Kekeliruan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Dimasbintangaji (bicara) ke revisi terakhir oleh Thoriq1024
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(17 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Redirect|Salah|ibadah dalam Islam|Salat}}
'''Kekeliruan''' adalah sikap yang ditunjukan atau pernyataan yang dibuat oleh seseorang saat sikap/ pernyataan tersebut memiliki [[alasan]] yang tidak benar dan [[kesesatan|menyesatkan]] <ref>Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 293</ref>. Kekeliruan juga sering disebut dengan '''salah''' atau '''kesalahan''' di mana istilah ini merujuk pada konsep dalam hukum, etika, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, kesalahan ataupun kekeliruan biasanya merujuk pada situasi di mana sesuatu itu ''salah'', ''keliru'', ''tidak tepat'', ataupun ''salah hitung'' tergantung dari konteksnya. Secara rinci, kejadian "salah" merujuk pada situasi di mana seorang individu telah melakukan kesalahan ataupun mengambil keputusan yang tidak tepat.
'''Kekeliruan''' adalah sikap yang ditunjukan atau pernyataan yang dibuat oleh seseorang saat sikap/ pernyataan tersebut memiliki [[alasan]] yang tidak benar dan [[kesesatan|menyesatkan]].<ref>Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 293</ref> Kekeliruan juga sering disebut dengan '''salah''' atau '''kesalahan''' di mana istilah ini merujuk pada konsep dalam hukum, etika, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, kesalahan ataupun kekeliruan biasanya merujuk pada situasi di mana sesuatu itu ''salah'', ''keliru'', ''tidak tepat'', ataupun ''salah hitung'' tergantung dari konteksnya. Secara rinci, kejadian "salah" merujuk pada situasi di mana seorang individu telah melakukan kesalahan ataupun mengambil keputusan yang tidak tepat.


== Jenis perempuan ==
== Jenis konstipasi ==
Ada beberapa jenis kekeliruan umum mengenai alasan yang diberikan:
Ada beberapa jenis kekeliruan umum mengenai alasan yang diberikan:
{{Lihat|Ad hominem}}
{{Lihat|Ad hominem}}
Baris 8: Baris 9:
# ''Nonsequitur'' di mana [[kesimpulan]] yang diambil (bantahan) tidak berdasarkan [[premis]].
# ''Nonsequitur'' di mana [[kesimpulan]] yang diambil (bantahan) tidak berdasarkan [[premis]].


== Referensi ==
== Curugbitung Lebak banten ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{filsafat-stub}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Istilah filsafat]]
[[Kategori:Istilah filsafat]]
[[Kategori:Isu utama dalam etika]]
[[Kategori:Masalah utama dalam etika]]
[[Kategori:Hukum]]
[[Kategori:Hukum]]
[[Kategori:Filsafat ilmu]]
[[Kategori:Filsafat ilmu]]


{{filsafat-stub}}

Revisi terkini sejak 1 Januari 2024 02.46

Kekeliruan adalah sikap yang ditunjukan atau pernyataan yang dibuat oleh seseorang saat sikap/ pernyataan tersebut memiliki alasan yang tidak benar dan menyesatkan.[1] Kekeliruan juga sering disebut dengan salah atau kesalahan di mana istilah ini merujuk pada konsep dalam hukum, etika, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, kesalahan ataupun kekeliruan biasanya merujuk pada situasi di mana sesuatu itu salah, keliru, tidak tepat, ataupun salah hitung tergantung dari konteksnya. Secara rinci, kejadian "salah" merujuk pada situasi di mana seorang individu telah melakukan kesalahan ataupun mengambil keputusan yang tidak tepat.

Jenis konstipasi[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa jenis kekeliruan umum mengenai alasan yang diberikan:

  1. Ad hominem di mana yang diserang adalah orangnya dan bukan mengarahkan pada masalahnya. Saat ini terjadi, pengkoreksian bisa dilakukan dengan mengembalikan hubungan kembali pada masalah.
  2. Mengindahkan pertanyaan di mana alasan yang diberikan tidak memiliki hubungan dengan masalah yang sedang didiskusikan. Koreksi dapat dilakukan dengan tetap memfokuskan terhadap masalah yang didiskusikan.
  3. Nonsequitur di mana kesimpulan yang diambil (bantahan) tidak berdasarkan premis.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 293