koridor 1 sepanjang 12,9 km yang melayani rute Terminal Blok M-Kota. Dua tahun kemudian, Koridor 2 (14,3 km) dan 3 (18,7 km) mulai dioperasikan. Awalnya untuk transfer jalur penumpang harus melakukannya di tiga halte yang telah ditetapkan, yaitu Sawah Besar, Monas, dan Pecenongan, tetapi sejak September 2006, penumpang telah dapat menggunakan Harmoni Central Busway sebagai satu-satunya titik transfer.
Pada gambar telihat bahwa:
- Garis merah : Jalur Koridor 1
- Garis biru Tua : Jalur Koridor 2
- Garis ungu tua : Jalur Koridor 3
- Garis hijau keruh tua : Jalur Koridor 4
- Garis jingga : Jalur koridor 5
- Garis kuning : Jalur Koridor 6
- Garis coklat muda : Jalur Koridor 7
- Garis merah jambu tua : Jalur Koridor 8
- Garis merah jambu muda : Jalur Koridor 9
- Garis coklat tua : Jalur Koridor 10
- Garis hijau keruh muda : Jalur Koridor 11
- Garis abu-abu : Feeder Busway (Feeder 1, Feeder 2, Feeder 3)
Koridor 1 (Blok M-Kota)
Koridor 1 melayani rute dari Terminal Blok M sampai depan Stasiun Kota. Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah: Sultan Hasanuddin, Trunojoyo, Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, Majapahit, Gajah Mada/Hayam Wuruk, Pintu Besar Selatan, lalu berputar di depan Stasiun Kota untuk kembali ke Blok M.
Halte-halte yang dilalui koridor 1:
- Halte Terminal Blok M
- Halte Masjid Agung Al Azhar (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Bunderan Senayan (Ratu Plaza) (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Gelora Bung Karno (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Polda Metro (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Bendungan Hilir ( Semanggi (via overpass), APTB Ciputat-Kota)
- Halte Flyover Karet (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Setia Budi (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Dukuh Atas I ( Dukuh Atas 2 (via overpass), APTB Ciputat-Kota)
- Halte Tosari ICBC (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Bunderan HI (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Sarinah (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Bank Indonesia (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Monumen Nasional (, APTB Ciputat-Kota)
- Halte Harmoni Sentral ( , APTB Ciputat-Kota)
- Halte Sawah Besar (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Mangga Besar (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Olimo (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Glodok (transfer ke APTB Ciputat-Kota)
- Halte Stasiun Kota (, APTB Ciputat-Kota)
Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni-Kwitang)
Koridor 2 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 dari Pulogadung ke Harmoni adalah: Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Kramat Bunder, Senen Raya, Kwini 2, Abdul Rahman Saleh, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Perwira, Lapangan Banteng Barat, Kathedral, Veteran, lalu berputar di halte Harmoni. Sedangkan untuk arah sebaliknya dari Harmoni ke Pulogadung, jalan-jalan yang dilalui koridor 2 adalah: Majapahit, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, Ridwan Rais, Prapatan Tugu Tani-Kwitang, Kramat Bunder, Suprapto, Perintis Kemerdekaan, masuk ke Terminal Pulogadung.
Halte-halte yang dilalui koridor 2:
- Halte Terminal Pulogadung (, APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Bermis (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Pulomas (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte ASMI (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Pedongkelan (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Cempaka Mas 1 ( Cempaka Mas 2 (lewat jembatan), APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte RS. Islam
- Halte Cempaka Tengah
- Halte Pasar Cempaka Putih
- Halte Rawa Selatan
- Halte Galur
- Halte Senen ( Senen Sentral (lewat jembatan))
- Halte Atrium Senen
- Halte Gatot Subroto RSPAD
- Halte Deplu
- Halte Gambir 1
- Halte Masjid Istiqlal
- Halte Juanda ()
- Halte Pecenongan( Juanda)
- Halte Harmoni ( Harmoni Sentral APTB Ciputat-Kota)
- Halte Monumen Nasional (, APTB Ciputat-Kota)
- Halte Balai Kota
- Halte Gambir 2
- Halte Kwitang
Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru)
Koridor 3 melayani rute dari Terminal Kalideres sampai halte Pasar Baru. Jalan-jalan yang dilalui koridor 3 adalah: Daan Mogot, Kyai Tapa, Hasyim Ashari, Hayam Wuruk/Gajah Mada, Juanda/Veteran, Pos, lalu berbelok memutari Kantor Pos Pusat melewati Lapangan Banteng Utara untuk kembali ke Kalideres.
Halte-halte yang dilalui koridor 3:
- Halte Terminal Kalideres (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Pesakih (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Sumur Bor (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Rawa Buaya (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Jembatan Baru (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Dispenda Samsat Barat (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Jembatan Gantung (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Taman Kota (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Indosiar (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Jelambar Citraland (transfer ke APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City)
- Halte Grogol 1 ( Grogol 2 (lewat jembatan))
- Halte RS. Sumber Waras
- Halte Harmoni ( Harmoni Sentral)
- Halte Pecenongan ( Pecenongan)
- Halte Stasiun Juanda ( Juanda)
- Halte Pasar Baru
Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas 2)
Koridor 4 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah: Raya Bekasi, Pemuda, Pramuka, Matraman, Tambak, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark untuk kembali ke Pulogadung. Mulai dari pukul 13:00 sampai akhir operasi transjakarta pukul 22:00, rute koridor 4 akan dialihkan lewat halte Bermis. Rute Pulogadung-Dukuh Atas setelah dialihkan yaitu dari Terminal Pulogadung akan lewat jalur koridor 2, berhenti di halte Bermis, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih dan masuk ke jalur koridor 4 di halte Velodrome. Untuk arah sebaliknya, setelah halte Sunan Giri, koridor 4 akan keluar jalur, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih. Berhenti di halte Bermis dan masuk ke terminal melalui jalur koridor 2.
Halte-halte yang dilalui koridor 4:
- Halte Terminal Pulogadung dan APTB Bekasi-Pulogadung
- Halte Pasar Pulogadung
- Halte TU Gas
- Halte Layur
- Halte Pemuda Rawamangun
- Halte Velodrome (APTB Bogor-Rawamangun)
- Halte Sunan Giri (APTB Bogor-Rawamangun)
- Halte UNJ (APTB Bogor-Rawamangun)
- Halte Pramuka BPKP 1 , APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Bekasi-Pulogadung
- Halte Pramuka LIA
- Halte Utan Kayu
- Halte Pasar Genjing
- Halte Matraman
- Halte Manggarai
- Halte Pasar Rumput
- Halte Halimun
- Halte Dukuh Atas 2 dan APTB Ciputat-Kota
Koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu)
Koridor 5 melayani rute dari halte di dalam komplek Ancol sampai ke Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 5 adalah: Gunung Sahari, Pasar Senen, Kramat Raya, Salemba, Matraman Raya, Jatinegara Timur, berputar di Kampung Melayu ke arah Jatinegara Barat dan seterusnya untuk kembali ke Ancol.
Halte-halte yang dilalui koridor 5:
- Halte Ancol
- Halte Pademangan
- Halte Gunung Sahari Mangga Dua
- Halte Jembatan Merah
- Halte Pasar Baru Timur
- Halte Budi Utomo
- Halte Senen Sentral
- Halte Pal Putih
- Halte Kramat Sentiong NU
- Halte Salemba UI
- Halte Salemba Carolus
- Halte Matraman 1
- Halte Tegalan
- Halte Slamet Riyadi
- Halte Kebon Pala
- Halte Pasar Jatinegara
- Halte Jatinegara RS Premier
- Halte Kampung Melayu
Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas 2)
Koridor 6 melayani rute dari halte di depan Kebun Binatang Ragunan sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah: RM Harsono, Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, Rangkayo Rasuna Said, Latuharhari, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark ke Galunggung, Sultan Agung, dan berbelok ke Rangkayo Rasuna Said untuk kembali ke Ragunan.
Halte-halte yang dilalui koridor 6:
- Halte Ragunan
- Halte Departemen Pertanian
- Halte SMK 57
- Halte Jatipadang
- Halte Pejaten Philips
- Halte Buncit Indah
- Halte Warung Jati
- Halte Imigrasi Jakarta Selatan
- Halte Duren Tiga
- Halte Mampang Prapatan
- Halte Kuningan Timur dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Patra Kuningan
- Halte DepKes
- Halte GOR Sumantri
- Halte Karet Kuningan
- Halte Kuningan Madya Aini
- Halte Setiabudi Utara
- Halte Latuharhari
- Halte Halimun hanya menurunkan penumpang
- Halte Dukuh Atas 2 dan APTB Ciputat-Kota
Koridor 7 (Kampung Rambutan-Kampung Melayu)
Koridor 7 melayani rute dari Terminal Kampung Rambutan sampai terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah: TB Simatupang, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Otto Iskandardinata, lalu berputar di Kampung Melayu untuk kembali ke Kampung Rambutan.
Halte-halte yang dilalui koridor 7:
- Halte Kampung Rambutan
- Halte Tanah Merdeka
- Halte Flyover Raya Bogor
- Halte RS Harapan Bunda
- Halte Pasar Induk Kramat Jati
- Halte Pasar Kramat Jati
- Halte Cililitan PGC
- Halte Sutoyo BKN (arah Tanjung Priok)
- Halte Cawang UKI dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Cawang BNN dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Cawang Otista
- Halte Gelanggang Remaja
- Halte Bidara China
- Halte Kampung Melayu
Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni)
Koridor 8 melayani rute dari Terminal Lebak Bulus sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 8 adalah: Pasar Jumat, Raya Ciputat, TB Simatupang, Metro Pondok Indah, Sultan Iskandar Muda, Teuku Nyak Arif, Supeno, Panjang Raya, Daan Mogot, tanpa berhenti di Halte Indosiar dan Halte Jelambar S Parman, Tomang Raya, Kyai Caringin, Balikpapan, Suryopranoto, berbelok ke Harmoni, lalu berputar di jalan Juanda/Veteran sebelum halte Pecenongan. Koridor 8 kembali ke Lebak Bulus melewati jalan Hasyim Ashari, Daan Mogot, dan seterusnya sampai ke Lebak Bulus. Pada hari kerja, koridor 8 dibagi menjadi dua rute, yaitu Lebak Bulus-Harmoni (lewat Roxy, tanpa berhenti di Halte RS. Sumber Waras) dan Harmoni-Grogol 2. Penumpang dari koridor 3 atau koridor 9 dapat transit menuju arah Lebak Bulus di halte Grogol.
Halte-halte yang dilalui koridor 8:
- Halte Lebak Bulus
- Halte Pondok Pinang
- Halte Pondok Indah 1
- Halte Pondok Indah 2
- Halte Tanah Kusir Kodim
- Halte Kebayoran Lama Bungur
- Halte Pasar Kebayoran Lama
- Halte Simprug
- Halte Permata Hijau
- Halte Permata Hijau RS Medika
- Halte Pos Pengumben
- Halte Kelapa Dua Sasak
- Halte Kebon Jeruk
- Halte Duri Kepa
- Halte Kedoya Assiddiqiyah
- Halte Kedoya Green Garden
- Halte Grogol 2 , APTB Cibinong-Grogol dan APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City
- Halte S. Parman Podomoro City , APTB Cibinong-Grogol dan APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City
- Halte Tomang Mandala
- Halte RS Tarakan
- Halte Petojo
- Halte Harmoni dan APTB Ciputat-Kota
- Halte Grogol dan APTB Tangerang-Grogol
Koridor 9 (Pinang Ranti - Pluit)
Koridor 9 melayani rute dari Terminal Pinang Ranti sampai halte Pluit. Jalan-jalan yang dilalui koridor 9 adalah: Pondok Gede Raya, Tol Jagorawi, Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Satria/Makaliwe, Jelambar, Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit Putra/Pluit Putri, lalu memutari Pluit Indah, Pluit Barat, Pluit Permai, berhenti di halte Pluit dan dilanjutkan ke Pluit Timur untuk kembali ke Pinang Ranti. Untuk arah ke Pinang Ranti dari MT Haryono akan berbelok kiri dan berputar arah balik sebelum TL Kalimalang untuk berhenti di halte Cawang Sutoyo. Setelah itu koridor 9 akan masuk Tol Jagorawi menuju Pinang Ranti. Koridor 9 dibagi dua rute setiap hari yaitu Pinang Ranti-Pluit (lewat Tol Jagorawi) dan PGC-Grogol 2.
Halte-halte yang dilalui koridor 9:
- Halte Pinang Ranti
- Halte Taman Mini Garuda
- Halte Cililitan PGC hanya dilalui oleh bus gandeng
- Halte Sutoyo BKN hanya dilalui oleh bus gandeng
- Halte Cawang UKI dan APTB Cibinong-Grogol (arah Grogol)
- Halte Cawang Sutoyo dan APTB Cibinong-Grogol (arah Cibinong)
- Halte Cawang BNN dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Cawang Ciliwung (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Cikoko Stasiun Cawang (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Tebet BKPM (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Pancoran (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Pancoran Barat (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Tegal Parang (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Kuningan Barat APTB Cibinong-Grogol
- Halte Gatot Subroto Jamsostek (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Gatot Subroto LIPI (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Semanggi dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Senayan JCC (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Slipi Petamburan (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte Slipi Kemanggisan (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte RS Harapan Kita (transfer ke APTB Cibinong-Grogol)
- Halte S. Parman Podomoro City , APTB Cibinong-Grogol dan APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City
- Halte Grogol 2 , APTB Cibinong-Grogol dan APTB Tangerang-S. Parman Podomoro City
- Halte Latumeten Stasiun Grogol
- Halte Jembatan Besi
- Halte Jembatan Dua
- Halte Jembatan Tiga
- Halte Penjaringan
- Halte Pluit
Koridor 10 (Tanjung Priok-Cililitan PGC)
Koridor 10 melayani rute dari Terminal Tanjung Priok sampai halte PGC. Jalan-jalan yang dilalui koridor 10 adalah: Stasiun Tanjung Priok, Enggano, Yos Sudarso, Ahmad Yani, DI Panjaitan, Sutoyo, masuk ke halte PGC dan keluar di pintu Dewi Sartika untuk kembali ke arah Tanjung Priok.
Halte-halte yang dilalui koridor 10:
- Halte Tanjung Priok
- Halte Enggano
- Halte Permai Koja
- Halte Walikota Jakarta Utara
- Halte Plumpang Pertamina
- Halte Sunter Kelapa Gading
- Halte Sunter Boulevard
- Halte Yos Sudarso Kodamar
- Halte Cempaka Mas 2 dan APTB Bekasi-Pulogadung
- Halte Cempaka Putih (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Pulomas Bypass (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Kayu Putih Rawasari (transfer ke APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Pramuka BPKP 2 , APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Bekasi-Pulogadung
- Halte Utan Kayu Rawamangun (transfer ke APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Ahmad Yani Bea Cukai (transfer ke APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Flyover Jatinegara , APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Bekasi-Pulogadung
- Halte Prumpung Pedati (transfer ke APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Bekasi-Pulogadung)
- Halte Kebon Nanas Cipinang (transfer ke APTB Bogor-Rawamangun)
- Halte Penas Kalimalang (transfer ke APTB Bogor-Rawamangun)
- Halte Cawang Sutoyo , APTB Bogor-Rawamangun dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Cawang UKI dan APTB Cibinong-Grogol
- Halte Sutoyo BKN
- Halte Cililitan PGC
Koridor 11 (Pulogebang-Kampung Melayu)
Koridor 11 mulai beroperasi 28 Desember 2011. Koridor ini melayani rute dari Terminal Pulogebang sampai ke terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 11 adalah: Sentra Primer Timur, I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Timur Raya, Bekasi Barat Raya, Jatinegara Timur, masuk terminal Kampung Melayu dan kembali ke Terminal Pulogebang melalui Jatinegara Barat berputar ke Bekasi Barat Raya dan seterusnya. Koridor 11 pada awalnya hanya melayani rute dari terminal Kampung Melayu sampai ke depan kantor Walikota Jakarta Timur, tetapi mulai 23 Juni 2012 koridor 11 sudah melayani penumpang sampai terminal Pulogebang.
Halte-halte yang dilalui koridor 11:
- Halte Terminal Pulogebang mulai 23 Juni 2011
- Halte Walikota Jakarta Timur
- Halte Penggilingan
- Halte Perumnas Klender
- Halte Flyover Radin Inten
- Halte Buaran
- Halte Kampung Sumur
- Halte Flyover Klender
- Halte Stasiun Klender
- Halte Stasiun Cipinang
- Halte Imigrasi Jakarta Timur
- Halte Pasar Enjo
- Halte Flyover Jatinegara dan APTB Bekasi-Pulogadung
- Halte Stasiun Jatinegara 2
- Halte Jatinegara RS. Premier
- Halte Kampung Melayu
Koridor 12 (Pluit - Terminal Tanjung Priok)
Koridor ini melewati Terminal Tanjung Priok kemudian masuk Jl.Yos Sudarso (Halte Sunter Boulevard), berputar kembali kearah Sunter Kelapa Gading kemudian berbelok menuju Danau Sunter Utara, Jl. HBR Motik, Jl. Angkasa, kemudian berbelok masuk jalur koridor 5, Mangga Dua, Jembatan Batu, Kota, Kali Besar Barat, Kopi, Bandengan Selatan,Jembatan Tiga, Jl. Pluit Putra/Putri, lalu memutari Pluit Indah, Pluit Barat, Pluit Permai, berhenti di halte Pluit dan dilanjutkan ke Pluit Timur untuk kembali ke Tanjung Priok, belok ke Pluit Landmark kemudian melewati Jl. Pakin, Gedong Panjang, melewati Kopi, Tiang Bendera, Roa Malaka kemudian masuk halteMuseum Fatahillah kemudian berbelok ke Jl. Kemukus dan Lada untuk berhenti di halte Stasiun Kota dan seterusnya.[12][13]
Halte yang melayani koridor 12 adalah :
- Terminal Tanjung Priok
- Halte Enggano
- Halte Permai Koja
- Halte Walikota Jakarta Utara
- Halte Plumpang Pertamina
- Halte Sunter Kelapa Gading
- Halte Sunter Boulevard Barat
- Halte Sunter Karya
- Halte Sunter SMP 140
- Halte Danau Agung
- Halte Kemayoran Landas Pacu Timur
- Halte Jembatan Merah
- Halte Gunung Sahari Mangga Dua
- Halte Mangga Dua
- Halte Pangeran Jayakarta
- Halte Stasiun Kota dan APTB Ciputat-Kota
- Halte Kalibesar Barat (arah Pluit)
- Halte Bandengan Pekojan (arah Pluit)
- Halte Penjaringan
- Halte Pluit
- Halte Landmark Pluit Auto Plaza (arah Tanjung Priok)
- Halte Pakin (arah Tanjung Priok)
- Halte Gedong Panjang (arah Tanjung Priok)
- Halte Museum Fatahillah (arah Tanjung Priok)
kembali lagi ke halte Stasiun Kota dan Seterusnya
Koridor 13
Halte ini baru direncanakan.
Rencana Rute : Blok M – Pondok Kelapa
Jalan yang dilewati yaitu:
- Jl. Sultan Hasanuddin
- Jl. Wolter Monginsidi
- Jl. Kapten Tendean
- Jl. Gatot Subroto
- Jl. MT Haryono
- Jl. DI Panjaitan
- Jl. Kalimalang
Rencana Halte
Pada Koridor ini belum ditentukan jumlah halte yang akan dibangun. Namun bus ini akan melewati Blok M-Tendean- Cawang-Kalimalang.
Halte Transfer
- Halte Blok M (Transfer ke Koridor 1 dan 15)
- Halte Mampang (Transfer ke koridor 6)
- Halte Pancoran Barat (Transfer ke Koridor 9)
- Halte Pancoran Tugu (Transfer ke Koridor 9)
- Halte Tebet BKPM (Transfer ke Koridor 9)
- Halte Cikoko Stasiun Cawang (Transfer ke Koridor 9)
- Halte Cawang Ciliwung (Transfer ke Koridor 9)
- Halte BNN (Transfer ke Koridor 7 dan 9)
- Halte Cawang Sutoyo (Transfer ke Koridor 9 dan 10)
Koridor 14
Koridor ini baru direncanakan.
Rencana Rute : Manggarai - Depok
Jalan yang dilewati adalah:
- Jl. Doktor Saharjo
- Jl. Profesor Doktor Supomo
- Jl. Pasar Minggu Raya
- Jl. Tanjung Barat
- Jl. Lenteng Agung
- Jl. Margonda Raya
Rencana Halte
- Halte Manggarai
- Halte STIE Muhammadiyah
- Halte Toba
- Halte RS Budhi Jaya
- Halte Menteng Pulo
- Halte Balai Sudirman
- Halte Pal Batu
- Halte Univ. Sahid
- Halte Honda
- Halte Pancoran
- Halte Rs. Triloka
- Halte Sucofindo
- Halte SMK 48
- Halte Pasar Minggu Baru
- Halte Alfa
- Halte Asrama Brimob
- Halte Masjid At Taqwa
- Halte Terminal Pasar Minggu
- 2 Halte Flyover Simatupang
- 2 Halte Stasiun Tanjung Barat
- 2 Halte Bunda Kandung
- 2 Halte Petronas, Pom Bensin
- 2 Halte IISIP
- 2 Halte Lenteng Agung
- 2 Halte Univ. Pancasila
- 2 Halte Masjid Univ. Pancasila
- 2 Halte SMU 109
- Halte Univ. Indonesia
- Halte Depok
Mulai dari Halte Honda sampai Halte Terminal Pasar Minggu menggunakan jalan layang khusus busway.
Halte Transfer
- Halte Manggarai (Transfer ke Koridor 4)
- Halte Pancoran (Transfer ke Koridor 9 dan 13)
Koridor 15
Koridor ini baru direncanakan.
Rencana Rute : Ciledug - Blok M
Jalan yang dilewati adalah:
- Jl. Raden Fattah
- Jl. HOS Cokroaminoto
- Jl. Ciledug Raya
- Jl. Pakubuwono 6
- Jl. Sisingamangaraja
Untuk arah sebaliknya:
- Jl. Sultan Hasanuddin
- Jl. Trunojoyo
- Jl. Kyai Maja
- Jl. Cildeug Raya
- Jl. HOS Cokroaminoto
- Jl. Raden Fattah
Rencana Halte
- Halte Blok M
- Halte Bulungan
- Halte RSPP
- Halte Pasar Kyai Maja
- Halte Mayestik
- Halte Pakubuwono
- Halte Cipulir
- Halte Perdatam
- Halte Pertigaan Show Room
- Halte Univ. Budi Luhur (UBL)
- Halte Giant
- Halte Larangan
- Halte Ciledug
- Halte Kunciran
Halte Transfer
- Halte Blok M (Transfer ke Koridor 1)
- Halte Pasar Kebayoran Lama (transfer ke Koridor 8)
Pengembangan jalur
Dalam usahanya meningkatkan layanan Transjakarta, Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta memodifikasi jalur-jalur yang ada. BLUTJ pertama kali melaksanakan ujicoba modifikasi jalur-jalur tersebut pada tanggal 1 November 2007.
Jalur Pulo Gadung - Kalideres
Diujicoba sejak tanggal 1 November 2007 dan sering disebut sebagai rute Express, dengan menggabungkan koridor 2 dan 3 dan dilayani 30 armada. Sejak munculnya koridor 8 diadakan rotasi rute di antara 30 armada tersebut dengan perincian:[14]
- Di hari libur 30 armada tersebut seluruhnya melalui rute Kalideres - Jelambar - Roxy - Harmoni
- Di hari kerja 15 armada melalui Kalideres - Jelambar - Roxy - Harmoni, sedangkan 15 sisanya melalui Kalideres - Jelambar - Tomang - Harmoni.
Mulai 2 November 2009, 30 armada di jalur ini tidak lagi melayani rute Kalideres - Jelambar - Tomang - Harmoni. Tanpa membedakan hari kerja atau libur, seluruh armada jalur ini melalui rute Kalideres - Jelambar - Roxy - Harmoni.[15]
Jalur PGC - Senen Sentral
Mulai diujicoba pada tanggal 1 November 2007, merupakan jalur khusus yang dibuka hanya pada hari Senin - Jumat, beberapa sumber menyatakan bahwa hal ini disebabkan rendahnya mobilitas pengguna Transjakarta ke Ancol selama hari kerja. Namun pada perkembangannya, rute ini tetap melayani pada hari Sabtu-Minggu dan hari libur. Rutenya melewati seluruh halte dari PGC - Senen Sentral termasuk halte Kampung Melayu dan Jatinegara RS Premier
Jalur PGC - Ancol
Merupakan jalur khusus yang dibuka hanya pada hari Sabtu dan Minggu, sebagai pengganti rute PGC - Atrium. Mulai diujicoba sejak tanggal 1 November 2007, beberapa sumber menyatakan bahwa hal ini disebabkan tingginya kebutuhan penumpang Transjakarta ke obyek Wisata di Ancol. Namun pada perkembangannya, saat ini rute PGC-Ancol tetap beroperasi di hari kerja. Rutenya melewati seluruh Halte dari PGC- Ancol (kecuali Halte Kp.Melayu arah PGC dan Senen Sentral)
Jalur Kampung Rambutan - Cawang UKI
Mulai tanggal 5 - 7 Agustus 2009 Badan Layanan Umum Transjakarta (BLUTJ) Busway melakukan uji coba jalur Kp. Rambutan – Cawang UKI mulai pukul 06.00-08.00 WIB. Rute Kp. Rambutan - Cawang UKI berputar di U turn Halim langsung masuk tol hingga keluar di Hek Kramat Jati, oleh karenanya halte yang tidak disinggahi yaitu
- Halte Cawang UKI
- BKN
- PGC (Cililitan)
- Pasar Kramat Jati
Uji coba ini dilakukan untuk mempercepat pelayanan di Koridor 7 (Kp. Rambutan - Kp. Melayu) yang terhambat di daerah Kramat Jati yang jalurnya mix traffic. Jalur ini juga untuk mengoptimalkan jalur yang sudah berjalan yaitu jalur PGC - Ancol dan PGC - Senen. Selama uji coba, di kaca bus dipasang informasi jalur agar penumpang tidak salah naik bus.
Jalur Cawang UKI - Kampung Melayu
Dimulai ujicobanya besamaan dengan ujicoba jalur Kampung Rambutan - Cawang UKI.
Jalur Ragunan - Kota / Kota - Ragunan
Mulai beroperasi pada tanggal 1 September 2009 antara jam 06:30 - 07:00 saja dengan dilayani oleh armada koridor 1. Dari arah Ragunan, selepas halte Setiabudi Aini bus tidak akan berhenti di halte Halimun dan Latuharhari melainkan langsung menuju halte Bundaran HI (koridor 1) menuju arah Kota. Arah sebaliknya (Kota - Ragunan) beroperasi antara jam 18.30 - 20.00, dilayani dengan aramda koridor 1. Dari arah Kota, setelah Bunderan HI, keluar jalur (tidak lewat Tosari), lalu berbelok menuju jalan Setiabudi Tengah dan berhenti di Halte Dukuh Atas 2 (koridor 4 / 6) menuju Ragunan
Jalur Ragunan - Blok M
Grogol 2 - Harmoni
(Rute ini hanya ada pada hari kerja) Rute Grogol 2-Harmoni dibuat untuk mengakomodasi penumpang yang akan naik/turun di beberapa halte yang tidak dilalui koridor 8 pada hari kerja.
Halte-halte yang dilalui dari Grogol 2 menuju Harmoni:
- Grogol 2
- Tomang Taman Anggrek
- Tomang Mandala
- RS Tarakan
- Petojo
- Harmoni.
Halte-halte yang dilalui dari Harmoni menuju Grogol 2:
- Harmoni
- Juanda
- Pecenongan
- Petojo
- RS Tarakan
- Tomang Mandala
- Tomang Taman Anggrek
- Grogol 2.
TU Gas - Dukuh Atas 2
Rute TU Gas-Dukuh Atas 2 merupakan versi pendek dari koridor 4. Rute alternatif ini dibuat untuk mempercepat perputaran koridor 4 karena hambatan di Pasar Pulogadung dan sewaktu masuk/keluar Terminal Pulogadung dari/ke jalan Raya Bekasi.
Halte-halte yang dilalui sama seperti koridor 4, tetapi tidak sampai Pulogadung dan berputar di halte TU Gas.
Jalur Harmoni - PGC
Mulai diujicoba sejak tanggal 2 November 2009. Melalui halte-halte Harmoni, Pecenongan, Juanda, Ps. Baru, Pal Putih (melalui fly over Senen), Kramat Sentiong, Salemba, Matraman I, Tegalan, Slamet Riyadi, Kebon Pala, Pasar Jatinegara, Jatinegara RS Premier, Bidara Cina, Gelanggang Remaja, Cawang Otista, BNN, Cawang UKI, BKN, PGC (Cililitan).<[16] Jalan-jalan yang dilalui Jalur Harmoni-PGC Arah PGC adalah Harmoni, Jl.Veteran, Jl. Pos, Jl.Kesenian, Jl. Lapangan Banteng Utara, Lap.Banteng Barat, Lap.Banteng Selatan, Jl. Wahidin, belok kanan melewati jalur koridor 5 (tidak berhenti di Senen dan Kampung Melayu) hingga PGC. Untuk arah Harmoni jalur yang dilalui tetap sama, hanya saja untuk arah Harmoni bisa berhenti di Kampung Melayu (tetapi tetap tidak berhenti di Senen) dan setelah flyover Senen, keluar jalur belok ke Jl.Budi Utomo, Jl. Lap.Banteng Utara, Kathedral, Juanda, Pecenongan, Harmoni.
Jalur Kalideres - Bundaran Senayan
Jalur yang mulai diujicoba sejak tanggal 20 Januari 2010[17] ini merupakan gabungan dari Koridor 3 dan sebagian koridor 1 yang beroperasi dari Kalideres sampai Harmoni (koridor 3) kemudian menuju halte Monumen Nasional hingga halte Bundaran Senayan di Koridor 1 dan berputar di bundaran Senayan. Waktu operasional rute ini adalah hari Senin - Jumat pada pukul 07:00 - 10:00 WIB di pagi hari dan 16:00 - 20:00 WIB di sore/malam hari. Selanjutnya waktu mulai operasi pagi diubah menjadi jam 6:30 pagi. Rute ini dilayani oleh 5 armada yang semuanya dioperasikan PT. Trans Batavia.
Angkutan Perbatasan Terintergrasi Busway (APTB)
Sejak awal 2012, BLU Transjakarta dan pemerintah daerah meluncurkan bus Angkutan Perbatasan Terintergrasi Busway atau disebut APTB yang melayani masyakarat Bodetabek mau hendak naik bus Transjakarta baik pergi kerja atau tempat-tempat menarik seperti objek wisata, mall dan lain-lain dan berikut ini adalah rute-rute APTB. Tarifnya adalah gratis (untuk Bekasi-Pulo Gadung dan Tangerang-S. Parman Podomoro City), Rp. 6000 (untuk Ciputat-Kota), Rp. 10000 (untuk Cibinong-Grogol) dan Rp. 12000 (untuk Bogor-Rawamangun). Pada Mei 2013, BLU Transjakarta akan mengeoperasikan APTB Bekasi-Tanah Abang.
Bekasi-Pulo Gadung (dioperasikan oleh PPD)
Rute yang dilalui: Terminal Bus Bekasi - Ir. H. Juanda - Cut Meutia - Jend. A. Yani - Gerbang Tol Bekasi Barat - Tol Jakarta-Cikampek - Tol Wiyoto Wiyono (Dalam Kota) - DI Panjaitan - Jend. A. Yani - Perintis Kemerdekaan - Terminal Bus Pulo Gadung
Halte yang dilalui dari Bekasi menuju Pulo Gadung
- Prumpung Pedati
- Stasiun Jatinegara
- Bea Cukai Ahmad Yani
- Utan Kayu Rawamangun
- Pramuka BPKP 2
- Kayu Putih Rawasari
- Pulomas Pacuan Kuda
- Cempaka Putih
- Pedongkelan
- ASMI
- Pulomas
- Bermis
- Pulo Gadung
Tangerang-S. Parman Podomoro City (dioperasikan oleh PPD)
Rute yang dilalui: Terminal Bus Poris Plawad - Benteng Betawi - Jend. Sudirman - Daan Mogot - Terminal Bus Kalideres - Daan Mogot - Letjen S. Parman - S. Parman Podomoro City
Halte yang dilalui dari Tangerang (Poris Plawad) menuju S. Parman Podomoro City
- Kalideres
- Pesakih
- Sumur Bor
- Rawa Buaya
- Jembatan Baru
- Dispenda Samsat Barat
- Jembatan Gantung
- Taman Kota
- Indosiar
- Jelambar
- Grogol 2
- S. Parman Podomoro City
Ciputat-Kota (dioperasikan oleh Bianglala Metropolitan)
Rute yang dilalui: Terminal Bus Ciputat - Dewi Sartika - Ir. H. Juanda - Ciputat Raya (arah Kota) - TB Simatupang (arah Kota) - Pasar Jumat Raya (arah Ciputat) - Metro Pondok Indah - Margaguna - Radio Dalam - Kramat Pela - Panglima Polim - Sisingamangaraja - Jend. Sudirman - MH Thamrin - Medan Merdeka Barat - Majapahit - Gajah Mada (arah Kota) - Hayam Wuruk (arah Ciputat) - Pintu Besar Selatan - Kota
Halte yang dilalui dari Ciputat menuju Kota
- Masjid Agung
- Bundaran Senayan
- Gelora Bung Karno
- Polda Metro
- Bendungan Hilir
- Karet
- Setiabudi
- Dukuh Atas
- Tosari
- Bundaran HI
- Sarinah
- Bank Indonesia
- Monas
- Harmoni Sentral
- Sawah Besar
- Mangga Besar
- Olimo
- Glodok
- Kota
Cibinong-Grogol 2 (dioperasikan oleh Mayasari Bakti)
Rute yang dilalui: Terminal Bus Cibinong - Mayor Oking - Gerbang Tol Citeureup - Tol Jagorawi - DI Panjaitan - Mayjen Sutoyo - MT Haryono - Jend. Gatot Subroto - Letjen S. Parman - Grogol 2
Halte yang dilalui dari Cibinong menuju Grogol 2
- Cawang UKI (arah Grogol)
- Cawang Sutoyo (arah Cibinong)
- Cawang BNN
- Cawang Ciliwung
- Cikoko Stasiun Cawang
- Tebet BKPM
- Pancoran Tugu
- Pancoran Barat
- Tegal Parang
- Kuningan Barat
- Gatot Subroto Jamsostek
- Gatot Subroto LIPI
- Semanggi
- Senayan JCC
- Slipi Petamburan
- Slipi Kemanggisan
- RS Harapan Kita
- S. Parman Podomoro City
- Grogol 2
Bogor-Rawamangun (dioperasikan oleh Sinar Jaya)
Rute yang dilalui: Terminal Bus Bubulak - Lingkar Utara - KH Soleh Iskandar - Tol Lingkar Luar Bogor - Gerbang Tol Lingkar Luar Bogor - Tol Lingkar Luar Bogor - Gerbang Tol Sentul Selatan - Tol Jagorawi - Mayjen Sutoyo - DI Panjaitan - Jend. A. Yani - Pemuda - Paus - Perserikatan - Terminal Bus Rawamangun
Halte yang dilalui dari Bogor menuju Rawamangun
- Cawang UKI (arah Rawamangun)
- Cawang Sutoyo (arah Bogor)
- Panjaitan Penas
- Kebon Nanas Cipinang
- Prumpung Pedati
- Stasiun Jatinegara
- Bea Cukai Ahmad Yani
- Utan Kayu Rawamangun
- Pramuka BPKP 2
- UNJ
- Sunan Giri
- Velodrome
Bekasi-Tanah Abang (dioperasikan oleh Mayasari Bakti)
Rute yang dilalui: Terminal Bus Bekasi - Ir. H. Juanda - H. Mulyadi Joyomartono - Gerbang Tol Bekasi Timur - Tol Jakarta-Cikampek - Halim Perdanakusuma - MT Haryono - Jend. Gatot Subroto - Jend. Sudirman - MH Thamrin - Wahid Hasyim - Pasar Tanah Abang
Halte yang dilalui dari Bekasi menuju Tanah Abang
- Cawang Sutoyo (arah Bekasi)
- Cawang BNN
- Cawang Ciliwung
- Cikoko Stasiun Cawang
- Tebet BKPM
- Pancoran Tugu
- Pancoran Barat
- Tegal Parang
- Kuningan Barat
- Gatot Subroto Jamsostek
- Gatot Subroto LIPI
- Semanggi (arah Tn. Abang)
- Bendungan Hilir
- Karet
- Setiabudi
- Dukuh Atas
- Tosari
- Bundaran HI
- Sarinah
Depok-Senen (rencana)
Halte yang dilalui dari Depok menuju Senen
- Senen Sentral
- Pal Putih
- Kramat Sentiong NU
- Salemba UI
- Salemba Carolus
- Manggarai
- STIE Muhammadiyah
- Toba
- RS Budhi Jaya
- Menteng Pulo
- Balai Sudirman
- Pal Batu
- Univ. Sahid
- Honda
- Pancoran
- Rs. Triloka
- Sucofindo
- SMK 48
- Pasar Minggu Baru
- Alfa
- Asrama Brimob
- Masjid At Taqwa
- Terminal Pasar Minggu
- Flyover Simatupang
- Stasiun Tanjung Barat
- Bunda Kandung
- Petronas, Pom Bensin
- IISIP
- Lenteng Agung
- Univ. Pancasila
- Masjid Univ. Pancasila
- SMU 109
- Univ. Indonesia
- Depok
Bekasi-Kampung Rambutan (rencana)
Halte yang dilalui dari Bekasi menuju Kampung Rambutan
- Kampung Rambutan
- Tanah Merdeka
- Flyover Raya Bogor
- RS Harapan Bunda
- Pasar Induk
- Pasar Kramat Jati
- Cililitan PGC
- Sutoyo BKN
- Cawang UKI
Depok-Grogol 2 (rencana)
Halte yang dilalui dari Depok menuju Grogol 2
- Depok
- Universitas Indonesia
- Masjid Universitas Pancasila
- Universitas Pancasila
- Lenteng Agung
- IISIP
- Petronas, Pom Bensin
- Bunda Kandung
- Stasiun Tanjung Barat
- Flyover Simatupang
- Terminal Pasar Minggu
- Masjid At Taqwa
- Asrama Brimob
- Alfa
- Pasar Minggu Baru
- Sucofindo
- SMK 48
- RS. Triloka
- Pancoran Barat
- Tegal Parang
- Kuningan Barat
- Gatot Subroto Jamsostek
- Gatot Subroto LIPI
- Semanggi
- Senayan JCC
- Slipi Petamburan
- Slipi Kemanggisan
- S. Parman Harapan Kita
- S. Parman Podomoro City
- Grogol 2
Ciledug-Blok M (rencana)
Halte yang dilalui dari Ciledug menuju Blok M
- Ciledug
- Larangan
- Giant
- Universitas Budi Luhur
- Pertigaan Show Room
- Perdatam
- Cipulir
- Pasar Kebayoran Lama
- Pakubuwono
- Mayestik
- Pasar Kyai Maja
- RSPP
- Bulungan
- Blok M
Poris Plawad-Senen (rencana)
Halte yang dilalui dari Poris Plawad menuju Senen
- RS Harapan Kita
- Slipi Kemanggisan
- Slipi Petamburan
- Senayan JCC
- Bendungan Hilir
- Karet
- Setiabudi
- Dukuh Atas
- Tosari
- Bundaran HI
- Sarinah
- Bank Indonesia
- Monumen Nasional
- Pecenongan
- Juanda
- Pasar Baru
- Budi Utomo
- Deplu
- Atrium
- Gambir 1
- Senen Central
Bekasi-Dukuh Atas (rencana)
Halte yang dilalui dari Bekasi menuju Dukuh Atas
- Cawang Sutoyo (arah Bekasi)
- Cawang BNN
- Cawang Ciliwung
- Cikoko Stasiun Cawang
- Tebet BKPM
- Pancoran Tugu
- Pancoran Barat
- Tegal Parang
- Kuningan Barat
- Gatot Subroto Jamsostek
- Gatot Subroto LIPI
- Semanggi (arah Dukuh Atas)
- Bendungan Hilir
- Karet
- Setiabudi
- Dukuh Atas
Pengelola
Badan Layanan Umum Transjakarta (BLUTJ)
Badan ini adalah pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan Pengelola (BP) Transjakarta. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006 namanya kemudian diganti menjadi Badan Layanan Umum Transjakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006. BLUTJ bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.[18]
Operator
Dalam penyelenggaraannya Transjakarta didukung oleh beberapa Perusahaan Operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Operator tersebut yaitu:
- PT. Jakarta Express Trans (JET) - Koridor 1 (pada saat hari Senin-Sabtu) dan 9 (pada saat hari Minggu)
- PT. Trans Batavia (TB)- Koridor 2 dan 3
- PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM) - Koridor 4 dan 6
- PT. Primajasa Perdayana Utama (PP) - Koridor 8
- PT. Jakarta Mega Trans (JMT)- Koridor 4 dan 5
- PT. Eka Sari Lorena (LRN) - Koridor 5 dan 7
- PT. Bianglala Metropolitan (BMP) - Koridor 9,10, dan 12
- PT. Trans Mayapada Busway (TMB) - Koridor 1 (pada saat hari Minggu),9 dan 10
- Perum Damri (DMR) - Koridor 1 dan 11
Kekurangan
- Kurangnya bus-bus pengumpan (feeder) yang membantu melayani Transjakarta.
- Beberapa jembatan penyeberangan yang dibangun bagi penumpang Transjakarta secara berkala mengalami kerusakan, contohnya lantai jembatan yang berlubang serta tangga yang lantainya telah rusak.[19][20]
- Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang tersedia belum sebanding dengan jumlah penumpang menyebabkan antrian panjang di halte-halte (terutama untuk koridor 2 dan 3). Kriminalitas juga kerap terjadi pada jam-jam sibuk disaat bus penuh terisi sesak.[21]
- Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang mengantri.[22]
- Beberapa titik di jalur koridor 2-8 masih sering dimasuki oleh kendaraan pribadi, menyebabkan terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu (pada kondisi tertentu, telah diberikan suatu solusi, yaitu setelah dilakukan koordinasi, bus akan mengambil jalur dari arah yang berlawanan, sementara bus-bus dari arah yang berlawanan akan melewati jalur umum).[23]
- Karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan pejalan kaki/kendaraan pribadi.
- Seringkali pengumuman halte yang diberikan tidak sesuai dengan halte yang akan dilalui, hal ini disebabkan oleh keteledoran pengemudi yang lupa menekan tombol pengumuman pada waktunya.
- Pembuatan maupun pengoprasian Transjakarta membuat kemacetan yang luar biasa dan sering di luar batas kewajaran, terutama pembangunan jalur yang meninggikan permukaan jalan.[24]
- Kurangnya jumlah SPBBG membuat headway di sejumlah koridor menjadi lama, karena letak SPBBG yang jauh dan kadang terjadi masalah di suatu SPBBG.
- Meskipun diberitahukan pemberhentian berikutnya Halte Indosiar dan Jelambar, Koridor 8 tidak berhenti di Halte Indosiar dan Jelambar, dikarenakan kondisi kedua halte yang terlalu kecil dan padat oleh penumpang koridor 3
Kontroversi
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. |
- Warga Pondok Indah menolak pembangunan koridor VIII trayek Harmoni-Lebak Bulus, karena akan merusak ratusan pohon palem yang puluhan tahun telah menjadi keindahan median Jalan Metro Pondok Indah. Warga meminta pembangunan busway dihentikan karena belum ada analisis mengenai dampak lingkungannya. Warga khawatir pembangunan busway koridor VIII akan merusak lingkungan. Selain itu juga dikhawatirkan akan menambah kemacetan dan polusi kawasan Pondok Indah. Pada 30 Oktober, warga mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Perkara itu didaftarkan dengan nomor perkara 1655/Pdt.G/2007/PN Jaksel. Dan ternyata, Jalan Metro Pondok Indah setidaknya telah menjadi daerah rawan kemacetan bagi pengendara yang melewati jalan tersebut.
- Warga Pluit, Jakarta Utara, juga meminta pembangunan jalur busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) ditunda. Perwakilan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Pluit (FMPLP) mendatangi ruang Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) DPRD DKI Jakarta, pada 4 Oktober 2007. Kedatangan mereka terkait penolakan pembangunan jalur busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit). Warga menolak jika pembangunannya tidak dilakukan secara benar. Sebab, selama ini sering terjadi kemacetan di sekitar lokasi pengerjaan proyek. Proyek busway koridor IX ini juga belum memiliki analisis dampak mengenai lingkungan (amdal). Warga meminta Pemprov DKI menunda pembangunan jalur busway Koridor IX itu, sebelum selesainya amdal dan manajemen proyek yang baik terlebih dahulu.
- Pemerintah dan wakil rakyat Kabupaten Tangerang, Banten, menolak rencana pembangunan jalur khusus bus Transjakarta yang menghubungkan Terminal Kalideres dengan Bumi Serpong Damai (BSD). Alasannya, pembangunan busway itu dinilai hanya akan menambah kemacetan di Kabupaten Tangerang. Menurut Bupati Tangerang, Ismet, saat ini wilayah Kabupaten Tangerang, terutama di Jalan Raya Serpong, mulai perbatasan Kota Tangerang sudah memiliki tata letak dan ruas jalan yang baik. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang mendukung aksi penolakan terhadap pembangunan busway. Menurut Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Kabupaten Tangerang Syarifullah, penolakan Ismet cukup mendasar.
Kemacetan saat pembangunan jalur
Lalu lintas di sejumlah jalan di Jakarta macet sejak bulan September 2007 dari pagi hingga petang. Kemacetan terjadi jalan arteri di kawasan Sunter, Kelapa Gading, Pluit, Jembatan Tiga, dan Ancol, Tomang-Grogol, Slipi serta Cawang dan juga merambat hingga ke jalan tol Cawang – Taman Mini, dan Ancol - Pluit.
Kemacetan terparah terjadi di Yos Sudarso depan Artha Gading hingga Boulevard Barat. Pada pukul 13.30, laju kendaraan pada dua arah di kawasan itu sangat lambat. Untuk menembus 200 meter, Kompas perlu waktu 30 menit. Pada pukul 15.30 – 17.00, kendaraan tak bisa bergerak. Sebagian pengemudi mematikan mesin kendaraannya. Kemacetan arus lalu lintas di sana sebenarnya sudah terasa pada waktu pagi hingga siang. Namun hal ini menjadi lebih parah karena pada ruas jalan sepanjang hampir satu kilometer di dua arah antara Plumpang hingga depan PT Toyota Astra (Sunter Jaya), terdapat banyak putaran, proyek busway Koridor X, proyek penataan taman, dan jalan layang. Kawasan tersebut menjadi simpul lalu lintas yang paling macet. Kendaraan yang hendak turun dari tol Cawang di ramp off Pulogadung dan Sunter juga tidak bisa bergerak, dan ekor kemacetan menjalar hingga gerbang tol Dalam Kota di Cililitan, sejak pagi hingga menjelang pukul 12.00, dan itu terjadi lagi petang harinya.
Arus lalu lintas juga tersendat di Pluit Raya, Pluit Selatan, Gedong Panjang dan Jalan Pakin akibat pengecoran busway Koridor IX. [1]
Pembagunan jalur busway Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) itu, menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas yang sudah terjadi di Jakarta sejak sekitar sebulan terakhir, sejak dimulainya pembangunan tiga koridor jalur busway secara simultan di berbagai bagian kota. Jalan Panjang pun sudah berminggu-minggu selalu dilanda kemacetan, sejak dimulai pembangunnya lintasan bus khusus itu di beberapa ruasnya. Kemacetan total hampir tiap hari terjadi di sepanjang Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto. Penyebabnya, pembangunan jalur busway Koridor IX (Pinang Ranti Gede-Pluit) yang juga melintasi ruas jalan yang membelah Jakarta dari arah barat laut ke tenggara itu. [2]
Jalan Gatot Subroto kini berubah seperti neraka setidaknya bagi warga Jakarta dan sekitarnya, yang setiap hari harus melalui jalan itu. Kondisi itu berlangsung sejak dua pekan lalu saat sebagian badan jalan digunakan untuk proyek pembangunan jalur bus Transjakarta Koridor 9. Jalan yang lebar tiba-tiba mengecil. Arus kendaraan tersumbat.
Kemacetan parah juga terjadi setiap hari di jalan Gatot Subroto yang awalnya berbaris dalam empat lajur mengecil menjadi tiga lajur, lalu dua lajur, hingga tinggal satu lajur. Titik tersempit satu lajur itu terjadi tepat di samping warung rokok pinggir jalan, yang terletak antara Gedung Bidakara dan Graha Mustika Ratu. Formasi lajur itu terbentuk karena sebagian badan jalan termakan pembangunan Koridor IX. Satu lajur selebar sekitar tiga meter itu memanjang sekitar 50 meter hingga gerbang keluar Graha Mustika Ratu. Setelah itu, badan jalan melebar kembali sehingga mobil kembali bisa berformasi dua sampai tiga lajur. Penyempitan lajur hanya 50 meter di satu titik itu menyebabkan antrean mobil bisa mengular hingga Grogol dan juga hingga jalan layang Tendean ke arah Blok M. [3]
Koridor 15
Koridor 15 yaitu Pondok Kelapa - Blok M adalah jalur yang sangat padat di sepanjang Kalimalang dari Lampiri, Pondok Kelapa hingga daerah Halim. Sempat ada pemberitahuan dari pihak PEMDA tentang perluasan jalan Kalimalang - Bekasi tapi sampai sekarang belum terlaksana
Portal
Untuk mensterilkan jalur Transjakarta dari para penyerobot, pihak pengelola sudah memasang beberapa portal di jalur tsb, tetapi setelah beberapa lama, portal-portal yang semula bekerja secara otomatis akhirnya berubah manual, bahkan macet rusak.
Lihat pula
- Trans Jogja
- TransPakuan
- Batik Solo Trans
- TransSemarang
- Trans Musi
- Trans Metro Bandung
- Trans Metro Pekanbaru
- Trans Bandar Lampung
Referensi
- ^ ITDP (Desember 2003). "TransJakarta Bus Rapid Transit System, Technical Review" (PDF). ITDP. Diakses tanggal 16 Juni 2012.
- ^ Harian Trans Kota, 8 Juni 2007
- ^ a b (Indonesia)Kompas.com : Koridor VIII Segera Beroperasi (diakses 6 Februari 2009).
- ^ (Indonesia)Suaratransjakarta.org : Undangan: Uji Coba TransJakarta Koridor VIII (diakses 19 Februari 2009).
- ^ a b (Indonesia)Kompas.com : Busway Koridor VIII Beroperasi Akhir Pekan Ini (diakses 19 Februari 2009).
- ^ Siswanto, Lutfi Dwi Puji Astuti (Vivanews.com), 7 Desember 2009, Operasi Trans Jakarta Koridor 9 dan 10 Mundur, diakses 9 Desember 2009.
- ^ (Indonesia) Situs berita Rileks.com
- ^ HalteCam Transjakarta
- ^ (Indonesia) Detik.com: Pantau Kepadatan Halte TransJ Lewat Internet, diakses 2 Juni 2009.
- ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com: Haltecam, diakses 2 Juni 2009.
- ^ (Indonesia) Penumpang Tije Tembus 20,5 juta Orang (trans.jakarta.go.id)
- ^ http://news.detik.com/read/2013/02/14/055435/2169595/10/jokowi-resmikan-koridor-12-transj-dan-water-way-pagi-ini
- ^ http://news.detik.com/read/2013/02/14/080950/2169642/10/36-bus-transj-siap-layani-koridor-12-pluit--tanjung-priok
- ^ (Indonesia) Transjakarta.com: Rute Express Pulo Gadung-Kalideres, diakses 28 Juli 2009.
- ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com, 2 November 2009, Rute Pulogadung-Kalideres Tidak Melalui Tomang, diakses 4 November 2009.
- ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com, 2 November 2009, Uji Coba Rute PGC-Harmoni, diakses 4 November 2009.
- ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com, 19 Januari 2010, Rute Kalideres - Bundaran Senayan, diakses 24 Januari 2010.
- ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com: Profil BLU Transjakarta Busway, diakses pada 29 Juli 2009.
- ^ (Indonesia) Lantai Jembatan Busway Benhil Rusak Lagi (detik.com)
- ^ (Indonesia) 17 hari Lubang di Jembatan Busway Sawah Besar Menganga (detik.com)
- ^ (Indonesia) HCB Penuh Sesak, Penumpang Minta Tambah Bus (kompas.com)
- ^ (Indonesia) Naik Busway Bagaikan Ikan Sarder (detik.com)
- ^ (Indonesia)
- Jumlah penumpang yang dapat diangkut lebih sedikit bila dibandingkan dengan tidak adanya busway itu sendiri.
- Dikecilkannya jalur yang sudah ada.
- Halte yang jarang pada beberapa koridor tertentu.
- Memperparah kemacetan dimana - mana.
- Menghambat perjalanan kendaraan pribadi.
- ^ (Indonesia) Dukuh Bawah-Slipi-Tomang Macet 5 Km (detik.com)
Pranala luar
Gambar pada pranala luar | |
---|---|
Klik pranala guna melihat gambar | |
Peta Busway |
- (Indonesia) Situs Resmi Pertama
- (Indonesia) Situs Resmi Kedua
- (Indonesia) Situs Komunitas Pengguna Transjakarta
- (Indonesia) Situs Informasi Kondisi Jalur, Halte dan Bus TransJakarta Terkini dari Komunitas
- (Indonesia) Kumpulan berita tentang Transjakarta
- (Indonesia) Antara Penggunaan "Busway" dan "TransJakarta"
- (Indonesia) Peta busway transjakarta.
- (Indonesia) Peta Rute Interaktif dan Informasi Halte TransJakarta