Lompat ke isi

Pengeboman Masjid Nurul Iman 1976

Koordinat: 0°57′17″S 100°21′44″E / 0.9548°S 100.36224°E / -0.9548; 100.36224
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

0°57′17″S 100°21′44″E / 0.9548°S 100.36224°E / -0.9548; 100.36224

Bom Masjid Nurul Iman 1976
LokasiKota Padang, Indonesia
TanggalKamis, 11 November 1976
22.20 WIB – (UTC+7)
SasaranMasjid Nurul Iman
Korban tewas
Tidak ada

Bom Masjid Nurul Iman adalah peristiwa ledakan bom yang terjadi di dalam Masjid Nurul Iman, Kota Padang. Bom meledak pada Kamis, 11 November 1976, tepatnya pukul 22.20 waktu setempat. Ledakan bom menyebabkan loteng masjid di lantai satu mengalami kerusakan parah dan beberapa jendela kaca pecah.

Menurut keterangan dari pihak keamanan setempat, bom ditempatkan di bawah tangga menuju lantai dua dan sepertinya diatur untuk meledak ketika pelaksanaan ibadah salat Jumat keesokan harinya. Namun bom meledak lebih dini, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurut catatan Tempo, pelaku peledakan bom bernama Timsar Zubil.[1] Namun, pemberitaan ini telah diklarifikasi Tempo pada 2015.[2] Timsar mengakui sebagai anggota Komando Jihad di Kota Medan, tetapi tidak terlibat dalam teror bom di Masjid Nurul Iman

Sementara itu, menurut versi aparat militer, pelaku peledakan bom adalah pengikut Timsar. Meski demikian, Timsar tetap diadili dan divonis hukuman mati pada tahun 1979, tetapi hukuman tersebut diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup, dan ia dibebaskan pada tahun 1999.[3] Pada tahun 1982 (ketika masih secara resmi dalam tahanan), ia mengunjungi dua gereja di Medan, dan masjid Nurul Iman di Padang, serta menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Peledakkan Bom di Indonesia (1976-2000) Diarsipkan 2011-11-27 di Wayback Machine., Tempo Interaktif, 21 Desember 2000.
  2. ^ https://nasional.tempo.co/read/696880/sudirman-timsar-klarifikasi-soal-teror-bom
  3. ^ Akhirnya Timsar Bebas, Gatra, Vol.V, No.9, 16 Januari 1999.
  4. ^ Daur Ulang Militan di Indonesia: Darul Islam dan Bom Kedutaan Australia. Crisis Group Asia Report, 22 Februari 2005, hlm. 8.