Penegak hukum di Amerika Serikat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa petugas penegak hukum dari agensi dan institusi yang berbeda di Springfield, Amerika Serikat.

Penegak hukum di Amerika Serikat adalah salah satu dari tiga komponen utama sistem peradilan pidana Amerika Serikat, bersama dengan badan pengadilan dan badan pembinaan (lapas). Meskipun masing-masing komponen beroperasi secara semi-independen, ketiganya secara kolektif membentuk rantai yang mengarah pada penyelidikan dugaan kegiatan kriminal hingga pemberian hukuman pidana bersama-sama untuk negara.

Ada lebih dari 900.000 personel penegak hukum bersumpah untuk melayani Amerika Serikat, yang merupakan angka tertinggi yang pernah ada dengan sekitar 12 persen di antaranya adalah perempuan.[1]

Penegak hukum pada umumnya bergerak melalui lembaga kepolisian seperti kepolisian negara lainnya. Terdapat 17.985 lembaga kepolisian di Amerika Serikat yang mencakup departemen kepolisian kota, departemen kepolisian daerah (sherrif), departemen kepolisian negara bagian/patroli jalan tol, serta lembaga penyelidikan dan penegak hukum federal. Tujuan penegakan hukum dari badan-badan ini adalah penyelidikan dugaan tindak pidana, penyerahan hasil penyelidikan ke jaksa negara bagian atau federal juga penahanan sementara terhadap tersangka sebelum mendapatkan peradilan hukum. Lembaga-lembaga tesebut bekerja pada urutan hierarki yang berbeda-beda di berbagai tingkat daerah dan pemerintahan sesuai dengan tugas atau tujuan utama terbentuknya lembaga tersebut.

Lembaga penegak hukum juga terlibat dalam memberikan tanggapan pertama terhadap keadaan darurat dan ancaman lain terhadap keselamatan publik, perlindungan sarana dan prasarana umum tertentu, pemeliharaan ketertiban umum, perlindungan pejabat publik, dan pengoperasian beberapa fasilitas penahanan (biasanya di tingkat daerah).

Jenis penegak hukum

Penegakan hukum di Amerika Serikat dijalankan oleh 18.000 lembaga pemerintahan seperti kepolisian (kota, daerah, negara bagian) dan agen federal. Seluruhnya bergerak aktif dengan tugas, kebijakan, kekuasaan, dan kewajiban masing-masing lembaga. Setiap negara bagian memiliki nomenklaturnya sendiri untuk lembaga-lembaga penegak hukum tersebut termasuk penetapan tanggung jawab dan pendanaan lembaga.[2]

Kepolisian federal

Di tingkat federal, terdapat agen federal yang memiliki otoritas penuh dalam melakukan penegakan hukum seperti yang tercantum pada United States Code (USC). Agen federal tersebut berwenang untuk menegakkan berbagai undang-undang di tingkat federal. Sebagian besar lembaga penyelidikan dan penegak hukum federal dibatasi oleh USC untuk menyelidiki hal-hal yang secara eksplisit berada dalam kekuasaan pemerintah federal. Namun, kekuasaan investigasi dan penyelidikan federal telah menjadi sangat luas dalam praktiknya, terutama sejak pengesahan UU PATRIOT AS. Ada juga lembaga penegak hukum federal, seperti Polisi Taman Amerika Serikat yang diberikan otoritas penangkapan negara bagian di luar yurisdiksi federal utama.

Departemen Kehakiman (Department of Justice) bertanggung jawab atas sebagian besar tugas penegakan hukum di tingkat federal.[3] Termasuk Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation), Administrasi Penegakan Narkotika (Drug Enforcement Administration), Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms, and Explosives), Badan Marsekal Amerika Serikat (United States Marshals Service), Biro Penjara Federal (Federal Bureau of Prisons), dan lain-lain.[4]

Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security) adalah departemen lain yang juga memiliki banyak lembaga penegak hukum federal yang bertanggungjawab dan berada di bawah kepengawasannya, seperti agen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (US Customs and Border Protection), Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (US Immigration and Customs Enforcement), Badan Rahasia Amerika Serikat (United States Secret Service), Penjaga Pantai Amerika Serikat (United States Coast Guard), dan Transportation Security Administration (Transportation Security Administration).[5] Penjaga Pantai Amerika Serikat ditugaskan ke Departemen Pertahanan Amerika Serikat jika terjadi perang di wilayahnya.

Di tempat kejadian kriminal atau bencana yang melibatkan semua orang termasuk wilayah dan warga sipil membuat banyak lembaga kepolisian mungkin terlibat termasuk diantaranya kepolisian dan agen federal.

Pemerintah Amerika Serikat memberi lembaga federal kekuasaan untuk menangani urusan luar negeri dan urusan antarnegara bagian (urusan antarnegara bagian). Jika suatu tindak kriminal non-federal dilakukan di negara bagian AS dan tersangka/buronan tidak melarikan diri dari negara bagian, agen federal tidak memiliki hak untuk turut serta dalam melakukan penangkapan karena hal tersebut sudah menjadi bagian dari tugas kepolisian.[6]

Kepolisian negara

Kepolisian tingkat negara bagian

Seluruh negara bagian memiliki unit kepolisian tersendiri yang memiliki tugas hanya di dalam negara bagian. Penanganan, pengamanan, penangkapan, dan pelayanan masyarakat termasuk tugas kepolisian negara bagian, mereka bertugas dalam wilayah negara bagiannya masing-masing. Petugas-petugas dari polisi negara bagian sering disebut sebagai state trooper dan secara garis besar memiliki peran serta penampakan yang sama dengan kepolisian kota atau daerah namun kepolisian negara bagian hanya beroperasi di negara bagian yang dicakupinya saja.

Kepolisian tingkat kota

Sama halnya dengan kepolisian negara bagian, kepolisian kotamadya bergerak dan bekerja pada satu kota yang dicakupinya. Sebagian besar kota menamai kepolisiannya sesuai dengan nama kota asalnya, seperti Los Angeles Police Department, Las Vegas Metropolitan Police Department, atau New York Police Department yang memiliki sekitar 40.000 anggota kepolisian. Memiliki tugas penanganan, pengamanan, penangkapan, dan pelayanan masyarakat dalam kota.

Fungsi penegak hukum

Sebuah buku mengidentifikasi fungsi penegak hukum melalui tiga fungsi utama lembaga kepolisian. Berikut ini dikutip dari The American System of Criminal Justice, oleh George F. Cole dan Christopher E. Smith, 2004, edisi 10, Wadsworth/Thomson Learning:

Amanah dalam tugas
Sebuah amanat luas untuk menjaga perdamaian atau mencegah perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan dan hak seorang warga negara. Penegak hukum wajib menangani situasi ini dengan bijaksana sebagai bentuk amanah dalam tugas. Sebagai gambaran, seorang petugas berhak menangani keributan yang terjadi di jalanan, isu anjing yang menggonggong terlalu keras, atau perkelahian antar suku.
Penegakan dalam hukum
Sebuah kekuasaan khusus yang hanya digunakan dalam situasi dimana satu atau lebih undang-undang telah jelas dilanggar sehingga tersangka harus diidentifikasi dan ditangkap. Contoh yang paling jelas termasuk perampokan, pembunuhan, atau penculikan. Ini adalah gagasan populer tentang fungsi utama polisi, tetapi frekuensi kegiatan tersebut bergantung pada geografi dan demografi suatu negara.
Melayani
Sebuah tanggungjawab untuk memberikan pertolongan pertama, memberikan informasi turis, membimbing orang yang mengalami permasalahan/disorientasi, atau bertindak sebagai pendidik (pada topik seperti mencegah penggunaan narkoba). Cole dan Smith mengutip satu penelitian yang menunjukkan 80% dari semua panggilan untuk bantuan polisi tidak melibatkan kejahatan, namun panggilan untuk sebuah pertolongan yang sama sekali tidak melibatkan tindakan kriminal. Karena lembaga kepolisian secara tradisi dan hukum bersedia menangani masyarakat 24 jam sehari, warga sipil memanggil departemen kepolisian tidak hanya pada saat kesulitan atau berada dalam bahaya tetapi juga pada saat tidak nyaman. Akibatnya, layanan polisi dapat mencakup masalah-masalah dalam berkendara, memberikan rujukan hukum, mencari hewan peliharaan atau properti yang hilang, atau memeriksa gedung atau bangunan kosong.[7]

Sejarah penegak hukum

Awal masa kolonial

Potret Presiden AS Grover Cleveland saat masih menjadi petugas sherrif di New York pada tahun 1871–1872

Kepolisian di Amerika Serikat muncul dari sistem penegakan hukum di negara-negara Eropa, khususnya sistem hukum umum Inggris kuno. Ini sangat bergantung pada sukarelawan warga serta kelompok pengawas seperti polisi, sheriff, dan sistem wajib militer yang dikenal sebagai pagar betis atau posse comitatus yang mirip dengan sistem milisi.[8][9]

Sebuah giat "jaga malam" sempat dibentuk di Boston pada tahun 1631. Kemudian dilanjutkan dengan kemunculan polisi pertama pada tahun 1634 yang bernama Joshua Pratt, di Koloni Plymouth.[10] Seorang polisi saat itu ditugaskan untuk mensurvei tanah, memberikan surat perintah, dan menegakan hukum yang berlaku.[11]

Pada tahun 1651, sekelompok petugas yang kemudian menjadi petugas kepolisian New York memiliki slogan "berjalan di jalan-jalan untuk mencegah kejahatan dan mencari pelanggar hukum". Kepolisian juga saat itu berfungsi sebagai pemerhati kota. Pada tahun 1658, mereka mulai memiliki gaji tetap yang mana menjadikan mereka organisasi polisi pertama yang didanai pemerintah kota.[12]  

Ketika Inggris merebut New Amsterdam pada tahun 1664, mereka mengangkat seorang polisi yang bertugas menjaga perdamaian dalam kota, mencegah mabuk berlebihan, perjudian, prostitusi, dan mencegah gangguan selama kebaktian gereja.[13]  Sebuah giat "jaga malam" juga sempat dibentuk di Philadelphia pada tahun 1700 sebelum terbentuknya polisi disana.[14]

Di daerah selatan Amerika, terdapat kegiatan patroli budak yang dilakukan oleh pria bersenjata untuk mencegah kaburnya para budak atau memberikan hukuman kepada budak yang membangkang. Kegiatan ini dimulai pada tahun 1704 di Carolina.[15][16]

Kepolisian modern

Seragam kepolisian kota San Fransisco pada tahun 1936.

Metode kepolisian modern mulai muncul di Amerika Serikat pada pertengahan abad kesembilan belas yang diadaptasi dari model kepolisian Inggris yang didirikan pada tahun 1829.[17][18] Kepolisian mulai menjadi sebuah profesi penuh yang profesional dan didanai oleh pemerintah, pertama kali didirikan di Boston pada tahun 1838, New York pada tahun 1844, dan Philadelphia pada tahun 1854.[19][20]

Kegiatan patroli budak di selatan Amerika dihapuskan setelah penghapusan perbudakan pada tahun 1860-an.[21][22] Ide patroli budak tercermin dalam taktik main hakim sendiri dari Ku Klux Klan

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, hanya ada beberapa unit/divisi khusus di departemen kepolisian.[23] Kemudian pada tahun 1905, Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania menjadi lembaga polisi negara bagian pertama yang didirikan di Amerika Serikat, seperti yang direkomendasikan oleh Presiden Theodore Roosevelt dan Gubernur Samuel Pennypacker.[24]

Munculnya inovasi kendaraan untuk polisi, radio dua arah, dan telepon pada awal abad ke-20 mengubah kepolisian menjadi strategi aktif yang berfokus pada menanggapi panggilan darurat dari masyarakat.[25] Pada 1920-an, dipimpin oleh August Vollmer yang saat itu menjabat sebagai kepala polisi California, polisi mulai memprofesionalkan kinerja, mengadopsi teknologi baru, dan menekankan pada pelatihan bela negara.[26] Dengan transformasi ini, komando dan kontrol polisi menjadi lebih terpusat. OW Wilson, seorang murid dari August Vollmer, membantu mengurangi korupsi dan memperkenalkan profesionalisme di kepolisian Wichita, Kansas, dan kemudian di Departemen Kepolisian Chicago.[27] Strategi yang digunakan oleh OW Wilson termasuk merotasi petugas dari pusat ke daerah untuk mengurangi kerentanan mereka terhadap korupsi, membentuk dewan polisi non-partisan untuk membantu mengatur kepolisian, sistem merit yang ketat untuk kenaikan pangkat di dalam departemen, merekrut polisi baru dengan gaji yang lebih tinggi untuk menarik petugas profesional yang berkualitas.[28]

Referensi

  1. ^ "Law Enforcement Facts". Diakses tanggal May 8, 2022. 
  2. ^ Debusmann, Bernd (October–November 2016). "The race problem in black and white". The World Today. Chatham House. Diakses tanggal October 4, 2016. 
  3. ^ Langeluttig, Albert (1927). The Department of Justice of the United States. Johns Hopkins Press. hlm. 9–14. 
  4. ^ "Alphabetical Listing of Components, Programs, & Initiatives" (dalam bahasa Inggris). June 7, 2017. Diakses tanggal October 28, 2018. 
  5. ^ "Operational and Support Components". Department of Homeland Security (dalam bahasa Inggris). June 18, 2015. Diakses tanggal October 28, 2018. 
  6. ^ "Mutual Aid Agreements and Assistance Agreements". emilms.fema.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 1, 2020. Diakses tanggal October 28, 2018. 
  7. ^ Batten, Ed. Donna (2010). "Community-Oriented Policing." Gale Encyclopedia of American Law (edisi ke-3). Detroit: Gale. hlm. 49–51. 
  8. ^ Archbold, Carol A. (2013). Policing (PDF). Sage Publication. ISBN 9781412993692. 
  9. ^ Gaines, Larry K.; Kappeler, Victor E. (4 June 2011). Policing in America (dalam bahasa Inggris). ISBN 9781437734959. Diakses tanggal 2020-06-14. 
  10. ^ "CONSTABLES (police)". what-when-how.com. 
  11. ^ Gaines, Larry K.; Kappeler, Victor E. (4 June 2011). Policing in America (dalam bahasa Inggris). ISBN 9781437734959. Diakses tanggal 2020-06-14. 
  12. ^ "The History of New York City Police Department". National Criminal Justice Reference Service (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14. 
  13. ^ "Id". National Criminal Justice Reference Service (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14. 
  14. ^ "Id; History of Law Enforcement: Watch Groups in Colonial Times". Virginia Wesleyan University (dalam bahasa Inggris). January 5, 2018. Diakses tanggal 2020-06-14. 
  15. ^ "Slave Patrols: An Early Form of American Policing". National Law Enforcement Museum (dalam bahasa Inggris). 2019-07-10. Diakses tanggal 2020-06-09. 
  16. ^ "How the U.S. Got Its Police Force". Time (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-09. 
  17. ^ Archbold, Carol A. (2013). Policing (PDF). Sage Publication. ISBN 9781412993692. 
  18. ^ Dempsey, John S.; Forst, Linda S. (2015). An Introduction to Policing (edisi ke-8). Cengage Learning. hlm. 6–8. ISBN 978-1305544680. 
  19. ^ "How the U.S. Got Its Police Force", Time, Olivia Waxman, May 18, 2017.
  20. ^ Andy Alexis-Baker (2007). "The Gospel or a Glock? Mennonites and the Police". The Conrad Grebel Review. 25 (2). 
  21. ^ "Slave Patrols: An Early Form of American Policing". National Law Enforcement Museum (dalam bahasa Inggris). 2019-07-10. Diakses tanggal 2020-06-09. 
  22. ^ Hadden, Sally E. (2001). Slave patrols : law and violence in Virginia and the Carolinas. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. ISBN 0-674-00470-1. OCLC 44860794. 
  23. ^ Reiss Jr; Albert J. (1992). "Police Organization in the Twentieth Century". Crime and Justice. 51. 
  24. ^ Mayo, Katherine (1920). Justice to All: The Story of the Pennsylvania State Police. Houghton Mifflin. 
  25. ^ Reiss Jr; Albert J. (1992). "Police Organization in the Twentieth Century". Crime and Justice. 51. 
  26. ^ "Finest of the Finest". TIME Magazine. February 18, 1966. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 14, 2008. 
  27. ^ "Guide to the Orlando Winfield Wilson Papers, ca. 1928-1972". Online Archive of California. Diakses tanggal 2006-10-20. 
  28. ^ "Chicago Chooses Criminologist to Head and Clean Up the Police". United Press International/The New York Times. February 22, 1960. 

Pranala luar