Alkhairaat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up
MSDunggu (bicara | kontrib)
menghapus tanda pranala merah
Baris 37: Baris 37:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Guru Tua]] hijrah ke Wani pada 1929 atas permintaan beberapa tokoh masyarakat di Wani yang ingin belajar Islam. Dengan dibantu oleh masyarakat setempat, Guru Tua membangun [[Madrasah Al-Hidayah]]. Nama madrasah tersebut merujuk kepada nama madrasah milik [[Sayyid Ali Alhabsyie]] dan [[Sayyid Abdollah Alhabsyie]] di [[Kabupaten Tojo Una-una|Tojo Una-Una]], [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]]. Setelah hampir setahun [[Guru Tua]] menetap di Wani, beliau meninggalkan Wani untuk menetap di Kota Palu.<ref name="r1">{{Cite web|url=https://alkhairaat.sch.id/sejarah-alkhairaat/|title=Sejarah Alkhairaat|website=Situs Resmi Alkhairaat|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>
[[Guru Tua]] hijrah ke Wani pada 1929 atas permintaan beberapa tokoh masyarakat di Wani yang ingin belajar Islam. Dengan dibantu oleh masyarakat setempat, Guru Tua membangun Madrasah Al-Hidayah. Nama madrasah tersebut merujuk kepada nama madrasah milik Sayyid Ali Alhabsyie dan Sayyid Abdollah Alhabsyie di [[Kabupaten Tojo Una-una|Tojo Una-Una]], [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]]. Setelah hampir setahun [[Guru Tua]] menetap di Wani, beliau meninggalkan Wani untuk menetap di Kota Palu.<ref name="r1">{{Cite web|url=https://alkhairaat.sch.id/sejarah-alkhairaat/|title=Sejarah Alkhairaat|website=Situs Resmi Alkhairaat|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>


Kehadiran Guru Tua di Kota Palu disambut baik oleh masyarakat setempat dengan menggunakan tempat mereka sebagai tempat belajar mengajar. Merespon antusiasme masyarakat yang begitu besar akan pendidikan, Guru Tua mendirikan Alkhairaat. Madrasah Alkhairaat pertama kali diresmikan di lantai bawah rumah Haji Daeng Marocca (depan masjid Jami), [[Kampung Baru, Kota Palu|Kampung Baru]]. Untuk menegaskan eksistensi Alkhairaat dilembah Palu, Guru Tua bersama istri beliau, Ince Ami, mewakafkan tanah seluas 5 hektar yang kelak menjadi [[Komplek Alkhairaat]] sekaligus Kantor Pengurus Besar Alkhairaat.<ref name="r1"/>
Kehadiran Guru Tua di Kota Palu disambut baik oleh masyarakat setempat dengan menggunakan tempat mereka sebagai tempat belajar mengajar. Merespon antusiasme masyarakat yang begitu besar akan pendidikan, Guru Tua mendirikan Alkhairaat. Madrasah Alkhairaat pertama kali diresmikan di lantai bawah rumah Haji Daeng Marocca (depan masjid Jami), Kampung Baru. Untuk menegaskan eksistensi Alkhairaat dilembah Palu, Guru Tua bersama istri beliau, Ince Ami, mewakafkan tanah seluas 5 hektar yang kelak menjadi Komplek Alkhairaat sekaligus Kantor Pengurus Besar Alkhairaat.<ref name="r1"/>


== Paham Keagamaan ==
== Paham Keagamaan ==

Revisi per 17 April 2023 06.30

Alkhairaat
الخيرات
Tanggal pendirian11 Juni 1930; 93 tahun lalu (1930-06-11)
PendiriSayyid Idrus bin Salim al-Jufri
Didirikan diPalu, Indonesia
TipeOrganisasi keagamaan
TujuanPendidikan, dakwah, dan sosial
Kantor pusatJl. SIS Aljufri No. 44
Koordinat0°53′55″S 119°51′33″E / 0.898503°S 119.859130°E / -0.898503; 119.859130Koordinat: 0°53′55″S 119°51′33″E / 0.898503°S 119.859130°E / -0.898503; 119.859130
Wilayah layanan
Indonesia
Jumlah anggota (2010)
18 juta[1]
Pemimpin
Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri[2]
Ketua Umum
Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri[1]
Sekretaris Jenderal
Drs. H. Ridwan Yalidjama
Anak organisasiUniversitas Alkhairaat
Situs webalkhairaat.sch.id
Logo Alkhairaat
Perbaikan Logo Alkhairaat Sesuai Sertifikat Hak Merek Kemenkumham

Alkhairaat (Arab: الخيرات, translit. al-Ḵayrāt, pelafalan dalam bahasa Arab: [al-xajraːt]; kebaikan[3]) adalah organisasi komunitas Islam terbesar di Indonesia Timur yang berbasis di Palu, Sulawesi Tengah.[4] Organisasi ini didirikan oleh ulama Arab Indonesia yang lahir di Hadhramaut bernama Habib Sayyid Idrus bin Salim al-Jufri pada 11 Juni 1930; 93 tahun lalu (1930-06-11).[5]

Sejarah

Guru Tua hijrah ke Wani pada 1929 atas permintaan beberapa tokoh masyarakat di Wani yang ingin belajar Islam. Dengan dibantu oleh masyarakat setempat, Guru Tua membangun Madrasah Al-Hidayah. Nama madrasah tersebut merujuk kepada nama madrasah milik Sayyid Ali Alhabsyie dan Sayyid Abdollah Alhabsyie di Tojo Una-Una, Ampana. Setelah hampir setahun Guru Tua menetap di Wani, beliau meninggalkan Wani untuk menetap di Kota Palu.[6]

Kehadiran Guru Tua di Kota Palu disambut baik oleh masyarakat setempat dengan menggunakan tempat mereka sebagai tempat belajar mengajar. Merespon antusiasme masyarakat yang begitu besar akan pendidikan, Guru Tua mendirikan Alkhairaat. Madrasah Alkhairaat pertama kali diresmikan di lantai bawah rumah Haji Daeng Marocca (depan masjid Jami), Kampung Baru. Untuk menegaskan eksistensi Alkhairaat dilembah Palu, Guru Tua bersama istri beliau, Ince Ami, mewakafkan tanah seluas 5 hektar yang kelak menjadi Komplek Alkhairaat sekaligus Kantor Pengurus Besar Alkhairaat.[6]

Paham Keagamaan

Alkhairaat menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah yang sumber hukumnya berasal dari Al-Quran, hadis, ijtihad, dan qiyas seperti yang dianut Nahdlatul Ulama, Perti, Muhammadiyah, Al Washliyah, Nahdlatul Wathan dan lain-lain.[7]

Organisasi

Jaringan Kelembagaan

  1. Pengurus Besar Alkhairaat, Kantor Pusat berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
  2. Komisaris Wilayah (KOMWIL) setingkat Provinsi, terdapat di 13 Provinsi
  3. Komisaris Daerah (KOMDA) setingkat Kabupaten/Kota

Majelis Kelembagaan

  1. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
  2. Majelis Pendidikan Tinggi
  3. Majelis Hubungan Luar Negeri
  4. Majelis Peranan Wanita
  5. Majelis Dakwah dan Pembinaan Umat
  6. Majelis Hukum dan Wakaf
  7. Majelis Ekonomi
  8. Majelis Pembangunan
  9. Majelis Litbag
  10. Majelis Usaha Sosial
  11. Majelis Organisasi
  12. Majelis Peranan Pemuda

Basis pendukung

Untuk menentukan basis pendukung Alkhairaat lebih dikenal dengan sebutan Abnaul Khairaat (anak-anak Alkhairaat) yang mereka pernah sekolah atau mengeyam pendidikan di Alkhairaat, baik TK, Ibtidaiyah, SD, Tsanawiyah, SMP, Aliyah, SMA, SMK, atau Perguruan Tinggi.

Rujukan

  1. Habib Idrus bin Salim Aljufrie; Modernis Pendidikan dan Dakwah di Tanah Kaili (1930–1969)
  2. Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII
  3. Sayyid Idrus bin Salim al Jufri, pendiri Alkhairaat dan kontribusinya dalam pembinaan umat
  4. Sejarah Alkhairaat

Catatan kaki

  1. ^ a b Fogg 2018, hlm. 127.
  2. ^ Fogg 2018, hlm. 126.
  3. ^ Republika Online 2008, Habib Idrus.
  4. ^ Tempo.co 2010, Pemerintah Dinilai.
  5. ^ Pettalongi 2015, hlm. 982.
  6. ^ a b "Sejarah Alkhairaat". Situs Resmi Alkhairaat. Diakses tanggal 26 Oktober 2021. 
  7. ^ "Organisasi Ahlu Sunnah Wal Jamaah Di Indonesia". Situs Resmi Alkhairaat. Diakses tanggal 26 Oktober 2021. 

Bibliografi

Bacaan lanjutan

Pranala luar

  1. (Indonesia) Muktamar Alkhairaat, Sambutan Susilo Bambang Yodhoyono
  2. (Indonesia) Habib Idrus bin Salim Aljufrie
  3. (Indonesia) Alkhairaat Gelar Muktamar ke-10