Aishah Ghani: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 71: Baris 71:
[[Kategori:Politikus Malaysia]]
[[Kategori:Politikus Malaysia]]
[[Kategori:Minangkabau Malaysia]]
[[Kategori:Minangkabau Malaysia]]
[[Kategori:Saudagar Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Saudagar Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Bundo Kanduang Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]

Revisi per 4 November 2015 22.27

Tan Sri Datin Paduka Seri Dr.
Aishah Ghani
Berkas:Aishah Ghani.jpg
Menteri Kebajikan Masyarakat Malaysia
Masa jabatan
1973 – 1984
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Ketua Pergerakan Wanita UMNO
Masa jabatan
1972 – 1984
Informasi pribadi
Lahir(1923-12-15)15 Desember 1923
Britania Raya Hulu Langat, Selangor, Malaya Britania
Meninggal19 April 2013(2013-04-19) (umur 89)
Malaysia Kuala Lumpur, Malaysia
KebangsaanMalaysia Malaysia
Suami/istriAbdul Aziz Abu Hassan
AnakShairudin, Mariati, Datuk Astaman, dan Zarim
Alma mater- Diniyah Putri, Padang Panjang, Indonesia
- Perguruan Tinggi Islam, Padang, Indonesia
- Politeknik Regent Street, London, Inggris
PekerjaanMenteri dan Ketua Pergerakan Wanita UMNO
ProfesiWartawan, politisi dan pengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tan Sri Datin Paduka Seri Dr. Aishah Ghani (15 Desember 1923 – 19 April 2013) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan hak perempuan, pengusaha, wartawan dan politisi wanita asal Malaysia.[1] Ia pernah menjabat sebagai Menteri Kebajikan Masyarakat Malaysia (1973-1984),[2] serta Ketua Pergerakan Wanita UMNO (1972-1984).[3]

Latar belakang

Aishah Ghani merupakan putri Minangkabau yang berasal dari Sijunjung, Sumatera Barat. Dia memperoleh pendidikan dasar di Sekolah Melayu Bukit Raya, Cheras, Selangor dan kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di Diniyah Putri, Padang Panjang, Sumatera Barat.[2] Pada tahun 1940, ia melanjutkan ke Perguruan Tinggi Islam di Padang, Sumatera Barat, dan menyelesaikan pendidikannya dengan ijazah kewartawanan dari Politeknik Regent Street, London pada Desember 1958.[3]

Kehidupan

Kariernya di bidang politik, bermula ketika ia ikut mendirikan Parti Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM) pada tahun 1945.[1] Di partai itu, Aishah ditunjuk menjadi anggota komite sekaligus mengetuai sayap wanita yang bernama Angkatan Wanita Sedar (AWAS). Ketika itu, ia juga bertugas sebagai wartawan Pelita Malaya, koran resmi PKMM.[3]

Aishah keluar dari AWAS pada tahun 1946, dan membawa PKMM bergabung dengan perhimpunan yang memperjuangkan kemerdekaan Malaysia di Klub Sultan Sulaiman, Kuala Lumpur, pada Maret tahun yang sama. Ia bergabung dengan UMNO Kampung Baru pada tahun 1949, dan dilantik sebagai sekretaris.[3]

Sekembalinya Aishah dari London pada tahun 1959, ia kembali bekerja sebagai wartawan. Kali ini untuk Berita Harian, serta sebagai penyunting di surat kabar New Straits Times.[1] Dia meletakkan kedua jabatannya pada tahun 1963, setelah menjadi Anggota Dewan Tertinggi UMNO serta Wakil Ketua Wanita UMNO. Pada 13 September 1962, ia dilantik sebagai senator. Aishah adalah wanita pertama di Malaysia yang menjadi senator[4] serta wakil wanita Malaysia yang pertama ke Persatuan Bangsa Bangsa.[2] Sejak tahun 1967 hingga 1972, Aishah menjadi wakil Malaysia di Persidangan Komisi Wanita PBB. Ia juga menyandang jabatan sekretaris Pergerakan Wanita UMNO negeri Selangor antara tahun 1960 hingga 1972.[3]

Pada tahun 1972, Aishah terpilih menjadi Ketua Pergerakan Wanita UMNO Malaysia.[1] Tanggal 1 Maret 1973, ia dilantik sebagai Menteri Kebajikan Masyarakat dan memegang jabatan ini selama 11 tahun. Ketika menyandang jabatan ini, ia mendirikan Yayasan Kebajikan Negara, sebuah organisasi yang masih aktif hingga hari ini.[3]

Selain aktif berpolitik, ia juga terlibat dalam kegiatan sosial.[3] Aishah pernah menjadi Ketua Himpunan Kemajuan Kerajinan Tangan Malaysia (1985-1997). Dan juga mengurus tujuh perusahaan miliknya sendiri.

Aishah Ghani meninggal dunia pada usia menjelang 90 tahun karena sakit tua di Rumah Sakit Gleneagles, Kuala Lumpur, pada hari Jumat 19 April 2013. Jasadnya kemudian dimakamkan di pemakaman muslim Bukit Kiara, Damansara, Kuala Lumpur.[2][4][5][6][7]

Penghargaan

  • 1971: Johan Mangku Negara (J.M.N.) oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong
  • 1978: Darjah Dato' Paduka Mahkota Selangor Kelas Kedua (D.P.M.S.) yang memberikan gelar "Datin Paduka" oleh Kerajaan Selangor
  • 1985: Panglima Mangku Negara (P.M.N.) yang memberikan gelar "Tan Sri" oleh Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong
  • 1986: Ijazah Kehormat Kedoktoran Undang-undang oleh Universiti Sains Malaysia (USM)
  • 1999: Darjah Seri Paduka Mahkota Selangor Kelas Pertama (S.P.M.S.) yang memberikan gelar "Datin Paduka Seri" oleh DYMM Sultan Selangor
  • 2002: Ijazah Kehormat Doktor Falsafah Sains Politik oleh Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Rujukan

  1. ^ a b c d "Tan Sri Aishah Ghani" Laman Rasmi Pergerakan Wanita UMNO Malaysia, 10-05-2012. Diakses 03-01-2015.
  2. ^ a b c d "Umno veteran Tan Sri Aishah Ghani dies, age 90" Thestar.com, 26-04-2013. Diakses 03-01-2015.
  3. ^ a b c d e f g "Tan Sri Datin Paduka Seri Hajah Aishah Ghani" Arkib Negara Malaysia. Diakses 03-01-2015.
  4. ^ a b "Najib ucap takziah keluarga Tan Sri Aishah Ghani" Sinar Harian, 19-04-2013. Diakses 03-01-2015.
  5. ^ "Politik itu candu mak," kata Aishah Ghani" Berita Harian, 19-04-2013. Diakses 03-01-2015.
  6. ^ "Aishah Ghani meninggal dunia" Utusan Malaysia, 19-04-2013. Diakses 03-01-2015.
  7. ^ "Tan Sri Aishah Ghani meninggal dunia" Kualalumpurpost.net, 19-04-2013. Diakses 03-01-2015.