Perang Rusia-Jepang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muntawai9963 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor-alih
 
(28 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox Military Conflict
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Perang Rusia-Jepang
|conflict=Perang Rusia-Jepang
|partof=
|partof=
|image=[[Berkas:Russo-japanesewar_montage.PNG|300px]]
|image=[[Berkas:RUSSOJAPANESEWARIMAGE.jpg|300px]]
|caption=Searah jarum jam dari atas: Kapal penjelajah Rusia Pallada diserang di Port Arthur, kavaleri Rusia di Mukden, kapal penjelajah Rusia Varyag dan kapal perang Korietz di Teluk Chemulpo, tentara Jepang tewas di Port Arthur, infanteri Jepang menyeberangi Sungai Yalu.
|caption=
|date=[[10 Februari]] [[1904]][[5 September]] [[1905]]
|date=10 Februari 1904 – 5 September 1905{{br}}(1 tahun, 6 bulan, 4 minggu
|place=[[Manchuria]], [[Laut Kuning]]
|place=[[Manchuria]], [[Laut Kuning]]
|casus=Kolonisasi, terutama [[Manchuria]] dan [[Semenanjung Korea]]
|casus=Kolonisasi, terutama [[Manchuria]] dan [[Semenanjung Korea]]
|territory=
|territory=
|result=Kemenangan Jepang; [[Perjanjian Portsmouth]]
|result=Kemenangan Jepang
*[[Perjanjian Portsmouth]]
|combatant1=[[Berkas:Flag of Russia.svg|border|22px]] [[Kekaisaran Rusia]]
|combatant1={{Flagdeco|Rusia}} [[Kekaisaran Rusia]]
|combatant2=[[Berkas:Flag of Japan.svg|border|22px]] [[Kekaisaran Jepang]]
|combatant2={{Flagdeco|Jepang}} [[Kekaisaran Jepang]]
|commander1=[[Berkas:Flag of Russia.svg|border|22px]] [[Nikolai II dari Rusia|Kaisar Nikolai II]]{{br}}[[Berkas:Flag of Russia.svg|border|22px]] [[Aleksey Kuropatkin]]{{br}}[[Berkas:Flag of Russia.svg|border|22px]] [[Stepan Osipovich Makarov|Stepan Makarov]]
|commander1={{Flagicon|Rusia}} '''[[Nikolai II dari Rusia|Kaisar Nikolai II]]'''{{br}}{{Flagicon|Rusia}} [[Aleksey Kuropatkin]]{{br}}{{Flagicon|Rusia}} [[Stepan Osipovich Makarov|Stepan Makarov]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|Rusia}} [[Anatoly Stessel]]
|commander2=[[Berkas:Flag of Japan.svg|border|22px]] [[Kaisar Meiji]]{{br}}[[Berkas:Flag of Japan.svg|border|22px]] [[Oyama Iwao]]{{br}}[[Berkas:Flag of Japan.svg|border|22px]] [[Heihachiro Togo]]
|commander2={{Flagicon|Jepang}} '''[[Kaisar Meiji]]'''{{br}}{{Flagicon|Jepang}} [[Oyama Iwao]]{{br}}{{Flagicon|Jepang}} [[Heihachiro Togo]]{{br}}{{Flagicon|Jepang}} [[Katsura Taro]]
|strength1=500.000 tentara
|strength1=700.000 tentara
|strength2=400.000 tentara
|strength2=650.000 tentara
|casualties1=24.844 terbunuh; 146.519 luka-luka; 59.218 tahanan perang; penduduk sipil Tiongkok tak diketahui
|casualties1=24.844 terbunuh; 146.519 luka-luka; 59.218 tahanan perang; penduduk sipil Tiongkok tak diketahui
|casualties2=47.387 terbunuh; 173.425 luka-luka; penduduk sipil Tiongkok tak diketahui
|casualties2=47.387 terbunuh; 173.425 luka-luka; penduduk sipil Tiongkok tak diketahui
}}
}}
{{Campaignbox Russo-Japanese War}}
{{Campaignbox Russo-Japanese War}}
'''Perang Rusia-Jepang''' ([[10 Februari]] [[1904]] – [[5 September]] [[1905]]) adalah konflik yang sangat berdarah yang tumbuh dari persaingan antara ambisi [[imperialis]] [[Rusia]] dan [[Jepang]] di [[Manchuria]] dan [[Korea]]. [[Peperangan]] ini utamanya terjadi karena perebutan kota [[Lüshunkou|Port Arthur]] dan [[Jazirah Liaodong]], ditambah dengan jalur rel dari pelabuhan tersebut ke [[Harbin]].
'''Perang Rusia-Jepang''' (日露戦争, [[10 Februari]] [[1904]] – [[5 September]] [[1905]]) adalah konflik yang sangat berdarah yang tumbuh dari persaingan antara ambisi [[imperialis]] [[Rusia]] dan [[Jepang]] di [[Manchuria]] dan [[Korea]]. [[Peperangan]] ini utamanya terjadi karena perebutan kota [[Lüshunkou|Port Arthur]] dan [[Jazirah Liaodong]], ditambah dengan jalur rel dari pelabuhan tersebut ke [[Harbin]].Pertempuran ini adalah pertempuran untuk menghentikan kemajuan Rusia ke Asia, dan Jepang mengorbankan dirinya untuk mempertahankan Asia.Ini adalah prestasi bersejarah di mana orang kulit berwarna, yang selama ini dianggap inferior oleh ras kulit putih, mampu memenangkan pertarungan melawan ras kulit putih untuk pertama kalinya.


== Asal-mula perang ==
== Asal-mula perang ==


Pada akhir [[abad ke-19]] dan awal [[abad ke-20]], berbagai [[negara Barat]] bersaingan memperebutkan pengaruh, perdagangan dan wilayah di [[Asia Timur]] sementara Jepang berjuang untuk menjadi sebuah negara modern yang besar. Lokasi Jepang mendorongnya untuk memusatkan perhatian pada [[Dinasti Choson]] [[Korea]] dan [[Dinasti Qing]] di [[Tiongkok]] utara, sehingga membuat negara itu bersaingan dengan tetangganya, Rusia. Upaya Jepang untuk menduduki Korea menyebabkan pecahnya [[Perang Tiongkok-Jepang (1894-1895)|Perang Tiongkok-Jepang]].
Pada akhir [[abad ke-19]] dan awal [[abad ke-20]], berbagai [[negara Barat]] bersaing memperebutkan pengaruh, perdagangan dan wilayah di [[Asia Timur]], sementara Jepang berjuang untuk menjadi sebuah negara modern yang besar. Lokasi Jepang mendorongnya untuk memusatkan perhatian pada [[Dinasti Joseon]] [[Korea]] dan [[Dinasti Qing]] di [[Tiongkok]] utara, sehingga membuat negara itu bersaingan dengan tetangganya, Rusia. Upaya Jepang untuk menduduki Korea menyebabkan pecahnya [[Perang Tiongkok-Jepang (1894-1895)|Perang Tiongkok-Jepang]].


[[Berkas:Manchuria.png|250px|thumb|left|Manchuria Raya, Manchuria Rusia (di bagian luar) adalah wilayah di kanan atas dengan warna merah muda; [[Jazirah Liaodong]] adalah bagian yang menjorok ke [[Laut Kuning]]]]
[[Berkas:Manchuria.png|250px|jmpl|kiri|Manchuria Raya, Manchuria Rusia (di bagian luar) adalah wilayah di kanan atas dengan warna merah muda; [[Jazirah Liaodong]] adalah bagian yang menjorok ke [[Laut Kuning]]]]


Kekalahan yang dialami Jepang dalam perang itu menyebabkan ditandatanganinya [[Perjanjian Shimonoseki]] ([[17 April]] [[1895]]). Dengan perjanjian itu Tiongkok melepaskan klaimnya atas Korea, dan menyerahkan [[Taiwan]] dan [[Lüshunkou]] (sering disebut Port Arthur). Namun, tiga kekuatan Barat (Rusia, [[Kekaisaran Jerman]] dan [[Republik Ketiga Prancis]] ) melalui [[Intervensi Tiga Negara]] pada [[23 April]] [[1895]] menekan Jepang untuk menyerahkan Port Arthur, dan belakangan Rusia (tahun 1898) merundingkan penyewaan pangkalan Angkatan Laut selama 25 tahun dengan Tiongkok. Sementara itu, pasukan-pasukan Rusia menduduki sebagian besar wilayah Manchuria dan Rusia maupun Jepang berusaha mengambil alih Korea.
Kekalahan yang dialami Tiongkok dalam perang itu menyebabkan ditandatanganinya [[Perjanjian Shimonoseki]] ([[17 April]] [[1895]]). Dengan perjanjian itu Tiongkok melepaskan klaimnya atas Korea, dan menyerahkan [[Taiwan]] dan [[Lüshunkou]] (sering disebut Port Arthur). Namun, tiga kekuatan Barat (Rusia, [[Kekaisaran Jerman]] dan [[Republik Ketiga Prancis]] ) melalui [[Intervensi Tiga Negara]] pada [[23 April]] [[1895]] menekan Jepang untuk menyerahkan Port Arthur, dan belakangan Rusia (tahun 1898) merundingkan penyewaan pangkalan Angkatan Laut selama 25 tahun dengan Tiongkok. Sementara itu, pasukan-pasukan Rusia menduduki sebagian besar wilayah Manchuria dan Rusia maupun Jepang berusaha mengambil alih Korea.


Setelah gagal mendapatkan perjanjian yang menguntungkannya dengan Rusia, Jepang mengirimkan sebuah [[ultimatum]] pada [[31 Desember]] [[1903]], memutuskan hubungan diplomatik pada [[6 Februari]], dan mulai menyerang dua hari kemudian. Kedua pihak mengeluarkan [[pernyataan perang]] pada [[10 Februari]]. Di bawah [[hukum internasional]], serangan Jepang tidak dapat dianggap sebagai serangan tersembunyi, karena ultimatum telah dikeluarkan. Namun demikian, setelah [[serangan Pearl Harbor]], seringkali dikatakan bahwa ini adalah salah satu contoh betapa Jepang suka melakukan serangan mendadak.
Setelah gagal mendapatkan perjanjian yang menguntungkan dengan Rusia, Jepang mengirimkan sebuah [[ultimatum]] pada [[31 Desember]] [[1903]], memutuskan hubungan diplomatik pada [[6 Februari]], dan mulai menyerang dua hari kemudian. Kedua pihak mengeluarkan [[pernyataan perang]] pada [[10 Februari]] [[1904]]. Menurut [[hukum internasional]], serangan Jepang tidak dapat dianggap sebagai serangan tersembunyi, karena ultimatum telah dikeluarkan. Namun demikian, setelah [[serangan Pearl Harbor]], sering kali dikatakan bahwa ini adalah salah satu contoh bahwa Jepang menyukai melakukan serangan mendadak.


== Peperangan ==
== Peperangan ==
Baris 36: Baris 36:
=== Perang tahun 1904 ===
=== Perang tahun 1904 ===


Port Arthur, di Jazirah Liaodong di selatan Manchuria, telah diperkuat Rusia hingga menjadi sebuah pangkalan Angkatan Laut besar. Jepang membutuhkan kekuasaan laut untuk berperang di daratan Asia, karena itu tujuan militer pertama mereka adalah menetralkan armada Rusia di Port Arthur. Pada [[8 Februari]] malam, armada Jepang di bawah pimpinan Admiral [[Heihachiro Togo]] memulai peperangan dengan sebuah serangan [[torpedo]] mendadak pada kapal-kapal Rusia di Port Arthur, sehingga membuat dua [[kapal perang]] Rusia rusak parah. Serangan-serangan itu berkembang menjadi [[Pertempuran Port Arthur]] esok paginya. Serangkaian pertempuran laut yang tidak memberikan hasil yang menentukan pun terjadi. Pada kesempatan itu, Jepang tidak berhasil menyerang Rusia dengan menggunakan [[meriam]] darat dari pelabuhan, dan armada Rusia menolak untuk meninggalkan pelabuhan itu dan pergi ke laut terbuka, khususnya setelah kematian Admiral [[Stepan Osipovich Makarov]] pada [[13 April]]. Pertempuran-pertempuran ini memberikan perlindungan bagi sebuah pasukan Jepang untuk mendarat dekat [[Incheon]] di Korea, dan dari sana mereka menduduki [[Seoul]] dan seluruh Korea dalam waktu singkat. Pada akhir April, tentara Jepang di bawah [[Kuroki Itei]] bersiap-siap menyeberangi [[Sungai Yalu]] ke Manchuria yang saat itu diduduki Rusia.


Sebagai jawaban terhadap strategi Jepang yang memberikan kemenangan cepat untuk menguasai Manchuria, Rusia melakukan tindakan-tindakan penghalang untuk memperoleh cukup waktu untuk menunggu tibanya pasukan-pasukan tambahan yang datang melalui [[jalan kereta api Trans-Siberia]] yang panjang. Pada [[1 Mei]] 1904, pecahlah [[Pertempuran Sungai Yalu (1904)|Pertempuran Sungai Yalu]]. Dalam pertempuran ini pasukan-pasukan Jepang menyerang sebuah posisi Rusia setelah mereka menyeberangi sungai itu tanpa menghadapi perlawanan. Ini adalah sebuah pertempuran besar pertama dari perang ini di daratan. Pasukan-pasukan Jepang bergerak maju dan mendarat di beberapa titik di pantai Manchuria, serta melakukan sejumlah pertempuran hingga memukul balik pasukan-pasukan Rusia ke Port Arthur. Pertempuran-pertempuran ini, termasuk [[Pertempuran Nanshan]] pada [[25 Mei]], ditandai oleh kekalahan besar Jepang dalam penyerangan kepada sejumlah posisi kuat Rusia, tetapi tentara Rusia tetap bersikap pasif dan tidak melakukan serangan balasan.

Port Arthur, di Jazirah Liaodong di selatan Manchuria, telah diperkuat Rusia hingga menjadi sebuah pangkalan Angkatan Laut besar. Jepang membutuhkan kekuasaan laut untuk berperang di daratan Asia, karena itu tujuan militer pertama mereka adalah menetralkan armada Rusia di Port Arthur. Pada [[8 Februari]] malam, armada Jepang di bawah pimpinan Admiral [[Heihachiro Togo]] memulai peperangan dengan sebuah serangan [[torpedo]] mendadak pada kapal-kapal Rusia di Port Arthur, sehingga membuat dua kapal perang Rusia rusak parah. Serangan-serangan itu berkembang menjadi [[Pertempuran Port Arthur]] esok paginya. Serangkaian pertempuran laut yang tidak memberikan hasil yang menentukan pun terjadi. Pada kesempatan itu, Jepang tidak berhasil menyerang Rusia dengan menggunakan meriam-meriam darat dari pelabuhan, dan armada Rusia menolak untuk meninggalkan pelabuhan itu dan pergi ke laut terbuka, khususnya setelah kematian Admiral [[Stepan Osipovich Makarov]] pada [[13 April]]. Pertempuran-pertempuran ini memberikan perlindungan bagi sebuah pasukan Jepang untuk mendarat dekat [[Incheon]] di Korea, dan dari sana mereka menduduki [[Seoul]] dan berikutnya seluruh Korea. Pada akhir April, tentara Jepang di bawah [[Kuroki Itei]] bersiap-siap menyeberangi sungai [[Yalu]] ke Manchuria yang saat itu diduduki Rusia.

Sebagai jawaban terhadap strategi Jepang yang memberikan kemenangan cepat untuk menguasai Manchuria, Rusia melakukan tindakan-tindakan penghalang untuk memperoleh cukup waktu untuk menunggu tibanya pasukan-pasukan tambahan yang datang melalui [[jalan kereta api Trans-Siberia]] yang panjang. Pada [[1 Mei]], pecahlah [[Pertempuran Sungai Yalu (1904)|Pertempuran Sungai Yalu]]. Dalam pertempuran ini pasukan-pasukan Jepang menyerang sebuah posisi Rusia setelah mereka menyeberangi sungai itu tanpa menghadapi perlawanan. Ini adalah sebuah pertempuran besar pertama dari perang ini di daratan. Pasukan-pasukan Jepang bergerak maju dan mendarat di beberapa titik di pantai Manchuria, serta melakukan sejumlah pertempuran hingga memukul balik pasukan-pasukan Rusia ke Port Arthur. Pertempuran-pertempuran ini, termasuk [[Pertempuran Nanshan]] pada [[25 Mei]], ditandai oleh kekalahan besar Jepang dalam penyerangan kepada sejumlah posisi kuat Rusia, tetapi tentara Rusia tetap bersikap pasif dan tidak melakukan serangan balasan.


Di laut, perang ini sama brutalnya. Setelah penyerangan pada [[8 Februari]] terhadap Port Arthur, pasukan Jepang berusaha mencegah pasukan Rusia menggunakan pelabuhan itu.
Di laut, perang ini sama brutalnya. Setelah penyerangan pada [[8 Februari]] terhadap Port Arthur, pasukan Jepang berusaha mencegah pasukan Rusia menggunakan pelabuhan itu.

=== Perang tahun 1905 ===


== Daftar pertempuran ==
== Daftar pertempuran ==


* [[1904]] [[Pertempuran Port Arthur]], [[8 Februari]]: [pertempuran laut] Tanpa keputusan
* [[1904]] [[Pertempuran Port Arthur]], [[8 Februari]]: [pertempuran laut] Tanpa keputusan
* [[1904]] [[Pertempuran Teluk Chemulpo]], [[9 Februari]]: [ertempuran laut] Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Teluk Chemulpo]], [[9 Februari]]: [pertempuran laut] Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Sungai Yalu (1904)|Pertempuran Sungai Yalu]], [[30 April]] sampai [[1 Mei]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Sungai Yalu (1904)|Pertempuran Sungai Yalu]], [[30 April]] sampai [[1 Mei]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Dairen]], [[30 Mei]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Dairen]], [[30 Mei]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Laut Kuning]], [[10 Agustus]]: [pertempuran laut] Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Laut Kuning]], [[10 Agustus]]: [pertempuran laut] Rusia mengalahkan Jepang
* [[1904]] [[Pertempuran Laut Jepang]], [[14 Agustus]]: [pertempuran laut] Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Laut Jepang]], [[14 Agustus]]: [pertempuran laut] Rusia mengalahkan Jepang
* [[1904]]-[[1905]] [[Pengepungan Port Arthur]], [[19 Agustus]] sampai [[2 Januari]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]]-[[1905]] [[Pengepungan Port Arthur]], [[19 Agustus]] sampai [[2 Januari]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Liaoyang]], [[25 Agustus]] sampai [[3 September]]: Jepang mengalahkan Rusia
* [[1904]] [[Pertempuran Liaoyang]], [[25 Agustus]] sampai [[3 September]]: Jepang mengalahkan Rusia
Baris 63: Baris 59:
== Arti penting ==
== Arti penting ==


Perang ini menandai bangkitnya kekuatan Asia menandingi kekuatan Barat yang berkuasa di Tiongkok saat itu. Kemenangan ini membuat kekuatan Barat harus memperhitungkan Jepang dalam urusan politik di Asia. Selain itu, kemenangan ini memicu kebangkitan nasional di negara-negara Asia lainnya yang sedang terjajah oleh negara Eropa. Ini membuat negara-negara Asia berpikir bahwa negara-negara di Asia dapat sejajar dengan negara-negara Barat
Perang ini menandai bangkitnya kekuatan Asia menandingi kekuatan Barat yang berkuasa di Tiongkok saat itu. Kemenangan ini membuat kekuatan Barat harus memperhitungkan Jepang dalam urusan politik di [[Asia]]. Selain itu, kemenangan ini memicu kebangkitan nasional di negara-negara Asia lainnya yang sedang terjajah oleh negara [[Eropa]]. Ini membuat negara-negara Asia berpikir bahwa negara-negara di Asia dapat sejajar dengan negara-negara Barat.
<!--
<!--
During the night of February 13-14, the Japanese attempted to block the entrance to Port Arthur by sinking several cement-filled steamers in the deep water channel to the port. But the steamers sank in too deep water for it to be effective. Another attempt to block the harbor entrance on the night of May 3-4, with blockships also failed. In March, the energetic Vice Admiral Makarov took command of the First Russian Pacific Squadron with the intention of making plans to break out of the Port Arthur blockade. By then, both sides began a policy of tactical offensive minelaying by laying mines in each others ports. This was the first time in warfare that mines were used for offensive purposes. In the past, mines were used as purely defensive purposes by keeping harbors safe from invading warships. The Japanese minelaying policy was effective at restricting the Russian movement of its ships outside Port Arthur when on [[April 12]], [[1904]], two Russian battleships, the flagship ''[[Petropavlosk]]'' and the ''[[Pobieda]]'' ran into a Japanese minefield off Port Arthur, both striking mines. The Petropavlosk sank within an hour, while the Pobieda had to be towed back to Port Arthur for extensive repairs. Makarov died on the Petropavlosk by choosing to go down with his ship. But the Russians soon learned the Japanese policy of offensive minelaying and decided to play the strategy too. On [[May 15]], [[1904]], two Japanese battleships, the ''[[Yashima]] ''and the ''[[Hatsuse]],'' were both lured into a recently laid Russian minefield off Port Arthur both striking at least two mines. The ''Yashima'' sank within minutes taking 450 sailors to their deaths, while the ''Hatsuse'' sank under tow a few hours later. On [[June 23]], a breakout attempt by the Russian squadron, now under the command of Admiral Vitgef failed. By the end of the month, Japanese artillery were already putting shells into the harbor.
During the night of February 13-14, the Japanese attempted to block the entrance to Port Arthur by sinking several cement-filled steamers in the deep water channel to the port. But the steamers sank in too deep water for it to be effective. Another attempt to block the harbor entrance on the night of May 3-4, with blockships also failed. In March, the energetic Vice Admiral Makarov took command of the First Russian Pacific Squadron with the intention of making plans to break out of the Port Arthur blockade. By then, both sides began a policy of tactical offensive minelaying by laying mines in each others ports. This was the first time in warfare that mines were used for offensive purposes. In the past, mines were used as purely defensive purposes by keeping harbors safe from invading warships. The Japanese minelaying policy was effective at restricting the Russian movement of its ships outside Port Arthur when on [[April 12]], [[1904]], two Russian battleships, the flagship ''[[Petropavlosk]]'' and the ''[[Pobieda]]'' ran into a Japanese minefield off Port Arthur, both striking mines. The Petropavlosk sank within an hour, while the Pobieda had to be towed back to Port Arthur for extensive repairs. Makarov died on the Petropavlosk by choosing to go down with his ship. But the Russians soon learned the Japanese policy of offensive minelaying and decided to play the strategy too. On [[May 15]], [[1904]], two Japanese battleships, the ''[[Yashima]] ''and the ''[[Hatsuse]],'' were both lured into a recently laid Russian minefield off Port Arthur both striking at least two mines. The ''Yashima'' sank within minutes taking 450 sailors to their deaths, while the ''Hatsuse'' sank under tow a few hours later. On [[June 23]], a breakout attempt by the Russian squadron, now under the command of Admiral Vitgef failed. By the end of the month, Japanese artillery were already putting shells into the harbor.
Baris 78: Baris 74:
Meanwhile, at sea, the Russians had already been preparing to reinforce their fleet the previous year by sending the [[Baltic Sea]] fleet under Admiral [[Zinovi Petrovich Rozhdestvenski]] around the [[Cape of Good Hope]] to Asia. On [[October 21]], [[1904]], while passing by [[United Kingdom|Britain]] (an ally of Japan but neutral in this war), they nearly provoked a war in the [[Dogger Bank incident]] by firing on British fishing boats that they mistook for torpedo boats. The duration of the journey meant that Admiral Togo was well aware of the [[Baltic Fleet]]'s progress, and he made plans to meet it before it could reach port at [[Vladivostok]]. He intercepted them in the [[Tsushima Strait]] between Korea and Japan, and in the [[Battle of Tsushima]], [[May 27]]–[[May 28|28]], [[1905]], the more modern Japanese fleet, numerically inferior but with superior speed and firing range, shelled the Russian fleet mercilessly, destroying all eight of their [[battleship]]s.
Meanwhile, at sea, the Russians had already been preparing to reinforce their fleet the previous year by sending the [[Baltic Sea]] fleet under Admiral [[Zinovi Petrovich Rozhdestvenski]] around the [[Cape of Good Hope]] to Asia. On [[October 21]], [[1904]], while passing by [[United Kingdom|Britain]] (an ally of Japan but neutral in this war), they nearly provoked a war in the [[Dogger Bank incident]] by firing on British fishing boats that they mistook for torpedo boats. The duration of the journey meant that Admiral Togo was well aware of the [[Baltic Fleet]]'s progress, and he made plans to meet it before it could reach port at [[Vladivostok]]. He intercepted them in the [[Tsushima Strait]] between Korea and Japan, and in the [[Battle of Tsushima]], [[May 27]]–[[May 28|28]], [[1905]], the more modern Japanese fleet, numerically inferior but with superior speed and firing range, shelled the Russian fleet mercilessly, destroying all eight of their [[battleship]]s.


==Peace==
==Peace==


Although Russia still had a far larger army than Japan, these successive defeats had shaken Russian confidence. Throughout 1905, Russia was rocked by the [[Russian Revolution of 1905]], which represented a severe threat to the stability of the government. Russia elected to negotiate peace rather than continue the war so it could concentrate on internal matters.
Although Russia still had a far larger army than Japan, these successive defeats had shaken Russian confidence. Throughout 1905, Russia was rocked by the [[Russian Revolution of 1905]], which represented a severe threat to the stability of the government. Russia elected to negotiate peace rather than continue the war so it could concentrate on internal matters.
Baris 84: Baris 80:
An offer of mediation by U.S. President [[Theodore Roosevelt]] (who earned a [[Nobel Peace Prize]] for this effort) led to the [[Treaty of Portsmouth]], signed in the U.S. Navy facility at [[Portsmouth, New Hampshire]], on [[September 5]], [[1905]]. Russia ceded to Japan the southern half of [[Sakhalin]] Island, which they had possessed historically, until regaining it in 1952 under the [[Treaty of San Francisco]] following the [[World War II|Second World War]]. They signed over their 25 year leasehold rights as well to the excellent naval base at Port Arthur and the peninsula around it. Russia further agreed to evacuate Manchuria and recognize Korea as a Japanese sphere of influence. Japan would annex Korea in [[1910]] with scant protest from other powers.
An offer of mediation by U.S. President [[Theodore Roosevelt]] (who earned a [[Nobel Peace Prize]] for this effort) led to the [[Treaty of Portsmouth]], signed in the U.S. Navy facility at [[Portsmouth, New Hampshire]], on [[September 5]], [[1905]]. Russia ceded to Japan the southern half of [[Sakhalin]] Island, which they had possessed historically, until regaining it in 1952 under the [[Treaty of San Francisco]] following the [[World War II|Second World War]]. They signed over their 25 year leasehold rights as well to the excellent naval base at Port Arthur and the peninsula around it. Russia further agreed to evacuate Manchuria and recognize Korea as a Japanese sphere of influence. Japan would annex Korea in [[1910]] with scant protest from other powers.


This was one of the first major victories in the modern era of an Asian country over a Western one, and Japanese prestige rose greatly as they began to be considered a modern [[Great Power]]. Concurrently, Russia having lost virtually all her ''Eastern'' and ''Baltic'' fleets and slipped downward in esteem, particularly in the view of the bellicose [[Germany]], locked in a power struggle with [[France]] over [[Morocco]]. While the [[Kaiser]] was the [[Tsar]]'s cousin, Russia was France's ally, and that loss of prestige would have a significant effect on German war plans.
This was one of the first major victories in the modern era of an Asian country over a Western one, and Japanese prestige rose greatly as they began to be considered a modern [[Great Power]]. Concurrently, Russia having lost virtually all her ''Eastern'' and ''Baltic'' fleets and slipped downward in esteem, particularly in the view of the bellicose [[Germany]], locked in a power struggle with [[France]] over [[Morocco]]. While the [[Kaiser]] was the [[Tsar]]'s cousin, Russia was France's ally, and that loss of prestige would have a significant effect on German war plans.


In the absence of Russian competition and with the distraction of European nations during [[World War I]] and the [[Great Depression]], the Japanese military began the efforts to dominate China that would lead to the [[Pacific War]] of [[World War II]], and this victory over a Western power began a series of events that would lead to [[decolonization]]. In Russia, this defeat led in the short term to a reform of the Russian military that would allow it to face [[Germany]] in [[World War I]]. However, the revolts at home following the war and military defeat presaged the [[Russian Revolution of 1917]].
In the absence of Russian competition and with the distraction of European nations during [[World War I]] and the [[Great Depression]], the Japanese military began the efforts to dominate China that would lead to the [[Pacific War]] of [[World War II]], and this victory over a Western power began a series of events that would lead to [[decolonization]]. In Russia, this defeat led in the short term to a reform of the Russian military that would allow it to face [[Germany]] in [[World War I]]. However, the revolts at home following the war and military defeat presaged the [[Russian Revolution of 1917]].
Baris 116: Baris 112:
* {{en}} [http://www.russojapanesewar.com/ Russo-Japanese War research society]
* {{en}} [http://www.russojapanesewar.com/ Russo-Japanese War research society]
* {{en}} [http://www.lib.byu.edu/~rdh/wwi/1914m/portsmouth.html Text of the Treaty of Portsmouth]
* {{en}} [http://www.lib.byu.edu/~rdh/wwi/1914m/portsmouth.html Text of the Treaty of Portsmouth]
* {{en}} [http://www.navy.ru/history/hrn10-e.htm Russian Navy history of war]
* {{en}} [http://www.navy.ru/history/hrn10-e.htm Russian Navy history of war] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051211102556/http://www.navy.ru/history/hrn10-e.htm |date=2005-12-11 }}
* {{en}} [http://frontiers.loc.gov/intldl/mtfhtml/mfpercep/rj_mod.html Russo-Japanese Relations in the Far East]
* {{en}} [http://frontiers.loc.gov/intldl/mtfhtml/mfpercep/rj_mod.html Russo-Japanese Relations in the Far East]


{{Diplomasi kekuasaan besar}}
[[Kategori:Perang Rusia-Jepang| ]]
[[Kategori:Perang Rusia-Jepang| ]]
[[Kategori:Perang melibatkan Rusia|Rusia-Jepang]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Rusia|Rusia-Jepang]]
[[Kategori:Perang melibatkan Jepang|Rusia-Jepang]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Jepang|Rusia-Jepang]]
[[Kategori:Sejarah Korea]]
[[Kategori:Sejarah Korea]]
[[Kategori:Perang]]

{{Link GA|ru}}

Revisi terkini sejak 15 Januari 2024 03.05

Perang Rusia-Jepang

Searah jarum jam dari atas: Kapal penjelajah Rusia Pallada diserang di Port Arthur, kavaleri Rusia di Mukden, kapal penjelajah Rusia Varyag dan kapal perang Korietz di Teluk Chemulpo, tentara Jepang tewas di Port Arthur, infanteri Jepang menyeberangi Sungai Yalu.
Tanggal10 Februari 1904 – 5 September 1905
(1 tahun, 6 bulan, 4 minggu
LokasiManchuria, Laut Kuning
Hasil

Kemenangan Jepang

Pihak terlibat
Kekaisaran Rusia Kekaisaran Jepang
Tokoh dan pemimpin
Rusia Kaisar Nikolai II
Rusia Aleksey Kuropatkin
Rusia Stepan Makarov 
Rusia Anatoly Stessel
Jepang Kaisar Meiji
Jepang Oyama Iwao
Jepang Heihachiro Togo
Jepang Katsura Taro
Kekuatan
700.000 tentara 650.000 tentara
Korban
24.844 terbunuh; 146.519 luka-luka; 59.218 tahanan perang; penduduk sipil Tiongkok tak diketahui 47.387 terbunuh; 173.425 luka-luka; penduduk sipil Tiongkok tak diketahui

Perang Rusia-Jepang (日露戦争, 10 Februari 19045 September 1905) adalah konflik yang sangat berdarah yang tumbuh dari persaingan antara ambisi imperialis Rusia dan Jepang di Manchuria dan Korea. Peperangan ini utamanya terjadi karena perebutan kota Port Arthur dan Jazirah Liaodong, ditambah dengan jalur rel dari pelabuhan tersebut ke Harbin.Pertempuran ini adalah pertempuran untuk menghentikan kemajuan Rusia ke Asia, dan Jepang mengorbankan dirinya untuk mempertahankan Asia.Ini adalah prestasi bersejarah di mana orang kulit berwarna, yang selama ini dianggap inferior oleh ras kulit putih, mampu memenangkan pertarungan melawan ras kulit putih untuk pertama kalinya.

Asal-mula perang[sunting | sunting sumber]

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, berbagai negara Barat bersaing memperebutkan pengaruh, perdagangan dan wilayah di Asia Timur, sementara Jepang berjuang untuk menjadi sebuah negara modern yang besar. Lokasi Jepang mendorongnya untuk memusatkan perhatian pada Dinasti Joseon Korea dan Dinasti Qing di Tiongkok utara, sehingga membuat negara itu bersaingan dengan tetangganya, Rusia. Upaya Jepang untuk menduduki Korea menyebabkan pecahnya Perang Tiongkok-Jepang.

Manchuria Raya, Manchuria Rusia (di bagian luar) adalah wilayah di kanan atas dengan warna merah muda; Jazirah Liaodong adalah bagian yang menjorok ke Laut Kuning

Kekalahan yang dialami Tiongkok dalam perang itu menyebabkan ditandatanganinya Perjanjian Shimonoseki (17 April 1895). Dengan perjanjian itu Tiongkok melepaskan klaimnya atas Korea, dan menyerahkan Taiwan dan Lüshunkou (sering disebut Port Arthur). Namun, tiga kekuatan Barat (Rusia, Kekaisaran Jerman dan Republik Ketiga Prancis ) melalui Intervensi Tiga Negara pada 23 April 1895 menekan Jepang untuk menyerahkan Port Arthur, dan belakangan Rusia (tahun 1898) merundingkan penyewaan pangkalan Angkatan Laut selama 25 tahun dengan Tiongkok. Sementara itu, pasukan-pasukan Rusia menduduki sebagian besar wilayah Manchuria dan Rusia maupun Jepang berusaha mengambil alih Korea.

Setelah gagal mendapatkan perjanjian yang menguntungkan dengan Rusia, Jepang mengirimkan sebuah ultimatum pada 31 Desember 1903, memutuskan hubungan diplomatik pada 6 Februari, dan mulai menyerang dua hari kemudian. Kedua pihak mengeluarkan pernyataan perang pada 10 Februari 1904. Menurut hukum internasional, serangan Jepang tidak dapat dianggap sebagai serangan tersembunyi, karena ultimatum telah dikeluarkan. Namun demikian, setelah serangan Pearl Harbor, sering kali dikatakan bahwa ini adalah salah satu contoh bahwa Jepang menyukai melakukan serangan mendadak.

Peperangan[sunting | sunting sumber]

Perang tahun 1904[sunting | sunting sumber]

Port Arthur, di Jazirah Liaodong di selatan Manchuria, telah diperkuat Rusia hingga menjadi sebuah pangkalan Angkatan Laut besar. Jepang membutuhkan kekuasaan laut untuk berperang di daratan Asia, karena itu tujuan militer pertama mereka adalah menetralkan armada Rusia di Port Arthur. Pada 8 Februari malam, armada Jepang di bawah pimpinan Admiral Heihachiro Togo memulai peperangan dengan sebuah serangan torpedo mendadak pada kapal-kapal Rusia di Port Arthur, sehingga membuat dua kapal perang Rusia rusak parah. Serangan-serangan itu berkembang menjadi Pertempuran Port Arthur esok paginya. Serangkaian pertempuran laut yang tidak memberikan hasil yang menentukan pun terjadi. Pada kesempatan itu, Jepang tidak berhasil menyerang Rusia dengan menggunakan meriam darat dari pelabuhan, dan armada Rusia menolak untuk meninggalkan pelabuhan itu dan pergi ke laut terbuka, khususnya setelah kematian Admiral Stepan Osipovich Makarov pada 13 April. Pertempuran-pertempuran ini memberikan perlindungan bagi sebuah pasukan Jepang untuk mendarat dekat Incheon di Korea, dan dari sana mereka menduduki Seoul dan seluruh Korea dalam waktu singkat. Pada akhir April, tentara Jepang di bawah Kuroki Itei bersiap-siap menyeberangi Sungai Yalu ke Manchuria yang saat itu diduduki Rusia.

Sebagai jawaban terhadap strategi Jepang yang memberikan kemenangan cepat untuk menguasai Manchuria, Rusia melakukan tindakan-tindakan penghalang untuk memperoleh cukup waktu untuk menunggu tibanya pasukan-pasukan tambahan yang datang melalui jalan kereta api Trans-Siberia yang panjang. Pada 1 Mei 1904, pecahlah Pertempuran Sungai Yalu. Dalam pertempuran ini pasukan-pasukan Jepang menyerang sebuah posisi Rusia setelah mereka menyeberangi sungai itu tanpa menghadapi perlawanan. Ini adalah sebuah pertempuran besar pertama dari perang ini di daratan. Pasukan-pasukan Jepang bergerak maju dan mendarat di beberapa titik di pantai Manchuria, serta melakukan sejumlah pertempuran hingga memukul balik pasukan-pasukan Rusia ke Port Arthur. Pertempuran-pertempuran ini, termasuk Pertempuran Nanshan pada 25 Mei, ditandai oleh kekalahan besar Jepang dalam penyerangan kepada sejumlah posisi kuat Rusia, tetapi tentara Rusia tetap bersikap pasif dan tidak melakukan serangan balasan.

Di laut, perang ini sama brutalnya. Setelah penyerangan pada 8 Februari terhadap Port Arthur, pasukan Jepang berusaha mencegah pasukan Rusia menggunakan pelabuhan itu.

Daftar pertempuran[sunting | sunting sumber]

Arti penting[sunting | sunting sumber]

Perang ini menandai bangkitnya kekuatan Asia menandingi kekuatan Barat yang berkuasa di Tiongkok saat itu. Kemenangan ini membuat kekuatan Barat harus memperhitungkan Jepang dalam urusan politik di Asia. Selain itu, kemenangan ini memicu kebangkitan nasional di negara-negara Asia lainnya yang sedang terjajah oleh negara Eropa. Ini membuat negara-negara Asia berpikir bahwa negara-negara di Asia dapat sejajar dengan negara-negara Barat.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]