Ali Akbar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
-> subst. {{Infobox Ulama Muslim}} -> {{Infobox person}}
 
(31 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox person
{{Infobox person
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/haji) -->
| name = Ali Akbar
| honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
| image =
| alt =
| name = {{PAGENAME}}
| image = <!-- Hanya nama file, tanpa awalan "File:" atau "Image:", dan tanpa [[kurung]] -->
| caption =
| image_size = <!-- Masukan ukuran gambar. 250px yang terbesar. 75px terlalu kecil -->
| birth_name =
| alt = <!-- Teks deskriptif untuk digunakan oleh perangkat lunak sintesis ucapan (text-to-speech) -->
| birth_date = {{Birth date|1915|8|12}}
| caption =
| birth_place = {{negara|Holland}} [[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
| birth_name = <!-- Hanya digunakan jika berbeda dari nama -->
| death_date = {{Death date and age|1994|6|24|1915|8|12}}
| birth_date = {{Birth date|1915|8|12}}
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
| birth_place = [[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
| nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| death_date = {{Death date and age|1994|6|24|1915|8|12}}
| other_names =
| death_place = [[Jakarta]]
| alma_mater =
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
| occupation = [[Ulama]], [[dokter]], [[pengajar]]
| other_names =
| known_for = Konselor Perkawinan pada BP-4, Anggota [[DPR RI]]
| occupation = {{hlist|[[Pengajar]]|[[dokter]]|[[Ulama]]|[[Politikus]]}}
| religion = [[Islam]]
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| spouse =
| children =
| years_active =
| parents =
| known_for =
| notable_works =
}}
}}

'''Ali Akbar''' ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|12|8|1915|[[Jakarta]]|24|6|1994}}) adalah seorang pengajar, dokter dan ulama Indonesia. Ia aktif menulis dan berbicara dari mimbar ke mimbar menyuarakan tentang masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga yang baik. Ia dikenal sebagai konselor perkawinan pada lembaga Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP-4) sejak ia bergabung dengan lembaga tersebut pada tahun 1973. Ali Akbar juga pernah menjadi anggota [[DPR RI]] dan mengajar sebagai dosen di [[Universitas Indonesia]] (UI) dan Sekolah Tinggi Kedokteran [[YARSI]] di Jakarta.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/08/10/14/7769-ali-akbar-dokter-yang-ulama ''Ali Akbar, Dokter yang Ulama''] Republika Online, 14 Oktober 2008. Diakses 30 Juli 2013.</ref>
'''Ali Akbar''' ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|12|8|1915|[[Jakarta]]|24|6|1994}}) adalah seorang pengajar, dokter dan ulama Indonesia. Ia aktif menulis dan berbicara dari mimbar ke mimbar menyuarakan tentang masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga yang baik. Ia dikenal sebagai konselor perkawinan pada lembaga Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian ([[BP4]]) sejak ia bergabung dengan lembaga tersebut pada tahun 1973. Ali Akbar juga pernah menjadi anggota [[DPR-RI]] dan mengajar sebagai dosen di [[Universitas Indonesia]] (UI) dan Sekolah Tinggi Kedokteran [[YARSI]] di Jakarta.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/08/10/14/7769-ali-akbar-dokter-yang-ulama "Ali Akbar, Dokter yang Ulama"] ''[[Republika|Republika Online]]'', 14 Oktober 2008. Diakses 30 Juli 2013.</ref>


== Riwayat ==
== Riwayat ==
==== Pendidikan ====
=== Pendidikan ===
Ali Akbar lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat dari lingkungan keluarga yang taat beragama. Ia mengawali pendidikan agamanya dengan mengaji [[Al-Quran]] sampai khatam sebelum masuk madrasah diniyah di surau [[Muhammad Jamil Jambek|Syekh Muhammad Jamil Jambek]]. Bersamaan dengan itu, Ali Akbar juga menjalani pendidikan formal di [[HIS]], Bukittinggi. Selanjutnya ia sekolah di Ambachtsschool dan [[MULO]], juga di Bukittinggi. Pada tahun 1934 ia tamat dari MULO, lalu meneruskan pendidikannya ke sekolah dokter di [[Kota Surabaya|Surabaya]] sampai tahun 1942, dan menyelesaikannya di Ika Daigaku (Sekolah Dokter Tinggi) di Jakarta pada tahun 1943.
Ali Akbar lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat dari lingkungan keluarga yang taat beragama. Ia mengawali pendidikan agamanya dengan mengaji [[Al-Quran]] sampai khatam sebelum masuk madrasah diniyah di surau [[Muhammad Jamil Jambek|Syekh Muhammad Jamil Jambek]]. Bersamaan dengan itu, Ali Akbar juga menjalani pendidikan formal di [[HIS]], Bukittinggi. Selanjutnya ia sekolah di Ambachtsschool dan [[MULO]], juga di Bukittinggi. Pada tahun 1934 ia tamat dari MULO, lalu meneruskan pendidikannya ke sekolah dokter di [[Kota Surabaya|Surabaya]] sampai tahun 1942, dan menyelesaikannya di [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia|Ika Daigaku (Sekolah Dokter Tinggi)]] di Jakarta pada tahun 1943.


==== Karier ====
=== Karier ===
Dua tahun setelah mendapatkan gelar dokter, ia mulai berkarier di [[Painan]], [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]], [[Sumatera Tengah]] (kini Sumatera Barat). Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1948 ia diangkat menjadi anggota Dewan Penasehat Gubernur Militer Sumatera Tengah dan sekretaris lokal Joint Committe III sampai tahun 1950. Selanjutnya kariernya pun meningkat dengan ditugaskannya Ali Akbar ke [[Mekkah]], [[Arab Saudi]], sebagai dokter di [[Kedutaan besar Indonesia|Kedutaan Besar Republik Indonesia]] (KBRI) sampai tahun 1954.
Dua tahun setelah mendapatkan gelar dokter, ia mulai berkarier di [[Painan]], [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]], [[Sumatra Tengah]] (kini Sumatera Barat). Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1948 ia diangkat menjadi anggota Dewan Penasehat Gubernur Militer Sumatra Tengah dan sekretaris lokal ''Joint Committee'' III sampai tahun 1950. Selanjutnya kariernya pun meningkat dengan ditugaskannya Ali Akbar ke [[Mekkah]], [[Arab Saudi]], sebagai dokter di [[Kedutaan besar Indonesia|Kedutaan Besar Republik Indonesia]] (KBRI) sampai tahun 1954.


Pada tahun 1955, setahun setelah kepulangannya ke tanah air, Ali Akbar berkarier sebagai anggota DPR RI. Pada masa ini ia sempat ditugaskan sebagai ketua misi [[Parlemen|Parlemen RI]] dalam kunjungan ke [[Iran]] pada tahun 1955 serta wakil ketua misi ulama [[Islam]] ke [[Cina]] pada tahun 1956. Pada tahun 1960 Ali Akbar menyelesaikan tugasnya sebagai anggota DPR RI. Kariernya kemudian berlanjut dengan aktif kembali sebagai pegawai di [[Kementerian Kesehatan Indonesia|Departemen Kesehatan RI]]. Ia ditempatkan di bagian fisiologi [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia]].
Pada tahun 1955, setahun setelah kepulangannya ke tanah air, Ali Akbar berkarier sebagai anggota DPR RI. Pada masa ini ia sempat ditugaskan sebagai ketua misi [[Parlemen|Parlemen RI]] dalam kunjungan ke [[Iran]] pada tahun 1955 serta wakil ketua misi ulama [[Islam]] ke [[Tiongkok]] pada tahun 1956. Pada tahun 1960 Ali Akbar menyelesaikan tugasnya sebagai anggota DPR RI. Kariernya kemudian berlanjut dengan aktif kembali sebagai pegawai di [[Kementerian Kesehatan Indonesia|Departemen Kesehatan RI]]. Ia ditempatkan di bagian fisiologi [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia]].


Disamping menjadi dosen di Universitas Indonesia, Ali Akbar juga diangkat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara', lalu pada tahun 1966 diangkat menjadi Lektor Kepala Ilmu Faal FKUI. Pada masa inilah ia mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari pemerintah. Pada tahun yang sama ia juga terpilih menjadi ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) sekaligus merangkap sebagai dekan Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI di Jakarta.
Disamping menjadi dosen di Universitas Indonesia, Ali Akbar juga diangkat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara', lalu pada tahun 1966 diangkat menjadi Lektor Kepala Ilmu Faal FKUI. Pada masa inilah ia mendapat penghargaan [[Satyalancana Kebaktian Sosial]] dari pemerintah. Pada tahun yang sama, Ia terpilih menjadi ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) sekaligus merangkap sebagai dekan Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI di Jakarta.


Pada tahun 1973, setelah ia pensiun sebagai pegawai, Ali Akbar bergabung pada lembaga Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP-4) dan mengabdikan diri sebagai konselor perkawinan pada lembaga tersebut serta dipercaya menjadi redaktur khusus majalah ''Nasehat Perkawinan'' terbitan BP-4 sampai tahun 1980. Ali Akbar banyak menulis artikel mengenai masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga pada majalah yang dipimpinnya itu.
Pada tahun 1973, setelah ia pensiun sebagai pegawai, Ali Akbar bergabung pada lembaga Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian ([[BP4]]) dan mengabdikan diri sebagai konselor perkawinan pada lembaga tersebut serta dipercaya menjadi redaktur khusus majalah ''Nasihat Perkawinan'' terbitan [[BP4]] sampai tahun 1980. Ali Akbar banyak menulis artikel mengenai masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga pada majalah yang dipimpinnya itu.


==== Meninggal dunia ====
=== Meninggal dunia ===
Ali Akbar yang juga dikenal sebagai ulama itu meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1994, dalam usia 78 tahun.
Ali Akbar yang juga dikenal sebagai ulama itu meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1994, dalam usia 78 tahun.


==== Penghargaan ====
== Penghargaan ==
*Satya Lencana Kebaktian Sosial
* [[Satyalancana Kebaktian Sosial]]


== Rujukan ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://islaminindonesia.com/news/ "Indonesian Muslim"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140222160753/http://islaminindonesia.com/news/ |date=2014-02-22 }} ''Islaminindonesia.com''. Diakses 20 Juli 2015.
*[http://www.salimah.or.id/dr-h-ali-akbar-menyebarluaskan-pemahaman-pendidikan-seks-sesuai-tuntunan-islam/ ''DR.H.Ali Akbar, Menyebarluaskan Pemahaman Pendidikan Seks Sesuai Tuntunan Islam.''] Salimah.or.id, 29 Oktober 2012. Diakses 30 Juli 2013.
*[http://universitas-muhammadiyah-tangerang.budi-daya.com/_q.php?_q=sihab&u2=&ui=1&nba=100 ''Tokoh Islam di Indonesia Abad XIX - XX''] Universitas Muhammadiyah Tangerang.com. Diakses 30 Juli 2013.
* [http://universitas-muhammadiyah-tangerang.budi-daya.com/_q.php?_q=sihab&u2=&ui=1&nba=100 "Tokoh Islam di Indonesia Abad XIX - XX"] ''Universitas Muhammadiyah Tangerang.com''. Diakses 30 Juli 2013.
* [http://www.salimah.or.id/dr-h-ali-akbar-menyebarluaskan-pemahaman-pendidikan-seks-sesuai-tuntunan-islam/ "DR.H.Ali Akbar, Menyebarluaskan Pemahaman Pendidikan Seks Sesuai Tuntunan Islam"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''Salimah.or.id''. Diakses 30 Juli 2013.


[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia|Ali Akbar]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi|Ali Akbar]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Ali Akbar]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Ali Akbar]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh BP4]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]

Revisi terkini sejak 4 Februari 2024 03.21

Ali Akbar
Lahir(1915-08-12)12 Agustus 1915
Bukittinggi, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal24 Juni 1994(1994-06-24) (umur 78)
Jakarta
Pekerjaan

Ali Akbar (12 Agustus 1915 – 24 Juni 1994) adalah seorang pengajar, dokter dan ulama Indonesia. Ia aktif menulis dan berbicara dari mimbar ke mimbar menyuarakan tentang masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga yang baik. Ia dikenal sebagai konselor perkawinan pada lembaga Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4) sejak ia bergabung dengan lembaga tersebut pada tahun 1973. Ali Akbar juga pernah menjadi anggota DPR-RI dan mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI) dan Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI di Jakarta.[1]

Riwayat[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Ali Akbar lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat dari lingkungan keluarga yang taat beragama. Ia mengawali pendidikan agamanya dengan mengaji Al-Quran sampai khatam sebelum masuk madrasah diniyah di surau Syekh Muhammad Jamil Jambek. Bersamaan dengan itu, Ali Akbar juga menjalani pendidikan formal di HIS, Bukittinggi. Selanjutnya ia sekolah di Ambachtsschool dan MULO, juga di Bukittinggi. Pada tahun 1934 ia tamat dari MULO, lalu meneruskan pendidikannya ke sekolah dokter di Surabaya sampai tahun 1942, dan menyelesaikannya di Ika Daigaku (Sekolah Dokter Tinggi) di Jakarta pada tahun 1943.

Karier[sunting | sunting sumber]

Dua tahun setelah mendapatkan gelar dokter, ia mulai berkarier di Painan, Pesisir Selatan, Sumatra Tengah (kini Sumatera Barat). Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1948 ia diangkat menjadi anggota Dewan Penasehat Gubernur Militer Sumatra Tengah dan sekretaris lokal Joint Committee III sampai tahun 1950. Selanjutnya kariernya pun meningkat dengan ditugaskannya Ali Akbar ke Mekkah, Arab Saudi, sebagai dokter di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sampai tahun 1954.

Pada tahun 1955, setahun setelah kepulangannya ke tanah air, Ali Akbar berkarier sebagai anggota DPR RI. Pada masa ini ia sempat ditugaskan sebagai ketua misi Parlemen RI dalam kunjungan ke Iran pada tahun 1955 serta wakil ketua misi ulama Islam ke Tiongkok pada tahun 1956. Pada tahun 1960 Ali Akbar menyelesaikan tugasnya sebagai anggota DPR RI. Kariernya kemudian berlanjut dengan aktif kembali sebagai pegawai di Departemen Kesehatan RI. Ia ditempatkan di bagian fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Disamping menjadi dosen di Universitas Indonesia, Ali Akbar juga diangkat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara', lalu pada tahun 1966 diangkat menjadi Lektor Kepala Ilmu Faal FKUI. Pada masa inilah ia mendapat penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari pemerintah. Pada tahun yang sama, Ia terpilih menjadi ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) sekaligus merangkap sebagai dekan Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI di Jakarta.

Pada tahun 1973, setelah ia pensiun sebagai pegawai, Ali Akbar bergabung pada lembaga Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4) dan mengabdikan diri sebagai konselor perkawinan pada lembaga tersebut serta dipercaya menjadi redaktur khusus majalah Nasihat Perkawinan terbitan BP4 sampai tahun 1980. Ali Akbar banyak menulis artikel mengenai masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga pada majalah yang dipimpinnya itu.

Meninggal dunia[sunting | sunting sumber]

Ali Akbar yang juga dikenal sebagai ulama itu meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1994, dalam usia 78 tahun.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Ali Akbar, Dokter yang Ulama" Republika Online, 14 Oktober 2008. Diakses 30 Juli 2013.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]