1914: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Menambah {{Commonscat}} |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{hal tahun|1914}} |
|||
{{navtahun|1914}} |
{{navtahun|1914}} |
||
__NOTOC__ |
|||
{{Header artikel tahun|1914}} |
{{Header artikel tahun|1914}} |
||
== Peristiwa == |
== Peristiwa == |
||
* Pemerintah Hindia Belanda menjadikan [[Kota Sukabumi]] sebagai ''Burgerlijk Bestuur'' dengan status ''Gemeente'' (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah [[Kabupaten Sukabumi]] bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa. |
* Pemerintah Hindia Belanda menjadikan [[Kota Sukabumi]] sebagai ''Burgerlijk Bestuur'' dengan status ''Gemeente'' (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah [[Kabupaten Sukabumi]] bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa. |
Revisi per 2 September 2018 03.12
Milenium | Milenium ke-2 |
---|---|
Abad | |
Dasawarsa | |
Tahun |
1914 (MCMXIV) adalah tahun biasa yang diawali hari Kamis dalam kalender Gregorian dan tahun biasa yang diawali hari Rabu dalam kalender Julian, tahun ke-1914 dalam sebutan Masehi (CE) dan Anno Domini (AD), tahun ke-914 pada Milenium ke-2, tahun ke-14 pada Abad ke-20, dan tahun ke- 5 pada dekade 1910-an. Denominasi 1914 untuk tahun ini telah digunakan sejak periode Abad Pertengahan awal, ketika Era kalender Anno Domini (Tahun Masehi) menjadi metode lazim di Eropa untuk penamaan tahun. Mulai awal tahun 1914, kalender Gregorian terhitung 13 hari setelah kalender Julian, yang tetap digunakan di sejumlah negara tertentu sampai tahun 1923.
Peristiwa
- Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.
- Al-Irsyad didirikan.
- 6 April - Amerika Serikat bergabung dengan sekutu.
- Pada tanggal 22 September, pengurus Paguyuban Pasundan meminta izin kepada pemerintah untuk dapat melakukan kegiatannya secara sah. Dengan surat keputusan nomor 46 tanggal 9 Desember 1914, izin tersebut diberikan. Selanjutnya, sampai tahun 1918, organisasi ini lebih sebagai perkumpulan sosial-budaya.
- 7 Oktober ditahbiskan seorang uskup baru ddari keuskupan amboina bernama Jacques Grent
- Pondok Pesantren Darussalam Martapura didirikan
Kelahiran
- 1 Juni - Wahid Hasyim, Menteri Agama Indonesia pertama, Pahlawan Nasional Indonesia (w. 1953)
- 26 Agustus - A. M. Sipahoetar, wartawan Indonesia, salah satu pendiri Antara (w. 1948)
Kematian
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 1914.