Melaka Belanda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aadne Schneider (bicara | kontrib)
pada tahun 1641-1795 Melaka adalah koloni dari Perusahaan Hindia Timur Belanda, diserahkan pada Inggris 1795-1818, sebelumnya akhirnya diserahkan ke Belanda lagi sebagai bagian dari Hindia Belanda (1818-1825) dan diserahkan ke Inggris lagi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aadne Schneider (bicara | kontrib)
tambahkan istilah di dalam bahasa Belanda dan Melayu/Indonesia
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Former Country
{{Infobox Former Country
| native_name = Kota Melaka{{br}}De Stad en Kasteel Malacca
| native_name = Gubernuran Melaka{{br}}Gouvernement Malacca
| conventional_long_name = Malaka Belanda
| conventional_long_name = Malaka Belanda
| common_name = Malaka
| common_name = Malaka

Revisi per 24 September 2023 11.31

Malaka Belanda

Gubernuran Melaka
Gouvernement Malacca
Bendera Malaka
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Malaka Belanda
Malaka Belanda
StatusKoloni Perusahaan Hindia Timur Belanda (1641–1795)
Bagian dari Hindia Belanda (1818–1825)
Ibu kotaMelaka
Bahasa yang umum digunakanBelanda, Melayu
Gubernur 
• 1641 - 1642
Johan van Twist
• 1824 - 1825
Hendrik S. van Son
Era SejarahImperialisme
• Didirikan
14 Januari
• Pendudukan Britania
1795-1818
17 Maret
Didahului oleh
Digantikan oleh
Malaka Portugis
Negeri-negeri selat
Koloni Inggris di Malaka
Koloni Inggris di Penang
Koloni Singapura
Pemerintahan Militer Inggris (Borneo)
Hindia Belanda
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Malaka Belanda (1641-1824) adalah periode terpanjang Malaka di bawah kekuasaan asing. Belanda menguasai Malaka selama hampir 183 tahun. Kekuasaan Belanda menunjukan tanda berkurangnya kepentingan Malaka di wilayah tersebut. Belanda lebih memilih Batavia (kini Jakarta) sebagai pusat ekonomi dan administratif di wilayah tersebut dan mereka menguasai Malaka untuk mencegah kota tersebut dikuasai oleh negara Eropa lainnya.

Gubernur

  • 1641-1642 Johan van Twist
  • 1642-1645 Jeremias van Vliet
  • 1645-1646 Arnold de Vlaming van Oudshoorn
  • 1646-1662 Jan Thijssen Payart
  • 1662-1665 Jan Anthonisz. van Riebeeck
  • 1665-1677 Balthasar Bort
  • 1677-1680 Jacob Joriszn. Pits
  • 1680-1684 Cornelis van Quaalberg
  • 1684-1685 Mr. Nicolaas Schag(h)en
  • 1685 François Tack
  • 1686-1691 Thomas Slicher
  • 1692-1696 Gelmer Vosburgh
  • 1697-1700 Govert van Hoorn
  • 1700-1704 Bernard Phoonsen
  • 1704 Johan Grotenhuys
  • 1704-1706 Carel Bolner
  • 1706-1709 Pieter Rooselaar
  • 1709-1711 Willem Six
  • 1711-1717 Willem Moerman
  • 1717-1727 Herman van Suchtelen
  • 1727-1730 Johan Frederik Gobius
  • 1731-1736 Pieter Rochus Pasques de Chavonnes
  • 1736-1743 Rogier de Laver
  • 1743-1749 Willem Bernhard Albinus
  • 1749-1753 Pieter van Heemskerk
  • 1754-1758 Willem Dekker
  • 1758-1764 David Boelen
  • 1764-1772 Thomas Schippers
  • 1772-1776 Jan Crans
  • 1776 Pierre Jean Louis de Fillietaz
  • 1776-1788 Pieter Gerardus de Bruijn
  • 1788-1795 Abraham Couperus
  • 1795-1818 Periode Inggris
  • 1818-1823 Jan Samuel Timmerman Thijssen
  • 1823-1824 A. Koek (sementara)
  • 1824-1825 Hendrik Stephanus van Son

Referensi

  • De Witt, Dennis (2007). History of the Dutch in Malaysia. Malaysia: Nutmeg Publishing. ISBN 9789834351908.