Barium sulfat
| |||
Penanda | |||
---|---|---|---|
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
BaSO4 | |||
Massa molar | 233.38 g/mol | ||
Penampilan | kristalin putih | ||
Bau | tidak bau | ||
Densitas | 4.49 g/cm3 | ||
Titik lebur | 1.580 °C (2.880 °F; 1.850 K) | ||
Titik didih | 1.600 °C (2.910 °F; 1.870 K) (dekomposisi) | ||
0.0002448 g/100 mL (20 °C) 0.000285 g/100 mL (30 °C) | |||
Hasil kali kelarutan, Ksp | 1.0842 × 10−10 (25 °C) | ||
Kelarutan | tidak dapat larut dalam alkohol[1] soluble in concentrated, hot sulfuric acid | ||
-71.3·10−6 cm3/mol | |||
Indeks bias (nD) | 1.636 (alpha) | ||
Struktur | |||
orthorhombic | |||
Termokimia | |||
Entropi molar standar (S |
132 J·mol−1·K−1[2] | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−1465 kJ·mol−1[2] | ||
Farmakologi | |||
Kode ATC | V08 | ||
Rute administrasi |
by mouth, rectal | ||
Pharmacokinetics: | |||
negligible by mouth | |||
rectal | |||
Legal status |
| ||
Bahaya | |||
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
not listed | ||
Titik nyala | noncombustible [3] | ||
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |||
PEL (yang diperbolehkan)
|
TWA 15 mg/m3 (total) TWA 5 mg/m3 (resp)[3] | ||
REL (yang direkomendasikan)
|
TWA 10 mg/m3 (total) TWA 5 mg/m3 (resp)[3] | ||
IDLH (langsung berbahaya)
|
N.D.[3] | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
verifikasi (apa ini ?) | |||
Referensi | |||
Barium sulfat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia BaSO4. Barium sulfat merupakan kristalin putih yang tidak berbau dan tidak dapat larut dalam air.
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Barium sulfat digunakan sebagai media kontras dalam prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar X, karena barium memiliki nomor atom yang relatif tinggi (Z = 56) dan dapat menyerap sinar X dengan baik. Suspensi barium sulfat dimasukkan ke dalam saluran pencernaan seseorang lewat mulut atau rektum, dan kemudian sistem pencernaan pasien dapat diperiksa. Walaupun barium merupakan logam berat yang beracun, barium sulfat tidak akan membahayakan pasien karena sangat sulit larut dalam air. Barium sulfat juga dapat dengan mudah dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu, sekitar 80% hasil produksi barium sulfat dunia digunakan sebagai komponen cairan pengebor di sumur minyak. Bahan ini meningkatkan kepadatan cairan,[4] memperkuat tekanan hidrostatik di sumur dan mengurangi risiko blow out.
Kegunaan lain barium sulfat adalah sebagai komponen pigmen putih dalam cat dan juga sebagai pencerah kertas.
Produksi
[sunting | sunting sumber]Barit merupakan sumber hampir semua barium sulfat yang digunakan secara komersial, tetapi barit sama sekali tidak murni, sehingga bahan ini masih perlu diproses dengan menggunakan metode reduksi karbotermal (dipanaskan dengan kokas) untuk menghasilkan barium sulfida:
- BaSO4 + 4 C → BaS + 4 CO
Barium sulfida merupakan bahan yang larut dalam air dan dapat diubah menjadi oksida, karbonat dan halida. Untuk menghasilkan barium sulfat yang sangat murni, sulfida atau klorida direaksikan dengan asam sulfat:
- BaS + H2SO4 → BaSO4 + H2S
Barium sulfat yang dihasilkan dengan cara ini disebut blanc fixe, yang berarti "putih permanen" dalam bahasa Prancis.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-85th). CRC Press. 2004. hlm. 4–45. ISBN 0-8493-0485-7.
- ^ a b Zumdahl, Steven S. (2009). Chemical Principles 6th Ed. Houghton Mifflin Company. ISBN 0-618-94690-X.
- ^ a b c d "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0047". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ Robert Kresse, Ulrich Baudis, Paul Jäger, H. Hermann Riechers, Heinz Wagner, Jochen Winkler, Hans Uwe Wolf, "Barium and Barium Compounds" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, 2007 Wiley-VCH, Weinheim. doi:10.1002/14356007.a03_325.pub2