Sejarah India: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
 
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kembangkan}}
{{Sejarah India}}
[[Sejarah]] [[India]] dimulai dari [[Peradaban Lembah Indus]], yang menyebar di bagian barat laut [[subbenua India]], dari tahun 3300 sampai 1700 SM. [[India Zaman Perunggu|Peradaban Zaman Perunggu]] runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan [[Zaman Besi India]]. Pada abad ke-6 SM, [[Mahavira]] dan [[Gautama Buddha]] lahir.
[[Sejarah]] [[India]] dimulai dari [[Peradaban Lembah Indus]], yang menyebar di bagian barat laut [[subbenua India]], dari tahun 3300 sampai 1700 SM. [[India Zaman Perunggu|Peradaban Zaman Perunggu]] runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan [[Zaman Besi India]]. Pada abad ke-6 SM, [[Mahavira]] dan [[Gautama Buddha]] lahir.


Sebagian besar [[anak benua India]] ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Maurya]] selama abad ke-4 dan ke-3 SM. Sejak abad ke-3 SM dan seterusnya, sastra [[Bahasa Prakerta|Prakrit]] dan [[Bahasa Pali|Pali]] di utara dan sastra Sangam [[Bahasa Tamil|Tamil]] di India selatan mulai berkembang. [[Besi Wootz|Baja Wootz]] berasal dari India selatan pada abad ke-3 SM dan diekspor ke luar negeri. Selama [[Zaman Klasik|periode Klasik]], berbagai bagian India diperintah oleh banyak dinasti selama 1.500 tahun berikutnya, di antaranya [[Kekaisaran Gupta]]. Periode ini, ajaran Hindu mengalami kebangkitan agama dan intelektual, dikenal secara klasik sebagai "[[Zaman Keemasan India]]". Selama periode ini, aspek peradaban, administrasi, budaya, dan agama India (Hindu dan Budha) menyebar ke sebagian besar Asia, sementara kerajaan di India selatan memiliki hubungan bisnis maritim dengan Timur Tengah dan Mediterania. Pengaruh budaya India tersebar di banyak bagian Asia Tenggara, yang menyebabkan berdirinya kerajaan terindianisasi di Asia Tenggara ([[India Raya]]).
[[Islam]] tiba di [[negara]] ini pada tahun 712 CE.

Pada abad ke-7 dan ke-11 muncul Negara Tripartit yang berpusat di Kannauj yang berlangsung selama lebih dari dua abad yaitu [[Dinasti Pala]], [[Dinasti Rashtrakuta]], dan [[Dinasti Gurjara-Pratihara]]. India Selatan teradi kebangkitan berbagai kekaisaran sejak dari pertengahan abad ke-5, terutama [[Dinasti Chalukya]], [[Kerajaan Chola|Dinasti Chola]], Pallava, Chera, Pandyan, dan [[Kerajaan Chalukya Barat|Chalukya Bara]]<nowiki/>t. Dinasti Chola menajadi kekaisaran kuat, menaklukkan selatan India dan berhasil menginvasi Asia Tenggara, Sri Lanka, Maladewa, dan Benggala pada abad ke-11. Pada periode awal abad pertengahan, matematika India, termasuk angka Hindu kelak memengaruhi perkembangan matematika dan astronomi di [[dunia Arab]].

[[Islam]] tiba di [[negara]] ini pada tahun 712 CE. Penaklukan Islam membuat terobosan terbatas ke Afghanistan dan Sindh modern sejak abad ke-8, diikuti oleh invasi [[Ghazan|Mahmud Ghazni]]. [[Kesultanan Delhi]] didirikan pada 1206 Masehi oleh bangsa Turki yang memerintah bagian utama dari anak benua India utara pada abad ke-14 awal, tapi menurun pada abad ke-14 akhir, dan kemudian munculnya [[kesultanan Dekkan]]. [[Kesultanan Bengal]] yang kaya juga muncul sebagai kekuatan global utama dunia, yang berlangsung selama tiga abad.<ref name="Eaton1996">{{cite book|author=Richard M. Eaton|title=The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204-1760|url=https://books.google.com/books?id=gKhChF3yAOUC&pg=PA64|date=31 July 1996|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-20507-9|pages=64–}}</ref> Periode ini juga menyaksikan munculnya beberapa negara Hindu yang kuat, seperti [[Kekaisaran Vijayanagara]] dan [[Negara Mewar]] di Rajput.

Abad ke-15 munculnya [[Sikhisme]]. Periode modern awal dimulai pada abad ke-16, ketika [[Kekaisaran Mughal]]<nowiki/>l menaklukkan sebagian besar anak benua India, menandakan [[proto-industrialisasi]], menjadi ekonomi global dan kekuatan manufaktur terbesar, dengan PDB nominal yang bernilai seperempat PDB dunia, lebih tinggi dari kombinasi PDB Eropa.<ref name="Parthasarathi38">{{Citation |title=Why Europe Grew Rich and Asia Did Not: Global Economic Divergence, 1600–1850 |given=Prasannan |surname=Parthasarathi |publisher=Cambridge University Press |year=2011 |isbn=978-1-139-49889-0 |pages=39–45 |url=https://books.google.com/books?id=1_YEcvo-jqcC&pg=PA38}}</ref><ref>[[Angus Maddison|Maddison, Angus]] (2003): ''[https://books.google.com/books?id=rHJGz3HiJbcC&pg=PA259 Development Centre Studies The World Economy Historical Statistics: Historical Statistics]'', [[OECD Publishing]], {{ISBN|9264104143}}, pp. 259–261</ref><ref name="harrison">{{cite book|title=Developing cultures: case studies|author=[[Lawrence Harrison (academic)|Lawrence E. Harrison]], [[Peter L. Berger]]|publisher=[[Routledge]]|year=2006|page=158|url=https://books.google.com/books?id=RB0oAQAAIAAJ|isbn=978-0415952798}}</ref> Mughal mengalami penurunan bertahap pada awal abad ke-18, yang memberikan kesempatan bagi [[Maratha]], Sikh, [[Kerajaan Mysore|Mysore]], Nizam, dan Nawab dari Bengal untuk melakukan kontrol atas wilayah besar di anak benua India.<ref>{{cite book|title=A History of State and Religion in India|author1=Ian Copland|author2=Ian Mabbett|author3= Asim Roy|author4=Kate Brittlebank|author5=Adam Bowles|page=161|display-authors=3|publisher=Routledge|year=2012}}</ref><ref>''History of Mysore Under Hyder Ali and Tippoo Sultan'' by Joseph Michaud p. 143</ref>

[[Pembantaian Sikh 1762|Pembantaian Sikh tahun 1762]] terjadi di bawah pemerintah yang bermarkas di Lahore untuk membinasakan Sikh, di mana 30.000 orang Sikh terbunuh. Pembantaian serupa kembali terjadi pada tahun [[Pembantaian Sikh 1746|1746]].

Dari pertengahan abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19, sebagian besar wilayah India secara bertahap dianeksasi oleh [[Perusahaan Hindia Timur Britania|East India Company]], sebuah perusahaan dagang yang bertindak sebagai kekuatan berdaulat atas nama pemerintah Inggris. Ketidakpuasan terhadap aturan perusahaan di India menyebabkan [[Pemberontakan di India 1857|Pemberontakan India tahun 1857]], yang mengguncang bagian utara dan tengah India, dan menyebabkan pembubaran perusahaan. India kemudian diperintah langsung oleh [[Imperium Britania|Mahkota Britania]] , dalam bentuk [[Kemaharajaan Britania]]. Setelah Perang Dunia I, perjuangan nasional untuk kemerdekaan diluncurkan oleh [[Kongres Nasional India]], yang dipimpin oleh [[Mahatma Gandhi]]. Kemudian, [[Liga Muslim Seluruh India]] akan mengadvokasi negara bagian mayoritas Muslim yang terpisah. Kerajaan India Britania dibagi pada Agustus 1947 menjadi [[Uni India|Dominion India]] dan [[Dominion Pakistan]], masing-masing memperoleh kemerdekaannya.


Pada tanggal [[15 Agustus]] [[1947]], India merdeka dari [[Britania Raya]] dan [[Nehru]] terpilih sebagai Perdana Menteri India yang pertama.
Pada tanggal [[15 Agustus]] [[1947]], India merdeka dari [[Britania Raya]] dan [[Nehru]] terpilih sebagai Perdana Menteri India yang pertama.
Baris 8: Baris 20:
* {{dmoz|Society/History/By_Region/Asia/South_Asia/}}
* {{dmoz|Society/History/By_Region/Asia/South_Asia/}}
* [http://www.indohistory.com/ History of India at www.indohistory.com]
* [http://www.indohistory.com/ History of India at www.indohistory.com]
==SEJARAH INDIA==
[[Berkas : India memiliki kesatuan geografis yang fundamental, tapi tak pernah mengenal kesatuan politik yang riil. Penuh dengan bebagai golongan, menyebabkannya tak mampu menolak serangan-serangan. Penuh dengan beragam ras dan tiap ras ini tidak bercampur-baur, tetap berpisah. Terpisah oleh keturunan, bahasa, kebudayaan, dan juga kepercayaan. Mereka jarang atau bahkan tidak pernah bergaul dengan golongan lain kecuali memang ada kepentingan yang formal.
India luas dan juga berpenduduk padat seperti Eropa dan Tiongkok. Tapi, tidak memiliki kesatuan kebangsaan seperti Tiongkok, dan tidak pula seperti Eropa yang punya kebangsaan khusus yang berbeda-beda. India berada dalam bentuk masyarakat atau kebangsaan yang kabur, keadaan yang tidak stabil, yang berakibat mereka tak pernah berhasil mengambil kongklusi yang logis.India diinvasi oleh Arya mulai tahun 1500 s.M. orang arya adalah satu bangsa berkulit putih satu keturunan uga dengan kita. Mereka berangkat dari sentral Asia, melintasi barat laut, satu-satunya jalan yang memungkinkan sampai ke India karena dimana-mana terhalang oleh dinding-dinding pegunungan Himalaya. Kemudian bangsa Arya menaklukkan bangsa asli yaitu bangsa Dravida, dan memerintah di sana. Penaklukan ini sebenarnya tidak merata, yang terbanyak pada daerah barat laut yang memiliki semangat pengembaraan yang besar. Sedangkan dibagian Utara daerah pegunungan yang luas dan berhutan lebat masih ditempati penduduk asli. Didaerah selatan, sedikit sekali dimasuki bangsa Arya.
Oleh sebab itu pula umumnya bangsa Arya termasuk bangsa bangsa yang sedikit jumlahnya. Takut akan kalah dari penduduk Asli yaitu bangsa Dravida, untuk menjaga eksistensi dan supremasi mereka dibidang politik dan rasial murni, maka mereka membentuk sistem keturunan menurut kasta yang sampai sekarang masih menjadi dasar kehidupan di India. Kasta ini mula-mulanya menurut “garis warna” kemudian diperkuat lagi oleh agama dan sedikit undang-undang. Garis besarnya masyarakat dibagi menjadi 3 golongan yaitu: golongan Brahmana (pendeta-pendeta), golongan ksatria (tentara), dan golongan sudra (pekerja). Bangsa Arya menempati dua golongan atas sedangkan golongan sudra khusus untuk bangsa Dravida.
Karena adanya pembagian masyarakat berdasarkan kasta ini, masyarakat terpisah-pisah oleh bermacam-macam aturan dan hukum agama, yang tabu. Perkawinan campuran, makan minum bersama-sama dianggap perbuatan najis.pelanggaran terhadap larangan tersebut dihukum dengan hukuman berat, keluar dari kasta. Itu berarti diturunkan derajatnya, lebih rendah dari kasta sudra, yaitu kasta paria atau manusia tanpa kasta. Mereka dipaksa bekerja dengan pekerjaan yang menjijikkan sebagai pelajaran mereka tidak memiliki hak hukum sekalipun mereka setingkat dengan golongan sudra.
Jadi corak masyarakat india tidak ditentukan oleh undang-undang yang formal melainkan oleh undang-undang upacara keagamaan. Dan agama brahmana merupakan undang-undang masyarakat. Hal ini menimbulkan berbagai akibat yang besar. Pembagian kasta dilihat dari sudut “garis warna” merupakan hal yang kabur. Meskipun ada larangan-larangan tetapi banyak atau sedikit lambat laun terjadi percampuran darah antara golongan Brahmana dan golongan Dravida.
Dalam bidang masyarakat, sistem kasta berjalan menurut ketentuan-ketentuannya sendiri. Ketiga kasta besar diatas terbagi-bagi lagi menjadi ratusan bahkan ribuan sub-kasta. Sub-kasta ini juga merupakan golongan-golongan yang terpisah, yang menyebabkan India benar-benar terpecah kedalam kelompok masyarakat yang sekecil-kecilnya. Akibatnya kerja sama dan saling mengerti tidak mungkin sama sekali terjadi. Seorang pemuka Inggris pernah berkata “Akibat mempertahankan-tipe-tipe manusia ini, menyebabkan masyarakat India merupakan tumpukan serba macam hal, sampai ketingkat yang serendah-rendahnya. Penduduk pada suatu daerah atau kota merupakan kumpulan dari berbagai kebangsaan hamper berbagai macam jenis yang tiap-tiap tipe itu mengharamkan makan, minum dan menikah satu sama lain. Dan masing-masing kelompok mereka diperintah oleh komite yang mereka bentuk masing-masing untuk mengatur urusan mereka. Akibatnya keakraban pergaulan hidup secara fisik antara manusia, hampir serupa dengan pergaulan hidup hewan di kebun binatang.
B. India pada awal penaklukan Islam
Dengan keadaan masyarakat seperti dijelaskan diatas. India pastinya Tidak akan mampu menghadapi invasi-invasi dari luar. Penaklukan yang kuat oleh Islam, pemeluk Islam menyerang India, segera setelah menyerbu persi. Serangan permulaan itu hanya serangan pada perbatasan saja dan juga tidak menimbulkan pengaruh yang begitu lama. Penaklukan pertama dipimpin oleh Mahmud Al-Ghazni, seorang pangeran Afganistan pada tahun 1001 M. Mahmud memasuki daerah barat laut, yang bernama Punjab. Islam menginjakkan kakinya didaerah itu dengan kuat. Kemudian pemimpin-pemimpin Islam meluaskan penakhlukanya kearah timur, akhirnya seluruh utara india menjadi daerah kekuasaan islam. Dua factor penting yang dimiliki oleh penakhluk islam ini: mempunyai rasa kesatuan menantang “berhala” secara fanatic dan melenyapkan beberapa kepercayaan agama serta menarik pemeluk-pemeluk agama lain kedalam Islam. Hal yang bertentangan sekali dengan agama brahma ialah doktrin Islam yang terkenal: semua orang mukmin bersaudara. Islam berhasil menarik golongan kasta rendah dan golongan non kasta, yang karena perpindahan agama itu mereka mendapat kedudukan yang sama dengan penakluk-penakluk Islam. Inilah sebabnya mengapa kaum muslimin india sampai sekarang berjumlah 70 juta orang, hampir seperlima penduduk india. Pemeluk-pemeluk islam india, bukan berasal dari keturunan penakhluk-penakhluk Afghanistan, turki, arab dan parsi saja,tetapi malahan berasal dari berjuta juta keturunan hindu yang pindah agama masuk islam. Beberapa generasi lamanya, kaum muslimin india terbatas kekuasaannya di india sebelah utara.
Pada permulaan abad ke XVI, pemimpin besar barbar dari turko mongol. Barbar dan para penggantinya meneruskan penjarahan kearah selatan,dan menjatuhkan india dari sudut politik, kesatuan yang tak pernah ada sebelumnya. Tetapi penjarahan initidak kokoh benar. Kaum brahmana, yang melihat kehancurannya, bangun menantang untuk kebangkitan kaum hindu. Kekuasaan mongol menjadi lengah. Dan para permulaan abad ke 18 kerajaan mongol runtuh. Tinggallah india dalam keadaan kacau, raja-raja berperang satu sama lain, raja-raja pemeluk agama Islam melawan yang hindu, berperang mengenai persoaalan agama, politik, dan kadang hanya karena mereka ingin menguasai satu sama lain.
Keluar dari kekacauan ini, inggris muncul untuk menguasai. Inggris mula-mula merupakan salah satu diantara bangsa eropa-portugis, belanda dan perancis yang mendiami tempat-tempat kecil sepanjang panti India. Mereka ini tidak pernah memimpikan akan menaklukkan India, ketika kerajaan mongol masih berkuasa. Hubungan Inggris dan India mulanya hanyalah pada bidang perniagaan yang terkenal dengan: the east India company. Tetapi tatkala terjadi kekacauan dalam negeri India, orang-orang eropa lalu menguasai pemerintahan setempat, untuk melindungi pabrik-pabrik mereka. Kemudian mereka tertarik oleh rencana-rencana yang lebih besar, akibat kelemahan pemerintahan dalam negeri. Lambat laun inggris menggeser kedudukan saingannya bangsa-bangsa eropa lain, dan berhasillah mereka menanamkan kakinya dengan kokoh dibumi india. Inggris merupakan satu-satunya element yang stabil ditengah kekacauan di india, maka tak boleh tidak inggris memperluas kekuasaanya.mula-mula mereka melakukan ini karena terpaksa. Agak lama east india company tetap melakukan usaha perniagaan semata. Kuntungan perniagaan lebih diutamakan dari kekuasaan. Tetapi kemudian, inggris pindah dari bidang perdagangan kepada pemerintahan yang penuh ambisi. Perubahan sikap ini, menimbulkan kecemasan dikalangan bangsa india, yang menyebabkan meletusnya pemberontakan berdarah tahun 1857.
Pemberontakan dipadamkan, east india company dibubarkan dan india langsung dibawah kerajaan inggris, dan queen victoria menobatkan dirinya sebagai maharani india.peristiwa ini tidak saja memperkuat inggris dibidang kekuasaan politik, tapi juga terjadinya perembesan pengaruh pengaruh barat dalam corak yang beraneka ragam. Jalan-jalan raja, jalan-jalan kerereta api terusan-terusan dibuka,yang mempersatukan india, hal yang belum pernah ada sebelumnya. Selesainya terusan suez, mempermudah hubungan dengan eropa. Sementra itu pendidikan menurut eropa ikut mengembangkan ide-ide barat.
Diatas negeri India yang berubah dengan cepat ini berdirilah raja Inggris satu system pemerintahan yang unik dalam sejarah dunia. Pemerintah yang dikendelikan oleh beberapa ratus orang yang mempunyai keahlian dibidang administrasi Negara, dibantu sedikit tentara, memerintah sejumlah manusia yang tak terkira banyaknya. Pemerintahan terang-terangan merupakan pemerintahan patriarchal absolut, yang cocok dengan keadaan setempat, tanggung jawab terhadap rakyat tidak lebih dari pemerintahan despot pribumi yang disingkirkan. Tetapi pemerintahan berjalan baik. Dalam efisiensi kerja, kejujuran, dan tanggung jawab dalam tugas pemerintahan india meungkin dapat menjadi satu contoh yang terbaik dari pemerintahan absolut.yang belum pernah disaksikan dunia. System yang mendatangkan keamanan india. Tidak ada lagi system anak mas, taka da lagi dibedakan antara ras,kepercayaan dan kata.akhirnya india merupakan satu kesatuan politik, yang belum pernah terdapat selama ini. Dan untuk pertama kali dalam sejarah, india bersatu dibawah satu pemerintahan, pemerintahan pax-britannica.
Walaupun demikian, kebajikan-kebajikan pemerintahan inggris, membenihkan kekacauan pada masa depan.
Generasi demi generasi lahir, hidup damai dalam satu ikatan saling kenal mengenal, melupakan segala derita masa lalu. Mereka hanya melihat kekurangan bangsa eropa.dan dibalik segalanya itu, mengenali dengan baik ide bernegara sendiri menurut system barat, kemerdekaan dan kebangsaan. Di india, sebagaimana pula dimana mana di timur, karena rasa tak puas, timbul gerakan untuk menantang pemerintah barat, dari tuntutan moderat kepemerintahan otonomi menjadi tuntutan secara radikal, menuntut merdeka sekarang juga!
Sampai perempat akhir abad ke-XIX agitasi politik yang teratur terhadap raja inggris, benar-benar belum dikenal. Disana sini ada protes-protes terhadap pemerintahan inggris, tetapi suara yang bersifat perseorangan ini tidak mendapat sambutan masyarakat. Sebagian besar rakyat india, terbelenggu oleh kebutuhan sehari-hari, menerima baik pemerintahan yang tidak lebih absolut, dan yang jauh efisien disbanding dengan raja-raja sebelumnya. Pada waktu itu, apa yang disebut nasionalisme india, belum ada sama sekali.
Gejala pertama yang memperlihatkan ketidak puasan secara teratur, timbul pembentukan dalam organisasi dalam kongres nasionalisme india, tahun 1885. Nama kongres ini, memperlihatkan, bahwa raja inggris yang mencakupi seluruh india, telah menimbulkan suatu pendirian dan suatu tujuan bersama dengan unsur-unsur yang berbeda-bda di india . bagaimanapun juga, kongres yang baru lahir ini, belum mewakili opini umum india, dalam arti yang sesungguhnya. Sebaliknya kongres ini mewakili hanya segolongan kecil orang-orang yang berjabatan khusus wartawan-wartawan, politikus-politikus, orang-orang yang telah mempelajari ide=ide barat dengan baik. Metode pendidikan cara barat yang telah diperkenalkan inggris, membentuk kelompok akademisi India, mahir dalam bahasa Inggris dan mengenal aliran-aliran barat. Kaum Akademisi modern ini yang merasa puas dan percaya terhadap manfaatnya ide-ide dan ciptaan barat, tidak merasa puas dengan serba macam aspek yang tumbuh dalam masyarakat india.
Usaha pertama yang mereka lakukan, tidak banyak ditunjukkan kebidang politik, tetapi kebidang sosial dan perombakan ekonomi, seperti meniadakan pernikaha anak-anak, pernikahan janda-janda dan perluasan pendidikan.
Tetapi lambat laun, perhatian terhadap masalah politik menonjol kedepan. Pengetahuan luas tentang sejaran dan falsafah politik Inggris, menyebabkan para intelek india merasa tidak adanya sama sekali pemerintahan sendiri dan ingin memberikan kepada India kebaika-kebaikan kemerdekan, yang begitu dihargakan oleh pemerintah inggris. Dengan segera, muncullah surat-surat kabar kebangsaan, menyebarkan gagasan-gagasan baru, mengobar-ngobarkan rasa bersatu dikalangan kaum intelek dan membentuk suatu opini umum yang sehat. Mendekati abab XIX, kaum akademisi India mengajukan tuntutan-tuntutan dengan terang-terang, mengadakan agitasi menuntut hal-hal yang baru dalam bidang politik seperti dewan-dewan perwakilan, hak-hak lebih luas untuk mengontrol pajak dan kekuasaan kekuasaan eksekutif. Dan memberikan seluas-luasnya kepada orang India, kesempatan-kesempatan untuk menduduki kedudukan-kedudukan pemerintah.
]][http://khasaniyah.blogspot.com]
{{sejarah-stub}}
{{Sejarah Asia}}

[[Kategori:Sejarah India| ]]
[[Kategori:Sejarah India| ]]


<references />{{Sejarah Asia}}
{{Link FA|ml}}
{{sejarah-stub}}

[[ar:تاريخ الهند]]
[[bg:История на Индия]]
[[bn:ভারতের ইতিহাস]]
[[bo:རྒྱ་གར་གི་ལོ་རྒྱུས།]]
[[bpy:ভারতর ইতিহাস]]
[[ca:Història de l'Índia]]
[[cs:Dějiny Indie]]
[[cy:Hanes India]]
[[de:Geschichte Indiens]]
[[dv:އިންޑިޔާގެ ތާރީޚު]]
[[en:History of India]]
[[eo:Historio de Barato]]
[[es:Historia de la India]]
[[fa:تاریخ هند]]
[[fi:Intian historia]]
[[fr:Histoire de l'Inde]]
[[gan:印度嗰歷史]]
[[gl:Historia da India]]
[[he:היסטוריה של הודו]]
[[hi:भारतीय इतिहास]]
[[hr:Povijest Indije]]
[[hu:India történelme]]
[[it:Storia dell'India]]
[[ja:インドの歴史]]
[[kn:ಭಾರತದ ಇತಿಹಾಸ]]
[[ko:인도의 역사]]
[[la:Historia Indica]]
[[lt:Indijos istorija]]
[[lv:Indijas vēsture]]
[[ml:ഇന്ത്യാചരിത്രം]]
[[mr:भारतीय इतिहास]]
[[mwl:Stória de la Índia]]
[[ne:भारतको इतिहास]]
[[nl:Geschiedenis van Zuid-Azië]]
[[nn:Indisk historie]]
[[no:Indias historie]]
[[pl:Historia Indii]]
[[pt:História da Índia]]
[[ru:История Индии]]
[[sa:भारतस्य इतिहासः]]
[[sh:Historija Indije]]
[[simple:History of India]]
[[sv:Indiens historia]]
[[te:భారతదేశ చరిత్ర]]
[[th:ประวัติศาสตร์อินเดีย]]
[[tr:Hindistan tarihi]]
[[uk:Історія Індії]]
[[vi:Lịch sử Ấn Độ]]
[[zh:印度历史]]
http://khasaniyah.blogspot.com

Revisi terkini sejak 12 Juni 2023 06.27

Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddha lahir.

Sebagian besar anak benua India ditaklukkan oleh Kekaisaran Maurya selama abad ke-4 dan ke-3 SM. Sejak abad ke-3 SM dan seterusnya, sastra Prakrit dan Pali di utara dan sastra Sangam Tamil di India selatan mulai berkembang. Baja Wootz berasal dari India selatan pada abad ke-3 SM dan diekspor ke luar negeri. Selama periode Klasik, berbagai bagian India diperintah oleh banyak dinasti selama 1.500 tahun berikutnya, di antaranya Kekaisaran Gupta. Periode ini, ajaran Hindu mengalami kebangkitan agama dan intelektual, dikenal secara klasik sebagai "Zaman Keemasan India". Selama periode ini, aspek peradaban, administrasi, budaya, dan agama India (Hindu dan Budha) menyebar ke sebagian besar Asia, sementara kerajaan di India selatan memiliki hubungan bisnis maritim dengan Timur Tengah dan Mediterania. Pengaruh budaya India tersebar di banyak bagian Asia Tenggara, yang menyebabkan berdirinya kerajaan terindianisasi di Asia Tenggara (India Raya).

Pada abad ke-7 dan ke-11 muncul Negara Tripartit yang berpusat di Kannauj yang berlangsung selama lebih dari dua abad yaitu Dinasti Pala, Dinasti Rashtrakuta, dan Dinasti Gurjara-Pratihara. India Selatan teradi kebangkitan berbagai kekaisaran sejak dari pertengahan abad ke-5, terutama Dinasti Chalukya, Dinasti Chola, Pallava, Chera, Pandyan, dan Chalukya Barat. Dinasti Chola menajadi kekaisaran kuat, menaklukkan selatan India dan berhasil menginvasi Asia Tenggara, Sri Lanka, Maladewa, dan Benggala pada abad ke-11. Pada periode awal abad pertengahan, matematika India, termasuk angka Hindu kelak memengaruhi perkembangan matematika dan astronomi di dunia Arab.

Islam tiba di negara ini pada tahun 712 CE. Penaklukan Islam membuat terobosan terbatas ke Afghanistan dan Sindh modern sejak abad ke-8, diikuti oleh invasi Mahmud Ghazni. Kesultanan Delhi didirikan pada 1206 Masehi oleh bangsa Turki yang memerintah bagian utama dari anak benua India utara pada abad ke-14 awal, tapi menurun pada abad ke-14 akhir, dan kemudian munculnya kesultanan Dekkan. Kesultanan Bengal yang kaya juga muncul sebagai kekuatan global utama dunia, yang berlangsung selama tiga abad.[1] Periode ini juga menyaksikan munculnya beberapa negara Hindu yang kuat, seperti Kekaisaran Vijayanagara dan Negara Mewar di Rajput.

Abad ke-15 munculnya Sikhisme. Periode modern awal dimulai pada abad ke-16, ketika Kekaisaran Mughall menaklukkan sebagian besar anak benua India, menandakan proto-industrialisasi, menjadi ekonomi global dan kekuatan manufaktur terbesar, dengan PDB nominal yang bernilai seperempat PDB dunia, lebih tinggi dari kombinasi PDB Eropa.[2][3][4] Mughal mengalami penurunan bertahap pada awal abad ke-18, yang memberikan kesempatan bagi Maratha, Sikh, Mysore, Nizam, dan Nawab dari Bengal untuk melakukan kontrol atas wilayah besar di anak benua India.[5][6]

Pembantaian Sikh tahun 1762 terjadi di bawah pemerintah yang bermarkas di Lahore untuk membinasakan Sikh, di mana 30.000 orang Sikh terbunuh. Pembantaian serupa kembali terjadi pada tahun 1746.

Dari pertengahan abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19, sebagian besar wilayah India secara bertahap dianeksasi oleh East India Company, sebuah perusahaan dagang yang bertindak sebagai kekuatan berdaulat atas nama pemerintah Inggris. Ketidakpuasan terhadap aturan perusahaan di India menyebabkan Pemberontakan India tahun 1857, yang mengguncang bagian utara dan tengah India, dan menyebabkan pembubaran perusahaan. India kemudian diperintah langsung oleh Mahkota Britania , dalam bentuk Kemaharajaan Britania. Setelah Perang Dunia I, perjuangan nasional untuk kemerdekaan diluncurkan oleh Kongres Nasional India, yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi. Kemudian, Liga Muslim Seluruh India akan mengadvokasi negara bagian mayoritas Muslim yang terpisah. Kerajaan India Britania dibagi pada Agustus 1947 menjadi Dominion India dan Dominion Pakistan, masing-masing memperoleh kemerdekaannya.

Pada tanggal 15 Agustus 1947, India merdeka dari Britania Raya dan Nehru terpilih sebagai Perdana Menteri India yang pertama.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Richard M. Eaton (31 July 1996). The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204-1760. University of California Press. hlm. 64–. ISBN 978-0-520-20507-9. 
  2. ^ Parthasarathi, Prasannan (2011), Why Europe Grew Rich and Asia Did Not: Global Economic Divergence, 1600–1850, Cambridge University Press, hlm. 39–45, ISBN 978-1-139-49889-0 
  3. ^ Maddison, Angus (2003): Development Centre Studies The World Economy Historical Statistics: Historical Statistics, OECD Publishing, ISBN 9264104143, pp. 259–261
  4. ^ Lawrence E. Harrison, Peter L. Berger (2006). Developing cultures: case studies. Routledge. hlm. 158. ISBN 978-0415952798. 
  5. ^ Ian Copland; Ian Mabbett; Asim Roy; et al. (2012). A History of State and Religion in India. Routledge. hlm. 161. 
  6. ^ History of Mysore Under Hyder Ali and Tippoo Sultan by Joseph Michaud p. 143