Pembicaraan Pengguna:Ruryrachmad: Perbedaan antara revisi

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 4 tahun yang lalu oleh Ruryrachmad pada topik ATTENTION DEFISIT HYPERACTIVE DISORDER
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎sapa: bagian baru
Ruryrachmad (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 49: Baris 49:


Terima kasih... semangat kakak..--[[Pengguna:Winarno Ganteng|Winarno Ganteng]] ([[Pembicaraan Pengguna:Winarno Ganteng|bicara]]) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)
Terima kasih... semangat kakak..--[[Pengguna:Winarno Ganteng|Winarno Ganteng]] ([[Pembicaraan Pengguna:Winarno Ganteng|bicara]]) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)

== ATTENTION DEFISIT HYPERACTIVE DISORDER ==

Attention defisit hyperactive disorder adalah pemusatan perhatian terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Siswa lamban belajar dapat memusatkan perhatiannya hanya berkisar pada satu pokok bahasan saja, ia kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang beraneka ragam yang membuat dirinya menjadi kacau. Gejala-gejala kelemahannya antara lain:
1. Ketidaksanggupan menyelesaikan sebuah masalah.
2. Penampilannya seperti orang yang tidak suka mendengarkan pendapat orang lain.
3. Kebiasaan memotong pembicaraan orang lain.
4. Tidak mau diam di tempat duduk, selalu mengganggu temannya, dan selalu merasa kaget melihat benda-benda yang berada di sekelilingnya.
5. Tingkah lakunya sehendak dirinya.
6. Temperamennya hangat dan mengarah kepada agresivisme.
7. Kurang sanggup mengontrol tingkah laku yang salah.
8. Perubahan secara tiba-tiba dari sifat rajin ke sifat malas.
9. Tidak terbiasa menggunakan energi atau semangat yang membaja.
10. Suka meraba, meninju, mendorong, dan berkelahi.
Para pakar psikologi berpendapat bahwa kurang perhatian individu terhadap lingkungan atau pelajaran-pelajaran yang disampaikan gurunya di sekolah menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Perhatian itu adalah sangat vital dalam meraih sukses belajar di sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat empat macam perhatian.
1. Perhatian menangkap isi pembicaraan orang lain, menjegalnya di tengah percakapan.
2. Perhatian terpusat pada satu pekerjaan.
3. Perhatian mendukung terhadap penyelesaian sebuah masalah.
4. Perhatian selektif, dalam arti menghilangkan pengaruh yang tidak relevan terhadap tugas-tugas yang dipikulnya. [[Pengguna:Ruryrachmad|Ruryrachmad]] ([[Pembicaraan Pengguna:Ruryrachmad#top|bicara]]) 7 Maret 2020 02.44 (UTC)

Revisi per 7 Maret 2020 02.44

Memulai
Tips

Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

Welcome! If you do not understand Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!

-- Kℇℵ℟ℑℭK 17 Maret 2019 03.35 (UTC)Balas

pesan satu

artikenya baru --Ruryrachmad (bicara) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)Balas

sapa

Terima kasih... semangat kakak..--Winarno Ganteng (bicara) 17 Maret 2019 07.10 (UTC)Balas

ATTENTION DEFISIT HYPERACTIVE DISORDER

Attention defisit hyperactive disorder adalah pemusatan perhatian terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Siswa lamban belajar dapat memusatkan perhatiannya hanya berkisar pada satu pokok bahasan saja, ia kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang beraneka ragam yang membuat dirinya menjadi kacau. Gejala-gejala kelemahannya antara lain: 1. Ketidaksanggupan menyelesaikan sebuah masalah. 2. Penampilannya seperti orang yang tidak suka mendengarkan pendapat orang lain. 3. Kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. 4. Tidak mau diam di tempat duduk, selalu mengganggu temannya, dan selalu merasa kaget melihat benda-benda yang berada di sekelilingnya. 5. Tingkah lakunya sehendak dirinya. 6. Temperamennya hangat dan mengarah kepada agresivisme. 7. Kurang sanggup mengontrol tingkah laku yang salah. 8. Perubahan secara tiba-tiba dari sifat rajin ke sifat malas. 9. Tidak terbiasa menggunakan energi atau semangat yang membaja. 10. Suka meraba, meninju, mendorong, dan berkelahi. Para pakar psikologi berpendapat bahwa kurang perhatian individu terhadap lingkungan atau pelajaran-pelajaran yang disampaikan gurunya di sekolah menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Perhatian itu adalah sangat vital dalam meraih sukses belajar di sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat empat macam perhatian. 1. Perhatian menangkap isi pembicaraan orang lain, menjegalnya di tengah percakapan. 2. Perhatian terpusat pada satu pekerjaan. 3. Perhatian mendukung terhadap penyelesaian sebuah masalah. 4. Perhatian selektif, dalam arti menghilangkan pengaruh yang tidak relevan terhadap tugas-tugas yang dipikulnya. Ruryrachmad (bicara) 7 Maret 2020 02.44 (UTC)Balas