Medang Kamulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q6805133
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Legenda Aji Saka sendiri menyebutkan bahwa [[Bledug Kuwu]] di [[Kabupaten Grobogan]] adalah tempat munculnya [[Jaka Linglung]] setelah menaklukkan Prabu Dewata Cengkar.<ref>[http://www.wisatamelayu.com/en/object.php?a=REpSL1U5bWh1MGY%3D=&nav=cat Bledug Kuwu]</ref> [[Van der Meulen]] menduga, walaupun ia sendiri tidak yakin, bahwa Medang Kamulan dapat dinisbahkan kepada "''Hasin-Medang-Kuwu-lang-pi-ya''" yang diajukan van Orsoy,<ref>Van der Meulen. 1977. ''Indonesia'' 23:87-111 hlm. 101, catatan kaki no. 56</ref> dalam artikelnya tentang Kerajaan "Ho-Ling" yang disebut catatan [[Tiongkok]]. Hal ini membuka kemungkinan bahwa Medang Kamulan barangkali memang pernah ada. Baris ke-782 dan 783 dari naskah kedua ''[[Perjalanan Bujangga Manik]]'' dari abad ke-15 menyebutkan bahwa setelah [[Bujangga Manik]] meninggalkan Pulutan (sekarang adalah desa di sebelah barat [[Purwodadi, Grobogan|Purwodadi]], Jawa Tengah) ia tiba di "Medang Kamulan". Selanjutnya, dikatakan pula bahwa setelah menyeberangi [[Bengawan Solo|Sungai Wuluyu]], tibalah ia di [[Madiun|Gegelang]] yang terletak di sebelah selatan Medang Kamulan.<ref>Noorduyn, J. 1982. ''BKI'' 138:412-442</ref> Naskah inilah yang pertama kali menyebutkan bahwa memang ada tempat bernama Medang Kamulan, meskipun tidak dikatakan bahwa itu adalah kerajaan.
Legenda Aji Saka sendiri menyebutkan bahwa [[Bledug Kuwu]] di [[Kabupaten Grobogan]] adalah tempat munculnya [[Jaka Linglung]] setelah menaklukkan Prabu Dewata Cengkar.<ref>[http://www.wisatamelayu.com/en/object.php?a=REpSL1U5bWh1MGY%3D=&nav=cat Bledug Kuwu]</ref> [[Van der Meulen]] menduga, walaupun ia sendiri tidak yakin, bahwa Medang Kamulan dapat dinisbahkan kepada "''Hasin-Medang-Kuwu-lang-pi-ya''" yang diajukan van Orsoy,<ref>Van der Meulen. 1977. ''Indonesia'' 23:87-111 hlm. 101, catatan kaki no. 56</ref> dalam artikelnya tentang Kerajaan "Ho-Ling" yang disebut catatan [[Tiongkok]]. Hal ini membuka kemungkinan bahwa Medang Kamulan barangkali memang pernah ada. Baris ke-782 dan 783 dari naskah kedua ''[[Perjalanan Bujangga Manik]]'' dari abad ke-15 menyebutkan bahwa setelah [[Bujangga Manik]] meninggalkan Pulutan (sekarang adalah desa di sebelah barat [[Purwodadi, Grobogan|Purwodadi]], Jawa Tengah) ia tiba di "Medang Kamulan". Selanjutnya, dikatakan pula bahwa setelah menyeberangi [[Bengawan Solo|Sungai Wuluyu]], tibalah ia di [[Madiun|Gegelang]] yang terletak di sebelah selatan Medang Kamulan.<ref>Noorduyn, J. 1982. ''BKI'' 138:412-442</ref> Naskah inilah yang pertama kali menyebutkan bahwa memang ada tempat bernama Medang Kamulan, meskipun tidak dikatakan bahwa itu adalah kerajaan.


Masyarakat [[suku Sunda|Sunda]] diketahui mengenal legenda mengenai kerajaan ini, yang dikatakan mendahului [[Kerajaan Sunda Galuh]].
Masyarakat [[suku Sunda|Sunda]] diketahui mengenal legenda mengenai kerajaan ini, yang dikatakan mendahului [[Kerajaan Sunda Galuh]].kerajaan ini sangat terkenal akan keadaanya.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 12 November 2014 10.10

Medang Kamulan adalah wilayah atau kerajaan setengah mitologis yang dianggap pernah berdiri di Jawa Tengah dan mendahului Kerajaan Medang. "Kamulan" berarti "permulaan", sehingga "Medang Kamulan" dapat diartikan sebagai "pra-Medang".

Kerajaan ini dikatakan setengah mitologis karena tidak pernah ditemukan bukti-bukti fisik keberadaannya. Sumber-sumber mengenai kerajaan ini hanya berasal dari cerita-cerita rakyat, misalnya dalam legenda Loro Jonggrang, dan penyebutan oleh beberapa naskah kuno. Cerita pewayangan versi Jawa menyebutkan bahwa Medang Kamulan adalah tempat bertahtanya Batara Guru[1]. Dalam legenda Aji Saka, Medang Kamulan adalah negeri tempat berkuasanya Prabu Dewata Cengkar yang zalim. Cerita rakyat lain, di antaranya termasuk legenda Loro Jonggrang dan berdirinya Madura, menyatakan bahwa Medang Kamulan dikuasai oleh Prabu Gilingwesi.[2]

Legenda Aji Saka sendiri menyebutkan bahwa Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan adalah tempat munculnya Jaka Linglung setelah menaklukkan Prabu Dewata Cengkar.[3] Van der Meulen menduga, walaupun ia sendiri tidak yakin, bahwa Medang Kamulan dapat dinisbahkan kepada "Hasin-Medang-Kuwu-lang-pi-ya" yang diajukan van Orsoy,[4] dalam artikelnya tentang Kerajaan "Ho-Ling" yang disebut catatan Tiongkok. Hal ini membuka kemungkinan bahwa Medang Kamulan barangkali memang pernah ada. Baris ke-782 dan 783 dari naskah kedua Perjalanan Bujangga Manik dari abad ke-15 menyebutkan bahwa setelah Bujangga Manik meninggalkan Pulutan (sekarang adalah desa di sebelah barat Purwodadi, Jawa Tengah) ia tiba di "Medang Kamulan". Selanjutnya, dikatakan pula bahwa setelah menyeberangi Sungai Wuluyu, tibalah ia di Gegelang yang terletak di sebelah selatan Medang Kamulan.[5] Naskah inilah yang pertama kali menyebutkan bahwa memang ada tempat bernama Medang Kamulan, meskipun tidak dikatakan bahwa itu adalah kerajaan.

Masyarakat Sunda diketahui mengenal legenda mengenai kerajaan ini, yang dikatakan mendahului Kerajaan Sunda Galuh.kerajaan ini sangat terkenal akan keadaanya.

Referensi

  1. ^ Kerajaan Hastinapura
  2. ^ Sejarah Madura
  3. ^ Bledug Kuwu
  4. ^ Van der Meulen. 1977. Indonesia 23:87-111 hlm. 101, catatan kaki no. 56
  5. ^ Noorduyn, J. 1982. BKI 138:412-442

Lihat pula