Penyakit Basedow
Penyakit Basedow atau penyakit graves adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar hormon tiroid yang berlebihan akibat produksi berlebihan oleh kelenjar tiroid.[1][2] Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang terletak di bawah pita suara yang berperan dalam menghasilkan hormon seperti tiroid.[1] Pasien menunjukkan kelenjar tiroid yang membesar merata atau menyeluruh.[2] Kelenjar tetap teraba lunak, tidak keras seperti benjolan tiroid yang lainnya.[2]
Epidemiologi
[sunting | sunting sumber]Penyakit ini banyak didapatkan pada wanita dibandingkan pada pria. Perbandingan wanita dan pria mencapai 10-15 kali lipat.[2]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Penyebab penyakit ini adalah proses autoimun. Tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang sel-sel yang sehat dari kelenjar tiroid. Antibodi-antibodi ini juga meniru kerja dari stimulating hormone yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.[1] Akibatnya, kelenjar tiroid akan melepaskan hormon T3 dan T4 yang jauh melebihi semestinya.[2]
Gejala
[sunting | sunting sumber]Penderita penyakit ini dapat menunjukkan gejala seperti rasa cemas, lekas marah, rasa lelah, kehilangan berat badan yang tidak diharapkan dan bahkan penonjolan bola mata.[1] Lebih dari tiga puluh persen pengidap Graves mengalami mata yang menonjol keluar.[1][2] Istilah medisnya adalah graves eye disease atau graves ophthalmopathy.[2] Mata yang tidak bisa menutup ini akan menyebabkan luka, infeksi, bahkan dapat menimbulkan kebutaan. Jika penyakit sudah sembuh, 30-50 persen dari penyakit Graves dapat kambuh. Biasanya pada 1-2 tahun di kemudian hari setelah obat yang diminum dihentikan.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]