Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Februari 2022 13.39 oleh Wagino 20100516 (bicara | kontrib) (→‎Pranala luar: merapikan templat stub)
Kaharuddin
Datuk Rangkayo Basa
Gubernur Sumatra Barat ke-1
Masa jabatan
17 Mei 1958 – 5 Juli 1965
PresidenSoekarno
WakilSofjan Djunaidi
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Suputro Brotodihardjo (Pj.)
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1906-01-17)17 Januari 1906
Belanda Maninjau, Agam, Sumatra Barat
Meninggal1 April 1981(1981-04-01) (umur 75)
Indonesia Padang, Sumatra Barat
Suami/istriMariah
HubunganLoetan St. Toenaro (adik)
AnakAdrin Kahar
Djohari Kahar
Amrin Kahar
KerabatFidri Arnaldy (cucu)[1]
Amirmachmud (kakak ipar)
Alma materOSVIA, Fort de Kock
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pangkat Komisaris Besar Polisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kombes. Pol. (Purn.) Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa (17 Januari 1906 – 1 April 1981) merupakan seorang anggota polisi Republik Indonesia dengan jabatan terakhir Kepala Kepolisian Sumatra Tengah[2] dan kemudian menjadi Gubernur Sumatra Barat yang pertama (1958-1965), setelah provinsi Sumatra Tengah dimekarkan berdasarkan Undang-undang Darurat Republik Indonesia nomor 19 tahun 1957.

Profil singkat

Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa merupakan tamatan Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) (Sekolah Pangreh-praja) di Fort de Kock (Bukittinggi) dan istrinya Mariah yang dinikahinya dalam tahun 1926 merupakan tamatan Hollandsch-Inlandsche School (HIS) (SD 7 tahun) di Sigli, Aceh.

Dalam perjalanan kariernya ia pernah menduduki jabatan mulai dari Asisten Demang, Asisten Wedana Polisi, Kepala Polisi Padang Luar Kota, Kepala Polisi Keresidenan Riau, Kepala Polisi Kota Padang, Kepala Polisi Provinsi Sumatra Tengah dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatra Barat.

Pada masa kariernya menjadi Gubernur di Sumatra Barat, dia mengalami tekanan berat atas munculnya PRRI, satu sisi sebagai wakil bagi perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah dan disisi lain sebagai pemimpin pada kawasan wilayah yang masyarakatnya bergejolak atas ketidakpuasan kepada pemerintah pusat.

Referensi

  1. ^ http://www.nusantaranews.net/2016/05/mengenal-fidri-analdi-putra-pertama.html
  2. ^ Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, (1992), Sejarah nasional Indonesia: Jaman Jepang dan zaman Republik Indonesia, Jakarta: PT Balai Pustaka, ISBN 979-407-412-8.

Pranala luar

Jabatan politik
Posisi baru Gubernur Sumatra Barat
1958–1965
Diteruskan oleh:
Soepoetro Brotodihardjo