Awatara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dadanhrn (bicara | kontrib)
Raksasabonga (bicara | kontrib)
 
(45 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
:''Ini adalah artikel mengenai agama Hindu. Untuk kegunaan lain, lihat [[Avatar]]''
:''Ini adalah artikel mengenai agama Hindu. Untuk kegunaan lain, lihat [[Avatar]]''
[[Berkas:Avatars.jpg|right|300px|thumb|Sepuluh awatara [[Batara Wisnu]]]]
[[Berkas:Avatars.jpg|ka|300px|jmpl|Sepuluh awatara [[Batara Wisnu]]]]
'''Awatara''' atau '''Avatar''' ([[Sansekerta]]: अवतार, ''avatāra'', baca: awatara) dalam [[agama]] [[Hindu]] adalah inkarnasi dari [[Tuhan]] Yang Maha Esa maupun manifestasinya. [[Tuhan]] Yang Maha Esa ataupun manifestasinya turun ke dunia, mengambil suatu bentuk dalam dunia material, guna menyelamatkan dunia dari kehancuran dan kejahatan, menegakkan dharma dan menyelamatkan orang-orang yang melaksanakan Dharma/Kebenaran.
'''Awatara'''<ref>{{Cite web|title=Awatara|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/awatara|website=KBBI V|access-date=2024-03-02}}</ref> atau '''Avatar''' ([[Sanskerta]]: अवतार, ''avatāra'', baca: awatara) dalam [[agama]] [[Hindu]] adalah inkarnasi dari [[Tuhan]] Yang Maha Esa maupun manifestasinya. [[Tuhan]] Yang Maha Esa ataupun manifestasinya turun ke dunia, mengambil suatu bentuk dalam dunia material, guna menyelamatkan dunia dari kehancuran dan kejahatan, menegakkan dharma dan menyelamatkan orang-orang yang melaksanakan Dharma/Kebenaran.


== Referensi dari kitab suci ==
== Referensi dari kitab suci ==
Baris 10: Baris 10:
(''Bhagavad-gītā'', 4.7-8)
(''Bhagavad-gītā'', 4.7-8)


[[Berkas:Avatars of Vishnu.jpg|275px|thumb|right|Kepala tiap-tiap Awatara pada patung Dewa [[Wisnu]].]]
[[Berkas:Avatars of Vishnu.jpg|275px|jmpl|ka|Kepala tiap-tiap Awatara pada patung Dewa [[Wisnu]].]]
;Arti:
;Arti:
:Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,
:Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,
:pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
:pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
:wahai keturunan Bharata ([[Arjuna]]).
:wahai keturunan Bharata ([[Arjuna]]).


:Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
:Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
:dan membinasakan orang jahat
:dan membinasakan orang jahat
:dan menegakkan kembali kebenaran,
:dan menegakkan kembali kebenaran,
:Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.
:Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.
Baris 26: Baris 26:


=== Dasa Awatara dari zaman ke zaman ===
=== Dasa Awatara dari zaman ke zaman ===
* '''[[Matsya]]''' Awatara, sang ikan, muncul saat [[Satya Yuga]]
* '''[[Matsya]]''' Awatara, ikan maha besar, muncul saat [[Satya Yuga]]
* '''[[Kurma (Hindu)|Kurma]]''' Awatara, sang kura-kura, muncul saat [[Satya Yuga]]
* '''[[Kurma (Hindu)|Kurma]]''' Awatara, sang kura-kura, muncul saat [[Satya Yuga]] sebagai alas gunung mandara
* '''[[Waraha]]''' Awatara, sang babi hutan, muncul saat [[Satya Yuga]]
* '''[[Waraha]]''' Awatara, sang babi hutan, muncul saat [[Satya Yuga]] untuk menyelamatkan bumi saat tenggelam karena dilempar raksasa hiranyaksa.
* '''[[Narasimha]]''' Awatara, manusia berkepala singa, muncul saat [[Satya Yuga]]
* '''[[Narasimha]]''' Awatara, manusia berkepala singa, muncul saat [[Satya Yuga]]
* '''[[Wamana]]''' Awatara, sang orang cebol, muncul saat [[Treta Yuga]]
* '''[[Wamana]]''' Awatara, sang orang cebol, muncul saat [[Treta Yuga]]
Baris 42: Baris 42:


'''Purusha Awatara''': Awatara pertama Sang Hyang Wisnu yang memengaruhi penciptaan alam semesta. Awatara tersebut yakni:
'''Purusha Awatara''': Awatara pertama Sang Hyang Wisnu yang memengaruhi penciptaan alam semesta. Awatara tersebut yakni:
* [[Vasudeva]]
* [[Vasudeva]]
* [[Sankarshan]]
* [[Sankarshan]]
* [[Pradyumna]]
* [[Pradyumna]]
* [[Aniruddha]]
* [[Aniruddha]]


Menurut [[Bhagavad Gītā]]:
Menurut [[Bhagavad Gītā]]:
* Kāranodakaśāyi Vishnu (Mahā Vishnu): Wisnu yang berbaring dalam lautan penyebab dan Beliau menghembuskan banyak alam semesta (galaksi?) yang jumlahnya tak dapat dihitung;
* Kāranodakaśāyi Vishnu (Mahā Vishnu): Wisnu yang berbaring dalam lautan penyebab dan Dia menghembuskan banyak alam semesta (galaksi?) yang jumlahnya tak dapat dihitung;
* Garbhodakaśāyī Vishnu: Wisnu masuk ke dalam setiap alam semesta dan menciptakan aneka rupa;
* Garbhodakaśāyī Vishnu: Wisnu masuk ke dalam setiap alam semesta dan menciptakan aneka rupa;
* Ksirodakasāyī Vishnu (Roh utama): Wisnu masuk ke dalam setiap makhluk dan ke dalam setiap atom.
* Ksirodakasāyī Vishnu (Roh utama): Wisnu masuk ke dalam setiap makhluk dan ke dalam setiap atom.
Baris 61: Baris 61:
'''Manwantara Awatara''': Awatara yang diyakini sebagai pencipta para leluhur dari umat manusia di muka bumi. (lihat: [[Manu (Hindu)|Manu]])
'''Manwantara Awatara''': Awatara yang diyakini sebagai pencipta para leluhur dari umat manusia di muka bumi. (lihat: [[Manu (Hindu)|Manu]])


'''Shaktyawesa Awatara''': ada dua jenis – 1)makhluk yang merupakan penjelmaan Wisnu secara langsung; dan 2)makhluk diberkati yang mendapatkan kekuatan dari Wisnu. Jenis tersebut memiliki jumlah yang besar, dan merupakan Awatara yang istimewa. Awatara jenis ini, misalnya saja [[Narada|Narada Muni]] atau [[Buddha sebagai Awatara Wisnu|Sang Buddha]]. Awatara jenis tersebut kadang-kadang dikenal dengan sebutan Saktyamsavatar, Saktyaveshavatar atau Avesha avatar. Awatara lain yang termasuk jenis kedua, misalnya [[Parashurama]], yang mana Dewa Wisnu tidak secara langsung menjelma. Dalam jenis yang kedua tersebut, menurut [[Srivaishnavism]], ada dua macam lagi, yakni: 1)Wisnu memasuki jiwa makhluk yang terpilih tersebut (seperti [[Parashurama]]); 2)Wisnu tidak memasuki jiwa secara langsung, namun memberikan kekuatan suci (misalnya [[Vyasa]], penyusun [[Veda]]).
'''Shaktyawesa Awatara''': ada dua jenis–1)makhluk yang merupakan penjelmaan Wisnu secara langsung; dan 2)makhluk diberkati yang mendapatkan kekuatan dari Wisnu. Jenis tersebut memiliki jumlah yang besar, dan merupakan Awatara yang istimewa. Awatara jenis ini, misalnya saja [[Narada|Narada Muni]] atau [[Buddha sebagai Awatara Wisnu|Sang Buddha]]. Awatara jenis tersebut kadang-kadang dikenal dengan sebutan Saktyamsavatar, Saktyaveshavatar atau Avesha avatar. Awatara lain yang termasuk jenis kedua, misalnya [[Parashurama]], yang mana Dewa Wisnu tidak secara langsung menjelma. Dalam jenis yang kedua tersebut, menurut [[Srivaishnavism]], ada dua macam lagi, yakni: 1)Wisnu memasuki jiwa makhluk yang terpilih tersebut (seperti [[Parashurama]]); 2)Wisnu tidak memasuki jiwa secara langsung, namun memberikan kekuatan suci (misalnya [[Vyasa]], penyusun [[Veda]]).


Awatara jenis kedua tersebut tidak dipuja sebagaimana mestinya Awatara yang lain. Hanya Awatara yang merupakan penjelmaan langsung yang kini sering dipuja, seperti [[Narasimha]], [[Rama]], dan [[Kresna|Sri Krishna]]. Menurut aliran [[Waisnawa]], Krishna merupakan Awatara yang tertinggi di antara Awatara yang lain. Namun, pengikut [[Sri Chaitanya]] (termasuk [[ISKCON]]), [[Nimbarka]], [[Vallabhacharya]] memiliki filsafat berbeda dengan pengikut aliran Waisnawa, seperti [[Ramanuja]] dan [[Madhva]] dan menganggap bahwa Krishna merupakan kepribadian dari [[Tuhan|Tuhan yang Maha Esa]], dan bukan seorang Awatara belaka. Dalam beberapa filsafat [[Hinduisme]], tidak ada perbedaan dalam memuja [[Wisnu|Sang Hyang Wisnu]] ataupun Awataranya karena semua pemujaan tersebut akan menuju kepada-[[Tuhan|Nya]].
Awatara jenis kedua tersebut tidak dipuja sebagaimana mestinya Awatara yang lain. Hanya Awatara yang merupakan penjelmaan langsung yang kini sering dipuja, seperti [[Narasimha]], [[Rama]], dan [[Kresna|Sri Krishna]]. Menurut aliran [[Waisnawa]], Krishna merupakan Awatara yang tertinggi di antara Awatara yang lain. Namun, pengikut [[Sri Chaitanya]] (termasuk [[ISKCON]]), [[Nimbarka]], [[Vallabhacharya]] memiliki filsafat berbeda dengan pengikut aliran Waisnawa, seperti [[Ramanuja]] dan [[Madhva]] dan menganggap bahwa Krishna merupakan kepribadian dari [[Tuhan|Tuhan yang Maha Esa]], dan bukan seorang Awatara belaka. Dalam beberapa filsafat [[Hinduisme]], tidak ada perbedaan dalam memuja [[Wisnu|Sang Hyang Wisnu]] ataupun Awataranya karena semua pemujaan tersebut akan menuju kepada-[[Tuhan|Nya]].


== Awatara dalam ''Bhagawatapurana'' ==
== Awatara dalam ''Bhagawatapurana'' ==
Sebanyak empat puluh awatara Wisnu yang spesifik disebutkan dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'', meskipun kitab tersebut menambahkan bahwa jumlah tersebut tidak terhitung banyaknya.<ref name="Rukmani">{{cite book|last=Rukmani|first=T. S.|title=A critical study of the Bhagavata Purana, with special reference to bhakti|publisher=Chowkhamba Sanskrit Series|location=Varanasi|year=1970|series=Chowkhamba Sanskrit studies|volume=77|page=4}}</ref> 22 awatara Wisnu terdaftar dalam buku pertama sesuai urutannya:<ref>[http://srimadbhagavatam.com/1/3/en1 Bhag-P 1.3] Canto 1, Chapter 3</ref>
Sebanyak empat puluh awatara Wisnu yang spesifik disebutkan dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'', meskipun kitab tersebut menambahkan bahwa jumlah tersebut tidak terhitung banyaknya.<ref name="Rukmani">{{cite book|last=Rukmani|first=T. S.|title=A critical study of the Bhagavata Purana, with special reference to bhakti|publisher=Chowkhamba Sanskrit Series|location=Varanasi|year=1970|series=Chowkhamba Sanskrit studies|volume=77|page=4}}</ref> 22 awatara Wisnu terdaftar dalam buku pertama sesuai urutannya:<ref>[http://srimadbhagavatam.com/1/3/en1 Bhag-P 1.3] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130521022342/http://srimadbhagavatam.com/1/3/en1 |date=2013-05-21 }} Canto 1, Chapter 3</ref>


# [[Catursana]] (Caturkumara) [BP 1.3.6] - empat putra [[Brahma]]
# [[Catursana]] (Caturkumara) [BP 1.3.6] - empat putra [[Brahma]]
Baris 95: Baris 95:
# [[Hayagriwa]] [BP 2.7.11] - awatara berkepala kuda
# [[Hayagriwa]] [BP 2.7.11] - awatara berkepala kuda
# [[Angsa (awatara)|Angsa]] [BP 11.13.19] - angsa
# [[Angsa (awatara)|Angsa]] [BP 11.13.19] - angsa
# Awatara Emas [BP 11.5.32] - awatara pada zaman [[Kaliyuga]] yang menyebarkan hari-nama[[sankirtan]].<ref>[http://vedabase.net/sb/11/5/32/en The Golden Avatara]</ref>
# Awatara Emas [BP 11.5.32] - awatara pada zaman [[Kaliyuga]] yang menyebarkan hari-nama[[sankirtan]].<ref>{{Cite web |url=http://vedabase.net/sb/11/5/32/en |title=The Golden Avatara |access-date=2010-11-05 |archive-date=2010-11-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101124123853/http://vedabase.net/sb/11/5/32/en |dead-url=yes }}</ref>


== Makna dan filsafat ==
== Makna dan filsafat ==
[[Berkas:Balarama9.jpg|right|240px|thumb|[[Balarama]] (Baladewa), kakak [[Kresna|Sri Kresna]], berdiri di dekat sungai [[Yamuna]]. Bersenjata pembajak sawah sebagai lambang pertanian]]
Beberapa orang meyakini bahwa filsafat Dasa Awatara menunjukkan perkembangan kehidupan dan peradaban manusia di muka bumi. Setiap Awatara merupakan lambang dari setiap perkembangan zaman yang terjadi. [[Matsya Awatara]] merupakan lambang bahwa kehidupan pertama terjadi di air. [[Kurma Awatara]] menunjukkan perkembangan selanjutnya, yakni munculnya hewan amphibi. [[Waraha Awatara]] melambangkan kehidupan selanjutnya terjadi di darat. [[Narasimha Awatara]] melambangkan dimulainya evolusi mamalia. [[Wamana Awatara]] melambangkan perkembangan makhluk yang disebut manusia namun belum sempurna. [[Parashurama Awatara]], pertapa bersenjata kapak, melambangkan perkembangan manusia di tingkat yang sempurna. [[Rama Awatara]] melambangkan peradaban manusia untuk memulai pemerintahan. [[Krishna Awatara]], yang mahir dalam enam puluh empat bidang pengetahuan dan kesenian melambangkan kecakapan manusia di bidang kebudayaan dan memajukan peradaban. [[Balarama Awatara]], Kakak Kresna yang bersenjata alat pembajak sawah, melambangkan peradaban dalam bidang pertanian. [[Buddha Awatara]], yang mendapatkan pencerahan, melambangkan kemajuan sosial manusia.
Beberapa orang meyakini bahwa filsafat Dasa Awatara menunjukkan perkembangan kehidupan dan peradaban manusia di muka bumi. Setiap Awatara merupakan lambang dari setiap perkembangan zaman yang terjadi. [[Matsya Awatara]] merupakan lambang bahwa kehidupan pertama terjadi di air. [[Kurma Awatara]] menunjukkan perkembangan selanjutnya, yakni munculnya hewan amphibi. [[Waraha Awatara]] melambangkan kehidupan selanjutnya terjadi di darat. [[Narasimha Awatara]] melambangkan dimulainya evolusi mamalia. [[Wamana Awatara]] melambangkan perkembangan makhluk yang disebut manusia namun belum sempurna. [[Parashurama Awatara]], pertapa bersenjata kapak, melambangkan perkembangan manusia di tingkat yang sempurna. [[Rama Awatara]] melambangkan peradaban manusia untuk memulai pemerintahan. [[Krishna Awatara]], yang mahir dalam enam puluh empat bidang pengetahuan dan kesenian melambangkan kecakapan manusia di bidang kebudayaan dan memajukan peradaban. [[Balarama Awatara]], Kakak Kresna yang bersenjata alat pembajak sawah, melambangkan peradaban dalam bidang pertanian. [[Buddha Awatara]], yang mendapatkan pencerahan, melambangkan kemajuan sosial manusia.


Baris 111: Baris 110:
* '''[[Kali Yuga]]''' dilambangkan dengan seseorang yang sangat jelek, telanjang, dan melakukan tindakan yang tidak senonoh.
* '''[[Kali Yuga]]''' dilambangkan dengan seseorang yang sangat jelek, telanjang, dan melakukan tindakan yang tidak senonoh.


Jika deskripsi di atas diamati dengan seksama, maka masing-masing zaman memiliki makna tersendiri yang mewakili perkembangan peradaban masyarakat manusia. Pada masa pertama, Satya Yuga, ada peradaban mengenai tembikar, bahasa, ritual (yajña), dan sebagainya. Pada masa yang kedua, Treta Yuga, manusia memiliki kebudayaan bertani, bercocok tanam dan beternak. Pada masa yang ketiga, manusia memiliki peradaban untuk membuat senjata karena bidang pertanian dan kemakmuran perlu dijaga. Yuga yang terakhir merupakan puncak dari kekacauan, dan akhir dari peradaban manusia.
Jika deskripsi di atas diamati dengan saksama, maka masing-masing zaman memiliki makna tersendiri yang mewakili perkembangan peradaban masyarakat manusia. Pada masa pertama, Satya Yuga, ada peradaban mengenai tembikar, bahasa, ritual (yajña), dan sebagainya. Pada masa yang kedua, Treta Yuga, manusia memiliki kebudayaan bertani, bercocok tanam dan beternak. Pada masa yang ketiga, manusia memiliki peradaban untuk membuat senjata karena bidang pertanian dan kemakmuran perlu dijaga. Yuga yang terakhir merupakan puncak dari kekacauan, dan akhir dari peradaban manusia.


== Orang-orang yang diyakini sebagai Awatara ==
== Orang-orang yang diyakini sebagai Awatara ==
Selain awatara-awatara yang disebutkan dalam kitab-kitab [[Purana]] dan [[Veda]], beberapa di antara orang [[India]] dan [[Hindu]] dianggap sebagai awatara oleh umat yang meyakininya. Mereka adalah orang-orang dengan kekuatan jasmani dan rohani yang luar biasa jika dibandingkan dengan manusia normal dan diyakini sebagai penitisan [[Tuhan]] atau manifestasinya. Mereka adalah:
Selain awatara-awatara yang disebutkan dalam kitab-kitab [[Purana]] dan [[Veda]], beberapa di antara orang [[India]] dan [[Hindu]] dianggap sebagai awatara oleh umat yang meyakininya. Mereka adalah orang-orang dengan kekuatan jasmani dan rohani yang luar biasa jika dibandingkan dengan manusia normal dan diyakini sebagai penitisan [[Tuhan]] atau manifestasinya. Mereka adalah:
* [[Hans Ji Maharaj]] (1900–1966)
* [[Hans Ji Maharaj]] (1900–1966)
* [[Jagadguru Kripaluji Maharaj]] (1922-sekarang) diyakini sebagai Awatara dari Sri [[Krishna]] dan [[Sri Caitanya Mahaprabu]] oleh pengikutnya.
* [[Jagadguru Kripaluji Maharaj]] (1922-sekarang) diyakini sebagai Awatara dari Sri [[Krishna]] dan [[Sri Caitanya Mahaprabu]] oleh pengikutnya.
* [[Mahavatar Babaji Meher Baba]] (1894-1969) yang menyatakan bahwa beliau adalah awatara terakhir pada zaman [[Kali Yuga]] atau Awatara Penunggang Kuda Putih.
* [[Mahavatar Babaji Meher Baba]] (1894-1969) yang menyatakan bahwa dia adalah awatara terakhir pada zaman [[Kali Yuga]] atau Awatara Penunggang Kuda Putih.
* [[Bunda Meera]] (1960-sekarang) diyakini sebagai Awatara dari Adipara-Shakti
* [[Bunda Meera]] (1960-sekarang) diyakini sebagai Awatara dari Adipara-Shakti
* [[Narayani Amma]] (1976-sekarang) diyakini sebagai Awatara Narayani sejati
* [[Narayani Amma]] (1976-sekarang) diyakini sebagai Awatara Narayani sejati
* [[Sathya Sai Baba]] (1926-2011) dianggap dan dipercaya sebagai awatara dari [[Siwa]], [[Shakti]], dan [[Krishna]]. Kebangkitannya diprediksi oleh [[Sai Baba dari Shirdi]], yang berkata “Akan lahir seorang anak dengan nama ‘Narayana’ (kebenaran); selain itu diprediksi oleh Sang Buddha ([[Siddharta Gautama]]); [[Paus Yohanes XXIII]]; dan [[Nostradamus]].
* [[Sathya Sai Baba]] (1926-2011) dianggap dan dipercaya sebagai awatara dari [[Siwa]], [[Shakti]], dan [[Krishna]]. Kebangkitannya diprediksi oleh [[Sai Baba dari Shirdi]], yang berkata “Akan lahir seorang anak dengan nama ‘Narayana’ (kebenaran); selain itu diprediksi oleh Sang Buddha ([[Siddharta Gautama]]); [[Paus Yohanes XXIII]]; dan [[Nostradamus]].
* [[Sai Baba dari Shirdi]] (1838-1918) beberapa pengikutnya meyakini bahwa Beliau adalah awatara dari [[Datthatreya]] dan [[Siwa]].
* [[Sai Baba dari Shirdi]] (1838-1918) beberapa pengikutnya meyakini bahwa Dia adalah awatara dari [[Datthatreya]] dan [[Siwa]].
* [[Sri Ramakrishna]] (1836–1886) dan [[Sri Sarada Devi]] (1853–1920). Ramakrishna pernah berkata kepada [[Swami Vivekananda]]: “Beliau yang disebut [[Rama]] dan [[Krishna]] sedang berada disini, di tubuh ini, Ramakrishna”. Sarada Devi, istri Ramakrishna, diyakini sebagai penjelmaan (Awatara) Dewi [[Kali]].
* [[Sri Ramakrishna]] (1836–1886) dan [[Sri Sarada Devi]] (1853–1920). Ramakrishna pernah berkata kepada [[Swami Vivekananda]]: “Dia yang disebut [[Rama]] dan [[Krishna]] sedang berada disini, di tubuh ini, Ramakrishna”. Sarada Devi, istri Ramakrishna, diyakini sebagai penjelmaan (Awatara) Dewi [[Kali]].
Beberapa umat Hindu dengan kacamata universal juga meyakini bahwa beberapa tokoh-tokoh/nabi-nabi agama lain adalah awatara (inkarnasi Tuhan). Tokoh-tokoh tersebut yakni:
Beberapa umat Hindu dengan kacamata universal juga meyakini bahwa beberapa tokoh-tokoh/nabi-nabi agama lain adalah awatara (inkarnasi Tuhan). Tokoh-tokoh tersebut yakni:
* [[Adi Da]] (1939-sekarang) bergelar “Avatar Adi Da Samraj”.
* [[Adi Da]] (1939-sekarang) bergelar “Avatar Adi Da Samraj”.
* [[Bahá'u'lláh]] (1817–1892) dipercaya sebagai [[Kalki]] Awatara.
* [[Bahá'u'lláh]] (1817–1892) dipercaya sebagai [[Kalki]] Awatara.
* [[Gautama Buddha]] (563-483SM-543SM) penyebar ajaran [[Buddha]] yang diyakini sebagai Awatara [[Wisnu]] kesembilan dari Dasa Awatara.
* [[Gautama Buddha]] (563-483SM-543SM) penyebar ajaran [[Buddha]] yang diyakini sebagai Awatara [[Wisnu]] kesembilan dari Dasa Awatara.
* [[Yesus]] (4 SM-36) kini dikenal sebagai pemuka [[agama Kristen]].
* [[Yesus]] (4 SM-36) kini dikenal sebagai pemuka [[agama Kristen]].
* [[Mahavira]] (599 SM-527 SM) penyebar ajaran [[Jainisme]].
* [[Mahavira]] (599 SM-527 SM) penyebar ajaran [[Jainisme]].
* [[Samael Aun Weor]] (1917-1977) dianggap sebagai [[Kalki]] Awatara sejati dan [[Buddha Maitreya]].
* [[Samael Aun Weor]] (1917-1977) dianggap sebagai [[Kalki]] Awatara sejati dan [[Buddha Maitreya]].
* [[Zoroaster]] (Zarathustra) nabi agama [[Zoroastrianisme]].
* [[Zoroaster]] (Zarathustra) nabi agama [[Zoroastrianisme]].
* [[Prema Sai Baba]]
* [[Prema Sai Baba]]
Baris 145: Baris 144:
* {{en}} [http://www.gaudiya.com/image/manifestations.gif Diagram showing the 'family tree' of different Avatars]
* {{en}} [http://www.gaudiya.com/image/manifestations.gif Diagram showing the 'family tree' of different Avatars]
* {{en}} [http://encyclopediaofauthentichinduism.org/articles/66_the_philosophy.htm Encyclopedia of Authentic Hinduism - Philosophy of the descension (avatar) of God]
* {{en}} [http://encyclopediaofauthentichinduism.org/articles/66_the_philosophy.htm Encyclopedia of Authentic Hinduism - Philosophy of the descension (avatar) of God]
* {{en}} [http://www.virtuescience.com/i-am-the-one-and-only.html Explores the claims made by various possible Avatars]
* {{en}} [http://www.virtuescience.com/i-am-the-one-and-only.html Explores the claims made by various possible Avatars] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090819062937/http://www.virtuescience.com/i-am-the-one-and-only.html |date=2009-08-19 }}
* {{en}} [http://www.krishna.com/node/603 Krishna's avataras] (krishna.com)
* {{en}} [http://www.krishna.com/node/603 Krishna's avataras] (krishna.com)
* {{en}} [http://www.nytimes.com/2008/08/10/magazine/10wwln-guest-t.html?_r=1&scp=2&sq=avatar&st=cse&oref=login New York Times on origin and use of word ''avatar'']
* {{en}} [http://www.nytimes.com/2008/08/10/magazine/10wwln-guest-t.html?_r=1&scp=2&sq=avatar&st=cse&oref=login New York Times on origin and use of word ''avatar'']
* {{en}} [http://www.comparativereligion.com/avatars.html The divine incarnation in Hinduism and Christianity] article by Ernest Valea
* {{en}} [http://www.comparativereligion.com/avatars.html The divine incarnation in Hinduism and Christianity] article by Ernest Valea
* {{en}} [http://www.veda.harekrsna.cz/encyclopedia/avatars.htm Vedic Knowledge Online - Avataras as categorized within Gaudiya Vaishnavism]
* {{en}} [http://www.veda.harekrsna.cz/encyclopedia/avatars.htm Vedic Knowledge Online - Avataras as categorized within Gaudiya Vaishnavism]



{{Hindu Awatara}}
{{Hindu Awatara}}
Baris 156: Baris 154:
{{topik Hindu}}
{{topik Hindu}}


[[Kategori:Awatara| ]]
{{artikel bagus biasa}}

[[Kategori:Awatara]]
[[Kategori:Hindu]]
[[Kategori:Hindu]]
[[Kategori:Konsep Hindu]]
[[Kategori:Konsep Hindu]]
[[Kategori:Filsafat Hindu]]
[[Kategori:Filsafat Hindu]]

[[ar:أڤتار]]
[[bg:Аватар]]
[[bn:অবতার]]
[[ca:Avatar (mitologia)]]
[[ckb:ئەڤەتار]]
[[cs:Avatár]]
[[da:Avatar]]
[[de:Avatara]]
[[el:Αβατάρα]]
[[en:Avatar]]
[[eo:Avataro]]
[[es:Avatar]]
[[et:Avataara]]
[[eu:Avatar]]
[[fa:اوتار]]
[[fi:Avatar (hindulaisuus)]]
[[fr:Avatar (hindouisme)]]
[[gl:Avatar]]
[[he:אווטאר]]
[[hi:अवतार]]
[[hr:Avatar]]
[[hu:Avatár]]
[[hy:Ավատար]]
[[it:Avatāra]]
[[ja:アヴァターラ]]
[[ka:ავატარა]]
[[km:អវតារ]]
[[kn:ಅವತಾರ]]
[[ko:아바타라]]
[[la:Avatara]]
[[lt:Avataras]]
[[mk:Аватар]]
[[mr:अवतार]]
[[ms:Avatar]]
[[ne:अवतार]]
[[new:अवतारम् (सन् १९९५या संकिपा)]]
[[nl:Avatara]]
[[nn:Avatar]]
[[no:Avatar]]
[[pl:Awatara]]
[[pt:Avatar]]
[[ro:Avatar]]
[[ru:Аватара]]
[[simple:Avatara]]
[[sk:Avatára]]
[[sl:Avatar]]
[[sr:Аватар]]
[[sv:Avatar]]
[[ta:அவதாரம்]]
[[th:อวตาร]]
[[tl:Abatar (termino)]]
[[tr:Avatar]]
[[uk:Аватара]]
[[ur:اوتار]]
[[zh:化身]]

Revisi terkini sejak 28 April 2024 09.47

Ini adalah artikel mengenai agama Hindu. Untuk kegunaan lain, lihat Avatar
Sepuluh awatara Batara Wisnu

Awatara[1] atau Avatar (Sanskerta: अवतार, avatāra, baca: awatara) dalam agama Hindu adalah inkarnasi dari Tuhan Yang Maha Esa maupun manifestasinya. Tuhan Yang Maha Esa ataupun manifestasinya turun ke dunia, mengambil suatu bentuk dalam dunia material, guna menyelamatkan dunia dari kehancuran dan kejahatan, menegakkan dharma dan menyelamatkan orang-orang yang melaksanakan Dharma/Kebenaran.

Referensi dari kitab suci[sunting | sunting sumber]

Dalam Bhagawadgita, salah satu kitab suci agama Hindu selain Weda, Kresna sebagai perantara Tuhan Yang Maha Esa bersabda:

(Bhagavad-gītā, 4.7-8)

Kepala tiap-tiap Awatara pada patung Dewa Wisnu.
Arti
Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,
pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
wahai keturunan Bharata (Arjuna).
Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
dan membinasakan orang jahat
dan menegakkan kembali kebenaran,
Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.

Dasa Awatara, sepuluh Awatara Wisnu[sunting | sunting sumber]

Agama Hindu mengenal adanya Dasa Awatara yang sangat terkenal di antara Awatara-Awatara lainnya. Dasa Awatara adalah sepuluh Awatara yang diyakini sebagai penjelmaan material Dewa Wisnu dalam misi menyelamatkan dunia. Dari sepuluh Awatara, sembilan diantaranya diyakini sudah pernah menyelamatkan dunia, sedangkan satu di antaranya, Awatara terakhir (Kalki Awatara), masih menunggu waktu yang tepat (konon pada akhir Kali Yuga) untuk turun ke dunia. Kisah-kisah Awatara tersebut terangkum dalam sebuah kitab yang disebut Purana.

Dasa Awatara dari zaman ke zaman[sunting | sunting sumber]

Jenis-jenis Awatara[sunting | sunting sumber]

Menurut kitab-kitab purana, tak terhitung banyaknya Awatara yang pernah turun ke dunia ini. Awatara-awatara tersebut tidak selamanya merupakan “inkarnasi langsung” atau “penjelmaan langsung” dari Sang Hyang Wisnu. Beberapa Awatara diyakini memiliki “jiwa yang terberkati” atau mendapat “kekuatan Tuhan” sebagai makhluk yang terpilih.

Purusha Awatara: Awatara pertama Sang Hyang Wisnu yang memengaruhi penciptaan alam semesta. Awatara tersebut yakni:

Menurut Bhagavad Gītā:

  • Kāranodakaśāyi Vishnu (Mahā Vishnu): Wisnu yang berbaring dalam lautan penyebab dan Dia menghembuskan banyak alam semesta (galaksi?) yang jumlahnya tak dapat dihitung;
  • Garbhodakaśāyī Vishnu: Wisnu masuk ke dalam setiap alam semesta dan menciptakan aneka rupa;
  • Ksirodakasāyī Vishnu (Roh utama): Wisnu masuk ke dalam setiap makhluk dan ke dalam setiap atom.

Guna Awatara: Awatara-Awatara yang mengatur tiga macam aspek dalam diri makhluk hidup. Awatara-Awatara tersebut yakni:

Lila Awatara: Awatara yang sering ditampilkan dalam kitab-kitab Purana, seperti Dasa Awatara dan Awatara lainnya. Awatara tersebut turun secara teratur ke dunia, dari zaman ke zaman untuk menjalankan misi menegakkan Dharma dan menunjukkan jalan Bhakti dan Moksha.

Manwantara Awatara: Awatara yang diyakini sebagai pencipta para leluhur dari umat manusia di muka bumi. (lihat: Manu)

Shaktyawesa Awatara: ada dua jenis–1)makhluk yang merupakan penjelmaan Wisnu secara langsung; dan 2)makhluk diberkati yang mendapatkan kekuatan dari Wisnu. Jenis tersebut memiliki jumlah yang besar, dan merupakan Awatara yang istimewa. Awatara jenis ini, misalnya saja Narada Muni atau Sang Buddha. Awatara jenis tersebut kadang-kadang dikenal dengan sebutan Saktyamsavatar, Saktyaveshavatar atau Avesha avatar. Awatara lain yang termasuk jenis kedua, misalnya Parashurama, yang mana Dewa Wisnu tidak secara langsung menjelma. Dalam jenis yang kedua tersebut, menurut Srivaishnavism, ada dua macam lagi, yakni: 1)Wisnu memasuki jiwa makhluk yang terpilih tersebut (seperti Parashurama); 2)Wisnu tidak memasuki jiwa secara langsung, namun memberikan kekuatan suci (misalnya Vyasa, penyusun Veda).

Awatara jenis kedua tersebut tidak dipuja sebagaimana mestinya Awatara yang lain. Hanya Awatara yang merupakan penjelmaan langsung yang kini sering dipuja, seperti Narasimha, Rama, dan Sri Krishna. Menurut aliran Waisnawa, Krishna merupakan Awatara yang tertinggi di antara Awatara yang lain. Namun, pengikut Sri Chaitanya (termasuk ISKCON), Nimbarka, Vallabhacharya memiliki filsafat berbeda dengan pengikut aliran Waisnawa, seperti Ramanuja dan Madhva dan menganggap bahwa Krishna merupakan kepribadian dari Tuhan yang Maha Esa, dan bukan seorang Awatara belaka. Dalam beberapa filsafat Hinduisme, tidak ada perbedaan dalam memuja Sang Hyang Wisnu ataupun Awataranya karena semua pemujaan tersebut akan menuju kepada-Nya.

Awatara dalam Bhagawatapurana[sunting | sunting sumber]

Sebanyak empat puluh awatara Wisnu yang spesifik disebutkan dalam kitab Bhagawatapurana, meskipun kitab tersebut menambahkan bahwa jumlah tersebut tidak terhitung banyaknya.[2] 22 awatara Wisnu terdaftar dalam buku pertama sesuai urutannya:[3]

  1. Catursana (Caturkumara) [BP 1.3.6] - empat putra Brahma
  2. Waraha [BP 1.3.7]
  3. Narada [BP 1.3.8] - resi yang berkelana ke seluruh dunia sebagai pemuja Wisnu
  4. Nara dan Narayana [BP 1.3.9] - resi kembar
  5. Kapila [BP 1.3.10] - salah satu resi yang mendirikan aliran filsafat Samkhya
  6. Dattatreya [BP 1.3.11] - kombinasi awatara Brahma, Wisnu dan Siwa
  7. Yadnya [BP 1.3.12] - penguasa upacara, yang sempat menjabat sebagai Indra, raja para dewa
  8. Resaba [BP 1.3.13] - ayah Barata dan Bahubali
  9. Pertu [BP 1.3.14] - maharaja yang memerah bumi dalam wujud sapi dan mengembangkan sistem bercocok tanam
  10. Matsya [BP 1.3.15]
  11. Kurma [BP 1.3.16]
  12. Dhanwantari [BP 1.3.17] - bapak ilmu pengobatan (Ayurweda)
  13. Mohini [BP 1.3.17] - wanita yang memikat
  14. Narasinga [BP 1.3.18]
  15. Wamana [BP 1.3.19]
  16. Parasurama [BP 1.3.20]
  17. Byasa [BP] 1.3.21] - pemilah Weda, penyusun Purana dan Mahabharata
  18. Rama [BP 1.3.22]
  19. Baladewa (Balarama) [BP 1.3.23]
  20. Kresna [BP 1.3.23]
  21. Buddha [BP 1.3.24]
  22. Kalki [BP 1.3.25]

Di samping itu, empat awatara lainnya disebutkan kemudian dalam kitab tersebut sebagai berikut:

  1. Presnigarba [BP 10.3.41] - putra Presni
  2. Hayagriwa [BP 2.7.11] - awatara berkepala kuda
  3. Angsa [BP 11.13.19] - angsa
  4. Awatara Emas [BP 11.5.32] - awatara pada zaman Kaliyuga yang menyebarkan hari-namasankirtan.[4]

Makna dan filsafat[sunting | sunting sumber]

Beberapa orang meyakini bahwa filsafat Dasa Awatara menunjukkan perkembangan kehidupan dan peradaban manusia di muka bumi. Setiap Awatara merupakan lambang dari setiap perkembangan zaman yang terjadi. Matsya Awatara merupakan lambang bahwa kehidupan pertama terjadi di air. Kurma Awatara menunjukkan perkembangan selanjutnya, yakni munculnya hewan amphibi. Waraha Awatara melambangkan kehidupan selanjutnya terjadi di darat. Narasimha Awatara melambangkan dimulainya evolusi mamalia. Wamana Awatara melambangkan perkembangan makhluk yang disebut manusia namun belum sempurna. Parashurama Awatara, pertapa bersenjata kapak, melambangkan perkembangan manusia di tingkat yang sempurna. Rama Awatara melambangkan peradaban manusia untuk memulai pemerintahan. Krishna Awatara, yang mahir dalam enam puluh empat bidang pengetahuan dan kesenian melambangkan kecakapan manusia di bidang kebudayaan dan memajukan peradaban. Balarama Awatara, Kakak Kresna yang bersenjata alat pembajak sawah, melambangkan peradaban dalam bidang pertanian. Buddha Awatara, yang mendapatkan pencerahan, melambangkan kemajuan sosial manusia.

Awatara yang turun ke dunia juga memiliki makna-makna menurut zamannya: masa para Raja meraih kejayaan dengan pemerintahan Rama Awatara pada masa Treta Yuga, dan keadilan sosial dan Dharma dilindungi oleh Sri Kresna pada masa Dwapara Yuga. Makna dari turunnya para Awatara selama masa Satya Yuga menuju Kali Yuga juga menunjukkan evolusi makhluk hidup dan perkembangan peradaban manusia.

Awatara-awatara dalam daftar di atas merupakan inkarnasi Wisnu, yang mana dalam suatu filsafat merupakan lambang dari takaran dari nilai-nilai kemasyarakatan. Istri Dewa Wisnu bernama Laksmi, Dewi kemakmuran. Kemakmuran dihasilkan oleh masyarakat, dan diusahakan agar terus berjalan seimbang. Hal tersebut dilambangkan dengan Dewi Laksmi yang berada di kaki Dewa Wisnu. Dewi Laksmi sangat setia terhadapnya.

Filsafat Catur Yuga yang merupakan masa-masa yang menjadi latar belakang turunnya suatu Awatara dideskripsikan sebagai berikut:

  • Satya Yuga dilambangkan dengan seseorang membawa sebuah kendi (kamandalu)
  • Treta Yuga dilambangkan dengan seseorang yang membawa sapi dan sauh
  • Dwapara Yuga dilambangkan dengan seseorang membawa busur panah dan kapak
  • Kali Yuga dilambangkan dengan seseorang yang sangat jelek, telanjang, dan melakukan tindakan yang tidak senonoh.

Jika deskripsi di atas diamati dengan saksama, maka masing-masing zaman memiliki makna tersendiri yang mewakili perkembangan peradaban masyarakat manusia. Pada masa pertama, Satya Yuga, ada peradaban mengenai tembikar, bahasa, ritual (yajña), dan sebagainya. Pada masa yang kedua, Treta Yuga, manusia memiliki kebudayaan bertani, bercocok tanam dan beternak. Pada masa yang ketiga, manusia memiliki peradaban untuk membuat senjata karena bidang pertanian dan kemakmuran perlu dijaga. Yuga yang terakhir merupakan puncak dari kekacauan, dan akhir dari peradaban manusia.

Orang-orang yang diyakini sebagai Awatara[sunting | sunting sumber]

Selain awatara-awatara yang disebutkan dalam kitab-kitab Purana dan Veda, beberapa di antara orang India dan Hindu dianggap sebagai awatara oleh umat yang meyakininya. Mereka adalah orang-orang dengan kekuatan jasmani dan rohani yang luar biasa jika dibandingkan dengan manusia normal dan diyakini sebagai penitisan Tuhan atau manifestasinya. Mereka adalah:

Beberapa umat Hindu dengan kacamata universal juga meyakini bahwa beberapa tokoh-tokoh/nabi-nabi agama lain adalah awatara (inkarnasi Tuhan). Tokoh-tokoh tersebut yakni:

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Awatara". KBBI V. Diakses tanggal 2024-03-02. 
  2. ^ Rukmani, T. S. (1970). A critical study of the Bhagavata Purana, with special reference to bhakti. Chowkhamba Sanskrit studies. 77. Varanasi: Chowkhamba Sanskrit Series. hlm. 4. 
  3. ^ Bhag-P 1.3 Diarsipkan 2013-05-21 di Wayback Machine. Canto 1, Chapter 3
  4. ^ "The Golden Avatara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-24. Diakses tanggal 2010-11-05. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]