Organisasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
انگلیسیبلدنیستم
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Secret Lithuanian student organization.jpg|jmpl|350px|Organisasi Kemahasiswaan di Lithuania]]
[[Berkas:Secret Lithuanian student organization.jpg|jmpl|350px|Organisasi Kemahasiswaan di Lithuania]]
'''Organisasi''' ([[bahasa Yunani]]: ''ὄργανον'', ''organon'' - alat) merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala [[sumber daya]] baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan [[Efisiensi (disambiguasi)|efisien]] dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.<ref>{{Cite book|last=Ambarwati|first=Arie|date=April 2018|url=https://www.researchgate.net/profile/Arie_Ambarwati/publication/324645855_Perilaku_Dan_Teori_Organisasi/links/5c4e8d9b458515a4c7458391/Perilaku-Dan-Teori-Organisasi.pdfhttps://www.researchgate.net/profile/Arie_Ambarwati/publication/324645855_Perilaku_Dan_Teori_Organisasi/links/5c4e8d9b458515a4c7458391/Perilaku-Dan-Teori-Organisasi.pdf|title=Perilaku dan Teori Organisasi|location=Malang|publisher=Media Nusa Creative|isbn=978-602-462-052-3|pages=3|url-status=live}}</ref>


'''Organisasi''' atau '''pertubuhan'''<ref>{{kamus|pertubuhan}}</ref> ({{lang-nl|organisatie}}) merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang berkumpul dalam wadah yang sama dan memiliki satu tujuan. [[sumber daya]] baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan [[Efisiensi (disambiguasi)|efisien]] dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.<ref>{{Cite book|last=Ambarwati|first=Arie|date=April 2018|url=https://www.researchgate.net/profile/Arie_Ambarwati/publication/324645855_Perilaku_Dan_Teori_Organisasi/links/5c4e8d9b458515a4c7458391/Perilaku-Dan-Teori-Organisasi.pdfhttps://www.researchgate.net/profile/Arie_Ambarwati/publication/324645855_Perilaku_Dan_Teori_Organisasi/links/5c4e8d9b458515a4c7458391/Perilaku-Dan-Teori-Organisasi.pdf|title=Perilaku dan Teori Organisasi|location=Malang|publisher=Media Nusa Creative|isbn=978-602-462-052-3|pages=3|url-status=live}}</ref> Dalam lingkup ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek
Dalam [[ilmu sosial|ilmu-ilmu sosial]], organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang [[ilmu]], terutama [[sosiologi]], [[ekonomi]], [[ilmu politik]], [[psikologi]], dan [[manajemen]].<ref name="Keith Davis"/> Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (''organizational studies''), [[perilaku organisasi]] (''organizational behaviour''), atau analisis organisasi (''organization analysis'').<ref name="Keith Davis"/>رتبتموز4، 17،20
penelitian oleh antara lain ilmu sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen. Organisasi bukanlah sesuatu yang tunggal dan bulat, tetapi organisasi di dalamnya terdiri dari komponen-komponen lingkungan, informasi, perubahan, tujuan, ukuran, desain, pekerjaan dan lainnya. Dengan demikian, kita mempelajari organisasi kita harus mempelajari komponennya dan hubungan antarkomponen karena adanya komponen tersebut maka organisasi dapat dipandang dari sisi makro maupun sisi mikronya. Perbedaan sudut pandang ini akhirnya akan memunculkan perspektif dalam menelaah organisasi, yaitu perspektif mikro dan makro.<ref>{{Cite book|last=Purwanto|first=Agus Joko|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/3990/1/ADPU4341-M1.pdf|title=Teori Organisasi|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9789790114708|pages=1.15|url-status=live}}</ref>


== Definisi ==



Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.<ref name="Keith Davis"/> Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya ([[uang]], [[material]], [[mesin]], [[metode]], [[lingkungan]]), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.<ref name="Keith Davis"/>

Dalam [[ilmu sosial|ilmu-ilmu sosial]], organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang [[ilmu]], terutama [[sosiologi]], [[ekonomi]], [[ilmu politik]], [[psikologi]], dan [[manajemen]].<ref name="Keith Davis"/> Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi, [[perilaku organisasi]], atau analisis organisasi.<ref name="Keith Davis"/>

== Definisi Organisasi Menurut Ahli==

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.<ref name="Keith Davis"/> Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya ([[uang]], [[material]], [[mesin]], [[metode]], [[lingkungan]]), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.<ref name="Keith Davis"/>


Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
* Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama <ref>Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132</ref>.
* Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.<ref>Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132</ref>
* [[James D. Mooney]] mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama <ref>D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56</ref>.
* [[James D. Mooney]] mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.<ref>D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56</ref>
* [[Chester I. Bernard]] berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih<ref>Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89</ref>.
* [[Chester I. Bernard]] berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.<ref>Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89</ref>
* [[Stephen P. Robbins]] menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (''entity'') sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.<ref>Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4</ref>.
* [[Stephen P. Robbins]] menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (''entity'') sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.<ref>Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4</ref>
* William Schulze" "Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-bebda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untu mencapai tujuan yang diinginkan"<ref name="Pustaka"/>.
* Ralp Currier Davis: "Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah kepemimpinan"<ref name="Pustaka"/>.
* Ernest Dale: "Organisasi adalah suatu proses perencanaan, bertalian dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau pola hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dari suatu badan usaha"<ref name="Pustaka"/>.
*Jhon Price: "Organisasi adalah struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dengan mana suatu usaha berencana yang teratur dijalankan"<ref name="Pustaka"/>.
* James G. March: "Organisasi adalah himpunan-himpunan yang saling memengaruhi manusia dan mereka merupakan himpunan-himpunan paling luas di dalam masyarakat kita yang memiliki sesuatu yang sama dalam sistem koordinasi"<ref name="Pustaka">https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf</ref>.
* Robert V. Presthus: "Organisasi adalah suatu [[sistem]] susunan hubungan-hubungan antara [[pribadi]]"<ref name="Pustaka"/>.
*Dalton E. Mc Farland: "Organisasi adalah suatu kelompok orang yang dapat disamakan dengan menyumbangkan usaha mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan".
* Paul C. Bartholomew: "Organisasi adalah suatu susunan yang logis dari bagian-bagian yang saling tergantung untuk mewujudkan suatu keseluruhan yang bersatu padu dengan mana kekuasaan dan kontrol dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai suatu maksud tujuan tertentu yang sebenarnya dan konsisten"<ref name="Pustaka"/>.
* Daniel E. Griffiths: "Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan pungsi-pungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikomunikasikan agar supaya sebuah tugas atau lebih dapat diselesaikan"<ref name="Pustaka"/>.
* Illiam G. Scott: "Suatu organisasi formal adalah suatu sistem mengenai aktivitas-aktivitas yang di komunikasikan dari sekelompok orang yang bekerja sama kearah suatu tujuan bersama dibawah wewenang dan kepemimpinan" seperti organisasi pengesahan [[hukum]] lembaga [[adat]] yang terferivikasi oleh majelis adat kerajaan nusantara<ref name="Pustaka"/>.
* Theo Haimann: "Organisasi adalah penentuan dan penugasan kewajiban-kewajiban kepada orang-orang dan juga penentuan dan pemeliharaan hubungan wewenang antara berbagai aktivitas yang dikelompokkan"<ref name="Pustaka"/>.
* Michael J. Jucius: "Istilah Organisasi disini dipakai untuk menunjukkan pada suatu kelompok orang yang bekerja dalam hubungan yang saling bergantung kearah tujuan atau tujuan-tujuan yang bersama"<ref name="Pustaka"/>.
* Joseph L. Massie: "Organisasi akan dirumuskan dipengaruhi sebagai struktur dan proses kelompok orang yang bekerja sama yang membagi tugas-tugasnya diantara para anggota, menetapkan hubungan-hubungan, dan menyatukan aktivitas-aktivitasnya kearah tujuan-tujuan bersama"<ref name="Pustaka"/>.
* Edgar Schein: "Suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian kerja dan fungsi dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab"<ref name="Pustaka"/>.
* Cyril Soffer: "Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang berkelompok bersama-sama sekitar pencapaian tujuan tertentu"<ref name="Pustaka"/>.
* Alvin Brown: "Organisasi merumuskan bagian [[pekerjaan]] yang diharapkan dilakukan masing-masing anggota dari suatu badan dan hubungan-hubungan di antara para anggota dengan maksud agar usaha bersama mereka akan menjadi paling efektif bagi tujuan baban usaha [[persekutuan komanditer]], [[perseroan terbatas]] itu seperti dengan penyelenggara [[Negara]]"<ref name="Pustaka"/>.
* Gibson et al: "Organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai satu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan"<ref>{{Cite book|last=Iriantara|first=Yosal|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/4491/|title=Manajemen Media Massa|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-384-8|volume=2|pages=1–43|language=en}}</ref>


Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan [[visi]] dan [[misi]] serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap [[masyarakat]].<ref name="Keith Davis"/> Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran <ref name="Keith Davis"/>
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan [[visi dan misi]] untuk tercapainya Tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap [[masyarakat]] dan [[publik]].<ref name="Keith Davis"/> Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran <ref name="Keith Davis"/>


Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.<ref name="Keith Davis"/> Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.<ref name="Keith Davis"/> Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.<ref name="Keith Davis"/>
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.<ref name="Keith Davis"/> Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.<ref name="Keith Davis"/> Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.<ref name="Keith Davis"/>
Baris 20: Baris 42:
== Partisipasi ==
== Partisipasi ==


Dalam berorganisasi setiap [[individu]] dapat berinteraksi dengan semua [[struktur]] yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.<ref>WS, Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.Hlm.75</ref>. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.<ref name="Keith Davis"/> Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.<ref name="Keith Davis"/>
Dalam berorganisasi setiap [[individu]] dapat berinteraksi dengan semua [[struktur]] yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.<ref>WS, Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.Hlm.75</ref> Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.<ref name="Keith Davis"/> Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.<ref name="Keith Davis"/>


Pada dasarnya [[partisipasi]] didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau [[pikiran]] dan [[emosi]] atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.<ref name="Keith Davis">Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19</ref>.
Pada dasarnya [[partisipasi]] didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau [[pikiran]] dan [[emosi]] atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.<ref name="Keith Davis">Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19</ref>


Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.<ref name="Keith Davis"/> Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.<ref name="Keith Davis"/>
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.<ref name="Keith Davis"/> Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.<ref name="Keith Davis"/>


=== Unsur-unsur ===
=== Unsur-unsur ===
Menuruth [[Keith Davis]] ada tiga unsur penting partisipasi<ref name="Keith Davis"/>:
Menurut [[Keith Davis]] ada tiga unsur penting partisipasi:<ref name="Keith Davis"/>
# Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan [[perasaan]], lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
# Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan [[perasaan]], lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
# Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan [[kelompok]]. Ini berarti, bahwa terdapat rasa [[senang]], kesukarelaan untuk membantu kelompok.
# Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan [[kelompok]]. Ini berarti, bahwa terdapat rasa [[senang]], kesukarelaan untuk membantu kelompok.
Baris 36: Baris 58:
* Informal
* Informal
* Non formal
* Non formal
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut<ref name="Keith Davis"/>:
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:<ref name="Keith Davis"/>
# Pikiran (''psychological participation'')
# Pikiran (''psychological participation'')
# Tenaga (''physical partisipation'')
# Tenaga (''physical participation'')
# Pikiran dan tenaga
# Pikiran dan tenaga
# Keahlian
# Keahlian
Baris 46: Baris 68:
=== Syarat-syarat ===
=== Syarat-syarat ===
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
* Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh [[pemimpin]]. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta<ref name="Keith Davis"/>.
* Waktu. Untuk dapat berpartisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan di sini adalah untuk memahami pesan yang disampaikan oleh [[pemimpin]]. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.<ref name="Keith Davis"/>
* Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan [[dana]] perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.<ref name="Keith Davis"/>
* Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan [[dana]] perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.<ref name="Keith Davis"/>
* Subjek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi di mana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.<ref name="Keith Davis"/>
* Subjek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi di mana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.<ref name="Keith Davis"/>
* Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.<ref name="Keith Davis"/>
* Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalaupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.<ref name="Keith Davis"/>
* Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.<ref name="Keith Davis"/>
* Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.<ref name="Keith Davis"/>
* Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.<ref name="Keith Davis"/>
* Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.<ref name="Keith Davis"/>
* Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.<ref name="Keith Davis"/>
* Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.<ref name="Keith Davis"/>


Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian [[wewenang]] atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.<ref name="Keith Davis"/>
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian [[wewenang]] atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.<ref name="Keith Davis"/>

==== '''Manfaat Organisasi''' ====
Organisasi memiliki banyak manfaat, terutama karena melalui organisasi, pencapaian tujuan akan lebih efisien dan efektif. Secara khusus, organisasi dapat memberikan manfaat sebagai berikut :<ref>{{Cite book|last=Hanafi|first=Mamduh|date=2015|url=http://repository.ut.ac.id/4533/|title=Manajemen|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-968-0|volume=2|pages=5-6|language=en|url-status=live}}</ref>

# Organisasi membantu masyarakat. Anda mungkin melihat banyak organisasi yang meningkatkan kehidupan masyarakat, seperti polisi yang meningkatkan keamanan, lembaga pendidikan atau keagamaan yang meningkatkan kecerdasan masyarakat, dan sebagainya. Bahkan perusahaan yang didirikan hanya untuk keuntungan memberikan pelayanan publik yang baik. Perusahaan makanan menyediakan kebutuhan sehari-hari, dan perusahaan transportasi memudahkan perjalanan.
# Organisasi mencapai tujuan: seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya, organisasi dapat mencapai tujuan dengan lebih efisien daripada bekerja sendiri.
# Organisasi memberikan karier: Organisasi yang sudah mapan dapat memenuhi kebutuhan anggota. Orang yang tidak memiliki uang dapat bekerja untuk perusahaan dan dibayar. Orang yang ingin mengembangkan kariernya dan memenuhi standar prestasi dan pengakuan akan bekerja untuk perusahaan dari tingkat paling bawah hingga direktur utama. Setelah lulus perguruan tinggi, sebagian besar mahasiswa akan siap bekerja untuk perusahaan tertentu.
# Organisasi mengembangkan ilmu pengetahuan. Organisasi seperti universitas, museum, bahkan bahkan perusahaan berusaha untuk mempertahankan informasi yang telah dikumpulkan. Kehidupan manusia bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan ilmu pengetahuan, yang membedakan manusia dari binatang


== Bentuk-bentuk organisasi ==
== Bentuk-bentuk organisasi ==
Baris 69: Baris 99:
== Lihat juga ==
== Lihat juga ==
* [[Sosiologi organisasi]]
* [[Sosiologi organisasi]]
*[[Kongres Pemuda Indonesia]]
*[[Pemuda Pancasila]]
*[[Komite Nasional Pemuda Indonesia]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 74: Baris 107:


[[Kategori:Organisasi| ]]
[[Kategori:Organisasi| ]]
[[Kategori:Kelompok]]

Revisi terkini sejak 30 Januari 2024 21.29

Organisasi Kemahasiswaan di Lithuania

Organisasi atau pertubuhan[1] (Belanda: organisatie) merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang berkumpul dalam wadah yang sama dan memiliki satu tujuan. sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.[2] Dalam lingkup ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian oleh antara lain ilmu sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen. Organisasi bukanlah sesuatu yang tunggal dan bulat, tetapi organisasi di dalamnya terdiri dari komponen-komponen lingkungan, informasi, perubahan, tujuan, ukuran, desain, pekerjaan dan lainnya. Dengan demikian, kita mempelajari organisasi kita harus mempelajari komponennya dan hubungan antarkomponen karena adanya komponen tersebut maka organisasi dapat dipandang dari sisi makro maupun sisi mikronya. Perbedaan sudut pandang ini akhirnya akan memunculkan perspektif dalam menelaah organisasi, yaitu perspektif mikro dan makro.[3]



Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[4] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi, perilaku organisasi, atau analisis organisasi.[4]

Definisi Organisasi Menurut Ahli[sunting | sunting sumber]

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.[4] Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.[4]

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.[5]
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.[6]
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.[7]
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[8]
  • William Schulze" "Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-bebda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untu mencapai tujuan yang diinginkan"[9].
  • Ralp Currier Davis: "Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah kepemimpinan"[9].
  • Ernest Dale: "Organisasi adalah suatu proses perencanaan, bertalian dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau pola hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dari suatu badan usaha"[9].
  • Jhon Price: "Organisasi adalah struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dengan mana suatu usaha berencana yang teratur dijalankan"[9].
  • James G. March: "Organisasi adalah himpunan-himpunan yang saling memengaruhi manusia dan mereka merupakan himpunan-himpunan paling luas di dalam masyarakat kita yang memiliki sesuatu yang sama dalam sistem koordinasi"[9].
  • Robert V. Presthus: "Organisasi adalah suatu sistem susunan hubungan-hubungan antara pribadi"[9].
  • Dalton E. Mc Farland: "Organisasi adalah suatu kelompok orang yang dapat disamakan dengan menyumbangkan usaha mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan".
  • Paul C. Bartholomew: "Organisasi adalah suatu susunan yang logis dari bagian-bagian yang saling tergantung untuk mewujudkan suatu keseluruhan yang bersatu padu dengan mana kekuasaan dan kontrol dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai suatu maksud tujuan tertentu yang sebenarnya dan konsisten"[9].
  • Daniel E. Griffiths: "Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan pungsi-pungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikomunikasikan agar supaya sebuah tugas atau lebih dapat diselesaikan"[9].
  • Illiam G. Scott: "Suatu organisasi formal adalah suatu sistem mengenai aktivitas-aktivitas yang di komunikasikan dari sekelompok orang yang bekerja sama kearah suatu tujuan bersama dibawah wewenang dan kepemimpinan" seperti organisasi pengesahan hukum lembaga adat yang terferivikasi oleh majelis adat kerajaan nusantara[9].
  • Theo Haimann: "Organisasi adalah penentuan dan penugasan kewajiban-kewajiban kepada orang-orang dan juga penentuan dan pemeliharaan hubungan wewenang antara berbagai aktivitas yang dikelompokkan"[9].
  • Michael J. Jucius: "Istilah Organisasi disini dipakai untuk menunjukkan pada suatu kelompok orang yang bekerja dalam hubungan yang saling bergantung kearah tujuan atau tujuan-tujuan yang bersama"[9].
  • Joseph L. Massie: "Organisasi akan dirumuskan dipengaruhi sebagai struktur dan proses kelompok orang yang bekerja sama yang membagi tugas-tugasnya diantara para anggota, menetapkan hubungan-hubungan, dan menyatukan aktivitas-aktivitasnya kearah tujuan-tujuan bersama"[9].
  • Edgar Schein: "Suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian kerja dan fungsi dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab"[9].
  • Cyril Soffer: "Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang berkelompok bersama-sama sekitar pencapaian tujuan tertentu"[9].
  • Alvin Brown: "Organisasi merumuskan bagian pekerjaan yang diharapkan dilakukan masing-masing anggota dari suatu badan dan hubungan-hubungan di antara para anggota dengan maksud agar usaha bersama mereka akan menjadi paling efektif bagi tujuan baban usaha persekutuan komanditer, perseroan terbatas itu seperti dengan penyelenggara Negara"[9].
  • Gibson et al: "Organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai satu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan"[10]

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi untuk tercapainya Tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat dan publik.[4] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran [4]

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.[4] Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.[4] Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.[4]

Partisipasi[sunting | sunting sumber]

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.[11] Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.[4] Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.[4]

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.[4]

Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.[4] Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.[4]

Unsur-unsur[sunting | sunting sumber]

Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:[4]

  1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
  2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
  3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Jenis-jenis organisasi[sunting | sunting sumber]

  • Formal
  • Informal
  • Non formal

Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:[4]

  1. Pikiran (psychological participation)
  2. Tenaga (physical participation)
  3. Pikiran dan tenaga
  4. Keahlian
  5. Barang
  6. Uang

Syarat-syarat[sunting | sunting sumber]

Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .

  • Waktu. Untuk dapat berpartisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan di sini adalah untuk memahami pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.[4]
  • Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.[4]
  • Subjek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi di mana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.[4]
  • Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalaupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.[4]
  • Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.[4]
  • Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.[4]
  • Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.[4]

Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.[4]

Manfaat Organisasi[sunting | sunting sumber]

Organisasi memiliki banyak manfaat, terutama karena melalui organisasi, pencapaian tujuan akan lebih efisien dan efektif. Secara khusus, organisasi dapat memberikan manfaat sebagai berikut :[12]

  1. Organisasi membantu masyarakat. Anda mungkin melihat banyak organisasi yang meningkatkan kehidupan masyarakat, seperti polisi yang meningkatkan keamanan, lembaga pendidikan atau keagamaan yang meningkatkan kecerdasan masyarakat, dan sebagainya. Bahkan perusahaan yang didirikan hanya untuk keuntungan memberikan pelayanan publik yang baik. Perusahaan makanan menyediakan kebutuhan sehari-hari, dan perusahaan transportasi memudahkan perjalanan.
  2. Organisasi mencapai tujuan: seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya, organisasi dapat mencapai tujuan dengan lebih efisien daripada bekerja sendiri.
  3. Organisasi memberikan karier: Organisasi yang sudah mapan dapat memenuhi kebutuhan anggota. Orang yang tidak memiliki uang dapat bekerja untuk perusahaan dan dibayar. Orang yang ingin mengembangkan kariernya dan memenuhi standar prestasi dan pengakuan akan bekerja untuk perusahaan dari tingkat paling bawah hingga direktur utama. Setelah lulus perguruan tinggi, sebagian besar mahasiswa akan siap bekerja untuk perusahaan tertentu.
  4. Organisasi mengembangkan ilmu pengetahuan. Organisasi seperti universitas, museum, bahkan bahkan perusahaan berusaha untuk mempertahankan informasi yang telah dikumpulkan. Kehidupan manusia bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan ilmu pengetahuan, yang membedakan manusia dari binatang

Bentuk-bentuk organisasi[sunting | sunting sumber]

  1. Organisasi politik
  2. Organisasi sosial
  3. Organisasi mahasiswa
  4. Organisasi olahraga
  5. Organisasi sekolah
  6. Organisasi negara
  7. Organisasi pemuda
  8. Organisasi agama
  9. Organisasi terlarang

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Indonesia) Arti kata pertubuhan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ Ambarwati, Arie (April 2018). Perilaku dan Teori Organisasi (PDF). Malang: Media Nusa Creative. hlm. 3. ISBN 978-602-462-052-3. 
  3. ^ Purwanto, Agus Joko (2014). Teori Organisasi (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.15. ISBN 9789790114708. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19
  5. ^ Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132
  6. ^ D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56
  7. ^ Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89
  8. ^ Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf
  10. ^ Iriantara, Yosal (2014). Manajemen Media Massa (dalam bahasa Inggris). 2. Jakarta: Universitas Terbuka. hlm. 1–43. ISBN 978-979-011-384-8. 
  11. ^ WS, Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.Hlm.75
  12. ^ Hanafi, Mamduh (2015). Manajemen (dalam bahasa Inggris). 2. Jakarta: Universitas Terbuka. hlm. 5–6. ISBN 978-979-011-968-0.