2 Korintus 7
2 Korintus 7 | |
---|---|
Kitab | Surat 2 Korintus |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 8 |
2 Korintus 7 (atau II Korintus 7, disingkat 2Kor 7) adalah bagian dari surat rasul Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Timotius.[3]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
- Papirus 46 (diperkirakan dibuat sekitar tahun 200 M)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Papirus 117 (abad ke-4; terlestarikan: ayat 6-8,9-11)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~ 450 M).
- Codex Freerianus (~450 M; terlestarikan: ayat 7-8,13-14)
- Codex Claromontanus (~550 M)
- Pasal ini dibagi atas 16 ayat.
- Berisi pengajaran mengenai sukacita sesudah dukacita.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- 2 Korintus 7:1 = Ajakan untuk menyucikan diri
- 2 Korintus 7:2–16 = Sukacita sesudah dukacita
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.[4]
Paulus dengan terang menjelaskan bahwa orang tidak dapat menerima janji-janji karunia Allah yang terdaftar dalam 2 Korintus 6:16–18 tanpa memiliki kehidupan yang terpisah dan kudus. Hal ini menerangkan mengapa ada orang yang telah kehilangan sukacita Kristennya (Yohanes 15:11), perlindungan ilahi (Yohanes 17:12,14–15), jawaban doa (Yohanes 15:7,16) dan rasa kehadiran Allah sebagai Bapa (Yohanes 14:21,23). Berkompromi dengan dunia berarti kehilangan kehadiran dan janji Allah.
Orang percaya harus memutuskan hubungan sama sekali dengan setiap bentuk kompromi yang tidak saleh dan secara terus-menerus menolak keinginan tubuh untuk berbuat dosa. Orang itu harus mematikan perbuatannya yang berdosa, makin membencinya dan menjauhkan diri daripadanya (2 Korintus 7:9–11; Roma 8:12–13; Galatia 5:16).[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ 2 Korintus 1:1
- ^ 2 Korintus 7:1
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Makedonia
- Titus
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Yohanes 14, Yohanes 15, Yohanes 17, Roma 8, Galatia 5
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks 2 Korintus 7 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 2 Korintus 7
- (Indonesia) Referensi silang 2 Korintus 7
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 2 Korintus 7
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 2 Korintus 7