Kalimantan Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 40: Baris 40:
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi [[Sabah]], [[Sarawak]], [[Brunei]] dan Kalimantan Utara (= Karasikan), adalah wilayah pengaruh [[Kesultanan Brunei]] dan [[Kesultanan Sulu]]. [[Raja]] [[pertama]] dari [[Kesultanan Bulungan]] yang berada di Kalimantan Utara berasal dari [[Brunei]]. Namun sejak masa Hindu hingga terbentuknya Kesultanan Bulungan, wilayah Kalimantan Utara hingga di [[Sungai Kinabatangan|Kinabatangan]] di Sabah merupakan bekas wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang, yang berbatasan mandala negara Brunei.<ref>[http://bumibatiwakkal.blogspot.com/2009/01/historis-asal-usul-berau.html TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)]</ref>
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi [[Sabah]], [[Sarawak]], [[Brunei]] dan Kalimantan Utara (= Karasikan), adalah wilayah pengaruh [[Kesultanan Brunei]] dan [[Kesultanan Sulu]]. [[Raja]] [[pertama]] dari [[Kesultanan Bulungan]] yang berada di Kalimantan Utara berasal dari [[Brunei]]. Namun sejak masa Hindu hingga terbentuknya Kesultanan Bulungan, wilayah Kalimantan Utara hingga di [[Sungai Kinabatangan|Kinabatangan]] di Sabah merupakan bekas wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang, yang berbatasan mandala negara Brunei.<ref>[http://bumibatiwakkal.blogspot.com/2009/01/historis-asal-usul-berau.html TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)]</ref>


Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]] yang berdiri pada tahun [[1731]]. Namun daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> [[Kerajaan Berau]] menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk dalam pengaruh mandala [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha (masa Hindu).<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Sampai tahun 1850, [[Bulungan]] (Kaltara) berada di bawah pengaruh [[Kesultanan Sulu]] (bekas negara bawahan Brunei).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html Borneo in 1850]</ref> Namun dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Sebelumnya pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]], Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah [[Kerajaan Sintang|negara bagian Sintang]] dan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau (meliputi kesultanan Gunung Tabur, kesultanan Tanjung/Sambaliung, kesultanan Bulungan & distrik Tidung).<ref>{{en}} (1848){{cite journal|pages=438 |url=http://books.google.co.id/books?id=sJAaAQAAIAAJ&dq=Fran%C3%A7ois%20Wittert.&pg=PA438#v=onepage&q&f=false|title=The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia|volume=2}}</ref> Sesuai peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref>
Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah [[Kesultanan Bulungan]] yang berdiri pada tahun [[1731]]. Namun daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> [[Kerajaan Berau]] menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk dalam pengaruh mandala [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha (masa Hindu).<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Sampai tahun 1850, [[Bulungan]] (Kaltara) berada di bawah pengaruh [[Kesultanan Sulu]] (bekas negara bawahan Brunei).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html Borneo in 1850]</ref> Namun dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Sebelumnya pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]], secara hukum Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah [[Kerajaan Sintang|negara bagian Sintang]] dan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau (meliputi kesultanan Gunung Tabur, kesultanan Tanjung/Sambaliung, kesultanan Bulungan & distrik Tidung).<ref>{{en}} (1848){{cite journal|pages=438 |url=http://books.google.co.id/books?id=sJAaAQAAIAAJ&dq=Fran%C3%A7ois%20Wittert.&pg=PA438#v=onepage&q&f=false|title=The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia|volume=2}}</ref> Sesuai peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref>


Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari [[Kalimantan Timur]] telah dimulai pada tahun 2000-an.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk]</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313554/127/101/Segera-Lahir-Provinsi-Kalimantan-Utara Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara]</ref> Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.<ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/10/358320/284/1/DPR_Sahkan_Kalimantan_Utara_sebagai_Provinsi_Baru DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2012/10/25/125236/2072756/10/dpr-sahkan-provinsi-kalimantan-utara-sebagai-provinsi-ke-34-indonesia?9911012 DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia]</ref>
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari [[Kalimantan Timur]] telah dimulai pada tahun 2000-an.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk]</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313554/127/101/Segera-Lahir-Provinsi-Kalimantan-Utara Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara]</ref> Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.<ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/10/358320/284/1/DPR_Sahkan_Kalimantan_Utara_sebagai_Provinsi_Baru DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2012/10/25/125236/2072756/10/dpr-sahkan-provinsi-kalimantan-utara-sebagai-provinsi-ke-34-indonesia?9911012 DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia]</ref>

Revisi per 2 November 2012 15.05

Kalimantan Utara
Peta
Peta
Negara Indonesia
Ibu kotaTanjung Selor
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 4
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 47
Luas
 • Total71.176,72 km2 (27,481,49 sq mi)
Populasi
 • Total622.350
 • Kepadatan8,7/km2 (23/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu
 • BahasaBahasa Indonesia, Bahasa Tidung, Bahasa Dayak
Kode Kemendagri65
Kode BPS65
Rumah adatRumah Baloy
Senjata tradisionalMandau

Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.

Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.

Sejarah

Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan Utara (= Karasikan), adalah wilayah pengaruh Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu. Raja pertama dari Kesultanan Bulungan yang berada di Kalimantan Utara berasal dari Brunei. Namun sejak masa Hindu hingga terbentuknya Kesultanan Bulungan, wilayah Kalimantan Utara hingga di Kinabatangan di Sabah merupakan bekas wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang, yang berbatasan mandala negara Brunei.[1]

Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan yang berdiri pada tahun 1731. Namun daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri.[2] Kerajaan Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh mandala Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha (masa Hindu).[3] Sampai tahun 1850, Bulungan (Kaltara) berada di bawah pengaruh Kesultanan Sulu (bekas negara bawahan Brunei).[4] Namun dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda.[5] Sebelumnya pada tanggal 13 Agustus 1787, secara hukum Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang dan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau (meliputi kesultanan Gunung Tabur, kesultanan Tanjung/Sambaliung, kesultanan Bulungan & distrik Tidung).[6] Sesuai peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.[7]

Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an.[8][9] Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.[10][11]

Pemerintahan

Pada saat dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:

Seluruh wilayah ini sebelumnya merupakan wilayah Kalimantan Timur.

Lihat pula

Referensi

Koordinat: 0°57′N 116°26′E / 0.950°N 116.433°E / 0.950; 116.433