Habib Burquibah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: sco:Habib Bourguiba
Antonijek (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(24 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox President
{{Infobox President
|name=Habib Burquibah
|name=Habib Burquibah
|image=Bourguiba photo officielle.jpg
|image=Portrait officiel de Habib Bourguiba.png
|order=[[Presiden Tunisia]] Ke-1
|office=Presiden Tunisia
|order=1
|term_start=[[25 Juli]] [[1957]]
|term_start=[[25 Juli]] [[1957]]
|term_end=[[7 November]] [[1987]]
|term_end=[[7 November]] [[1987]]
|predecessor=[[Habib Bourguiba]]
|predecessor=[[Muhammad VIII al-Amin]]<br /><small>(sebagai [[Raja Tunisia]])</small>
|successor=[[Zine El Abidine Ben Ali]]
|successor=[[Zainal Abidin bin Ali]]
|order1 = 2
|birth_date=[[3 Agustus]] [[1903]]
|office1 = Perdana Menteri Tunisia
|birth_place=
|term_start1 = 11 April 1956
|spouse=
|term_end1 = 25 Juli 1957
|party=
|predecessor1 = [[Tahar Ben Ammar]]
|successor1 = Dirinya sendiri<br /><small>sebagai [[Presiden Tunisia]]
|monarch1 = [[Muhammad VIII al-Amin|Muhammad VIII]]
|office2 = [[Menteri Luar Negeri Tunisia]]
|term_start2 = 1956
|term_end2 = 1957
|predecessor2 = ''jabatan baru''
|successor2 = [[Sadok Mokadem]]
|birth_date = {{birth date|1903|8|3|df=y}}
|birth_place = [[Monastir, Tunisia|Monastir]], [[Tunisia Prancis]]
|death_date = {{death date and age|2000|4|6|1903|2|3|df=y}}
|death_place = [[Monastir, Tunisia|Monastir]], [[Kegubernuran Monastir|Monastir]]<br />[[Tunisia]]
|spouse = [[Mathilde Lorrain]] (istri ke-1) <br /> [[Wassila Ben Ammar]] (istri ke-2)
|religion = [[Islam Sunni]]
|signature =
|website = [http://www.bourguiba.com/ Habib Bourguiba]
}}
}}
'''Habib Burquibah''' (حبيب بورقيبة) ([[Monastir, Tunisia|Monastir]], [[3 Agustus]] [[1903]] [[6 April]] [[2000]]) ialah [[Presiden Tunisia|Presiden]] [[Tunisia]] dari [[25 Juli]] [[1957]] hingga [[7 November]] [[1987]]. Ia sering disamakan dengan pemimpin [[Turki]] [[Mustafa Kemal Atatürk|Kemal Atatürk]] sebab reformasi [[Proses kebaratan|pro-Barat]] yang dilakukan selama pemerintahannya.
'''Habib Burquibah''' (حبيب بورقيبة) ({{lahirmati|[[Monastir, Tunisia|Monastir]]|3|8|1903||6|4|2000}}) atau disebut dengan '''Habib Bourguiba''' dalam [[bahasa Prancis]] ialah [[Presiden Tunisia|Presiden]] [[Tunisia]] dari [[25 Juli]] [[1957]] hingga [[7 November]] [[1987]]. Ia sering disamakan dengan pemimpin [[Turki]] [[Mustafa Kemal Atatürk|Kemal Atatürk]] sebab reformasi [[sekularisme|sekuler]] yang dilakukan selama pemerintahannya.


== Latar belakang dan ‘pejuang kemerdekaan’ ==
== Latar belakang dan ‘pejuang kemerdekaan’ ==


Habib Burquibah terlahir di kota pesisir Monastir. Ia belajar hukum di Universitas Paris. Ia menjadi anggota Partai Destour (Konstitusi) yang netral pada [[1921]]. Ia menginginkan aksi politik yang lebih tegas, sehingga membentuk Partai Neo-Destour pada [[1934]] untuk 'kemerdekaan Tunisia.' Partai ini dilarang pemerintah kolonial [[Perancis]] karena memimpin perlawanan rakyat terutama buruh untuk mogok dan unjuk rasa. Karena kegiatan politiknya, Bourguiba dipenjara di Perancis (1934-1936 dan 1938-1943), namun ''ngacir'' ke [[Timur Tengah]] (1945-1949) dan berkeliling dunia (1951) untuk memperjuangkan 'kemerdekaan' Tunisia. Pada Februari [[1952]] ia dan pemimpin Neo-Destour lainnya ditangkap sehingga menimbulkan unjuk rasa dan kerusuhan di seluruh pelosok Tunisia. Pada [[27 Februari]] [[1956]], ia memimpin delegasi Tunisia untuk perundingan 'kemerdekaan' di [[Paris]], dan sebulan kemudian Perancis secara resmi mengakui 'kemerdekaan' Tunisia.
Habib Burquibah terlahir di kota pesisir Monastir. Ia belajar hukum di Universitas Paris. Ia menjadi anggota Partai Destour (Konstitusi) yang netral pada [[1921]]. Ia menginginkan aksi politik yang lebih tegas, sehingga membentuk Partai Neo-Destour pada [[1934]] untuk 'kemerdekaan Tunisia.' Partai ini dilarang pemerintah kolonial [[Prancis]] karena memimpin perlawanan rakyat terutama buruh untuk mogok dan unjuk rasa. Karena kegiatan politiknya, Bourguiba dipenjara di Prancis (1934-1936 dan 1938-1943), namun melarikan diri ke [[Timur Tengah]] (1945-1949) dan berkeliling dunia (1951) untuk memperjuangkan 'kemerdekaan' Tunisia. Pada Februari [[1952]] ia dan pemimpin Neo-Destour lainnya ditangkap sehingga menimbulkan unjuk rasa dan kerusuhan di seluruh pelosok Tunisia. Pada [[27 Februari]] [[1956]], ia memimpin delegasi Tunisia untuk perundingan kemerdekaan di [[Paris]], dan sebulan kemudian Prancis secara resmi mengakui 'kemerdekaan' Tunisia.


Habib Burquibah menikah dengan wanita Perancis bernama Mathilde le Fras (Mathilde Lorrain), dan memiliki seorang putra bernama Habib Bourguiba Jr. Pasangan ini cerai pada 1961. Bourguiba lalu menikah dengan Wassila ben Amar yang berakhir dengan perceraian pada 1986.
Habib Burquibah menikah dengan wanita Prancis bernama Mathilde le Fras (Mathilde Lorrain), dan memiliki seorang putra bernama Habib Bourguiba Jr. Pasangan ini cerai pada 1961. Bourguiba lalu menikah dengan Wassila ben Amar yang berakhir dengan perceraian pada 1986.


== Presiden Tunisia ==
== Presiden Tunisia ==
[[Berkas:Mausoleum Bourguiba in Monastir.jpg|thumb|right|[[Mausoleum]] Burquibah di [[Monastir]].]]
[[Berkas:Mausoleum Bourguiba in Monastir.jpg|jmpl|ka|[[Mausoleum]] Burquibah di [[Monastir]].]]
Bourguiba diangkat sebagai presiden pada [[1957]] setelah tergulingnya [[Bey Muhammad al-Amin]], Raja Tunisia. Melihat pada paham moderat, ia memperjuangkan [[sekularisme]] dan [[hak wanita]].
Bourguiba diangkat sebagai presiden pada [[1957]] setelah tergulingnya [[Bey Muhammad al-Amin]], Raja Tunisia. Melihat pada paham moderat, ia memperjuangkan [[sekularisme]] dan [[hak wanita]].


Akibat terpengaruh pemikiran [[Dunia Barat|Barat]], Habib Bourguiba selalu menghina [[Islam]]. Secara eksplisit ia menentang pemahaman dan ketentuan syariat. Ketentuan syariat yang sudah jelas dilarang dan dihina. Saat berpidato di depan mahasiswa jurnalistik mengenai sejarah perjuangan Rasulullah SAW, secara vulgar ia menyerang ajaran Islam. Ia menyatakan [[Al-Qur'an]] mengandung sekian kekeliruan yang tak bisa lagi diterima akal rasional. Nabi Muhammad SAW dianggapnya sebagai manusia yang kebanyakan mengembara dan mendengar hikayat, dongeng, dan legenda murahan saat itu. Iapun menyatakan, secara sengaja ke dalam Al-Qur'an ditambahkan kisah Nabi Musa AS. Tambahan pula, menurutnya umat terlalu mendewa-dewakan Nabi Muhammad dengan berulang-ulang mengiringi sebutan Rasulullah dengan shollallohu ‘alaihi was salam.
Akibat dipengaruhi oleh [[pemikiran bebas]], Habib Bourguiba selalu [[Kritik terhadap Islam|mengkritik]] [[Islam]]. Secara eksplisit ia menentang pemahaman dan ketentuan syariat. Ketentuan syariat yang sudah jelas dilarang dan dihina. Saat berpidato di depan mahasiswa jurnalistik mengenai sejarah perjuangan [[Muhammad]], secara vulgar ia menyerang ajaran Islam. Ia menyatakan [[Al-Qur'an]] mengandung sekian kekeliruan yang tak bisa lagi diterima akal rasional. Muhammad dianggapnya sebagai manusia yang kebanyakan mengembara dan mendengar hikayat, dongeng, dan legenda murahan saat itu. Iapun menyatakan, secara sengaja ke dalam Al-Qur'an ditambahkan kisah [[Musa]]. Tambahan pula, menurutnya umat terlalu mendewa-dewakan Muhammad dengan berulang-ulang mengiringi sebutan Muhammad.


Sejak pengangkatannya ke tampuk kekuasaan, ia menyusun makar menghancurkan Islam berikut institusi pengusung, nilai, ulama dan aktivisnya. Ia menutup Universitas az-Zaytunah, universitas tertua di [[Afrika]], padahal universitas ini menjadi pusat pendidikan Islam di Afrika dan [[Eropa]] meski saat Perancis menjajah Tunisia.
Sejak ia menerima tampuk kekuasaan, ia menyusun makar untuk menghancurkan Islam berikut institusi pengusung, nilai, ulama dan aktivisnya. Ia menutup Universitas az-Zaytunah, universitas tertua di [[Afrika]], padahal universitas ini menjadi pusat pendidikan Islam di Afrika dan [[Eropa]] meski saat Prancis menjajah Tunisia.


Salah satu tujuan makar Habib Bourguiba ialah membaratkan Tunisia, sehingga bahasa Arab diganti bahasa Perancis sebagai bahasa pergaulan masyarakat maupun bangsawan. Mahkamah Syari’at diganti dengan Mahkamah Sipil yang peraturan Undang-Undangnya mengadopsi sepenuhnya UU Barat.
Salah satu tujuan makar Habib Bourguiba ialah membaratkan Tunisia, sehingga [[bahasa Arab]] diganti bahasa Prancis sebagai bahasa pergaulan masyarakat maupun bangsawan. Mahkamah Syari’at diganti dengan Mahkamah Sipil yang peraturan Undang-Undangnya mengadopsi sepenuhnya UU Barat.


Dalam usahanya melemahkan institusi Islam, Bourguiba merencanakan UU yang bertujuan merampas harta wakaf di seluruh Tunisia, padahal harta wakaf merupakan 33% kekayaan Tunisia. Sekolah dan madrasah yang mengajarkan Al-Qur'an ditutup. UU lain dikeluarkan buat melegalisasikan praktik mesum selama disetujui kedua belah pihak.
Dalam usahanya melemahkan institusi Islam, Bourguiba merencanakan UU yang bertujuan merampas harta wakaf di seluruh Tunisia, padahal harta wakaf merupakan 33% kekayaan Tunisia. Sekolah dan madrasah yang mengajarkan Al-Qur'an ditutup. UU lain dikeluarkan demi melegalkan praktik mesum selama disetujui kedua belah pihak.


Kampanye anti Islam mencapai puncaknya saat pada Maret [[1974]] Habib Bourguiba menyeru rakyatnya agar meninggalkan kewajiban berpuasa. Menurutnya syariat berpuasa dianggap sebagai batu penghalang pertumbuhan ekonomi.
Kampanye anti Islam mencapai puncaknya saat pada Maret [[1974]] Habib Bourguiba menyeru rakyatnya agar meninggalkan kewajiban berpuasa. Menurutnya syariat berpuasa dianggap sebagai batu penghalang pertumbuhan ekonomi.


Ia terpilih sebagai [[Presiden Seumur Hidup]] oleh parlemen Tunisia pada [[1975]]. Program liberalisasi dimulai pada 1981 menyusul berhentinya PM konservatif [[Hédi Nouira]].
Ia terpilih sebagai [[Presiden Seumur Hidup]] oleh parlemen Tunisia pada [[1975]]. Program liberalisasi dimulai pada 1981 menyusul berhentinya PM konservatif [[Hédi Nouira]].
Baris 38: Baris 55:
Ribuan wanita Islam disingkirkan dari pegawai pemerintahan dan pusat pendidikan. Banyak yang dilarang berhijab dalam kehidupan umum seperti rumah sakit dan jalan raya. Meski dilarang UU dan dipersempit aparat keamanan, para pemakai jilbab di Tunisia tetap semakin banyak jumlahnya. Pemakaian jilbab di sana dilarang menurut UU No.108 tahun 1981. Isinya menegaskan bahwa jilbab ialah busana etnis/kelompok yang bukan kewajiban agama. Sehingga dalam UU itu ditulis larangan berjilbab di sekolah dan perguruan tinggi.
Ribuan wanita Islam disingkirkan dari pegawai pemerintahan dan pusat pendidikan. Banyak yang dilarang berhijab dalam kehidupan umum seperti rumah sakit dan jalan raya. Meski dilarang UU dan dipersempit aparat keamanan, para pemakai jilbab di Tunisia tetap semakin banyak jumlahnya. Pemakaian jilbab di sana dilarang menurut UU No.108 tahun 1981. Isinya menegaskan bahwa jilbab ialah busana etnis/kelompok yang bukan kewajiban agama. Sehingga dalam UU itu ditulis larangan berjilbab di sekolah dan perguruan tinggi.


Akibatnya timbul hubungan yang tidak harmonis antara Presiden Habib Bourguiba dengan gerakan Islam. Hubungan ini disebabkan Bourguiba teracuni pemikiran Barat. Misalnya saat ia mengambil inspirasi pengalaman dan warisan Revolusi Perancis tentang ‘persahabatan’ negara dan gereja dalam melaksanakan pemerintahan. Dengan berkedok agama, ia memberangus Islam yang diyakininya tidak sesuai pemahaman Islamnya. Padahal ia ternyata memakai Islam sebagai kedok saja. Ia mengadopsi pemahaman pemikir Perancis yang menyatakan semua hal terdahulu pasti usang, sehingga ia menganggap Islam itu usang sebab warisan nenek moyang. Menurutnya, institusi keagamaan merupakan batu penghalang utama bagi pembangunan negara. Baginya, Tunisia memerlukan asas pembangunan baru menurut ‘pemikiran ilmu tulen’ dan meninggalkan ‘pemikiran Islam.’
Akibatnya timbul hubungan yang tidak harmonis antara Presiden Habib Bourguiba dengan gerakan Islam. Hubungan ini karena Bourguiba dipengaruhi oleh pemikiran bebas. Misalnya saat ia mengambil inspirasi pengalaman dan warisan [[Revolusi Prancis]] tentang ‘persahabatan’ negara dan gereja dalam melaksanakan pemerintahan. Dengan berkedok agama, ia memberangus Islam yang diyakininya tidak sesuai pemahaman Islamnya. Padahal ia ternyata memakai Islam sebagai kedok saja. Ia mengadopsi pemahaman pemikir Prancis yang menyatakan semua hal terdahulu pasti usang, sehingga ia menganggap Islam itu usang sebab warisan nenek moyang. Menurutnya, institusi keagamaan merupakan batu penghalang utama bagi pembangunan negara. Baginya, Tunisia memerlukan asas pembangunan baru menurut ‘pemikiran ilmu tulen’ dan meninggalkan ‘pemikiran Islam.’

Iapun silau dengan Fasisme di Italia, Nazi di Jerman, dan Revolusi Bolshevik di Rusia. Menurutnya, keberhasilan bangsa di Eropa merupakan contoh nyata dan jalan pintas meraih pembangunan negara dengan singkat. Yang dilakukan ialah meniru Barat bulat-bulat.


== Kejatuhan dan kematian ==
== Kejatuhan dan kematian ==
Kepresidenannya berakhir saat usia lanjut serta keadaan uzur sehingga PM [[Zainal Abidin bin Ali]] melancarkan kudeta melawan pemerintahannya. Bourguiba kemudian dikenakan tahanan rumah di Monastir hingga kematiannya.
Kepresidenannya berakhir saat usia lanjut serta keadaan uzur sehingga PM [[Zainal Abidin bin Ali]] melancarkan kudeta melawan pemerintahannya. Bourguiba kemudian dikenakan tahanan rumah di Monastir hingga kematiannya.



{{start box}}
{{start box}}
{{s-off}}
{{succession box|title=[[Presiden Tunisia]]|before=[[Muhammad VIII al-Amin]]<br />''(sebagai Raja)''|after=[[Zine El Abidine Ben Ali]]|years=1957–1987}}
{{s-bef|before=[[Muhammad VIII al-Amin]]|as=[[Raja Tunisia]]}}
{{s-ttl|title=[[Presiden Tunisia]]|years=1957–1987}}
{{s-aft|after=[[Zainal Abidin bin Ali]]}}
{{end box}}
{{end box}}

{{Presiden Tunisia}}


{{lifetime|1903|2000|Bourguiba}}
{{lifetime|1903|2000|Bourguiba}}
Baris 54: Baris 73:
[[Kategori:Presiden Tunisia|Boruguiba]]
[[Kategori:Presiden Tunisia|Boruguiba]]
[[Kategori:Pemimpin Perang Dingin]]
[[Kategori:Pemimpin Perang Dingin]]

{{Link FA|fr}}

[[an:Habib Bourguiba]]
[[ar:الحبيب بورقيبة]]
[[arz:الحبيب بورقيبه]]
[[be:Хабіб Бургіба]]
[[be-x-old:Хабіб Бургіба]]
[[ca:Habib Burguiba]]
[[cs:Habíb Burgiba]]
[[cy:Habib Bourguiba]]
[[da:Habib Bourguiba]]
[[de:Habib Bourguiba]]
[[en:Habib Bourguiba]]
[[es:Habib Burguiba]]
[[fa:حبیب بورقیبه]]
[[fi:Habib Bourguiba]]
[[fr:Habib Bourguiba]]
[[he:חביב בורגיבה]]
[[hr:Habib Bourguiba]]
[[it:Habib Bourguiba]]
[[ja:ハビーブ・ブルギーバ]]
[[ko:하비브 부르기바]]
[[la:Habib Bourguiba]]
[[nl:Habib Bourguiba]]
[[nn:Habib Bourguiba]]
[[no:Habib Bourguiba]]
[[pl:Habib Burgiba]]
[[pt:Habib Bourguiba]]
[[ro:Habib Bourguiba]]
[[ru:Бургиба, Хабиб]]
[[sco:Habib Bourguiba]]
[[sl:Habib Bourguiba]]
[[sv:Habib Bourguiba]]
[[tg:Ҳабиб Боургуиба]]
[[tr:Habib Burgiba]]
[[ur:حبیب بورقیبہ]]
[[vi:Habib Bourguiba]]
[[zh:哈比卜·布尔吉巴]]

Revisi terkini sejak 7 Desember 2022 18.54

Habib Burquibah
Presiden Tunisia 1
Masa jabatan
25 Juli 1957 – 7 November 1987
Perdana Menteri Tunisia 2
Masa jabatan
11 April 1956 – 25 Juli 1957
Penguasa monarkiMuhammad VIII
Sebelum
Pengganti
Dirinya sendiri
sebagai Presiden Tunisia
Menteri Luar Negeri Tunisia
Masa jabatan
1956–1957
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
Sadok Mokadem
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1903-08-03)3 Agustus 1903
Monastir, Tunisia Prancis
Meninggal6 April 2000(2000-04-06) (umur 97)
Monastir, Monastir
Tunisia
Suami/istriMathilde Lorrain (istri ke-1)
Wassila Ben Ammar (istri ke-2)
Situs webHabib Bourguiba
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Habib Burquibah (حبيب بورقيبة) (3 Agustus 1903 – 6 April 2000) atau disebut dengan Habib Bourguiba dalam bahasa Prancis ialah Presiden Tunisia dari 25 Juli 1957 hingga 7 November 1987. Ia sering disamakan dengan pemimpin Turki Kemal Atatürk sebab reformasi sekuler yang dilakukan selama pemerintahannya.

Latar belakang dan ‘pejuang kemerdekaan’[sunting | sunting sumber]

Habib Burquibah terlahir di kota pesisir Monastir. Ia belajar hukum di Universitas Paris. Ia menjadi anggota Partai Destour (Konstitusi) yang netral pada 1921. Ia menginginkan aksi politik yang lebih tegas, sehingga membentuk Partai Neo-Destour pada 1934 untuk 'kemerdekaan Tunisia.' Partai ini dilarang pemerintah kolonial Prancis karena memimpin perlawanan rakyat terutama buruh untuk mogok dan unjuk rasa. Karena kegiatan politiknya, Bourguiba dipenjara di Prancis (1934-1936 dan 1938-1943), namun melarikan diri ke Timur Tengah (1945-1949) dan berkeliling dunia (1951) untuk memperjuangkan 'kemerdekaan' Tunisia. Pada Februari 1952 ia dan pemimpin Neo-Destour lainnya ditangkap sehingga menimbulkan unjuk rasa dan kerusuhan di seluruh pelosok Tunisia. Pada 27 Februari 1956, ia memimpin delegasi Tunisia untuk perundingan kemerdekaan di Paris, dan sebulan kemudian Prancis secara resmi mengakui 'kemerdekaan' Tunisia.

Habib Burquibah menikah dengan wanita Prancis bernama Mathilde le Fras (Mathilde Lorrain), dan memiliki seorang putra bernama Habib Bourguiba Jr. Pasangan ini cerai pada 1961. Bourguiba lalu menikah dengan Wassila ben Amar yang berakhir dengan perceraian pada 1986.

Presiden Tunisia[sunting | sunting sumber]

Mausoleum Burquibah di Monastir.

Bourguiba diangkat sebagai presiden pada 1957 setelah tergulingnya Bey Muhammad al-Amin, Raja Tunisia. Melihat pada paham moderat, ia memperjuangkan sekularisme dan hak wanita.

Akibat dipengaruhi oleh pemikiran bebas, Habib Bourguiba selalu mengkritik Islam. Secara eksplisit ia menentang pemahaman dan ketentuan syariat. Ketentuan syariat yang sudah jelas dilarang dan dihina. Saat berpidato di depan mahasiswa jurnalistik mengenai sejarah perjuangan Muhammad, secara vulgar ia menyerang ajaran Islam. Ia menyatakan Al-Qur'an mengandung sekian kekeliruan yang tak bisa lagi diterima akal rasional. Muhammad dianggapnya sebagai manusia yang kebanyakan mengembara dan mendengar hikayat, dongeng, dan legenda murahan saat itu. Iapun menyatakan, secara sengaja ke dalam Al-Qur'an ditambahkan kisah Musa. Tambahan pula, menurutnya umat terlalu mendewa-dewakan Muhammad dengan berulang-ulang mengiringi sebutan Muhammad.

Sejak ia menerima tampuk kekuasaan, ia menyusun makar untuk menghancurkan Islam berikut institusi pengusung, nilai, ulama dan aktivisnya. Ia menutup Universitas az-Zaytunah, universitas tertua di Afrika, padahal universitas ini menjadi pusat pendidikan Islam di Afrika dan Eropa meski saat Prancis menjajah Tunisia.

Salah satu tujuan makar Habib Bourguiba ialah membaratkan Tunisia, sehingga bahasa Arab diganti bahasa Prancis sebagai bahasa pergaulan masyarakat maupun bangsawan. Mahkamah Syari’at diganti dengan Mahkamah Sipil yang peraturan Undang-Undangnya mengadopsi sepenuhnya UU Barat.

Dalam usahanya melemahkan institusi Islam, Bourguiba merencanakan UU yang bertujuan merampas harta wakaf di seluruh Tunisia, padahal harta wakaf merupakan 33% kekayaan Tunisia. Sekolah dan madrasah yang mengajarkan Al-Qur'an ditutup. UU lain dikeluarkan demi melegalkan praktik mesum selama disetujui kedua belah pihak.

Kampanye anti Islam mencapai puncaknya saat pada Maret 1974 Habib Bourguiba menyeru rakyatnya agar meninggalkan kewajiban berpuasa. Menurutnya syariat berpuasa dianggap sebagai batu penghalang pertumbuhan ekonomi.

Ia terpilih sebagai Presiden Seumur Hidup oleh parlemen Tunisia pada 1975. Program liberalisasi dimulai pada 1981 menyusul berhentinya PM konservatif Hédi Nouira.

Ribuan wanita Islam disingkirkan dari pegawai pemerintahan dan pusat pendidikan. Banyak yang dilarang berhijab dalam kehidupan umum seperti rumah sakit dan jalan raya. Meski dilarang UU dan dipersempit aparat keamanan, para pemakai jilbab di Tunisia tetap semakin banyak jumlahnya. Pemakaian jilbab di sana dilarang menurut UU No.108 tahun 1981. Isinya menegaskan bahwa jilbab ialah busana etnis/kelompok yang bukan kewajiban agama. Sehingga dalam UU itu ditulis larangan berjilbab di sekolah dan perguruan tinggi.

Akibatnya timbul hubungan yang tidak harmonis antara Presiden Habib Bourguiba dengan gerakan Islam. Hubungan ini karena Bourguiba dipengaruhi oleh pemikiran bebas. Misalnya saat ia mengambil inspirasi pengalaman dan warisan Revolusi Prancis tentang ‘persahabatan’ negara dan gereja dalam melaksanakan pemerintahan. Dengan berkedok agama, ia memberangus Islam yang diyakininya tidak sesuai pemahaman Islamnya. Padahal ia ternyata memakai Islam sebagai kedok saja. Ia mengadopsi pemahaman pemikir Prancis yang menyatakan semua hal terdahulu pasti usang, sehingga ia menganggap Islam itu usang sebab warisan nenek moyang. Menurutnya, institusi keagamaan merupakan batu penghalang utama bagi pembangunan negara. Baginya, Tunisia memerlukan asas pembangunan baru menurut ‘pemikiran ilmu tulen’ dan meninggalkan ‘pemikiran Islam.’

Kejatuhan dan kematian[sunting | sunting sumber]

Kepresidenannya berakhir saat usia lanjut serta keadaan uzur sehingga PM Zainal Abidin bin Ali melancarkan kudeta melawan pemerintahannya. Bourguiba kemudian dikenakan tahanan rumah di Monastir hingga kematiannya.

Jabatan politik
Didahului oleh:
Muhammad VIII al-Amin
sebagai Raja Tunisia
Presiden Tunisia
1957–1987
Diteruskan oleh:
Zainal Abidin bin Ali