Ratu Buaya Putih
Ratu Buaya Putih | |
---|---|
Sutradara | Naryono Prayitno |
Produser | Ram Soraya |
Ditulis oleh | Tim Soraya Film |
Pemeran | Soendjoto Adibroto Vera Magdalena Suzanna Jeffry Waworuntu Rita Sheba Dorman Borisman Bokir Atin Martino HIM Damsyik Yulie Soleh Ratih Moortri Lina Sagita Chris Salam Rudy Wahab Amin Ansari |
Sinematografer | Sadeli HS |
Penyunting | CH Darmawan |
Distributor | Soraya Film |
Tanggal rilis | 28 September 1989 |
Durasi | 96 menit |
Negara | Indonesia |
Ratu Buaya Putih adalah film Indonesia tahun 1989 dengan disutradarai oleh Naryono Prayitno dan dibintangi oleh Suzanna, Soendjoto Adibroto dan Vera Magdalena.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Sumarna (Soendjoto Adibroto), pawang buaya, merebut jimat teman seperguruannya yang bisa membuat pawang menundukkan buaya seganas apapun. Meski mendapat jimat, ia kena kutukan. 20 tahun kemudian, dua anaknya meninggal. Yang pertama mati di kolam buaya hingga buaya-buaya disitu dibunuhi, dan yang kedua mati tertabrak motornya sendiri. Tinggal anak perempuannya Murti (Vera Magdalena), yang juga dibayang-bayangi maut. Sumarna lalu mengeluh pada janda muda di desa itu, Larsih Suzanna, yang ternyata Ratu Buaya Putih dan dirasuki arwah rekan seperguruan yang dibunuh Sumarna. Rahasia Ratu Buaya Putih ini diungkap oleh Parlan, tokoh alim desa itu, yang juga adik suami-istri yang dibunuh Sumarna. Akhirnya Buaya Putih bisa dikalahkan, dan Murti dan Jeffry (Jeffry Waworuntu), rekan bisnis jual-beli buaya, yang sempat ditahan bisa selamat.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Laman Ratu Buaya Putih[pranala nonaktif permanen], diakses pada 20 Juni 2010
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri[pranala nonaktif permanen]