Kampung Batik Trusmi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:_"+arya+" ꦏꦮꦱꦤ꧀ ꦮꦶꦱꦠ ꦧꦠꦶꦏ꧀ ꦠꦿꦸꦱ꧀ꦩꦶ kawasan wisata batik trusmi 2019.jpg|jmpl|360px|Kawasan wisata batik Trusmi]]
'''Kampung Trusmi''' adalah pusat industri batik dan wisata kuliner Cirebon terpelihara. Tidak hanya wisatawan lokal yang datang ke kampung ini, tetapi pelancong dari mancanegara seperti [[Jepang]], [[Amerika]], dan [[Australia]].


Kampung Trusmi terletak di [[Plered, Cirebon|Kecamatan Plered]], [[Kabupaten Cirebon]], yaitu sekitar 4 km dari [[Kota Cirebon]] kearah barat menuju [[Kota Bandung]]. Di desa Trusmi dan sekitarnya terdapat lebih dari 3000 tenaga kerja atau pengrajin batik. Tenaga kerja batik tersebut berasal dari beberapa daerah yang ada di sekitar desa Trusmi, seperti dari desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali dan Kalitengah.<ref>[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/04/15/12470945/trusmi.sentra.batik.cirebon www1.kompas.com] diakses pada tanggal 8 januari 2012</ref>
'''Kampung Batik Trusmi''' adalah pusat industri batik di [[Cirebon]] sekaligus sebagai [[tempat wisata]] kuliner. Kampung ini terletak di [[Plered, Cirebon]], sekitar empat kilometer di sebelah barat [[Kota Cirebon]]. Pengrajin batik di desa Trusmi dan sekitarnya, seperti desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, dan Kalitengah, berjumlah lebih dari 3000 tenaga kerja.<ref>[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/04/15/12470945/trusmi.sentra.batik.cirebon www1.kompas.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120907080942/http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/04/15/12470945/trusmi.sentra.batik.cirebon |date=2012-09-07 }} diakses pada tanggal 8 januari 2012</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Kisah membatik desa Trusmi berawal dari peranan Ki Gede Trusmi{{fact}}. Salah seorang pengikut setia [[Sunan Gunung Jati]] ini mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan [[Islam]]. Sampai sekarang, makam Ki Gede masih terawat baik, setiap tahun dilakukan upacara cukup khidmat, upacara Ganti Welit (atap rumput) dan Ganti Sirap setiap empat tahun. Disepanjang jalan utama yang berjarak 1,5 km dari desa Trusmi sampai Panembahan, saat ini banyak kita jumpai puluhan showroom batik. Berbagai papan nama showroom nampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi jalan. Munculnya berbagai showroom ini tak lepas dari tingginya minat masyarakat terutama dari luar kota terhadap batik Cirebon.{{fact}}
Kisah membatik Desa Trusmi berawal dari peranan Ki Gede Trusmi{{fact}}. Salah seorang pengikut setia [[Sunan Gunung Jati]] ini mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan [[Islam]]. Sampai sekarang, makam Ki Gede masih terawat baik, setiap tahun dilakukan upacara cukup khidmat, upacara Ganti Welit (atap rumput) dan Ganti Sirap setiap empat tahun. Di sepanjang jalan utama yang berjarak 1,5 km dari desa Trusmi sampai Panembahan, saat ini banyak kita jumpai puluhan ruang pamer batik. Berbagai papan nama ruang pamer tampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi jalan. Munculnya berbagai ruang pamer ini tak lepas dari tingginya minat masyarakat terutama dari luar kota terhadap batik Cirebon dari mulai ruang pamer batik hingga belanja daring.{{fact}}


== Batik Trusmi ==
== Batik Trusmi ==
[[Berkas:Mega mendung2.jpg|thumb|250px|[[Batik]] Motif [[Batik Megamendung|Mega Mendung]]]]
[[Berkas:Mega mendung2.jpg|jmpl|250px|[[Batik]] Motif [[Batik Megamendung|Mega Mendung]]]]
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi diantaranya seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan lain-lain.{{fact}}
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, tetapi juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, dan lain-lain.{{fact}}


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


=== Lihat Pula ===
== Lihat pula ==
* [[Batik Cirebonan]]
* [[Batik Cirebon]]
* [[Kota Cirebon]]
* [[Pusat Grosir Batik Trusmi]]


=== Pranala Luar ===
== Pranala luar ==
{{wikitravel|Cirebon}}
{{wikivoyage|Cirebon}}
* {{id}} [http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=295&lang=id disparbud.jabarprov.go.id]
* {{id}} [http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=295&lang=id disparbud.jabarprov.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201143405/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=295&lang=id |date=2014-02-01 }}


{{Cirebon}}
{{Cirebon}}


[[Kategori:Kota Cirebon| ]]
[[Kategori:Kota Cirebon| ]]

[[ms:Kampung Batik Trusmi]]

Revisi terkini sejak 9 Desember 2023 03.53

Kawasan wisata batik Trusmi

Kampung Batik Trusmi adalah pusat industri batik di Cirebon sekaligus sebagai tempat wisata kuliner. Kampung ini terletak di Plered, Cirebon, sekitar empat kilometer di sebelah barat Kota Cirebon. Pengrajin batik di desa Trusmi dan sekitarnya, seperti desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, dan Kalitengah, berjumlah lebih dari 3000 tenaga kerja.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kisah membatik Desa Trusmi berawal dari peranan Ki Gede Trusmi[butuh rujukan]. Salah seorang pengikut setia Sunan Gunung Jati ini mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan Islam. Sampai sekarang, makam Ki Gede masih terawat baik, setiap tahun dilakukan upacara cukup khidmat, upacara Ganti Welit (atap rumput) dan Ganti Sirap setiap empat tahun. Di sepanjang jalan utama yang berjarak 1,5 km dari desa Trusmi sampai Panembahan, saat ini banyak kita jumpai puluhan ruang pamer batik. Berbagai papan nama ruang pamer tampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi jalan. Munculnya berbagai ruang pamer ini tak lepas dari tingginya minat masyarakat terutama dari luar kota terhadap batik Cirebon dari mulai ruang pamer batik hingga belanja daring.[butuh rujukan]

Batik Trusmi[sunting | sunting sumber]

Batik Motif Mega Mendung

Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, tetapi juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, dan lain-lain.[butuh rujukan]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ www1.kompas.com Diarsipkan 2012-09-07 di Wayback Machine. diakses pada tanggal 8 januari 2012

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]