Komando Armada II: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 199: Baris 199:


{{TNI-AL}}
{{TNI-AL}}

[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]

Revisi per 22 Desember 2023 03.15

Komando Armada II
Lambang Koarmada II
Aktif30 Maret 1985
NegaraIndonesia Indonesia
Tipe unitArmada
Bagian dariKomando Armada RI
MarkasSurabaya, Jawa Timur
MotoGhora Wira Madya Jala
Baret BIRU LAUT 
Situs webkoarmada2.tnial.mil.id
Tokoh
PanglimaLaksamana Muda TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP.
Kepala StafLaksamana Pertama TNI Isswarto, M.Tr.Opsla, CHRMP.
InspekturLaksamana Pertama TNI Eriyawan, S.E.
Kepala Kelompok Staf AhliLaksamana Pertama TNI Widyanto Pudyo Purnomo, S.H., M.H.

Komando Armada II (disingkat Koarmada II) adalah salah satu Komando Utama di bawah jajaran Komando Armada RI dan mencakup wilayah laut indonesia bagian tengah.

Komando ini bermarkas besar di Dermaga Ujung Surabaya, Jawa Timur

Sejarah

Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor : SKEP/171/III/1985 tanggal 30 Maret 1985, Armada RI dibagi manjadi dua kawasan wilayah kerja yaitu Armada RI Kawasan Barat dan Armada RI Kawasan Timur. Selanjutnya berdasarkan surat keputusan kasal No.Skep/4033/XI/1987 tanggal 17 November 1987, bahwa hari lahirnya Armada RI ditetapkan pada tanggal 5 Desember, dan selanjutnya disebut sebagai Hari Armada RI.

Pada tanggal 11 Mei 2018 Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan empat kesatuan baru, di antaranya Divisi Infanteri 3/Kostrad, Komando Armada III (Koarmada III), Pasukan Marinir 3 dan Komando Operasi Angkatan Udara III (Koopsau III). Dan pergantian nama satuan Komando Armada RI Wilayah Barat Menjadi Komando Armada I, Komando Armada RI Wilayah Timur Menjadi Komando Armada II. Penambahan dan perubahan nama kesatuan itu merupakan bagian dari rencana TNI yang telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomer 10 Tahun 2010 dan Peraturan Presiden Nomer 62 Tahun 2016 serta Program 100 hari kerja Panglima TNI. Perubahan nama Koarmabar menjadi Koarmada I sesuai dengan Peraturan Kasal Nomor 18 tahun 2018 tentang Perubahan Nama Komando Armada RI Kawasan dan Pasukan Marinir.[1][2][3]

Panglima

Saat ini, Komando Armada II di pimpin oleh seorang Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) yang berpangkat Laksamana Muda. Saat ini jabatan Pangkoarmada diduduki oleh Laksda TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP..

Pangkalan

Koarmada II membawahi lima Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) yang meliputi:

Satuan

Satuan Operasi

Satuan Pelaksana

Armada

Beberapa kapal yang tergabung ke dalam armada tengah adalah:

  1. KRI Raden Eddy Marthadinata - 331
  2. KRI I Gusti Ngurah Rai - 332
  3. KRI Ahmad Yani - 351
  4. KRI Yos Sudarso - 353
  5. KRI Oswald Siahaan - 354
  6. KRI Abdul Halim Perdanakusumah - 355
  7. KRI Karel Sasuit Tubun - 356
  8. KRI Fatahillah - 361
  9. KRI Malahayati - 362
  10. KRI Nala - 363
  11. KRI Diponegoro - 365
  12. KRI Sultan Hasanuddin - 366
  13. KRI Sultan Iskandar Muda - 367
  14. KRI Frans Kaisiepo - 368
  15. KRI Untung Suropati - 372
  16. KRI Sultan Nuku - 373
  17. KRI Lambung Mangkurat - 374
  18. KRI Hasan Basri - 382
  19. KRI Cakra - 401 (kapal selam)
  20. KRI Nanggala - 402 (kapal selam)
  21. KRI Nagapasa - 403 (kapal selam)
  22. KRI Ardadedali - 404 (kapal selam)
  23. KRI Teluk Mandar - 514
  24. KRI Teluk Sampit - 515
  25. KRI Teluk Banten - 516
  26. KRI Teluk Ende - 517
  27. KRI Teluk Cenderawasih - 533
  28. KRI Teluk Jakarta - 541
  29. KRI Teluk Sangkulirang - 542
  30. KRI Multatuli MA-561
  31. KRI Makassar - 590
  32. KRI Surabaya - 591
  33. KRI Mandau - 621
  34. KRI Badik - 623
  35. KRI Keris - 624
  36. KRI Sampari - 628
  37. KRI Tombak - 629
  38. KRI Hiu (634)
  39. KRI Terapang - 648
  40. KRI Singa - 651
  41. KRI Ajak-653
  42. KRI Pulau Rengat - 711
  43. KRI Pulau Rupat - 712
  44. KRI Pulau Raas - 722
  45. KRI Pulau Rimau - 724 (Satuan Kapal Ranjau)
  46. KRI Pulau Fani - 731
  47. KRI Pulau Fanildo - 732
  48. KRI Pandrong - 801
  49. KRI Sura - 802
  50. KRI Layang - 805
  51. KRI Kakap - 811
  52. KRI Kerapu - 812
  53. KRI Tongkol - 813
  54. KRI Badau-841
  55. KRI Salawaku-842
  56. KRI Gulamah-869
  57. KRI Arun - 903
  58. KRI Tarakan - 905
  59. KRI Sungai Gerong - 906
  60. KRI Soputan - 923
  61. KRI Karang Pilang - 981
  62. KRI dr. Suharso - 990
  63. KRI Dewaruci
  64. KRI Bima Suci
  65. KRI Arung Samudera
  66. Kal Bawean

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ ""Panglima TNI Resmikan Empat Satuan Baru"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-12. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  2. ^ "Panglima TNI Resmikan Divisi Infanteri 3/Kostrad"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  3. ^ ""Empat Satuan Baru TNI Jadi Garda Terdepan"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 2018-05-13. 

Pranala luar