Mani (nabi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 36: Baris 36:
| birth_name =
| birth_name =
| birth_date = Sekitar bulan April 216 Masehi
| birth_date = Sekitar bulan April 216 Masehi
| birth_place = [[Tisfon]], [[Babel]] [[Kekaisaran Partia|jajahan Partia]] <ref name=ICS/> (sekarang [[Irak]])
| birth_place = [[Tisfon|Ktesifon]], [[Babel]] [[Kekaisaran Partia|jajahan Partia]] <ref name=ICS/> (sekarang [[Irak]])
| death_date = 2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi<ref>{{citation|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sasanian-dynasty|title=SASANIAN DYNASTY|access-date=12 Januari 2015}}</ref> <br>
| death_date = 2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi<ref>{{citation|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sasanian-dynasty|title=SASANIAN DYNASTY|access-date=12 Januari 2015}}</ref> <br>
(aged 57–58 or 60–61)
(aged 57–58 or 60–61)
Baris 76: Baris 76:
| predecessor1 = [[Yesus menurut agama Mani|Yesus]]
| predecessor1 = [[Yesus menurut agama Mani|Yesus]]
}}
}}
{{Contains special characters}}
[[Berkas:Mani.jpg|jmpl|Mani]]
'''Mani''' (𐭌𐭀𐭍𐭉/𐭬𐭠𐭭𐭩/𐮋𐮀𐮌𐮈/𐬨𐬁𐬥𐬌/𐫖𐫀𐫗𐫏 ''Māni'' dalam [[bahasa Persia Pertengahan]], {{Nobold|{{lang|fa|{{nq|مانی}}}}}} ''Māni'' dalam [[bahasa Persia Baru]], {{Nobold|{{lang|zh|{{nq|摩尼}}}}}} ''Móní'' dalam [[bahasa Tionghoa]], ''Mānī'' dalam [[bahasa Suryani]], {{lang|grc|Μάνης}} Manes atau {{lang|grc|Μανιχαῖος}} Manikhayos dalam [[bahasa Yunani Koine]], ''{{lang|la|Manes}}'' atau ''{{lang|la|Manichaeus}}'' dalam [[bahasa Latin]], dari nama Suryani {{lang|syr|ܡܐܢܝ ܚܝܐ}} ''Mānī ḥayyā'', artinya "Mani yang Hidup", lahir sekitar bulan April 216 Masehi, wafat tanggal 2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi) adalah tokoh [[Iranian peoples|Iranian]]<ref>{{citation | first = Mary | last = Boyce | title = Zoroastrians: their religious beliefs and practices | publisher = Routledge | year = 2001 | page = 111 | quote = Ia adalah orang Iran, berdarah bangsawan Partia...}}</ref><ref>{{citation | first = Warwick | last = Ball | title = Rome in the East: the transformation of an empire | publisher = Routledge | year = 2001 | page = 437 | quote = Agama Mani adalah sebuah agama sinkretis yang didakwahkan Mani, nabi asal Iran}}.</ref><ref name="Iranica">{{citation |last=Sundermann |first=Werner |title=MANI |date=2009-07-20 |url=https://www.iranicaonline.org/articles/mani-founder-manicheism |encyclopedia=[[Encyclopedia Iranica]] |publisher=Sundermann |quote=Menurut Fehrest, Mani termasuk nasab Arsak, baik dari pihak ayah maupun pihak ibu, setidaknya jika pembacaan al-ḥaskāniya (ayah Mani) dan al-asʿāniya (ibu Mani) masing-masing dibetulkan menjadi al-aškāniya dan al-ašḡāniya (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, ll. 2 & 3). Konon kabarnya leluhur ayah Mani berasal dari Hamadan dan dengan demikian mungkin saja berkebangsaan Iran (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, 5–6). Kompendium Tionghoa, yang menjadikan ayahnya sebagai seorang raja lokal, menerangkan bahwa ibunya berasal dari wangsa Jinsajian, yang menurut Henning adalah wangsa Kamsarakan, keluarga bangsawan Armenia yang berasal dari wangsa Arsak (Henning, 1943, hlm. 52, n. 4 = 1977, II, hlm. 115). Apakah keterangan itu adalah kebenaran, atau fiksi, atau kedua-duanya? Keterangan tersebut dianggap bernilai sejarah oleh sebagian besar sejarawan, tetapi kemungkinan bahwa darah ningrat wangsa Arsak yang mengalir di dalam tubuh Mani hanyalah legenda tidak dapat diketepikan begitu saja (bdk. Scheftelowitz, 1933, hlmn. 403–404). Bagaimanapun juga, sudah diketahui bahwa Mani memang suka membanggakan asal usulnya sebagai anak Babel, negeri yang masyhur sejak dulu kala, tetapi tidak pernah mengaku-ngaku memiliki kaitan dengan kalangan atas Iran.}}</ref><ref>{{citation | first = Alessandro | last = Bausani | title = Religion in Iran: from Zoroaster to Baha'ullah | publisher = Bibliotheca Persica Press | year = 2000 | page = 80 | quote = Sekarang dapat kami pastikan bahwa Mani mewarisi darah Iran, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibunya}}.</ref> nabi dan pendiri [[Maniisme|agama Mani]], agama yang lebih menonjol pada [[Abad Kuno Akhir]].
'''Mani''' ([[bahasa Persia]]: مانی, [[bahasa Suryani]]: {{lang|syr-Syrc|ܡܐܢܝ}}) adalah pendiri [[agama]] [[Manikheisme]] yang hidup pada abad ketiga.<ref name="Hart">Michael H. Hart. 2009. 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah. Jakarta: Penerbit Hikmah. Hlm 433-435.</ref> Ia dilahirkan di desa Mardinu, di gurun Nahr Kuta, Babilonia Selatan pada 14 April 216.<ref name="Eddy">Eddy Kristiyanto. 2007. Selilit sang Nabi: Bisik-bisik tentang Aliran Sesat. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 40-44.</ref> Mani tidak sekadar pendiri [[agama]] [[Manikheisme]], ia juga seorang fisuf, astrolog, dan pelukis dari [[Persia]].<ref name="Wellem">F.D. Wellem. 2003. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 130.</ref> Pada 277 M, ia harus meninggal karena dieksekusi oleh pemerintahan [[Persia]], tetapi agama yang didirikannya terus bertumbuh dan berkembang.<ref name="Irvin;Sunquist">Dale T. Irvin dan Scott W. Sunquist. 2001. History of the Worl Christian Movement. New York: Orbis Books.</ref>

Mani lahir di atau tidak jauh dari kota [Al-Mada'in[Seleukia-Ktesifon]] (sebelah selatan dari kota [[Bagdad]] saat ini) di [[Mesopotamia]],<ref name=ICS>{{citation|last=Taraporewala|first=I.J.S.|title=Manichaeism|publisher=Iran Chamber Society|url=http://www.iranchamber.com/religions/articles/manichaeism2.php|access-date=12 Januari 2015}}</ref> yang pada masa itu merupakan bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekeisaran Partia|Kemaharajaan Partia]]. [[Kitab suci agama Mani|Tujuh di antara karya-karya tulis utama Mani]] ditulis dalam [[bahasa Suryani]], sementara karya tulisnya yang kedelapan, yang didarmabaktikan bagi [[Sasanian Empire|Maharaja Sasani]] [[Syapur I]], ditulis dalam [[bahasa Persia Pertengahan]].<ref name= "Henning">Henning, W.B., ''The Book of Giants'', BSOAS, Jld. XI, Bagian 1, 1943, hlmn. 52–74: "...Mani, yang tumbuh besar dan menghabiskan sebagian besar umurnya di salah satu daerah di dalam wilayah kedaulatan Kemaharajaan Persia, dan yang ibunya berasal dari keluarga Partia yang ternama, tidak memanfaatkan tradisi mitologis Iran. Tidak diragukan lagi bahwa nama-nama Iran seperti Sām, Narīmān, dll., yang muncul di dalam Kitab Para Raksasa versi bahasa Persia dan bahasa Sogdia, tidak muncul di dalam edisi asalnya, yang ditulis Mani dalam bahasa Suryani."</ref> Ia wafat di kota [[Gondishapur|Gondisyapur]].


== Kehidupan ==
== Kehidupan ==

Revisi per 16 November 2023 10.08


Mani
مانی
Cap batu Mani, batu kuarsa, kemungkinan besar dari abad ke-3 Masehi, Irak. Cabinet des Médailles, Paris.[1][2] Tulisan pada cap berbunyi "Mani, Rasul Almasih", mungkin saja pernah digunakan sendiri oleh Mani untuk memeteraikan surat-suratnya.[3][1]
Sebelum
Pendahulu
Yesus
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
LahirSekitar bulan April 216 Masehi
Meninggal2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi[5]
(aged 57–58 or 60–61)
Sebab meninggalDihukum mati atas perintah Raja Bahram I
AgamaAgama Mani
KebangsaanIran
Orang tuaPātik dan Maryam
KewarganegaraanKemaharajaan Sasani
Karya terkenalKitab suci agama Mani
Pendiri dariAgama Mani

Mani (𐭌𐭀𐭍𐭉/𐭬𐭠𐭭𐭩/𐮋𐮀𐮌𐮈/𐬨𐬁𐬥𐬌/𐫖𐫀𐫗𐫏 Māni dalam bahasa Persia Pertengahan, مانی Māni dalam bahasa Persia Baru, 摩尼 Móní dalam bahasa Tionghoa, Mānī dalam bahasa Suryani, Μάνης Manes atau Μανιχαῖος Manikhayos dalam bahasa Yunani Koine, Manes atau Manichaeus dalam bahasa Latin, dari nama Suryani ܡܐܢܝ ܚܝܐ Mānī ḥayyā, artinya "Mani yang Hidup", lahir sekitar bulan April 216 Masehi, wafat tanggal 2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi) adalah tokoh Iranian[6][7][8][9] nabi dan pendiri agama Mani, agama yang lebih menonjol pada Abad Kuno Akhir.

Mani lahir di atau tidak jauh dari kota [Al-Mada'in[Seleukia-Ktesifon]] (sebelah selatan dari kota Bagdad saat ini) di Mesopotamia,[4] yang pada masa itu merupakan bagian dari wilayah kedaulatan Kemaharajaan Partia. Tujuh di antara karya-karya tulis utama Mani ditulis dalam bahasa Suryani, sementara karya tulisnya yang kedelapan, yang didarmabaktikan bagi Maharaja Sasani Syapur I, ditulis dalam bahasa Persia Pertengahan.[10] Ia wafat di kota Gondisyapur.

Kehidupan

Menurut sumber-sumber Arab Islam, ayahnya bernama Fatak, seorang bangsawan Persia yang kemudian pindah ke Ktesifon.[11] Disana ia mendapatkan pendidikan yang baik.[11] Pada mulanya ia masuk anggota sekte Gnostik Yahudi, tetapi itu segera ditinggalkannya setelah mendapat wahyu ilahi pada tahun 228.[11] Pada tahun 241, ia mulai mengajarkan wahyu yang didapatkannya pada banyak orang.[11] Ia pergi ke Barat Daya India karena ajaran yang disebarkannya tidak terlalu berhasil di tanah kelahirannya sendiri, tetapi justru disitulah ia kemudian berhasil memasukkan penguasa lokal ke dalam agama Mani.[12] pada tahun 242, ia kembali ke Persia dan berhasil mendapatkan perhatian raja Shapur I.[12] Kekagumannya pada agama Mani membuat agama Mani dapat berkembang karena Mani diberikan izin untuk menyebarkan ajarannya di seluruh Imperium Persia/Sassanid.[12] Pengikut agama Mani pun semakin banyak sehingga mampu mengutus penginjil keluar daerah.[12] Tetapi hal ini menimbulkan kecemburuan dari para pendeta Zoroaster yang merupakan agama negara Persia di bawah dinasti Sassanid.[12] Pada tahun 276, setelah raja Bahram I naik takhta, Mani ditangkap dan dipenjara.[12] Ia akhirnya harus tewas karena mengalami penyiksaan yang begitu berat.[12] Selama hidupnya, ia menulis beberapa buku; satu dalam bahasa Persia dan yang lain dalam bahasa Syriac (bahasa Semit yang dekat dengan bahasa Aramaik dari zaman Yesus).[12] Buku inilah yang menjadi sumber utama agama Manikheisme.[12] Sepeninggal Mani, pengikut-pengikutnya mengungsi ke beberapa tempat sehingga tersebarlah ajaran Mani di Mesopotamia, Afrika Utara, Sisilia, Italia dan Spanyol.[11] Tetapi Manikheisme hilang pada abad ke-6.[11]

Ajarannya

Manikheisme mengajarkan bahwa terdapat dua kerajaan besar, yaitu kerajaan Terang dan kerajaan Gelap yang sudah berperang sejak awal.[13] Dunia ini muncul sebagai hasil dari peperangan tersebut, karena itulah dunia kemudian dianggap memiliki dua unsur yaitu terang dan gelap atau baik dan jahat.[13] Setiap orang adalah anak terang sekaligus anak gelap, dalam artian jiwa manusia yang baik terjebak dalam tubuh manusia yang sebenarnya jahat.[13] Keselamatan dipahami sebagai tindakan pembebasan jiwa dari genggaman tubuh dengan mempraktikkan askese.[13] Dalam hal ini, penderitaan Yesus dianggap sebagai sesuatu yang semu karena merupakan lambang dari terbelenggunya jiwa dalam tubuh.[13] Agama Mani merupakan gabungan dari Zoroaster, Budha dan Kristen, tetapi ia mengklaim kalau pewahyuannya lebih lengkap dari tiga agama besar ini.[12]

Ibadahnya

Tata ibadah agama Mani sangat sederhana karena hanya mengulangi rumusan doa tertentu, berpuasa, dan mengakui dosa.[13] Mereka berdoa empat kali sehari yang didahului dengan pembasuhan kaki.[13] Pada waktu beribadah, mereka memandang ke arah matahari atau bulan sebagai sumber terang.[13] Ibadah pada hari Minggu dipandang sebagai penyembahan terhadap terang atau matahari.[13] Puasanya terbagi atas mingguan, bulanan, tahunan.[13] Sakramenpun hanya diikuti oleh orang yang dianggap sebagai golongan sempurna, juga tidak menggunakan anggur karena bagi mereka Kristus tidak berdarah.[13] Ekaristi merupakan peringatan dari terbelenggunya jiwa pada materi (kejahatan).[13]

Referensi

  1. ^ a b Grenet, Frantz (2022). Splendeurs des oasis d'Ouzbékistan. Paris: Louvre Editions. hlm. 93. ISBN 978-8412527858. 
  2. ^ "Believers, Proselytizers, & Translators The Sogdians". sogdians.si.edu. 
  3. ^ GULÁCSI, ZSUZSANNA (2010). "The Prophet's Seal: A Contextualized Look at the Crystal Sealstone of Mani (216-276 C.E.) in the Bibliothèque nationale de France" (PDF). Bulletin of the Asia Institute. 24: 164. ISSN 0890-4464. JSTOR 43896125. 
  4. ^ a b Taraporewala, I.J.S., Manichaeism, Iran Chamber Society, diakses tanggal 12 Januari 2015 
  5. ^ SASANIAN DYNASTY, diakses tanggal 12 Januari 2015 
  6. ^ Boyce, Mary (2001), Zoroastrians: their religious beliefs and practices, Routledge, hlm. 111, Ia adalah orang Iran, berdarah bangsawan Partia... 
  7. ^ Ball, Warwick (2001), Rome in the East: the transformation of an empire, Routledge, hlm. 437, Agama Mani adalah sebuah agama sinkretis yang didakwahkan Mani, nabi asal Iran .
  8. ^ Sundermann, Werner (2009-07-20), "MANI", Encyclopedia Iranica, Sundermann, Menurut Fehrest, Mani termasuk nasab Arsak, baik dari pihak ayah maupun pihak ibu, setidaknya jika pembacaan al-ḥaskāniya (ayah Mani) dan al-asʿāniya (ibu Mani) masing-masing dibetulkan menjadi al-aškāniya dan al-ašḡāniya (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, ll. 2 & 3). Konon kabarnya leluhur ayah Mani berasal dari Hamadan dan dengan demikian mungkin saja berkebangsaan Iran (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, 5–6). Kompendium Tionghoa, yang menjadikan ayahnya sebagai seorang raja lokal, menerangkan bahwa ibunya berasal dari wangsa Jinsajian, yang menurut Henning adalah wangsa Kamsarakan, keluarga bangsawan Armenia yang berasal dari wangsa Arsak (Henning, 1943, hlm. 52, n. 4 = 1977, II, hlm. 115). Apakah keterangan itu adalah kebenaran, atau fiksi, atau kedua-duanya? Keterangan tersebut dianggap bernilai sejarah oleh sebagian besar sejarawan, tetapi kemungkinan bahwa darah ningrat wangsa Arsak yang mengalir di dalam tubuh Mani hanyalah legenda tidak dapat diketepikan begitu saja (bdk. Scheftelowitz, 1933, hlmn. 403–404). Bagaimanapun juga, sudah diketahui bahwa Mani memang suka membanggakan asal usulnya sebagai anak Babel, negeri yang masyhur sejak dulu kala, tetapi tidak pernah mengaku-ngaku memiliki kaitan dengan kalangan atas Iran. 
  9. ^ Bausani, Alessandro (2000), Religion in Iran: from Zoroaster to Baha'ullah, Bibliotheca Persica Press, hlm. 80, Sekarang dapat kami pastikan bahwa Mani mewarisi darah Iran, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibunya .
  10. ^ Henning, W.B., The Book of Giants, BSOAS, Jld. XI, Bagian 1, 1943, hlmn. 52–74: "...Mani, yang tumbuh besar dan menghabiskan sebagian besar umurnya di salah satu daerah di dalam wilayah kedaulatan Kemaharajaan Persia, dan yang ibunya berasal dari keluarga Partia yang ternama, tidak memanfaatkan tradisi mitologis Iran. Tidak diragukan lagi bahwa nama-nama Iran seperti Sām, Narīmān, dll., yang muncul di dalam Kitab Para Raksasa versi bahasa Persia dan bahasa Sogdia, tidak muncul di dalam edisi asalnya, yang ditulis Mani dalam bahasa Suryani."
  11. ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Wellem
  12. ^ a b c d e f g h i j Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hart
  13. ^ a b c d e f g h i j k l F.D. Wellem. 2006. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 274.