Ciawi, Bogor
Ciawi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Bogor | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi (2020)[1] | |||||
• Total | 114.853 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 32.01.24 | ||||
Kode BPS | 3201100 | ||||
Desa/kelurahan | 13 | ||||
|
Ciawi (aksara Sunda: ᮎᮤᮃᮝᮤ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan dengan Kota Bogor di sebelah barat laut.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Ciawi terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan dikenal sebagai salah satu wilayah dengan nilai sejarah yang cukup penting. Sebagai bagian dari wilayah Bogor, Ciawi dulunya merupakan kawasan agraris yang didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Posisi Ciawi yang strategis, berada di jalur penghubung antara Bogor dan Puncak, menjadikan kecamatan ini sebagai area penting sejak zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, jalur Ciawi digunakan sebagai akses menuju kawasan Puncak yang menjadi tempat peristirahatan orang-orang Belanda.
Nama "Ciawi" sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "Ci" yang berarti air, dan "Awi" yang berarti bambu. Hal ini mungkin merujuk pada kondisi geografis Ciawi yang memiliki banyak aliran sungai dan tanaman bambu. Hingga kini, Ciawi masih mempertahankan pesona alam dan kesejukannya, meskipun perkembangan pembangunan terus berjalan.
Ketika Kabupaten Bogor memilih ibu kota kabupaten baru pada tahun 1975, Ciawi dianggap sebagai pilihan, tetapi digantikan oleh Cibinong karena Ciawi terlalu dekat dengan kota dan mungkin akan dianeksasi di masa depan.[2] Jalan tol pertama Indonesia, Jalan Tol Jagorawi, dibuka pada tahun 1978, dengan Ciawi sebagai terminalnya.[3] Perpanjangan jalan tol yang dikenal dengan nama Jalan Tol Bocimi juga melewati Ciawi yang menghubungkan Sukabumi hingga Bogor.[4]
Pada tahun 2019, ada rencana dari kota tetangga, Bogor, untuk mencaplok Ciawi ke dalam kota tersebut.[5] Pemkab Bogor mendorong LRT Jabodebek diperpanjang hingga Ciawi.[6]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Ciawi diketahui memiliki jumlah penduduk 114.853 jiwa pada Sensus 2020. Kecamatan Ciawi memiliki populasi yang cukup beragam. Sebagian besar penduduknya adalah suku Sunda, dengan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari, meskipun bahasa Indonesia juga digunakan secara luas. Mayoritas penduduk Ciawi bekerja di sektor pertanian, perdagangan, dan jasa. Namun, dengan perkembangan ekonomi dan infrastruktur, semakin banyak penduduk yang beralih ke sektor pariwisata dan properti.
Ciawi juga dikenal sebagai wilayah yang memiliki perkembangan pesat di bidang perumahan dan pembangunan infrastruktur. Karena letaknya yang strategis di dekat Puncak dan Bogor, banyak pengembang membangun kawasan perumahan dan vila di daerah ini. Hal ini menarik penduduk dari luar Bogor, terutama dari Jakarta, untuk memiliki rumah atau vila peristirahatan di sekitar Ciawi.
Menurut data terakhir, penduduk Ciawi juga didominasi oleh penduduk usia produktif, dengan potensi ekonomi yang terus berkembang. Dalam hal agama, mayoritas penduduk Ciawi adalah Muslim, namun keharmonisan antarumat beragama terjaga dengan baik di kecamatan ini.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Dengan posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang menuju kawasan wisata Puncak, serta peningkatan infrastruktur yang terus berlangsung, Ciawi memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh sebagai pusat pariwisata dan hunian. Kawasan ini juga berpeluang menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan alam sambil tetap terhubung dengan akses transportasi yang mudah.
Secara keseluruhan, Kecamatan Ciawi di Kabupaten Bogor adalah wilayah yang menawarkan keseimbangan antara keindahan alam, sejarah budaya, dan perkembangan modern. Dengan potensi wisata dan demografi yang mendukung, Ciawi akan terus menjadi kawasan yang menarik baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Dengan berbagai destinasi wisata yang ditawarkan, Kecamatan Ciawi di Kabupaten Bogor merupakan pilihan menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam, budaya lokal, dan pengalaman wisata yang beragam. Letaknya yang strategis di jalur menuju Puncak juga menjadikannya tujuan ideal untuk liburan singkat dari Jakarta dan sekitarnya.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Ciawi berbatasan dengan:
Utara | Kecamatan Sukaraja |
Timur | Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua |
Selatan | Kabupaten Sukabumi (kecamatan Kadudampit) |
Barat | Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Selatan, dan Kecamatan Caringin |
Administrasi
[sunting | sunting sumber]Desa/kelurahan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Ciawi terbagi menjadi 13 desa[7]
Desa[7] | Penduduk | Luas (km²) |
---|---|---|
Cileungsi | 7,869 | 7.01 |
Citapen | 9,718 | 2.69 |
Cibedug | 6,913 | 2.60 |
Bojong Murni | 5,369 | 1.60 |
Jambu Luwuk | 7,388 | 1.01 |
Banjarsari | 10,788 | 1.48 |
Banjar Wangi | 8,094 | 1.10 |
Bitung Sari | 7,789 | 1.48 |
Telukpinang | 10,512 | 1.25 |
Banjar Waru | 10,155 | 1.29 |
Ciawi | 12,542 | 0.80 |
Bendungan | 11,337 | 1.33 |
Pandansari | 9,951 | 1.89 |
Transportasi Dan Infrastruktur
[sunting | sunting sumber]Ciawi terus berkembang seiring dengan peningkatan infrastruktur di Kabupaten Bogor. Salah satu infrastruktur penting yang melewati Ciawi adalah Tol Jagorawi, yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Pembangunan tol ini sangat mendukung aksesibilitas wilayah Ciawi, terutama bagi wisatawan yang ingin menuju kawasan Puncak dan sekitarnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memperbaiki sarana dan prasarana publik di Ciawi, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, untuk mendukung sektor pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal.Ciawi memiliki terminal bus yang melayani bus antar kota,[8] dan dilayani oleh beberapa trayek Angkot.[9]
Angkutan Kota
[sunting | sunting sumber]- C01: Baranangsiang-Ciawi PP
- F02: Sukasari-Cicurug PP
- F02A: Sukasari-Cisarua PP
- F02B: Sukasari-Cibedug PP
- F02C: Ciawi-Pasir Muncang PP
- T02: Cileungsi-Ciawi PP
- T02A: Ciawi-Citeureup PP
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Pusat Statistik Jakarta, 2021.
- ^ "Sejarah Kabupaten Bogor". Kabupaten Bogor. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ "Jagorawi, Jalan Tol Pertama di Indonesia, Seperti Apa Kisahnya?". KOMPAS.com. 25 Mei 2018. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ Arkiyasa, Mahinda (9 Februari 2019). "Section-2 of Bocimi Toll Road to Finish in 2021". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ "Aktivis Puncak Tolak Ciawi Masuk Kota Bogor, Ini Alasannya". Radar Bogor. 17 Juli 2019. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ Chairunnisa, Ninis (13 Desember 2019). "Kota dan Kabupaten Bogor Berebut Ingin Jadi Titik Ujung LRT". Tempo. Diakses tanggal 7 Agustus 2020.
- ^ a b "Kecamatan Ciawi Dalam Angka 2019". Badan Pusat Statistik. 26 September 2019. Diakses tanggal 1 Agustus 2020.
- ^ "Jadi Pusat Terminal, Sejumlah Rute Bus di Baranangsiang Bakal Dipindah". AyoBogor. 6 Agustus 2019. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ "Trayek Angkot di Kota Bogor Ditambah Jadi 30, Jangkau 68 Kelurahan. Ini Daftarnya!". Radar Bogor. 27 Maret 2019. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]