Dewan Keamanan Nasional (Turki): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WahyuTiro (bicara | kontrib)
WahyuTiro (bicara | kontrib)
Subjudul
Baris 24: Baris 24:


Sebelum reformasi, MGK diam-diam memengaruhi opini publik melalui Komando Humas ({{Lang-tr|Toplumla İlişkiler Başkanlığı}}). Departemen telah dibubarkan.<ref name="kirmizikitap">{{Cite journal|last=Mercan|first=Faruk|date=2006-08-14|title=Kırmızı Kitap'ı uyguladık|url=http://www.aksiyon.com.tr/detay.php?id=25030&yorum_id=12136|journal=Aksiyon|language=tr|publisher=Feza Gazetecilik A.Ş.|volume=610|access-date=2009-01-06}}</ref>
Sebelum reformasi, MGK diam-diam memengaruhi opini publik melalui Komando Humas ({{Lang-tr|Toplumla İlişkiler Başkanlığı}}). Departemen telah dibubarkan.<ref name="kirmizikitap">{{Cite journal|last=Mercan|first=Faruk|date=2006-08-14|title=Kırmızı Kitap'ı uyguladık|url=http://www.aksiyon.com.tr/detay.php?id=25030&yorum_id=12136|journal=Aksiyon|language=tr|publisher=Feza Gazetecilik A.Ş.|volume=610|access-date=2009-01-06}}</ref>

== Anggota dewan ==


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 20 November 2022 13.47

Dewan Keamanan Nasional
Milli Güvenlik Kurulu
Informasi lembaga
Dibentuk11 Desember 1962 (1962-12-11)
Nomenklatur sebelumnya
  • Yüksek Müdafaa Meclisi (1933–1949)
  • Milli Savunma Yüksek Kurulu (1949–1962)
Wilayah hukumPresiden Recep Tayyip Erdoğan (ketua)
Kantor pusatKompleks Kepresidenan
Anggaran tahunan 34,8 juta (2019)[1]
Pejabat eksekutif
  • Fuat Oktay, Wakil Presiden
  • Abdulhamit Gül, Menteri Kehakiman
  • Hulusi Akar, Menteri Pertahanan Negara
  • Süleyman Soylu, Menteri Dalam Negeri
  • Mevlüt Çavuşoğlu, Minister of Foreign Affairs
  • Yaşar Güler, Chief of the Turkish General Staff|Chief of the General Staff
  • Musa Avsever, Panglima Angkatan UdaraAngkatan Darat
  • Adnan Özbal, Panglima Angkatan Laut
  • Hasan Küçükakyüz, Panglima Angkatan Udara
Lembaga indukSekretariat Jenderal Dewan Keamanan Nasional
Situs webDewan Keamanan Nasional

Dewan Keamanan Nasional (Turki: Milli Güvenlik Kurulu ,MGK) adalah badan pemerintah utama yang digunakan oleh Presiden Turki sebagai Panglima Tertinggi dalam melakukan pertimbangan masalah keamanan nasional, militer, dan kebijakan luar negeri dengan pejabat keamanan nasional senior, dan untuk mengoordinasikan kebijakan ini di antara berbagai pemerintah agensi. Seperti dewan keamanan nasional negara lain, MGK mengembangkan kebijakan keamanan nasional.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Dokumen Kebijakan Keamanan Nasional (Turki: Milli Güvenlik Siyaseti Belgesi), umumnya dikenal sebagai "Buku Merah".[2][3] Buku Merah terkadang disebut sebagai dokumen "paling rahasia" di Turki. Itu diperbarui sekali atau dua kali dalam satu dekade.[4]

Dewan Keamanan Nasional, Ankara

Sejarah

Pembentukan MGK merupakan hasil dari kudeta militer tahun 1960, dan telah menjadi bagian dari konstitusi sejak tahun 1961. Dengan cara ini, konstitusi 1961 menciptakan apa yang oleh cendekiawan Turki Sakallioğlu disebut sebagai "sistem politik berkepala dua: dewan menteri sipil hidup berdampingan dengan dewan keamanan nasional di tingkat eksekutif, dan sistem peradilan militer terus beroperasi secara independen berdampingan dengan sistem peradilan sipil sistem".[5]

Peran MGK semakin diperkuat dengan konstitusi 1982, yang diadopsi oleh junta militer setelah kudeta militer 1980, sebelum menyerahkan kekuasaan kepada politisi sipil. Sejak saat itu rekomendasi-rekomendasinya akan diprioritaskan pertimbangannya oleh dewan menteri. Selain itu, jumlah dan bobot komandan militer senior di MGK meningkat dengan mengorbankan anggota sipilnya. [6] Pada tahun 1992 kemudian Kepala Staf Umum Jend. Doğan Güreş menyatakan dengan percaya diri bahwa "Turki adalah negara militer".[7]

Peran militer dalam politik Turki

MGK secara luas dianggap sebagai pelembagaan pengaruh militer Turki atas politik. Sejak Mustafa Kemal Atatürk mendirikan republik sekuler modern Turki pada tahun 1923, militer Turki menganggap dirinya sebagai penjaga Kemalisme, ideologi resmi negara, meskipun Atatürk sendiri bersikeras memisahkan militer dari politik.[8]

Meskipun sikap militer mungkin tetap konstan, sikap pemerintah sipil berturut-turut terhadap militer telah berfluktuasi, menurut Metin Heper: "Di Turki, untuk waktu yang lama, ada dua pola perilaku penting di pihak sipil. pemerintah dalam hubungan mereka dengan militer: mereka telah mencoba untuk mengesampingkan militer atau mereka telah memberinya terlalu banyak otonomi." Ketika pemerintah sipil berhasil memecahkan masalah ekonomi dan perselisihan internal dan "berada di atas angin", kadang-kadang seperti pada tahun 1950-an, pemerintah sipil "mencoba melepaskan militer dari semua otoritas" dan pemerintah dan perwira militer menjadi "musuh yang bermusuhan".[9]

Reformasi terbaru

Dalam pemenuhan tuntutan politik UE untuk memulai rencana negosiasi keanggotaan, kriteria Kopenhagen, Turki telah mengeluarkan sejumlah reformasi yang bertujuan untuk memperkuat kontrol sipil atas militer. Reformasi ini terutama berfokus pada MGK, tugas, fungsi, dan komposisinya. Pada tanggal 23 Juli 2003 Majelis Agung Nasional Turki mengesahkan "paket reformasi ketujuh", yang bertujuan untuk membatasi peran militer, melalui reformasi MGK. Menurut sebuah editorial di Financial Times, paket reformasi ketujuh tidak lebih dari sebuah "revolusi tenang".[10]

Pertama, digarisbawahi bahwa MGK adalah badan konsultatif, sekarang mayoritas sipil. Paket reformasi ke-7 memungkinkan pengangkatan Sekretaris Jenderal MGK sipil, yang terjadi pertama kali pada Agustus 2004. Dewan tidak lagi memperluas kewenangan eksekutif dan pengawasan, dan misalnya tidak lagi memiliki kewenangan atas nama presiden dan perdana menteri untuk menindaklanjuti pelaksanaan 'rekomendasi' MGK. Selain itu, MGK tidak lagi memiliki akses tak terbatas ke semua lembaga sipil. MGK tidak lagi memiliki perwakilan di Badan Pengawas Sinema, Video dan Musik. Namun perwakilan ini masih diwakili di lembaga-lembaga sipil seperti Dewan Tinggi Radio dan TV (RTÜK) dan Komisi Pendidikan Tinggi (YÖK), tetapi setelah kritik dalam laporan Komisi Eropa tahun 2003, perwakilan ini ditarik dari kedua lembaga tersebut pada tahun 2004.[11]

Terlepas dari perubahan institusional yang mengesankan, laporan Komisi Eropa tahun 2004 menyimpulkan bahwa "Meskipun proses penyelarasan hubungan sipil-militer dengan praktik UE sedang berlangsung, Angkatan Bersenjata di Turki terus memberikan pengaruh melalui serangkaian saluran informal".[12] Dalam laporan Komisi tahun berikutnya disebutkan bahwa: "Reformasi hubungan sipil-militer terus berlanjut, tetapi angkatan bersenjata masih memberikan pengaruh yang signifikan dengan mengeluarkan pernyataan publik tentang perkembangan politik dan kebijakan pemerintah".[13]

Sebelum reformasi, MGK diam-diam memengaruhi opini publik melalui Komando Humas (Turki: Toplumla İlişkiler Başkanlığı). Departemen telah dibubarkan.[14]

Anggota dewan

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "Diyanet'in bütçesi artmaya devam ediyor". sozcu. 
  2. ^ Mercan, Faruk (2006-08-14). "Kırmızı Kitap'ı uyguladık". Aksiyon (dalam bahasa Turki). Feza Gazetecilik A.Ş. 610. Diakses tanggal 2009-01-06. 
  3. ^ "Devletin milli güvenlik siyasetini içeren belgenin adı "Milli Siyaset Belgesi" veya "Milli Güvenlik Siyaset Belgesi" gibi değişik biçimlerde ifade edilmektedir. Belgenin resmi adı nedir?". Frequently Asked Questions (dalam bahasa Turki). Milli Güvenlik Kurulu Genel Sekreterligi. 2007-10-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-08. Diakses tanggal 2009-01-06. 
  4. ^ Ergin, Sedat (2004-11-24). "Milli Güvenlik Siyaset Belgesi değiştiriliyor". Hürriyet (dalam bahasa Turki). Diakses tanggal 2009-01-06. 
  5. ^ Sakallioglu, Cizre.
  6. ^ Sakallioglu, Cizre.
  7. ^ Özcan, Gencer, "The Military and the Making of Foreign Policy in Turkey", In: Kirişci, Kemal (red.
  8. ^ Momayezi, Nasser.
  9. ^ Heper, Metin.
  10. ^ "A quiet revolution: Less power for Turkey's army is a triumph for the EU", Financial Times (editorial), July 31, 2003.
  11. ^ European Commission: 2003 Regular Report on Turkey’s progress towards accession, 5 November 2003; European Commission: 2004 Regular Report on Turkey’s progress towards accession, October 6, 2004 dan European Commission: Turkey 2005 Progress Report, Brussels, 9 November 2005.
  12. ^ European Commission: 2004 Regular Report on Turkey’s progress towards accession, 6 Oktober 2004.
  13. ^ European Commission: Turkey 2005 Progress Report, Brussels, 9 November 2005, Hal. 41.
  14. ^ Mercan, Faruk (2006-08-14). "Kırmızı Kitap'ı uyguladık". Aksiyon (dalam bahasa Turki). Feza Gazetecilik A.Ş. 610. Diakses tanggal 2009-01-06. 

Bacaan lanjutan

  • Kars Kaynar, Ayşegül. "Making of military tutelage in Turkey: the National Security Council in the 1961 and 1982 Constitutions." Turkish Studies 19.3 (2018): 451–481.
  • Kars Kaynar, Ayşegül. "Political Activism of the National Security Council in Turkey After the Reforms." Armed Forces & Society 43.3 (2017): 523–544.