Kabupaten Kediri: Perbedaan antara revisi
Perubahan Data Jumlah Penduduk & Pemeluk Agama di Kabupaten Kediri 2023 Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RESMI! Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{redireksiIndoKabKota|Kediri|kota|1}} |
{{redireksiIndoKabKota|Kediri|kota|1}} |
||
{{Dati2 |
{{Dati2 |
||
|settlement_type |
| settlement_type = Kabupaten |
||
| |
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]] |
||
|translit_lang1_type1 = [[Pegon]] |
| translit_lang1_type1 = [[Pegon]] |
||
|translit_lang1_type2 = Alfabet Jawa |
| translit_lang1_type2 = Alfabet Jawa |
||
|nama |
| nama = Kabupaten Kediri |
||
|lambang |
| lambang = Logo Kabupaten Kediri (Seal of Kediri Regency).svg |
||
|peta |
| peta = Locator kabupaten kediri.png |
||
| |
| translit_lang1_info = ꦏꦝꦶꦫꦶ |
||
|translit_lang1_info1 = كاڎيري |
| translit_lang1_info1 = كاڎيري |
||
|translit_lang1_info2 = Kadhiri |
| translit_lang1_info2 = ''Kadhiri'' |
||
|foto |
| foto = {{multiple image |
||
|border = infobox |
|border = infobox |
||
|total_width = 300 |
|total_width = 300 |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
|image2=Air Terjun Ironggolo.jpg |
|image2=Air Terjun Ironggolo.jpg |
||
|image3=Kelut.jpg}} |
|image3=Kelut.jpg}} |
||
|caption |
| caption = Searah jarum jam dari atas: [[Monumen Simpang Lima Gumul]], [[Gunung Kelud]], [[Air Terjun|Air Terjun Ironggolo]] |
||
|koordinat |
| koordinat = |
||
|motto |
| motto = Canda bhirawa<br/>{{small|{{lang icon|Jawa Kuno|Jawa Kuno}} Diikat dengan rasa persatuan yang suci dan tulus ikhlas}} |
||
|semboyan |
| semboyan = Kediri Bersinar Terang<br>(Bersih, Nyaman, Asri, Tertib, Anggun) |
||
|julukan |
| julukan = |
||
| |
| provinsi = [[Jawa Timur]] |
||
|ibukota |
| ibukota = [[Ngasem, Kediri|Pamenang]] |
||
|luas |
| luas = 1523,92 |
||
|luasref |
| luasref = <ref name="KEDIRI"/> |
||
|penduduk |
| penduduk = 1673158 |
||
|penduduktahun = [[ |
| penduduktahun = [[2021]] |
||
|pendudukref |
| pendudukref = <ref name="KEDIRI">{{cite web|url=https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Kediri Dalam Angka 2022|website=www.kedirikab.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2022|pages=13, 101, 109|format=pdf|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325091145/https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref> |
||
|kepadatan |
| kepadatan = 1097 |
||
|kecamatan |
| kecamatan = 26 |
||
|kelurahan |
| kelurahan = 1 |
||
|desa |
| desa = 343 |
||
|dasar hukum |
| dasar hukum = |
||
|tanggal |
| tanggal = |
||
|hari jadi |
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|804|03|25}} |
||
|kepala daerah |
| kepala daerah = [[Bupati]] |
||
|nama kepala daerah |
| nama kepala daerah = [[Hanindhito Himawan Pramana]] |
||
|wakil kepala daerah |
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]] |
||
|nama wakil kepala daerah = Dewi Mariya Ulfa , ST |
| nama wakil kepala daerah = Dewi Mariya Ulfa , ST |
||
|sekretaris daerah |
| sekretaris daerah = Dede Sujana |
||
|ketua DPRD |
| ketua DPRD = |
||
|kodearea |
| kodearea = +62 354 |
||
|kodepos |
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|64100-64200]] |
||
|nomor_polisi |
| nomor_polisi = AG |
||
|agama |
| agama = [[Islam]] 97,1%<br> [[Kristen]] 2,4%<br>- [[Protestan]] 1,6%<br>- [[Katolik]] 0,8%<br> [[Hindu]] 0,3%<br> [[Budha]] 0,2%<br> [[Konghucu]] 0,01%<br> Lainnya 0,73%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Kediri|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=13 April 2021|7=|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913232205/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|dead-url=no}}</ref> |
||
|bahasa |
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa Mataraman|Jawa Mataraman]] (dominan), [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]] |
||
|slogan |
| slogan = Kediri Berbudaya |
||
|flora |
| flora = [[Kemiri]] |
||
|fauna |
| fauna = [[Alap-alap]] |
||
|zona waktu |
| zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] ([[UTC+7]]) |
||
⚫ | |||
|dau = Rp 1.295.824.270.000,- ([[2020]]) |
|||
⚫ | | IPM = {{increase}} 73,46 ([[2022]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=22 Desember 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |IPM |
||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
⚫ | '''Kabupaten Kediri''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦏꦝꦶꦫꦶ, [[Pegon]]: كاڎيري|Kadhiri}}) adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di wilayah [[Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Sebelumnya, [[ibu kota kabupaten]] ini berada di [[Kota Kediri]], meskipun pemindahan ibu kota kabupaten ke [[Pare, Kediri|Kecamatan Pare]] yang telah lama direncanakan dan hingga saat ini telah dibatalkan.<ref>Rencana pemindahan ibu kota kabupaten ini secara bertahap ke Kecamatan Pare mendapat protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama dari daerah Selatan (seperti Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah Barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo). Sejak masa pemerintahan Bupati H. Sutrisno, diambil kebijakan untuk menempatkan ibu kota di wilayah kecamatan [[Ngasem, Kediri|Ngasem]], tepatnya di Desa Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun pusat bisnis di wilayah Kota Baru Gumul</ref> Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibu kota Kabupaten Kediri secara sah berada di [[Ngasem, Kediri|Kecamatan Ngasem]] dan dinamakan ''Pamenang''{{fact}}. |
||
⚫ | '''Kabupaten Kediri''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦏꦝꦶꦫꦶ, [[Pegon]]: كاڎيري|Kadhiri}}) adalah sebuah |
||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
Baris 66: | Baris 64: | ||
=== Topografi === |
=== Topografi === |
||
Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari [[Gunung Wilis|pegunungan Wilis]]. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat [[Kali Brantas]], yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Nganjuk]] di bagian utara.<ref name="GEO">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/geografis|title=Geografis|website=kedirikab.go.id|accessdate=31 Juli 2023}}</ref> |
Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari [[Gunung Wilis|pegunungan Wilis]]. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat [[Kali Brantas]], yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Nganjuk]] di bagian utara.<ref name="GEO">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/geografis|title=Geografis|website=kedirikab.go.id|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140807/https://kedirikab.go.id/geografis|dead-url=no}}</ref> |
||
Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari [[Gunung Kelud]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Blitar]]. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian [[Gunung Anjasmoro|Pegunungan Anjasmoro - Argowayang]] yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Jombang]].<ref name="GEO"/> |
Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari [[Gunung Kelud]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Blitar]]. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian [[Gunung Anjasmoro|Pegunungan Anjasmoro - Argowayang]] yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Jombang]].<ref name="GEO"/> |
||
Baris 72: | Baris 70: | ||
== Etimologi == |
== Etimologi == |
||
Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/sejarah|title=Sejarah|website=kedirikab.go.id|publisher=Pemerintahan Kabupaten Kediri|accessdate=31 Juli 2023}}</ref> |
Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/sejarah|title=Sejarah|website=kedirikab.go.id|publisher=Pemerintahan Kabupaten Kediri|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140145/https://kedirikab.go.id/sejarah|dead-url=no}}</ref> |
||
Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam prasasti |
Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam [[prasasti Wanua Tengah III]] tahun 830 [[saka]], terdapat tulisan yang berbunyi ''"Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban"'', artinya ialah pada tahun saka 706 atau 784 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban. |
||
Asal usul kata yang dipandang lebih tepat adalah diturunkan dan berasal dari kata "kadiri" dalam Bahasa [[Kawi|Jawa kuno]] yang berarti bisa berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian, atau berswasembada.<ref>https://www.britannica.com/place/Kediri-regency-Indonesia</ref> Penyebutan nama Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa [[Kawi|Jawa Kuno]] seperti pada [[Kakawin Smaradahana]], [[Pararaton]], [[Nagarakertagama]] dan [[Serat Calon Arang]], pada [[prasasti Ceker]] yang berangka tahun 1107 [[Saka]] (1185 M) terletak di desa Ceker, sekarang bernama desa Sukoanyar di kecamatan Mojo, menyebutkan frasa kalimat: |
|||
{{cquote|''"... śrī mahārāja mantuk śīma nira ring bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:171) |
|||
Terjemahan inskripsi: (Sri Maharaja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri) |
|||
Dalam [[prasasti Kamulan]] yang berangka tahun 1116 Saka (1194 M) menyebutkan: {{cquote|''"... tatkāla ni n kentar sangke kaḍatwan ring katang-katang deni nkin malṛ yatik kaprabhun śrī mahārāja siniwi riŋ bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:173) |
|||
Terjemahan inskripsi: (ketika meninggalkan istananya yang berada di Katang-katang sehingga tetap dapat menjalankan pemerintahan sebagai Sri Maharaja yang bertahta di Bhumi Kadiri) |
|||
Pada isi kalimat dalam [[prasasti Mula Malurung]] diterbitkan oleh [[Kertanegara]] tahun (1255 M) sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya [[Wisnuwardhana]] raja [[Singhasari]]. |
|||
{{cquote|''"... 4) patih ira narapati kṛtānagara. saŋ inanugrahan anusuka sīma swatantra. ṅkāneŋ bhūmi jaṅgala. makanāmaŋ harija |
|||
5) ya. saṅ apañji siṅanambat. apatih i wurawan. amaṅku kaprabhū ni raji jayakatyöŋ (73). saŋ wineh anusuka dharmma sīma swatantra. ṅkaneŋ bhūmi kaḍiri (74). ataganikaŋ wahuta rāma triṇitaṇḍa. maka saŋ jñākṛṣṇāsana (75). tlas karuhun saŋ |
|||
prāṇarāja ..."''}} |
|||
[[Toponimi]] penyebutan wilayah Kadiri untuk pertama kali ditemukan di dalam [[prasasti Sukabumi|prasasti Harinjing B]] tahun 843 Saka (19 September 921 Masehi) yang dikeluarkan oleh raja '''[[Dyah Tulodong|Rakai Layang Dyah Tulodong]]''' dari [[kerajaan Medang]] atau [[Mataram Kuno]]. {{cquote|''"... i śrī mahārāja mijil angkȇn cetra ka tlu i sang pamgat asing juru i kaḍiri ikang ri wilang ..."''}} |
|||
Terjemahan inskripsi: (kepada sri maharaja dikeluarkan setiap Bulan Caitra tanggal 3, kepada Sang Pemutus Perkara bernama asing petugas di Kadiri, yang dari Wilang).<ref name="SEJARAH"/> |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Raden Toemenggoeng Danoediningrat de regent van Kediri met zijn vrouw TMnr 60020738.jpg|jmpl|ki|200px|Raden Tumenggung Danoediningrat, bupati Kediri pada tahun 1920-an]] |
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Raden Toemenggoeng Danoediningrat de regent van Kediri met zijn vrouw TMnr 60020738.jpg|jmpl|ki|200px|Raden Tumenggung Danoediningrat, bupati Kediri pada tahun 1920-an]] |
||
Pada |
Pada mulanya, daripada nama Kadiri nama Panjalu lebih dikenal. Hal ini dapat dijumpai dalam berbagai prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Panjalu, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai ''Pu-chia-lung'' di dalam [[kronik Tiongkok]] dari [[Dinasti Song]] yang berjudul ''Ling-wai-tai-ta'' ({{zh|p=''Lĭngwài Dàidā''}}) yang ditulis pada abad ke-12 M, oleh Chou Ch'u-fei.<ref>https://storymaps.arcgis.com/stories/39bce63e4e0642d3abce6c24db470760</ref> Kerajaan Panjalu kemudian lambat laun berkembang dan dikenal juga dengan [[Kerajaan Kediri]] yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang. Selanjutnya, dalam surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri. Sehingga nama Kediri dipakai hingga sekarang.<ref name="SEJARAH"/> |
||
Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.<ref name="SEJARAH"/> |
Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.<ref name="SEJARAH"/> |
||
Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.<ref name="SEJARAH"/> |
Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.<ref name="SEJARAH"/><ref>{{Cite web |url=http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |title=Hasil Penelitian Situs Tondowongso |access-date=2012-06-30 |archive-date=2015-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150323091135/http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |dead-url=yes }}</ref> |
||
=== Masa modern === |
|||
[[Situs Tondowongso]], yang ditemukan pada awal tahun 2007 dan berlokasi sekitar 15 km ke timur dari pusat [[Kota Kediri]] sekarang, memberikan indikasi merupakan kompleks permukiman penting, yang ada kaitannya dengan kediri.<ref>{{Cite web |url=http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |title=Hasil Penelitian Situs Tondowongso |access-date=2012-06-30 |archive-date=2015-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150323091135/http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |dead-url=yes }}</ref> |
|||
Kabupaten Kediri resmi berdiri dalam bingkai pemerintahan Indonesia dengan dasar hukum UU No. 12 tahun 1950 bersama dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.<ref>UU No. 12 tahun 1950</ref> Perlu dicatat bahwa [[Kota Kediri]] bukan merupakan pemekaran Kabupaten Kediri dan berdiri di tahun yang sama namun dengan dasar hukum yang berbeda yaitu UU No. 16 tahun 1950. Hal ini dikarenakan Kota Kediri sudah berstatus ''[[gemeente]]'' (kota) berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1928.<ref>UU No. 16 Tahun 1950</ref> |
|||
Untuk meningkatkan pelayanan publik, Kabupaten Kediri mengalami banyak pemekaran kecamatan. Tahun 1982, dibentuk Kecamatan Tarokan dan Kecamatan Kunjang.<ref>PP No. 28 Tahun 1982</ref> Tahun 1999, dibentuk Kecamatan Banyakan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol dan juga Kecamatan Ringinrejo yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Kandat dan Kras.<ref>PP No. 49 Tahun 1999</ref> Terakhir, di tahun 2005 dibentuk tiga kecamatan baru yaitu Kecamatan Badas yang dimekarkan dari Pare, Kecamatan Kayen Kidul yang dimekarkan dari Pagu, dan Kecamatan Ngasem yang dimekarkan dari Gampengrejo.<ref>Perbup Kediri No. 9 Tahun 2005</ref> |
|||
Sejak Februari 2023, ibukota Kediri yang berada di Kecamatan Ngasem resmi diberi nama Pamenang setelah melalui kajian panjang serta diskusi dengan budayawan, sejarawan, dan akademisi. Alternatif nama lain yang pernah diutarakan antara lain Daha, Panjalu, dan Jenggala.<ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01438451/ini-alasan-pamenang-jadi-nama-ibu-kota-kabupaten-kediri|title=Ini Alasan Pamenang Jadi Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri|date=2023-02-24|last=M Sholahudin|publisher=JAWA POS}}</ref> |
|||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
||
=== Bupati === |
=== Bupati === |
||
{{utama|Daftar Bupati Kediri}} |
{{utama|Daftar Bupati Kediri}} |
||
Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah [[Hanindhito Himawan Pramana]], didampingi wakil bupati, [[Dewi Mariya Ulfa]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Bupati Kediri 2020]], tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur [[Jawa Timur]], [[Khofifah Indar Parawansa]], pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya [[Pandemi Covid-19|pandemi Covid 19]].<ref>{{cite web|url=https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|title=Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024|date=27 Februari 2021|website=madu.tv|accessdate=31 Juli 2023}}</ref> Hanindhito merupakan anak dari [[Pramono Anung]], [[Sekretaris Kabinet Indonesia]] pemerintahan presiden [[Joko Widodo]].<ref>{{cite web|first=Fitri|last=Asta Pramesti|date=2 Mei 2021|url=https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|title=Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung|website=www.suara.com|accessdate=31 Juli 2023}}</ref> |
Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah [[Hanindhito Himawan Pramana]], didampingi wakil bupati, [[Dewi Mariya Ulfa]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Bupati Kediri 2020]], tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur [[Jawa Timur]], [[Khofifah Indar Parawansa]], pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya [[Pandemi Covid-19|pandemi Covid 19]].<ref>{{cite web|url=https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|title=Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024|date=27 Februari 2021|website=madu.tv|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801011926/https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|dead-url=no}}</ref> Hanindhito merupakan anak dari [[Pramono Anung]], [[Sekretaris Kabinet Indonesia]] pemerintahan presiden [[Joko Widodo]].<ref>{{cite web|first=Fitri|last=Asta Pramesti|date=2 Mei 2021|url=https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|title=Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung|website=www.suara.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731133028/https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|dead-url=no}}</ref> |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
Baris 124: | Baris 141: | ||
=== Agama === |
=== Agama === |
||
Berdasarkan data Sensus Penduduk [[Badan Pusat Statistik]] tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah [[Islam]] 96,29%, kemudian [[Kristen Protestan]] 2,14%, [[Katolik]] 0,42%, [[Hindu]] 0,39%, kemudian [[Budha]] 0,02% dan [[Konghucu]] 0,01%.<ref name="AGAMA"/> |
Berdasarkan data Sensus Penduduk [[Badan Pusat Statistik]] tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah [[Islam]] 96,29%, kemudian [[Kristen Protestan]] 2,14%, [[Katolik]] 0,42%, [[Hindu]] 0,39%, kemudian [[Budha]] 0,02% dan [[Konghucu]] 0,01%.<ref name="AGAMA"/> |
||
⚫ | |||
=== Pendidikan tinggi === |
|||
Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Kediri, antara lain:<ref>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id|title=Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> |
|||
==== Swasta ==== |
|||
* [[Universitas Pawyatan Daha]] (UPD) - Ngasem |
|||
* [[Universitas Kahuripan Kediri]] (UKK) - Pare |
|||
* Institut Agama Islam Hasanuddin Pare (IAIH) - Pare |
|||
* Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA) - Kepung |
|||
* Institut Agama Islam Badrus Sholeh (IAIBA) - Purwoasri |
|||
* Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatut Thullab Kediri (STAIHIT) - Semen |
|||
* STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri - Pare |
|||
* STIKES Bhakti Mulia - Pare |
|||
* STIKES Ganesha Husada Kediri - Ngasem |
|||
* STIKES Pamenang - Pare |
|||
==== Lembaga pelatihan ==== |
|||
* Balai Latihan Kerja (BLK) Kediri - Lembaga yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Pare |
|||
== Ekonomi == |
== Ekonomi == |
||
[[Berkas:Tanam Padi.jpg|jmpl|200px|ka|Tanaman padi di kecamatan [[Grogol, Kediri]].]] |
[[Berkas:Tanam Padi.jpg|jmpl|200px|ka|Tanaman padi di kecamatan [[Grogol, Kediri]].]] |
||
Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti [[padi]], [[jagung]], umbi-umbian, [[kacang tanah]], [[kacang kedelai]], sayuran, dan buah-buahan. Komoditi [[padi]] banyak terdapat di kecamatan Pare, Puwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Sementara komoditi [[jagung]] banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Banyakan, Kepung, dan Kunjang.<ref>{{cite web|url=https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|title=Komoditi Unggulan di Kabupaten Kediri|website=bisnisukm.com|accessdate=31 Juli 2023}}</ref> |
Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti [[padi]], [[jagung]], umbi-umbian, [[kacang tanah]], [[kacang kedelai]], sayuran, dan buah-buahan. Komoditi [[padi]] banyak terdapat di kecamatan Pare, Puwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Sementara komoditi [[jagung]] banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Banyakan, Kepung, dan Kunjang.<ref>{{cite web|url=https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|title=Komoditi Unggulan di Kabupaten Kediri|website=bisnisukm.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731142647/https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|dead-url=no}}</ref> |
||
=== Stasiun === |
=== Stasiun === |
||
Baris 139: | Baris 175: | ||
* [[Stasiun Ngadiluwih]] |
* [[Stasiun Ngadiluwih]] |
||
* [[Stasiun Kras]] |
* [[Stasiun Kras]] |
||
⚫ | |||
Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi swasta di Kabupaten Kediri, banyak diantaranya berada di Kecamatan Pare antara lain Universitas Kahuripan Kediri (UKK), Institut Agama Islam Hasanuddin Pare (IAIH), STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri, STIKES Bhakti Mulia, dan STIKES Pamenang. Sedangkan di kecamatan lain seperti Universitas Pawyatan Daha (UPD) dan STIKES Ganesha Husada Kediri di Ngasem, IAI Faqih Asy'ari (IAIFA) di Kepung, IAI Badrus Sholeh (IAIBA) di Purwoasri, dan STAI Hidayatut Thullab Kediri (STAIHIT) di Semen.<ref name=pddikti>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id|title=Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> |
|||
Selain perguruan tinggi, juga terdapat Balai Latihan Kerja (BLK) Kediri yaitu lembaga pendidikan nonformal yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Pare. BLK Kediri menyelenggarakan program keahlian siap kerja di berbagai bidang seperti otomotif, listrik, bubut, las, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|url=https://www.p3tki-jatim.go.id/dir/blk/detail/155|title=Balai Latihan Kerja UPT PELATIHAN KERJA KEDIRI}}</ref> |
|||
== Catatan kaki== |
== Catatan kaki== |
Revisi terkini sejak 15 Maret 2024 00.16
Kabupaten Kediri | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦏꦝꦶꦫꦶ |
• Pegon | كاڎيري |
• Alfabet Jawa | Kadhiri |
Motto: Canda bhirawa (Jawa Kuno) Diikat dengan rasa persatuan yang suci dan tulus ikhlas | |
Koordinat: 7°50′00″S 112°10′00″E / 7.83333°S 112.16667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Hari jadi | 25 Maret 804 |
Ibu kota | Pamenang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hanindhito Himawan Pramana |
• Wakil Bupati | Dewi Mariya Ulfa , ST |
• Sekretaris Daerah | Dede Sujana |
Luas | |
• Total | 1.523,92 km2 (588,39 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.673.158 |
• Kepadatan | 1.097/km2 (2,840/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 97,1% Kristen 2,4% - Protestan 1,6% - Katolik 0,8% Hindu 0,3% Budha 0,2% Konghucu 0,01% Lainnya 0,73%[2] |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Jawa Mataraman (dominan), Lainnya |
• IPM | 73,46 (2022) tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | 3506 |
Kode area telepon | +62 354 |
Pelat kendaraan | AG |
Kode Kemendagri | 35.06 |
DAU | Rp 1.295.824.270.000,- (2020)[4] |
Semboyan daerah | Kediri Bersinar Terang (Bersih, Nyaman, Asri, Tertib, Anggun) |
Flora resmi | Kemiri |
Fauna resmi | Alap-alap |
Situs web | www |
Kabupaten Kediri (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦝꦶꦫꦶ, Pegon: كاڎيري, translit. Kadhiri) adalah sebuah kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sebelumnya, ibu kota kabupaten ini berada di Kota Kediri, meskipun pemindahan ibu kota kabupaten ke Kecamatan Pare yang telah lama direncanakan dan hingga saat ini telah dibatalkan.[5] Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibu kota Kabupaten Kediri secara sah berada di Kecamatan Ngasem dan dinamakan Pamenang[butuh rujukan].
Geografi[sunting | sunting sumber]
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Kediri berbatasan dengan Kabupaten Jombang di Utara, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar di Timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di Selatan, serta Kabupaten Nganjuk di Barat dan Utara. Kota Kediri menjadi enklave dari Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.523,97 km²[6] yang terbagi menjadi 26 kecamatan. Pada tahun 2021, penduduk kabupaten ini berjumlah 1.673.157 jiwa dengan kepadatan 1.097 jiwa/km2.[1]
Topografi[sunting | sunting sumber]
Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari pegunungan Wilis. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat Kali Brantas, yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Nganjuk di bagian utara.[7]
Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari Gunung Kelud yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian Pegunungan Anjasmoro - Argowayang yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang.[7]
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.[8]
Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam prasasti Wanua Tengah III tahun 830 saka, terdapat tulisan yang berbunyi "Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban", artinya ialah pada tahun saka 706 atau 784 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.
Asal usul kata yang dipandang lebih tepat adalah diturunkan dan berasal dari kata "kadiri" dalam Bahasa Jawa kuno yang berarti bisa berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian, atau berswasembada.[9] Penyebutan nama Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa Jawa Kuno seperti pada Kakawin Smaradahana, Pararaton, Nagarakertagama dan Serat Calon Arang, pada prasasti Ceker yang berangka tahun 1107 Saka (1185 M) terletak di desa Ceker, sekarang bernama desa Sukoanyar di kecamatan Mojo, menyebutkan frasa kalimat:
“ | "... śrī mahārāja mantuk śīma nira ring bhūmi kaḍiri ..." | ” |
(Brandes 1913:171)
Terjemahan inskripsi: (Sri Maharaja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri)
Dalam prasasti Kamulan yang berangka tahun 1116 Saka (1194 M) menyebutkan:
“ | "... tatkāla ni n kentar sangke kaḍatwan ring katang-katang deni nkin malṛ yatik kaprabhun śrī mahārāja siniwi riŋ bhūmi kaḍiri ..." | ” |
(Brandes 1913:173)
Terjemahan inskripsi: (ketika meninggalkan istananya yang berada di Katang-katang sehingga tetap dapat menjalankan pemerintahan sebagai Sri Maharaja yang bertahta di Bhumi Kadiri)
Pada isi kalimat dalam prasasti Mula Malurung diterbitkan oleh Kertanegara tahun (1255 M) sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
“ | "... 4) patih ira narapati kṛtānagara. saŋ inanugrahan anusuka sīma swatantra. ṅkāneŋ bhūmi jaṅgala. makanāmaŋ harija
5) ya. saṅ apañji siṅanambat. apatih i wurawan. amaṅku kaprabhū ni raji jayakatyöŋ (73). saŋ wineh anusuka dharmma sīma swatantra. ṅkaneŋ bhūmi kaḍiri (74). ataganikaŋ wahuta rāma triṇitaṇḍa. maka saŋ jñākṛṣṇāsana (75). tlas karuhun saŋ prāṇarāja ..." |
” |
Toponimi penyebutan wilayah Kadiri untuk pertama kali ditemukan di dalam prasasti Harinjing B tahun 843 Saka (19 September 921 Masehi) yang dikeluarkan oleh raja Rakai Layang Dyah Tulodong dari kerajaan Medang atau Mataram Kuno.
“ | "... i śrī mahārāja mijil angkȇn cetra ka tlu i sang pamgat asing juru i kaḍiri ikang ri wilang ..." | ” |
Terjemahan inskripsi: (kepada sri maharaja dikeluarkan setiap Bulan Caitra tanggal 3, kepada Sang Pemutus Perkara bernama asing petugas di Kadiri, yang dari Wilang).[8]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada mulanya, daripada nama Kadiri nama Panjalu lebih dikenal. Hal ini dapat dijumpai dalam berbagai prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Panjalu, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung di dalam kronik Tiongkok dari Dinasti Song yang berjudul Ling-wai-tai-ta (Pinyin: Lĭngwài Dàidā) yang ditulis pada abad ke-12 M, oleh Chou Ch'u-fei.[10] Kerajaan Panjalu kemudian lambat laun berkembang dan dikenal juga dengan Kerajaan Kediri yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang. Selanjutnya, dalam surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri. Sehingga nama Kediri dipakai hingga sekarang.[8]
Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa Jawa Kuno artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.[8]
Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.[8][11]
Masa modern[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Kediri resmi berdiri dalam bingkai pemerintahan Indonesia dengan dasar hukum UU No. 12 tahun 1950 bersama dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.[12] Perlu dicatat bahwa Kota Kediri bukan merupakan pemekaran Kabupaten Kediri dan berdiri di tahun yang sama namun dengan dasar hukum yang berbeda yaitu UU No. 16 tahun 1950. Hal ini dikarenakan Kota Kediri sudah berstatus gemeente (kota) berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1928.[13]
Untuk meningkatkan pelayanan publik, Kabupaten Kediri mengalami banyak pemekaran kecamatan. Tahun 1982, dibentuk Kecamatan Tarokan dan Kecamatan Kunjang.[14] Tahun 1999, dibentuk Kecamatan Banyakan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol dan juga Kecamatan Ringinrejo yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Kandat dan Kras.[15] Terakhir, di tahun 2005 dibentuk tiga kecamatan baru yaitu Kecamatan Badas yang dimekarkan dari Pare, Kecamatan Kayen Kidul yang dimekarkan dari Pagu, dan Kecamatan Ngasem yang dimekarkan dari Gampengrejo.[16]
Sejak Februari 2023, ibukota Kediri yang berada di Kecamatan Ngasem resmi diberi nama Pamenang setelah melalui kajian panjang serta diskusi dengan budayawan, sejarawan, dan akademisi. Alternatif nama lain yang pernah diutarakan antara lain Daha, Panjalu, dan Jenggala.[17]
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Bupati[sunting | sunting sumber]
Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah Hanindhito Himawan Pramana, didampingi wakil bupati, Dewi Mariya Ulfa. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Bupati Kediri 2020, tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya pandemi Covid 19.[18] Hanindhito merupakan anak dari Pramono Anung, Sekretaris Kabinet Indonesia pemerintahan presiden Joko Widodo.[19]
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
25 | Hanindhito Himawan Pramana | 26 Februari 2021 | Petahana | 28 | Dewi Mariya Ulfa |
Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Komposisi anggota DPRD Kabupaten Kediri selama tiga periode adalah sebagai berikut :
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2009-2014[20] | 2014-2019[21] | 2019-2024[22] | ||
PKB | 7 | 9 | 9 | |
Gerindra | (baru) 3 | 6 | 5 | |
PDI-P | 14 | 12 | 15 | |
Golkar | 7 | 5 | 6 | |
NasDem | (baru) 5 | 4 | ||
PKS | 1 | 1 | 1 | |
PPP | 3 | 1 | 2 | |
PAN | 4 | 6 | 5 | |
Hanura | (baru) 2 | 0 | 0 | |
Demokrat | 8 | 4 | 3 | |
PBB | 0 | 1 | 0 | |
PKNU | (baru) 1 | |||
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 | 9 |
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Kediri terdiri dari 26 kecamatan, 1 kelurahan, dan 343 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.571.555 jiwa dengan luas wilayah 1.386,05 km² dan sebaran penduduk 1.133 jiwa/km².[23][24]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.06.26 | Badas | 8 | Desa | ||
35.06.22 | Banyakan | 9 | Desa | ||
35.06.12 | Gampengrejo | 11 | Desa | ||
35.06.13 | Grogol | 9 | Desa | ||
35.06.10 | Gurah | 21 | Desa | ||
35.06.19 | Kandangan | 12 | Desa | ||
35.06.05 | Kandat | 12 | Desa | ||
35.06.24 | Kayen Kidul | 12 | Desa | ||
35.06.18 | Kepung | 10 | Desa | ||
35.06.03 | Kras | 16 | Desa | ||
35.06.21 | Kunjang | 12 | Desa | ||
35.06.02 | Mojo | 20 | Desa | ||
35.06.04 | Ngadiluwih | 16 | Desa | ||
35.06.07 | Ngancar | 10 | Desa | ||
35.06.25 | Ngasem | 12 | Desa | ||
35.06.11 | Pagu | 13 | Desa | ||
35.06.14 | Papar | 17 | Desa | ||
35.06.17 | Pare | 1 | 8 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.06.16 | Plemahan | 17 | Desa | ||
35.06.09 | Plosoklaten | 15 | Desa | ||
35.06.08 | Puncu | 8 | Desa | ||
35.06.15 | Purwoasri | 23 | Desa | ||
35.06.23 | Ringinrejo | 11 | Desa | ||
35.06.01 | Semen | 12 | Desa | ||
35.06.20 | Tarokan | 10 | Desa | ||
35.06.06 | Wates | 18 | Desa | ||
TOTAL | 1 | 343 |
Demografi[sunting | sunting sumber]
Agama[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah Islam 96,29%, kemudian Kristen Protestan 2,14%, Katolik 0,42%, Hindu 0,39%, kemudian Budha 0,02% dan Konghucu 0,01%.[2]
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Pendidikan tinggi[sunting | sunting sumber]
Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Kediri, antara lain:[25]
Swasta[sunting | sunting sumber]
- Universitas Pawyatan Daha (UPD) - Ngasem
- Universitas Kahuripan Kediri (UKK) - Pare
- Institut Agama Islam Hasanuddin Pare (IAIH) - Pare
- Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA) - Kepung
- Institut Agama Islam Badrus Sholeh (IAIBA) - Purwoasri
- Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatut Thullab Kediri (STAIHIT) - Semen
- STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri - Pare
- STIKES Bhakti Mulia - Pare
- STIKES Ganesha Husada Kediri - Ngasem
- STIKES Pamenang - Pare
Lembaga pelatihan[sunting | sunting sumber]
- Balai Latihan Kerja (BLK) Kediri - Lembaga yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Pare
Ekonomi[sunting | sunting sumber]
Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti padi, jagung, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Komoditi padi banyak terdapat di kecamatan Pare, Puwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Sementara komoditi jagung banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Banyakan, Kepung, dan Kunjang.[26]
Stasiun[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Kediri memiliki 6 stasiun yang masih beroperasi, diantaranya:
Catatan kaki[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c "Kabupaten Kediri Dalam Angka 2022" (pdf). www.kedirikab.bps.go.id. hlm. 13, 101, 109. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-25. Diakses tanggal 11 Maret 2022.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Kediri". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 22 Desember 2022.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 13 April 2021.
- ^ Rencana pemindahan ibu kota kabupaten ini secara bertahap ke Kecamatan Pare mendapat protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama dari daerah Selatan (seperti Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah Barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo). Sejak masa pemerintahan Bupati H. Sutrisno, diambil kebijakan untuk menempatkan ibu kota di wilayah kecamatan Ngasem, tepatnya di Desa Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun pusat bisnis di wilayah Kota Baru Gumul
- ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009
- ^ a b "Geografis". kedirikab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 31 Juli 2023.
- ^ a b c d e "Sejarah". kedirikab.go.id. Pemerintahan Kabupaten Kediri. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 31 Juli 2023.
- ^ https://www.britannica.com/place/Kediri-regency-Indonesia
- ^ https://storymaps.arcgis.com/stories/39bce63e4e0642d3abce6c24db470760
- ^ "Hasil Penelitian Situs Tondowongso". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-23. Diakses tanggal 2012-06-30.
- ^ UU No. 12 tahun 1950
- ^ UU No. 16 Tahun 1950
- ^ PP No. 28 Tahun 1982
- ^ PP No. 49 Tahun 1999
- ^ Perbup Kediri No. 9 Tahun 2005
- ^ M Sholahudin (2023-02-24). "Ini Alasan Pamenang Jadi Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri". JAWA POS.
- ^ "Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024". madu.tv. 27 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 31 Juli 2023.
- ^ Asta Pramesti, Fitri (2 Mei 2021). "Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung". www.suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 31 Juli 2023.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kediri 2009-2014
- ^ Supriyatno, Helmi (2014-08-24). "50 Anggota DPRD Kota Kediri Dilantik". Harian Bhirawa Online. Diakses tanggal 2023-08-16.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kediri 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- ^ "Komoditi Unggulan di Kabupaten Kediri". bisnisukm.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 31 Juli 2023.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Situs web resmi