A. Kasoem: Perbedaan antara revisi
Dikembalikan ke revisi 15405876 oleh Edowidivirgian (bicara): Tanpa referensi (TW) Tag: Pembatalan |
+ |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
'''Atjoem Kasoem''', atau lebih dikenal sebagai '''A. Kasoem''', ({{lahirmati|Kampung Bojong, [[Kadungora, Garut]]|9|1|1916|[[Bandung]]|11|6|1979}})<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/24/Jabar/756.htm "Usaha Zaman Baheula - Derita Pengusaha Saat Kota Bandung Dibakar"], ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'', [[Maret]] [[2006]]</ref> adalah tokoh pengusaha dari [[Jawa Barat]]. Ia adalah orang pribumi pemilik toko [[kacamata]] pertama di [[Indonesia]]. |
'''Atjoem Kasoem''', atau lebih dikenal sebagai '''A. Kasoem''', ({{lahirmati|Kampung Bojong, [[Kadungora, Garut]]|9|1|1916|[[Bandung]]|11|6|1979}})<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/24/Jabar/756.htm "Usaha Zaman Baheula - Derita Pengusaha Saat Kota Bandung Dibakar"], ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'', [[Maret]] [[2006]]</ref> adalah tokoh pengusaha dari [[Jawa Barat]]. Ia adalah orang pribumi pemilik toko [[kacamata]] pertama di [[Indonesia]]. |
||
Kasoem bekerja di [[Bandung]] sebagai asisten pemilik toko [[kacamata]] (optisi) berkebangsaan [[Jerman]], Kurt Schlosser. Karena kesungguhannya, Schlosser menyuruhnya belajar dengan tekun agar kelak dapat mewarisi usahanya itu. Ia kemudian membeli toko itu dan menjadi orang pribumi Indonesia pertama yang menjalankan usaha perkacamataan. Pada masa perjuangan ia banyak membantu dan dibantu oleh tokoh-tokoh perjuangan. |
Kasoem awalnya memiliki paman yang merupakan lulusan ''Kweekschool'' (sekolah guru). Setelah ia mengikuti ''schakelschool'' (sekolah tambahan untuk mengejar kekurangan pelajaran), ia masuk [[Taman Siswa]] dan sempat bersekolah di sebuah sekolah dagang di Bandung. Barulah kemudian barulah ia bekerja di [[Bandung]] sebagai asisten pemilik toko [[kacamata]] (optisi) berkebangsaan [[Jerman]], Kurt Schlosser.<ref name=nusajawa>Lombard, Denys (1996). ''Nusa Jawa: Silang Budaya. Jaringan Asia''. '''2''':121-122. [[Jakarta]]: Gramedia. ISBN 979-605-453-1.</ref> Karena kesungguhannya, Schlosser menyuruhnya belajar dengan tekun agar kelak dapat mewarisi usahanya itu. Ia kemudian membeli toko itu dan menjadi orang pribumi Indonesia pertama yang menjalankan usaha perkacamataan. Pada masa perjuangan ia banyak membantu dan dibantu oleh tokoh-tokoh perjuangan. |
||
Setelah mendalami usaha pembuatan lensa di Jerman, ia mendirikan pabrik [[lensa]] [[bifokus]] di [[Kadungora, Garut]], yang terbesar di Asia pada masanya, yang diresmikan oleh [[Adam Malik]]. Pabrik ini tutup pada tahun 1997 karena krisis ekonomi. |
Setelah mendalami usaha pembuatan lensa di Jerman, ia mendirikan pabrik [[lensa]] [[bifokus]] di [[Kadungora, Garut]], yang terbesar di Asia pada masanya, yang diresmikan oleh [[Adam Malik]]. Pabrik ini tutup pada tahun 1997 karena krisis ekonomi. |
Revisi per 26 Juni 2021 14.01
Atjoem Kasoem | |
---|---|
Berkas:A. Kasoem.jpg | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kampung Bojong, Kadungora, Garut, Indonesia | 9 Januari 1916
Meninggal | 11 Juni 1979 Bandung,Jawa Barat, Indonesia | (umur 63)
Suami/istri | Koemaini Sierad |
Tempat tinggal | Bandung |
Pekerjaan | Wirausaha Industrialis |
Sunting kotak info • L • B |
Atjoem Kasoem, atau lebih dikenal sebagai A. Kasoem, (9 Januari 1916 – 11 Juni 1979)[1] adalah tokoh pengusaha dari Jawa Barat. Ia adalah orang pribumi pemilik toko kacamata pertama di Indonesia.
Kasoem awalnya memiliki paman yang merupakan lulusan Kweekschool (sekolah guru). Setelah ia mengikuti schakelschool (sekolah tambahan untuk mengejar kekurangan pelajaran), ia masuk Taman Siswa dan sempat bersekolah di sebuah sekolah dagang di Bandung. Barulah kemudian barulah ia bekerja di Bandung sebagai asisten pemilik toko kacamata (optisi) berkebangsaan Jerman, Kurt Schlosser.[2] Karena kesungguhannya, Schlosser menyuruhnya belajar dengan tekun agar kelak dapat mewarisi usahanya itu. Ia kemudian membeli toko itu dan menjadi orang pribumi Indonesia pertama yang menjalankan usaha perkacamataan. Pada masa perjuangan ia banyak membantu dan dibantu oleh tokoh-tokoh perjuangan.
Setelah mendalami usaha pembuatan lensa di Jerman, ia mendirikan pabrik lensa bifokus di Kadungora, Garut, yang terbesar di Asia pada masanya, yang diresmikan oleh Adam Malik. Pabrik ini tutup pada tahun 1997 karena krisis ekonomi.
Kini anak dan cucunya mewarisi banyak usaha optik tokoh tersebut.[3][4]
Referensi
- ^ "Usaha Zaman Baheula - Derita Pengusaha Saat Kota Bandung Dibakar", Kompas, Maret 2006
- ^ Lombard, Denys (1996). Nusa Jawa: Silang Budaya. Jaringan Asia. 2:121-122. Jakarta: Gramedia. ISBN 979-605-453-1.
- ^ "Inilah Generasi Kedua Penerus Optik Lily Kasoem". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2015-11-04. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ Okezone. "A Kasoem: Wirausahawan Pejoang : Okezone Economy". https://economy.okezone.com/. Diakses tanggal 2019-07-31. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan)