Kesultanan Sambaliung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.4.118 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ezagren
Tag: Pengembalian
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(25 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Former Country
[[Berkas:Kesultanansambaliung.jpg|jmpl|ka|200px|Keraton Kesultanan Sambaliung]]
| native_name = كسولتانن سمبالياوڠ
'''Kesultanan Sambaliung''' (sebelumnya bernama Kerajaan Tanjung) adalah kesultanan hasil dari pemecahan [[Kesultanan Berau]], di mana Berau dipecah menjadi dua, yaitu ''Sambaliung'' dan [[Kesultanan Gunung Tabur|Gunung Tabur]] pada sekitar tahun [[1810-an]].<ref name="pos2">{{id}}[http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=ProKaltim&id=48059 ''Raja Alam Enggan Dipimpin Penjajah''. Kaltim Pos, 17 Agustus 2003]</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2|url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA9#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]]|last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref> Sultan Sambaliung pertama adalah [[Sultan Alimuddin]] yang lebih dikenal dengan nama [[Raja Alam]]. Raja Alam adalah keturunan dari [[Baddit Dipattung]] atau yang lebih dikenal dengan [[Aji Suryanata Kesuma]] raja [[Kesultanan Berau|Berau]] pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni [[Aji Dilayas]]. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati.
| conventional_long_name = Kesultanan Sambaliung
| common_name =
| continent =
| region =
| status = Protektorat di bawah [[Kerajaan Belanda]] (sejak 1837)
| government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
| image_flag = Bendera Kerajaan Sambaliung.png
| image_coat =
| year_start = 1810
| event1 = Menjadi protektorat [[Kerajaan Belanda]]
| year_event1 =
| event_end = Kesultanan dihapuskan
| year_end = 1960|
| p1 = Kesultanan Berau
| flag_p1 = East Borneo Sultanate Flags.png
| p2 =
| flag_p2 =
| s1 = Indonesia
| flag_s1 = Flag of Indonesia.svg
| flag_s2 =
| image_map = Berkas:Peta Kerajaan Sambaliung.png
| image_map_caption = Peta wilayah Kesultanan Sambaliung|
| capital = [[Sambaliung]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Berau|Berau]]
| religion = [[Islam Sunni]] (resmi)<br>[[Animisme]]
| currency = |
| title_leader = [[Sultan]]
| leader1 = [[Sultan Alimuddin|Sultan Alimuddin (Raja Alam)]]
| year_leader1 = 1810 – 1844
| leader2 = Sultan Muhammad Aminuddin
| year_leader2 = 1902 – 1960
| leader3 =
| year_leader3 = |
| stat_year1 =
| stat_area1 =
| stat_pop1 =
| today = {{flag|Indonesia}}
| event_start = Pecah dari [[Kesultanan Berau]]
| date_event1 = 1837
| event2 = Swapraja di bawah [[Daerah Istimewa Berau]]
| date_event2 = 1953
| event3 =
| image_flag2 = East Borneo Sultanate Flags.png
| flag_caption = '''Kiri:''' Bendera kesultanan saat ini<br>'''Kanan:''' Bendera kesultanan pada abad ke-19
}}
[[Berkas:Kesultanansambaliung.jpg|jmpl|ka|200px|Keraton Kesultanan
Sambaliung]]
'''Kesultanan Sambaliung''' (sebelumnya bernama Kerajaan Tanjung) adalah kesultanan hasil dari pemecahan [[Kesultanan Berau]], di mana Berau dipecah menjadi dua, yaitu ''Sambaliung'' dan [[Kesultanan Gunung Tabur|Gunung Tabur]] pada sekitar tahun [[1810-an]].<ref name="pos2">{{id}}[http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=ProKaltim&id=48059 ''Raja Alam Enggan Dipimpin Penjajah''. Kaltim Pos, 17 Agustus 2003]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2|url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA9#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]]|last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref> Sultan Sambaliung pertama adalah [[Sultan Alimuddin]] yang lebih dikenal dengan nama [[Sultan Alimuddin|Raja Alam]]. Raja Alam adalah keturunan dari [[Baddit Dipattung]] atau yang lebih dikenal dengan [[Aji Suryanata Kesuma]] raja [[Kesultanan Berau|Berau]] pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni [[Aji Dilayas]]. [[Aji Dilayas]] mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati.


Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.
Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan [[Pangeran Tua]] dan [[Pangeran Dipati]] (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari [[Sultan Hasanuddin (Berau)|Sultan Hasanuddin]] dan cicit dari [[Pangeran Tua]], atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.


Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun [[1810]]. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).
Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibu kota kerajaannya di Tanjung pada tahun [[1810]]. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).


== Raja/sultan yang memerintah ==
== Batas Wilayah ==
* Sultan Alimuddin/raja Alam (1810-1844)
* Sultan Kaharuddin/raja Bungkoh (1844-1848)
* Sultan Hadi Jalaluddin bin Alam (1848-1850)
* Sultan Asyik Syarifuddin bin Alam (1850 - 1863)
* Sultan Salehuddin (1863-1869)


{{batas_USBT
* Sultan Adil Jalaluddin bin Muhammad Jalaluddin (1869 - 1881)
|Utara=[[Kesultanan Gunung Tabur]]
* Sultan Bayanuddin bin Muhammad Jalaluddin (1881-1902 ))
|Selatan=[[Kerajaan Kutai Kartanegara]]
* Sultan Muhammad Aminuddin (1902-1960 )
|Barat=[[Kesultanan Bulungan]]
|Timur=[[Laut Sulawesi]]
}}

== Daftar Sultan ==
Berikut ini daftar para sultan yang pernah berkuasa di Sambaliung, dari awal berdirinya pada tahun 1810 hingga penghapusan swapraja pada tahun 1960.

{| class="wikitable" border="5" cellpadding="3" style="font-size: 95%" width="500" align="center"
|+ Sultan-Sultan Kesultanan Sambaliung
|- bgcolor=lightgrey
!No
!Sultan
!Masa pemerintahan
|-
|align=center|1
||Sultan Alimuddin (Raja Alam)
|align=center|1810 – 1844
|-
|align=center|2
||Sultan Kaharuddin (Raja Bungkoh)
|align=center|1844 – 1848
|-
|align=center|3
||Sultan Hadi Jalaluddin
|align=center|1848 – 1850
|-
|align=center|4
||Sultan Asyik Syarifuddin
|align=center|1850 – 1863
|-
|align=center|5
||Sultan Salehuddin
|align=center|1863 – 1869
|-
|align=center|6
||Sultan Adil Jalaluddin
|align=center|1869 – 1881
|-
|align=center|7
||Sultan Bayanuddin
|align=center|1881 – 1902
|-
|align=center|8
||Sultan Muhammad Aminuddin
|align=center|1902 – 1960
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
=== Sumber ===
=== Sumber ===
{{reflist}}
{{reflist}}
=== Lihat pula ===
== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Berau]]
* [[Kabupaten Berau]]
* [[Kesultanan Berau]]
* [[Kesultanan Berau]]
* [[Kesultanan Gunung Tabur]]
* [[Kesultanan Gunung Tabur]]
* [[Suku Berau]]
* [[Suku Berau]]
=== Pranala luar ===
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=ProKaltim&id=48059 ''Raja Alam Enggan Dipimpin Penjajah''. Kaltim Pos, 17 Agustus 2003]
* {{id}}[http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=ProKaltim&id=48059 ''Raja Alam Enggan Dipimpin Penjajah''. Kaltim Pos, 17 Agustus 2003]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}}[http://www.kaltimprov.go.id/content.php?kaltim=news&code=1&view=444 ''Peninggalan Raja Alam Di Berau Banyak Hilang''. Pemprov Kaltim, 8 September 2003]
* {{id}}[http://www.kaltimprov.go.id/content.php?kaltim=news&code=1&view=444 ''Peninggalan Raja Alam Di Berau Banyak Hilang''. Pemprov Kaltim, 8 September 2003]
* {{id}}[http://www.kaltimprov.go.id/content.php?kaltim=news&code=1&view=447 ''Tempat Mandi Raja Alam Tetap Terpelihara''. Pemprov Kaltim, 9 September 2003]
* {{id}}[http://www.kaltimprov.go.id/content.php?kaltim=news&code=1&view=447 ''Tempat Mandi Raja Alam Tetap Terpelihara''. Pemprov Kaltim, 9 September 2003]


{{Kerajaan di Kalimantan}}
{{Kerajaan di Kalimantan}}
{{indo-sejarah-stub}}


[[Kategori:Kesultanan Sambaliung| ]]
[[Kategori:Kesultanan Sambaliung| ]]
Baris 39: Baris 127:
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:Bekas negara di Borneo]]
[[Kategori:Bekas negara di Borneo]]


{{indo-sejarah-stub}}

Revisi per 18 April 2024 13.25

Kesultanan Sambaliung

كسولتانن سمبالياوڠ
1810–1960
Bendera
Kiri: Bendera kesultanan saat ini
Kanan: Bendera kesultanan pada abad ke-19
Peta wilayah Kesultanan Sambaliung
Peta wilayah Kesultanan Sambaliung
StatusProtektorat di bawah Kerajaan Belanda (sejak 1837)
Ibu kotaSambaliung
Bahasa yang umum digunakanMelayu, Berau
Agama
Islam Sunni (resmi)
Animisme
PemerintahanMonarki Kesultanan
Sultan 
• 1810 – 1844
Sultan Alimuddin (Raja Alam)
• 1902 – 1960
Sultan Muhammad Aminuddin
Sejarah 
• Pecah dari Kesultanan Berau
1810
• Menjadi protektorat Kerajaan Belanda
1837
• Swapraja di bawah Daerah Istimewa Berau
1953
• Kesultanan dihapuskan
1960
Didahului oleh
Digantikan oleh
kslKesultanan
Berau
Indonesia
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Keraton Kesultanan Sambaliung

Kesultanan Sambaliung (sebelumnya bernama Kerajaan Tanjung) adalah kesultanan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau, di mana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an.[1][2] Sultan Sambaliung pertama adalah Sultan Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama Raja Alam. Raja Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang lebih dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni Aji Dilayas. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati.

Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.

Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibu kota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).

Batas Wilayah

Utara Kesultanan Gunung Tabur
Timur Laut Sulawesi
Selatan Kerajaan Kutai Kartanegara
Barat Kesultanan Bulungan

Daftar Sultan

Berikut ini daftar para sultan yang pernah berkuasa di Sambaliung, dari awal berdirinya pada tahun 1810 hingga penghapusan swapraja pada tahun 1960.

Sultan-Sultan Kesultanan Sambaliung
No Sultan Masa pemerintahan
1 Sultan Alimuddin (Raja Alam) 1810 – 1844
2 Sultan Kaharuddin (Raja Bungkoh) 1844 – 1848
3 Sultan Hadi Jalaluddin 1848 – 1850
4 Sultan Asyik Syarifuddin 1850 – 1863
5 Sultan Salehuddin 1863 – 1869
6 Sultan Adil Jalaluddin 1869 – 1881
7 Sultan Bayanuddin 1881 – 1902
8 Sultan Muhammad Aminuddin 1902 – 1960

Referensi

Sumber

Lihat pula

Pranala luar