Partai Kebangkitan Nasional Ulama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kategorisasi
 
(22 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox partai politik
{{kotakinfo partai|nama=Partai Kebangkitan Nasional Ulama
| country = Indonesia
|logo=
| colorcode = {{Partai Kebangkitan Nasional Ulama/meta/color}}
|ketuaumum=?
| abbreviation = PKNU
|sekjen=?
| name = Partai Kebangkitan Nasional Ulama
|tahun=?
| logo = PKNU.jpg
|kantorpusat=?
| logo_size = 130px
|ideologi=?
| founder =
|kursidpr=?
| leader =
|situsweb=?
| president =
| chairman = Choirul Anam (terakhir)
| secretary_general =
| spokesperson =
| leader1_title =
| leader1_name =
| foundation = {{start date|2006|11|21}}
| registered =
| legalised =
| headquarters =
| newspaper =
| student_wing =
| youth_wing =
| womens_wing =
| wing1_title = Sayap Islam
| wing1 =
| membership_year =
| membership =
| seats1_title =
| seats1 =
| seats2_title =
| seats2 =
| ideology = {{ubl|[[Pan-Islamisme]]|[[Demokrasi Islam]]}}
| position = [[Politik sayap kanan|Sayap kanan]]
| national =
| international =
| dissolution = {{start date and age|2022|06|12}}
| merged = [[Partai Kedaulatan Rakyat]]
| slogan =
| symbol =
| flag =
| website =
| footnotes =
| blank1_title = [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|Nomor urut]]
| blank1 = 34
}}
}}
'''Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)''' adalah sebuah [[partai politik]] [[Islamisme|Islam]] di [[Indonesia]] yang didirikan pada tanggal 21 November 2006 di [[Pondok Pesantren Langitan]], [[Widang, Tuban]], [[Jawa Timur]],<ref name=":0">{{Cite web|title=Profil Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)|url=http://digilib.uinsa.ac.id/3340/3/bab%203.pdf|website=UIN Sunan Ampel Surabaya|access-date=2023-11-04}}</ref> oleh 17 Kyai yang menentang [[Abdurrahman Wahid|KH Abdurrahman Wahid]]. Partai ini bertujuan menjadi alternatif terhadap [[partai PKB]], yang awalnya dibentuk oleh [[PBNU]] tetapi dianggap telah menyimpang jauh dari harapan anggota NU.<ref>{{Cite web|title=Partai Kebangkitan Nasional Ulama (34)|url=https://news.detik.com/parpol/d-1059317/partai-kebangkitan-nasional-ulama-34|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-11-04}}</ref> Tokoh-tokoh terkemuka dalam partai ini termasuk [[Ma'ruf Amin]], [[Abdullah Faqih]], [[Alwi Shihab]], dan Choirul Anam.<ref>{{Cite web|date=2006-11-11|title=Para Kiai Sepakat Membentuk Partai Baru, Bukan PKNU|url=https://nasional.tempo.co/read/87513/para-kiai-sepakat-membentuk-partai-baru-bukan-pknu|website=Tempo|language=en|access-date=2023-11-04}}</ref>
'''Partai Kebangkitan Nasional Ulama''' adalah salah satu [[partai politik]] di [[Indonesia]]. Dalam [[Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009]], partai ini bernomor urut 34.


Partai ini hanya mencalonkan diri dalam [[Pemilihan Umum 2009]], di mana mereka gagal memenangkan kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]. Pada tahun 2022, PKNU akhirnya bergabung dengan [[Partai Kedaulatan Rakyat|Partai Kedaulatan Rakyat (PKR)]] setelah beberapa tahun mengalami kekosongan elektoral karena kegagalan berpartisipasi dalam pemilihan umum-umum berikutnya.<ref name=":1">{{Cite web|last=antaranews.com|date=2022-06-15|title=PKNU melebur ke dalam Partai Kedaulatan Rakyat|url=https://www.antaranews.com/berita/2941493/pknu-melebur-ke-dalam-partai-kedaulatan-rakyat|website=Antara News|access-date=2023-11-04}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=Wibowo|first=Eko Ari|date=2022-06-15|title=PKNU Bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat|url=https://nasional.tempo.co/read/1602332/pknu-bergabung-dengan-partai-kedaulatan-rakyat|website=Tempo|language=en|access-date=2023-11-04}}</ref>
= Sejarah =
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), yang didirikan pada tanggal [[21 November]] [[2006]] di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, [[Jawa Timur]], bisa diartikan sebagai alat politik para ulama untuk memperjuangkan kebangkitan nasional sebagai perwujudan rasa cinta tanah air.


== Sejarah ==
{{parpol2009}}
Bertepatan dengan [[Maulid Nabi Muhammad SAW]] 1428 H pada Sabtu, 31 Maret 2007, sebanyak 17 Kyai dari Nahdlatul Ulama yang dikenal sebagai [[Forum Langitan]] menyatakan berdirinya Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Pondok Pesantren Langitan, Widang Tuban, Jawa Barat, yang menjadi puncak perpecahan dalam PKB antara pendukung Forum Langitan dengan kelompok KH. Abdurrahman Wahid dan [[Muhaimin Iskandar]].<ref name=":0" />
{{politik-stub}}


Secara resmi didirikan pada tanggal 21 November 2006, pembentukan PKNU dipicu oleh pandangan bahwa partai politik yang sudah ada belum sepenuhnya sejalan dengan tujuan dan aspirasi para Kyai, terutama dalam hal meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Selain itu, PKNU juga berperan dalam memenuhi tanggung jawab para [[Ulama]], termasuk peran mereka dalam pembangunan nasional dan urusan negara.<ref name=":0" />
[[Kategori:Partai politik di Indonesia|Kebangkitan Nasional Ulama]]

Dalam Pemilihan Umum 2009, PKNU bertujuan untuk mendapatkan sekitar 18% suara nasional. Target ini dianggap realistis karena Partai NU dalam sejarahnya telah mendapatkan 18% suara nasional dalam [[Pemilu 1955|Pemilihan Umum tahun 1955]] dan [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|1971]].<ref name=":0" /> Namun, kinerja partai tersebut jauh di bawah harapan, hanya mendapatkan 1,47% suara nasional, yang berada di bawah ambang batas pemilu sebesar 2,5%, sehingga tidak mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-05-25|title=Hasil Pemilu dan Pilpres 2009 Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/05/25/16093321/hasil-pemilu-dan-pilpres-2009|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-04}}</ref>

Setelah upaya untuk berpartisipasi dalam [[Pemilu 2014|Pemilihan Umum 2014]] gagal, sesuai dengan keputusan [[KPU]] pada tahun 2013 yang menyatakan partai tidak memenuhi syarat,<ref>{{Cite web|date=2013-02-09|title=Tak lolos Pemilu 2014, PKNU jadi rebutan PPP dan Gerindra|url=https://www.merdeka.com/politik/tak-lolos-pemilu-2014-pknu-jadi-rebutan-ppp-dan-gerindra.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-11-04}}</ref> PKNU mengalami eksodus massal. Banyak anggota dan pemimpinnya keluar dari partai untuk bergabung kembali dengan PKB, yang mengundang anggota PKNU, bersama dengan anggota [[Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru|PKBIB]],<ref>{{Cite web|date=2023-11-04|title=PKB Membuka Diri Bergabungnya PKNU dan PKBIB|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2013/01/08/pkb-membuka-diri-bergabungnya-pknu-dan-pkbib|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2023-11-04}}</ref> untuk bersatu kembali. Namun, alih-alih bergabung kembali dengan PKB, PKNU mendekati partai Islam lain, yaitu [[Partai Persatuan Pembangunan|Partai Persatuan Pembangunan (PPP)]]. Mereka setuju untuk membentuk koalisi untuk Pemilihan Umum 2014 guna meningkatkan peluang memenangkan lebih banyak suara dan agar anggota PKNU dapat mencalonkan diri sebagai kandidat PPP.<ref>{{Cite web|date=2013-02-09|title=PPP-PKNU Resmi Koalisi|url=https://republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/09/mhy9od-ppppknu-resmi-koalisi|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-11-04}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|date=2013-02-09|title=PKNU: Ini Bukan Peleburan|url=https://republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/09/mhya1b-pknu-ini-bukan-peleburan|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-11-04}}</ref> Meskipun ada kesepakatan koalisi ini, Ketua Partai [[Choirul Anam]] menjelaskan bahwa PKNU belum sepenuhnya bergabung dengan PPP.<ref name=":3" />

Setelah beberapa tahun kekosongan akibat kegagalan berpartisipasi dalam pemilu umum, PKNU bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), sebuah partai kecil yang baru didirikan, pada tahun 2022.<ref name=":2" /> Choirul Anam diangkat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PKR.<ref name=":1" />

== Referensi ==
<references />

{{politik-stub}}


[[jv:Partai Kebangkitan Nasional Ulama]]
[[Kategori:Partai Islam|Kebangkitan Nasional Ulama]]
[[Kategori:Partai politik yang sudah bubar di Indonesia|Kebangkitan Nasional Ulama]]
[[Kategori:Partai politik yang didirikan tahun 2006]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2006 di Indonesia]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 2022 di Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 2009]]

Revisi terkini sejak 29 Februari 2024 04.24

Partai Kebangkitan Nasional Ulama
SingkatanPKNU
Ketua umumChoirul Anam (terakhir)
Dibentuk21 November 2006 (2006-11-21)
Dibubarkan12 Juni 2022; 22 bulan lalu (2022-06-12)
Digabungkan denganPartai Kedaulatan Rakyat
Ideologi
Posisi politikSayap kanan
Nomor urut34

Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) adalah sebuah partai politik Islam di Indonesia yang didirikan pada tanggal 21 November 2006 di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur,[1] oleh 17 Kyai yang menentang KH Abdurrahman Wahid. Partai ini bertujuan menjadi alternatif terhadap partai PKB, yang awalnya dibentuk oleh PBNU tetapi dianggap telah menyimpang jauh dari harapan anggota NU.[2] Tokoh-tokoh terkemuka dalam partai ini termasuk Ma'ruf Amin, Abdullah Faqih, Alwi Shihab, dan Choirul Anam.[3]

Partai ini hanya mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum 2009, di mana mereka gagal memenangkan kursi di DPR. Pada tahun 2022, PKNU akhirnya bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) setelah beberapa tahun mengalami kekosongan elektoral karena kegagalan berpartisipasi dalam pemilihan umum-umum berikutnya.[4][5]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW 1428 H pada Sabtu, 31 Maret 2007, sebanyak 17 Kyai dari Nahdlatul Ulama yang dikenal sebagai Forum Langitan menyatakan berdirinya Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Pondok Pesantren Langitan, Widang Tuban, Jawa Barat, yang menjadi puncak perpecahan dalam PKB antara pendukung Forum Langitan dengan kelompok KH. Abdurrahman Wahid dan Muhaimin Iskandar.[1]

Secara resmi didirikan pada tanggal 21 November 2006, pembentukan PKNU dipicu oleh pandangan bahwa partai politik yang sudah ada belum sepenuhnya sejalan dengan tujuan dan aspirasi para Kyai, terutama dalam hal meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Selain itu, PKNU juga berperan dalam memenuhi tanggung jawab para Ulama, termasuk peran mereka dalam pembangunan nasional dan urusan negara.[1]

Dalam Pemilihan Umum 2009, PKNU bertujuan untuk mendapatkan sekitar 18% suara nasional. Target ini dianggap realistis karena Partai NU dalam sejarahnya telah mendapatkan 18% suara nasional dalam Pemilihan Umum tahun 1955 dan 1971.[1] Namun, kinerja partai tersebut jauh di bawah harapan, hanya mendapatkan 1,47% suara nasional, yang berada di bawah ambang batas pemilu sebesar 2,5%, sehingga tidak mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.[6]

Setelah upaya untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum 2014 gagal, sesuai dengan keputusan KPU pada tahun 2013 yang menyatakan partai tidak memenuhi syarat,[7] PKNU mengalami eksodus massal. Banyak anggota dan pemimpinnya keluar dari partai untuk bergabung kembali dengan PKB, yang mengundang anggota PKNU, bersama dengan anggota PKBIB,[8] untuk bersatu kembali. Namun, alih-alih bergabung kembali dengan PKB, PKNU mendekati partai Islam lain, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mereka setuju untuk membentuk koalisi untuk Pemilihan Umum 2014 guna meningkatkan peluang memenangkan lebih banyak suara dan agar anggota PKNU dapat mencalonkan diri sebagai kandidat PPP.[9][10] Meskipun ada kesepakatan koalisi ini, Ketua Partai Choirul Anam menjelaskan bahwa PKNU belum sepenuhnya bergabung dengan PPP.[10]

Setelah beberapa tahun kekosongan akibat kegagalan berpartisipasi dalam pemilu umum, PKNU bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), sebuah partai kecil yang baru didirikan, pada tahun 2022.[5] Choirul Anam diangkat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PKR.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Profil Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)" (PDF). UIN Sunan Ampel Surabaya. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  2. ^ "Partai Kebangkitan Nasional Ulama (34)". detiknews. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  3. ^ "Para Kiai Sepakat Membentuk Partai Baru, Bukan PKNU". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2006-11-11. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  4. ^ a b antaranews.com (2022-06-15). "PKNU melebur ke dalam Partai Kedaulatan Rakyat". Antara News. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  5. ^ a b Wibowo, Eko Ari (2022-06-15). "PKNU Bergabung dengan Partai Kedaulatan Rakyat". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-04. 
  6. ^ Media, Kompas Cyber (2022-05-25). "Hasil Pemilu dan Pilpres 2009 Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  7. ^ "Tak lolos Pemilu 2014, PKNU jadi rebutan PPP dan Gerindra". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2013-02-09. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  8. ^ "PKB Membuka Diri Bergabungnya PKNU dan PKBIB". Tribunnews.com. 2023-11-04. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  9. ^ "PPP-PKNU Resmi Koalisi". Republika Online. 2013-02-09. Diakses tanggal 2023-11-04. 
  10. ^ a b "PKNU: Ini Bukan Peleburan". Republika Online. 2013-02-09. Diakses tanggal 2023-11-04.