Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Januari 2023 02.23 oleh TomLinardi(bicara | kontrib)(Imam Diosesan Keuskupan Malang pada tahun 2020 berjumlah 42 orang. Pada Tahun 2021 hingga 2022 ada 3 imam baru yang ditahbiskan yaitu Romo Paulus Fajar Ariwiyatno, Pr. dan Romo Agustinus Darmanto, Pr. pada tahun 2021. Terakhir, Romo Agustinus Galuh Wicaksono, Pr. Sementara, dalam 2 tahun terakhir, ada 1 Imam Diosesan yang wafat yakni Romo F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr. yang wafat pada tahun 2021)
Sejarah Keuskupan Malang dimulai saat para imam dan biarawan fransiskan datang ke pelabuhan Panarukan sekitar tahun 1569. Imam dan biarawan tersebut datang dari kapal berbendera Portugis. Adapun kaum religius yang datang tersebut meliputi Jorge de Viseu, Manuel de Elvas, Pedro Arouca, dan bruderJeronymo Valente.[3] Catatan dari Bernardino FerrariS.J. pada Mei 1579 hanya menyebutkan bahwa terdapat pemukiman orang Portugis di Panarukan yang sudah menetap setelah sekian lama.[4] Imam Manuel de Elvas kemudian membaptis sekitar 600 orang warga Blambangan pada tahun 1584. Aktivitas tersebut didukung oleh ibu daripada Raja Prabu Sontoguno.[3] Aktivitas misi ini berhenti sesudah penaklukkan oleh Adipati Pasuruan pada tahun 1595.[5]
Pada 1865, Malang merupakan suatu stasi yang dilayani imam Serikat Jesus (SJ) atau Jesuit dari Surabaya. Umat Katolik yang pada umumnya warga Eropa pada waktu itu tersebar mengikuti jalur rel kereta lori perkebunan tebu dan pabrik gula, pada segitiga Pasuruan, Malang, Jatiroto, yang kemudian melebar ke Jember. Pada tahun 1923 Jesuit (SJ) mengundurkan diri dari wilayah Jawa Timur, dan wilayah gerejani Malang diserahkan kepada Ordo Karmel (O.Carm). Pada 27 April 1927 didirikan Prefektur Apostolik Malang, sebagai Prefektur Apostolik pertama di Jawa di luar Vikariat Apostolik Batavia, yang kemudian pada 13 Maret 1939 ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik. Dengan berdirinya hierarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961, Vikariat Apostolik Malang diubah statusnya menjadi diosis atau Keuskupan Malang.
Umat Katolik Keuskupan Malang yang pada tahun 1950 berjumlah 5000 orang di 11 paroki, dengan jumlah imam tarekat religius yang melayani umat sejumlah 28 orang dan tidak ada imam praja. Pada tahun 1970, jumlah umat menjadi 28.000 di 24 paroki, serta seorang imam praja dan 28 imam tarekat religius. Pada tahun 1980 jumlah umat bertambah menjadi 48.000, dengan jumlah imam praja bertambah menjadi 4 orang dan imam tarekat religius 52 orang; dan pada tahun 1990 umat menjadi 66.000. Menurut statistik tahun 2005, jumlah umat pada tahun 2004 adalah 88.000 dan tersebar di 28 paroki, sementara jumlah imam adalah sebanyak 25 imam praja dan 117 imam tarekat religius di Keuskupan Malang.
^ abDokumentasi dan Penerangan (1972). Sejarah Gereja Katolik Indonesia: Umat Katolik perintis ±645 - ±1500. Awal mula, abad ke-14 - abad ke-18. Jakarta Pusat: Konferensi Waligereja Indonesia. hlm. 349.