Pelagianisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ridwanong (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(30 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Pelagianisme''' adalah faham yang meyakini bahwa [[dosa asal]] tidak merusak hakikat manusia (yakni hakikat ilahi, karena manusia diciptakan dari Allah), dan bahwa dengan kehendaknya yang fana manusia masih sanggup untuk memilih yang baik atau yang buruk tanpa pertolongan ilahi. Dengan demikian, dosa Adam "memberikan teladan yang buruk" bagi keturunannya, namun tindakan-tindakan Adam tidak mengandung konsekuensi-konsekuensi lain yang dihubung-hubungkan dengan dosa asal. Dari sudut pandang Pelagianisme, peran [[Yesus]] adalah "memberikan suatu teladan yang baik" bagi seluruh umat manusia (dengan demikian adalah kebalikan dari teladan buruk Adam). Singkatnya, manusia sepenuhnya memegang kendali, dan oleh karena itu sepenuhnya bertanggung jawab, atas keselamatannya sendiri ''selain itu'' juga sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa yang diperbuatnya ("sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa" ditekankan baik oleh pendukung maupun penentang Pelagianisme). Menurut Pelagianisme, oleh karena manusia tidak lagi memerlukan rahmat Allah di luar kreasi kehendaknya <ref>A History of Philosophy by Carmin Mascia, St. Anthony Guild Press 1980 p.170 </ref> maka [[Sakramen]] [[Pembaptisan]] tidaklah mengandung kualitas redemptif (pengampunan dosa) sebagaimana yang diajarkan oleh kaum Kristiani yang ortodoks. <ref>[http://www.highbeam.com/ref/doc3.asp?docid=1E1:Pelagian Pelagianism] The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition; 2006 . (Accessed May. 10, 2006.)</ref>
'''Pelagianisme''' adalah paham yang meyakini bahwa [[dosa asal]] tidak merusak hakikat manusia (yakni hakikat ilahi, karena manusia diciptakan dari Allah), dan bahwa dengan kehendaknya yang fana manusia masih sanggup untuk memilih yang baik atau yang buruk tanpa pertolongan ilahi. Dengan demikian, dosa Adam "memberikan teladan yang buruk" bagi keturunannya, tetapi tindakan-tindakan Adam tidak mengandung konsekuensi-konsekuensi lain yang dihubung-hubungkan dengan dosa asal. Dari sudut pandang Pelagianisme, peran [[Yesus]] adalah "memberikan suatu teladan yang baik" bagi seluruh umat manusia (dengan demikian adalah kebalikan dari teladan buruk Adam). Singkatnya, manusia sepenuhnya memegang kendali, dan oleh karena itu sepenuhnya bertanggung jawab, atas keselamatannya sendiri ''selain itu'' juga sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa yang diperbuatnya ("sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa" ditekankan baik oleh pendukung maupun penentang Pelagianisme). Menurut Pelagianisme, oleh karena manusia tidak lagi memerlukan rahmat Allah di luar kreasi kehendaknya <ref>A History of Philosophy by Carmin Mascia, St. Anthony Guild Press 1980 p.170 </ref> maka [[Sakramen]] [[Pembaptisan]] tidaklah mengandung kualitas redemptif (pengampunan dosa) sebagaimana yang diajarkan oleh kaum Kristiani yang ortodoks.<ref>[http://www.highbeam.com/ref/doc3.asp?docid=1E1:Pelagian Pelagianism]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition; 2006 . (Accessed May. 10, 2006.)</ref>


Pelagianisme ditentang oleh Agustinus dari Hippo, yang mengajarkan bahwa keselamatan seseorang itu terjadi semata-mata melalui rahmat Allah, dan hanya oleh kehendak Allah untuk menganugerahkannya bagi siapapun yang dipilih-Nya, tanpa perlu partisipasi dari pihak yang bersangkutan. Ajaran Agustinus mengakibatkan dikutuknya Pelagianisme sebagai suatu [[ajaran sesat]] dalam beberapa sinode lokal. Pelagianisme dikutuk pada tahun 416 dan 418 dalam konsili-konsili [[Kartago]]. <ref> Dictionary of Philosophy and Religion by William L Reese, Humanities Press 1980 p.421 </ref> Pengutukan-pengutukan ini secara ringkas disahkan dalam [[Konsili Efesus]] pada tahun 431, meskipun bukan tindakan utama dari konsili itu. Pelagianisme sebagai suatu gerakan bidaah yang terstruktur lenyap selepas abad ke-6 namun gagasan-gagasan pokoknya terus-menerus menimbulkan perdebatan. <ref>[http://www.highbeam.com/ref/doc3.asp?docid=1E1:Pelagian Pelagianism] The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition; 2006 . (Accessed May. 10, 2006.)</ref>
Pelagianisme ditentang oleh [[Agustinus dari Hippo]], yang mengatakan bahwa kesempurnaan adalah mustahil untuk dicapai tanpa anugerah atau rahmat dari [[Allah]], karena manusia terlahir sebagai orang ber[[Dosa (Kristen)|dosa]] dengan suatu [[kehendak]] dan hati yang penuh dosa (lihat: [[Dosa asal]]). [[Santo]] Agustinus juga mengajarkan bahwa keselamatan seseorang hanya diperoleh melalui suatu pemberian cuma-cuma, rahmat Allah yang penuh kuasa (''efficacious''), tetapi pemberian ini menuntut tanggapan orang tersebut untuk menerima atau menolaknya berdasarkan [[kehendak bebas]]nya untuk memilih.<ref>{{en}} The Cambridge Companion to Augustine. 2001., eds. Eleonore Stump, Norman Kretzmann. New York: Cambridge University Press. 130-135.</ref> Ajaran Agustinus mengakibatkan dikutuknya Pelagianisme sebagai suatu [[ajaran sesat]] dalam beberapa sinode lokal. Pelagianisme dikutuk pada tahun 416 dan 418 dalam konsili-konsili [[Kartago]].<ref> Dictionary of Philosophy and Religion by William L Reese, Humanities Press 1980 p.421 </ref> Pengutukan-pengutukan ini secara ringkas disahkan dalam [[Konsili Efesus]] pada tahun 431, meskipun bukan tindakan utama dari [[konsili]] itu. Pelagianisme sebagai suatu gerakan bidaah yang terstruktur lenyap selepas abad ke-6 namun gagasan-gagasan pokoknya terus-menerus menimbulkan perdebatan.<ref>[http://www.highbeam.com/ref/doc3.asp?docid=1E1:Pelagian Pelagianism]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition; 2006 . (Accessed May. 10, 2006.)</ref>


Thomas Bradwardine (1290 – 26 Agustus 1349), Uskup Agung Canterbury, dalam ''De causa Dei contra Pelagium et de virtute causarum'' menolak faham Pelagian pada abad ke-14, dan Gabriel Biel melakukan tindakan yang serupa pada abad ke-15. <ref> Dictionary of Philosophy and Religion by William L Reese, Humanities Press 1980 p.421 </ref>
Thomas Bradwardine (1290 – 26 Agustus 1349), Uskup Agung Canterbury, dalam ''De causa Dei contra Pelagium et de virtute causarum'' menolak paham Pelagian pada abad ke-14, dan Gabriel Biel melakukan tindakan yang serupa pada abad ke-15.<ref> Dictionary of Philosophy and Religion by William L Reese, Humanities Press 1980 p.421 </ref>


== Pelagius ==
== Pelagius ==
Sedikit atau tak ada yang dapat diketahui mengenai kehidupan Pelagius. Meskipun dia kerap disebut sebagai seorang rahib, namun hal itu tidak memberi kepastian bahwa dia memang adalah seorang rahib. Agustinus mengatakan bahwa dia hidup di Roma "dalam waktu yang sangat lama," dan bahwa dia berasal dari kepulauan [[Inggris]]. (Santo Heronimus menduga dia adalah seorang warga [[Skotlandia]] atau mungkin saja dari [[Irlandia]].) Yang pasti, dia terkenal di provinsi Romawi, baik karena kehidupan publiknya yang dijalaninya dengan matiraga-keras, maupun karena kekuatan dan persuasivitas dari khotbahnya. Sampai saat gagasan-gagasannya yang lebih radikal tercuat ke depan publik, bahkan tokoh-tokoh yang disebut sebagai sokoguru Gereja seperti Agustinus pun menyebutnya sebagai “orang suci.”
Sedikit atau tak ada yang dapat diketahui mengenai kehidupan Pelagius. Meskipun dia kerap disebut sebagai seorang [[rahib]], tetapi hal itu tidak memberi kepastian bahwa dia memang adalah seorang rahib. Agustinus mengatakan bahwa dia hidup di [[Roma]] "dalam waktu yang sangat lama," dan bahwa dia berasal dari kepulauan [[Inggris]]. (Santo [[Hieronimus]] menduga dia adalah seorang warga [[Skotlandia]] atau mungkin saja dari [[Irlandia]].) Yang pasti, dia terkenal di provinsi Romawi, baik karena kehidupan publiknya yang dijalaninya dengan matiraga-keras, maupun karena kekuatan dan persuasivitas dari khotbahnya. Sampai saat gagasan-gagasannya yang lebih radikal tercuat ke depan publik, bahkan tokoh-tokoh yang disebut sebagai sokoguru [[Gereja]] seperti Agustinus pun menyebutnya sebagai “orang suci.”


Pelagius mengajarkan bahwa kehendak manusia, dibarengi perbuatan-perbuatan baik dan kehidupan bermatiraga secara ketat, cukup untuk menjalani suatu kehidupan tanpa dosa. Dia mengatakan kepada para pengikutnya bahwa tindakan yang benar dari pihak manusia adalah segala-galanya yang diperlukan untuk mencapai keselamatan. Bagi dia, rahmat Allah hanyalah keuntungan tambahan; berguna, namun tidak esensial. Pelagius tidak percaya akan dosa asal, namun mengatakan bahwa Adam telah mengutuk umat manusia dengan teladan yang buruk, dan bahwa teladan baik Kristus menawarkan bagi kita suatu jalan menuju keselamatan, bukan melalui pengorbanan, melainkan melalui pengarahan kehendak. Heronimus bangkit sebagai salah seorang kritikus utama terhadap Pelagianisme, karena, menurut Heronimus, pandangan Pelagius secara mendasar mendustai karya Sang Mesias; dia secara pribadi lebih menyukai kata “pengajar” atau “guru” sebagai ganti sebutan apapun untuk kuasa ilahi.
Pelagius mengajarkan bahwa kehendak manusia, dibarengi perbuatan-perbuatan baik dan kehidupan bermatiraga secara ketat, cukup untuk menjalani suatu kehidupan tanpa [[Dosa (Kristen)|dosa]]. Dia mengatakan kepada para pengikutnya bahwa tindakan yang benar dari pihak manusia adalah segala-galanya yang diperlukan untuk mencapai keselamatan. Bagi dia, rahmat Allah hanyalah keuntungan tambahan; berguna, tetapi tidak esensial. Pelagius tidak percaya akan dosa asal, tetapi mengatakan bahwa Adam telah mengutuk umat manusia dengan teladan yang buruk, dan bahwa teladan baik Kristus menawarkan bagi kita suatu jalan menuju keselamatan, bukan melalui pengorbanan, melainkan melalui pengarahan kehendak. Hieronimus bangkit sebagai salah seorang kritikus utama terhadap Pelagianisme, karena, menurut Hieronimus, pandangan Pelagius secara mendasar mendustai karya Sang [[Mesias]]; dia secara pribadi lebih menyukai kata “pengajar” atau “guru” sebagai ganti sebutan apapun untuk kuasa ilahi.


== Tulisan-tulisan Pelagius ==
== Tulisan-tulisan Pelagius ==
*[http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Letters.html Surat-surat Pelagius: Kepada seorang Imam, Agustinus dari Hippo, dan Paus Innocentius I]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Letters.html Surat-surat Pelagius: Kepada seorang Imam, Agustinus dari Hippo, dan Paus Innocentius I]
*[http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_On_Nature.html Hal Hakikat]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_On_Nature.html Hal Hakikat]
*[http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Defense_Of_The_Freedom_Of_The_Will.html Pembelaan Kebebasan Kehendak]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Defense_Of_The_Freedom_Of_The_Will.html Pembelaan Kebebasan Kehendak]
*Eksposisi-eksposisi mengenai Surat Paulus
* Eksposisi-eksposisi mengenai Surat Paulus
*[http://www.pelagius.net/pelagius/demetrias.htm Surat kepada Demetrias]
* [http://www.pelagius.net/pelagius/demetrias.htm Surat kepada Demetrias]
*Pengakuan Iman
* Pengakuan Iman
*[http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Chapters.html Bab-bab]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Chapters.html Bab-bab]
*[http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Written_Anathema.html Anathema tertulis]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Written_Anathema.html Anathema tertulis]

== Lihat pula ==
* [[Agustinus dari Hippo]]
* [[Semipelagianisme]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*[http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Synod_Lydda_415AD.html Transkripsi dari Konsili Diospolis (Lydda) Menentang Pelagius, 415 Masehi]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Pelagius_Synod_Lydda_415AD.html Transkripsi dari Konsili Diospolis (Lydda) Menentang Pelagius, 415 Masehi]
*[http://www.newadvent.org/cathen/11604a.htm CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Pelagius and Pelagianism]
* [http://www.seanmultimedia.com/Pie_Council_Of_Carthage_May_1_418.html Canons From The Council Of Carthage Against Pelagianism, May 1, 418]
* [http://www.newadvent.org/cathen/11604a.htm CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Pelagius and Pelagianism]
*[http://www.anabaptistnetwork.com/node/336 Kaum Pelagian, Donatis, Rahib, Anabaptis dan kaum Perfeksionis lainnya] - suatu pandangan simpatik terhadap Pelagianisme dan gerakan-gerakan 'perfeksionis' serupa
* [http://www.anabaptistnetwork.com/node/336 Kaum Pelagian, Donatis, Rahib, Anabaptis dan kaum Perfeksionis lainnya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060211113508/http://www.anabaptistnetwork.com/node/336 |date=2006-02-11 }} - suatu pandangan simpatik terhadap Pelagianisme dan gerakan-gerakan 'perfeksionis' serupa
*[http://www.pelagius.net/pelagius/index.htm Pelagius Library]: Situs online yang didedikasikan bagi studi mengenai Pelagius
* [http://www.pelagius.net/pelagius/index.htm Pelagius Library] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160704051049/http://www.pelagius.net/pelagius/index.htm |date=2016-07-04 }}: Situs online yang didedikasikan bagi studi mengenai Pelagius


== Referensi ==
[[Kategori:Kristen]]
{{reflist}}
[[Kategori:Doktrin dan Teologi Anti-Katolik]]


{{Keyakinan-keyakinan yang dikecam oleh Gereja Katolik}}
[[ca:Pelagianisme]]

[[cs:Pelagianismus]]
[[Kategori:Bidah Kristen]]
[[de:Pelagianismus]]
[[Kategori:Doktrin dan Teologi Anti-Katolik]]
[[en:Pelagianism]]
[[Kategori:Istilah Kristen]]
[[eo:Pelagianismo]]
[[es:Pelagianismo]]
[[fi:Pelagiolaisuus]]
[[fr:Pélagianisme]]
[[he:המינות הפלאגיאנית]]
[[ia:Pelagianismo]]
[[ja:ペラギウス主義]]
[[no:Pelagianisme]]
[[pl:Pelagianizm]]
[[pt:Pelagianismo]]
[[simple:Pelagianism]]
[[sk:Pelagianizmus]]
[[sr:Пелагијанизам]]
[[zh:伯拉糾主義]]

Revisi terkini sejak 5 Mei 2023 14.55

Pelagianisme adalah paham yang meyakini bahwa dosa asal tidak merusak hakikat manusia (yakni hakikat ilahi, karena manusia diciptakan dari Allah), dan bahwa dengan kehendaknya yang fana manusia masih sanggup untuk memilih yang baik atau yang buruk tanpa pertolongan ilahi. Dengan demikian, dosa Adam "memberikan teladan yang buruk" bagi keturunannya, tetapi tindakan-tindakan Adam tidak mengandung konsekuensi-konsekuensi lain yang dihubung-hubungkan dengan dosa asal. Dari sudut pandang Pelagianisme, peran Yesus adalah "memberikan suatu teladan yang baik" bagi seluruh umat manusia (dengan demikian adalah kebalikan dari teladan buruk Adam). Singkatnya, manusia sepenuhnya memegang kendali, dan oleh karena itu sepenuhnya bertanggung jawab, atas keselamatannya sendiri selain itu juga sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa yang diperbuatnya ("sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa" ditekankan baik oleh pendukung maupun penentang Pelagianisme). Menurut Pelagianisme, oleh karena manusia tidak lagi memerlukan rahmat Allah di luar kreasi kehendaknya [1] maka Sakramen Pembaptisan tidaklah mengandung kualitas redemptif (pengampunan dosa) sebagaimana yang diajarkan oleh kaum Kristiani yang ortodoks.[2]

Pelagianisme ditentang oleh Agustinus dari Hippo, yang mengatakan bahwa kesempurnaan adalah mustahil untuk dicapai tanpa anugerah atau rahmat dari Allah, karena manusia terlahir sebagai orang berdosa dengan suatu kehendak dan hati yang penuh dosa (lihat: Dosa asal). Santo Agustinus juga mengajarkan bahwa keselamatan seseorang hanya diperoleh melalui suatu pemberian cuma-cuma, rahmat Allah yang penuh kuasa (efficacious), tetapi pemberian ini menuntut tanggapan orang tersebut untuk menerima atau menolaknya berdasarkan kehendak bebasnya untuk memilih.[3] Ajaran Agustinus mengakibatkan dikutuknya Pelagianisme sebagai suatu ajaran sesat dalam beberapa sinode lokal. Pelagianisme dikutuk pada tahun 416 dan 418 dalam konsili-konsili Kartago.[4] Pengutukan-pengutukan ini secara ringkas disahkan dalam Konsili Efesus pada tahun 431, meskipun bukan tindakan utama dari konsili itu. Pelagianisme sebagai suatu gerakan bidaah yang terstruktur lenyap selepas abad ke-6 namun gagasan-gagasan pokoknya terus-menerus menimbulkan perdebatan.[5]

Thomas Bradwardine (1290 – 26 Agustus 1349), Uskup Agung Canterbury, dalam De causa Dei contra Pelagium et de virtute causarum menolak paham Pelagian pada abad ke-14, dan Gabriel Biel melakukan tindakan yang serupa pada abad ke-15.[6]

Pelagius[sunting | sunting sumber]

Sedikit atau tak ada yang dapat diketahui mengenai kehidupan Pelagius. Meskipun dia kerap disebut sebagai seorang rahib, tetapi hal itu tidak memberi kepastian bahwa dia memang adalah seorang rahib. Agustinus mengatakan bahwa dia hidup di Roma "dalam waktu yang sangat lama," dan bahwa dia berasal dari kepulauan Inggris. (Santo Hieronimus menduga dia adalah seorang warga Skotlandia atau mungkin saja dari Irlandia.) Yang pasti, dia terkenal di provinsi Romawi, baik karena kehidupan publiknya yang dijalaninya dengan matiraga-keras, maupun karena kekuatan dan persuasivitas dari khotbahnya. Sampai saat gagasan-gagasannya yang lebih radikal tercuat ke depan publik, bahkan tokoh-tokoh yang disebut sebagai sokoguru Gereja seperti Agustinus pun menyebutnya sebagai “orang suci.”

Pelagius mengajarkan bahwa kehendak manusia, dibarengi perbuatan-perbuatan baik dan kehidupan bermatiraga secara ketat, cukup untuk menjalani suatu kehidupan tanpa dosa. Dia mengatakan kepada para pengikutnya bahwa tindakan yang benar dari pihak manusia adalah segala-galanya yang diperlukan untuk mencapai keselamatan. Bagi dia, rahmat Allah hanyalah keuntungan tambahan; berguna, tetapi tidak esensial. Pelagius tidak percaya akan dosa asal, tetapi mengatakan bahwa Adam telah mengutuk umat manusia dengan teladan yang buruk, dan bahwa teladan baik Kristus menawarkan bagi kita suatu jalan menuju keselamatan, bukan melalui pengorbanan, melainkan melalui pengarahan kehendak. Hieronimus bangkit sebagai salah seorang kritikus utama terhadap Pelagianisme, karena, menurut Hieronimus, pandangan Pelagius secara mendasar mendustai karya Sang Mesias; dia secara pribadi lebih menyukai kata “pengajar” atau “guru” sebagai ganti sebutan apapun untuk kuasa ilahi.

Tulisan-tulisan Pelagius[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ A History of Philosophy by Carmin Mascia, St. Anthony Guild Press 1980 p.170
  2. ^ Pelagianism[pranala nonaktif permanen] The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition; 2006 . (Accessed May. 10, 2006.)
  3. ^ (Inggris) The Cambridge Companion to Augustine. 2001., eds. Eleonore Stump, Norman Kretzmann. New York: Cambridge University Press. 130-135.
  4. ^ Dictionary of Philosophy and Religion by William L Reese, Humanities Press 1980 p.421
  5. ^ Pelagianism[pranala nonaktif permanen] The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition; 2006 . (Accessed May. 10, 2006.)
  6. ^ Dictionary of Philosophy and Religion by William L Reese, Humanities Press 1980 p.421