Selegilin
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(R)-N-metil-N-(1-fenilpropan-2-il)prop-3-in-1-amina | |
Data klinis | |
Nama dagang | Eldepryl, Jumex, Zelapar, Emsam, Anipryl, dll[1] |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a697046 |
Data lisensi | US FDA:link |
Kat. kehamilan | B2(AU) C(US) |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) ℞-only (CA) POM (UK) ℞-only (US) |
Rute | Oral,[2][3] bukal,[4][5] transdermal[6][7] |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | Oral: 4–10%[3][8][9] bukal: ~5–8× oral[10][5][11] Transdermal: 75%[7] |
Ikatan protein | 85–90%[7][6][4] |
Metabolisme | Hati, jaringan lain (CYP2B6, CYP2C19, lainnya)[3][12][7][13] |
Waktu paruh | Oral: • S (tunggal): 1,2–3,5 jam[3] • S (ganda): 7,7–9,7 jam[3][9] • DMS (tunggal): 2,2–3,8 jam[3] • DMS (ganda): 9,5 jam[3] • L-MA: 14–21 jam[3][5] • L-A: 16–18 jam[3][5] bukal: • S (tunggal): 1,3 jam[4] • S (ganda): 10 jam[4] transdermal: • S: 20 jam[9][6] |
Ekskresi | Urin (87%):[14][15][5][3][16] • L-MA: 20–63% • L-A: 9–26% • DMS: 1% • S: 0,01–0,03% Feses: 15%[14][5] |
Pengenal | |
Nomor CAS | 14611-51-9 14611-52-0 (HCl) |
Kode ATC | N04BD01 QN06AX90 |
PubChem | CID 26757 |
Ligan IUPHAR | 6639 |
DrugBank | DB01037 |
ChemSpider | 24930 |
UNII | 2K1V7GP655 |
KEGG | D03731 |
ChEBI | CHEBI:9086 |
ChEMBL | CHEMBL972 |
Sinonim | L-Deprenil; L-Deprenalin; L-E-250; l-E-250; L-Fenilisopropil |
Data kimia | |
Rumus | C13H17N |
|
Selegilin adalah penghambat monoamin oksidase-β (MAO-β) secara ireversibel yang digunakan sebagai terapi tambahan bersama levodopa ataupun sendiri pada penyakit Parkinson tahap lanjut untuk meringankan fenomena wearing off.[17][18]
Mekanisme kerja
[sunting | sunting sumber]Selegilin menghambat deaminasi dopamin sehingga kadar dopamin di ujung saraf dopaminergik lebih tinggi. Berdasarkan pengaruh metabolitnya, metamfetamin dan amfetamin menghambat ambilan dopamin dan meningkatkan penglepasan dopamin.[18] Selegilin memblok pemecahan dopamin dan dapat memperpanjang lama kerja levodopa sampai 1 jam, sehingga dosis levodopa dapat dikurangi menjadi separuh. Penelitian yang mengevaluasi sifat neuroprotektif, membuktikan bahwa selegilin dapat menunda kebutuhan terhadap levodopa selama 9 bulan dan mempunyai efek yang bersifat simptomatik.[19]
Efek terapi
[sunting | sunting sumber]Pada pasien penyakit Parkinson tingkat lanjut, penambahan selegilin pada levodopa meringankan fenomena wearing off. Penambahan selegilin memungkinkan pengurangan dosis levodopa 10-30%. Dengan begitu, efek samping levodopa berkurang. Pemberian selegilin tunggal pada awal penyakit menghambat progresivitas penyakit Parkinson sehingga menunda keperluan pengobatan dengan levodopa.[18]
Efek samping
[sunting | sunting sumber]Pada pasien penyakit Parkinson tingkat lanjut, dosis normal yaitu 10 mg/hari terterima dengan baik. Namun, dapat juga terjadi beberapa efek samping bila melebihi dosis yaitu hipotensi, mual, kebingungan, psikosis, insomnia, aritmia, angina, hipertensi. Tekanan darah dapat meningkat secara tiba-tiba jika selegilin dengan dosis tinggi dikonsumsi bersama dengan makanan tinggi tiramin (terutama hasil fermentasi), minuman beralkohol, minuman atau makanan berkafein.[18]
Selegilin juga dapat memperburuk tukak lambung, menyebabkan mulut kering, pusing, pingsan ketika bangun dari duduk/tidur.[19]
Interaksi obat
[sunting | sunting sumber]Selegilin dapat berinteraksi dengan obat lainnya sehingga menghasilkan efek yang berbahaya apabila digunakan bersama obat tertentu atau dosis yang berlebih, seperti :
Analgesik
[sunting | sunting sumber]Saat selegilin diberikan bersamaan dengan petidin, dapat terjadi hiperpireksia dan toksisitas SSP.[19]
Antidepresan
[sunting | sunting sumber]Dapat terjadi risiko sindroma serotonin jika selegilin diberikan bersama dengan sitalopram (terutama jika dosis selegilin >10 mg/hari). Peningkatan eksitasi SSP jika diberikan bersama fluoksetin, fluvoksamin/venlafaksin, paroksetin/sertralin. Peningkatan efek hipotensi bila diberi bersamaan dengan penghambat MAO.[19]
Simpatomimetik
[sunting | sunting sumber]Risiko krisis hipertensi jika selegilin diberikan bersama dengan dopamin.[19]
Penyimpanan
[sunting | sunting sumber]- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Simpan ditempat yang terlindung dari api atau cahaya.
- Jangan disimpan di tempat panas atau lembab karena dapat menyebabkan obat rusak.
- Sisa obat yang sudah kadaluarsa segera dibuang.[19]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Selegiline". Drugs.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-07-03. Diakses tanggal February 7, 2016.
- ^ "ELDEPRYL® (Selegiline Hydrochloride) Tablets, USP Label" (PDF). Food and Drug Administration. January 2008. Diakses tanggal 3 July 2024.
- ^ a b c d e f g h i j Mahmood I (August 1997). "Clinical pharmacokinetics and pharmacodynamics of selegiline. An update". Clin Pharmacokinet. 33 (2): 91–102. doi:10.2165/00003088-199733020-00002. PMID 9260033.
- ^ a b c d "ZELAPAR® (Selegiline Hydrochloride) Orally Disintegrating Tablets" (PDF). Food and Drug Administration. July 2021. Diakses tanggal 3 July 2024.
- ^ a b c d e f Poston KL, Waters C (October 2007). "Zydis selegiline in the management of Parkinson's disease". Expert Opin Pharmacother. 8 (15): 2615–2624. doi:10.1517/14656566.8.15.2615. PMID 17931095.
- ^ a b c "EMSAM® (Selegiline Transdermal System) Label" (PDF). Food and Drug Administration. July 2017. Diakses tanggal 2 July 2024.
- ^ a b c d Lee KC, Chen JJ (November 2007). "Transdermal selegiline for the treatment of major depressive disorder". Neuropsychiatric Disease and Treatment. 3 (5): 527–537. doi:10.2147/ndt.s12160200 (tidak aktif July 6, 2024). PMC 2656289 . PMID 19300583.
- ^ Magyar K (2011). "The Pharmacology of Selegiline". Dalam Youdim M, Riederer P. Monoamine Oxidases and Their Inhibitors. International Review of Neurobiology. 100. Academic Press. hlm. 65–84. doi:10.1016/B978-0-12-386467-3.00004-2. ISBN 978-0-12-386467-3. PMID 21971003.
- ^ a b c Pae CU, Lim HK, Han C, Neena A, Lee C, Patkar AA (August 2007). "Selegiline transdermal system: current awareness and promise". Prog Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry. 31 (6): 1153–1163. doi:10.1016/j.pnpbp.2007.04.020. PMID 17614182.
- ^ Löhle M, Storch A (November 2008). "Orally disintegrating selegiline for the treatment of Parkinson's disease". Expert Opin Pharmacother. 9 (16): 2881–2891. doi:10.1517/14656566.9.16.2881. PMID 18937619.
- ^ Clarke A, Brewer F, Johnson ES, Mallard N, Hartig F, Taylor S, Corn TH (November 2003). "A new formulation of selegiline: improved bioavailability and selectivity for MAO-B inhibition". Journal of Neural Transmission. 110 (11): 1241–1255. doi:10.1007/s00702-003-0036-4. PMID 14628189.
- ^ Rodrigues AD (June 2022). "Drug Interactions Involving 17α-Ethinylestradiol: Considerations Beyond Cytochrome P450 3A Induction and Inhibition". Clin Pharmacol Ther. 111 (6): 1212–1221. doi:10.1002/cpt.2383. PMID 34342002 Periksa nilai
|pmid=
(bantuan). - ^ Hidestrand M, Oscarson M, Salonen JS, Nyman L, Pelkonen O, Turpeinen M, Ingelman-Sundberg M (November 2001). "CYP2B6 and CYP2C19 as the major enzymes responsible for the metabolism of selegiline, a drug used in the treatment of Parkinson's disease, as revealed from experiments with recombinant enzymes". Drug Metab Dispos. 29 (11): 1480–1484. PMID 11602525.
- ^ a b Heinonen EH, Anttila MI, Lammintausta RA (December 1994). "Pharmacokinetic aspects of l-deprenyl (selegiline) and its metabolites". Clin Pharmacol Ther. 56 (6 Pt 2): 742–749. doi:10.1038/clpt.1994.204. PMID 7995016.
- ^ Heinonen EH, Myllylä V, Sotaniemi K, Lamintausta R, Salonen JS, Anttila M, Savijärvi M, Kotila M, Rinne UK (November 1989). "Pharmacokinetics and metabolism of selegiline". Acta Neurologica Scandinavica. Supplementum. 126: 93–99. doi:10.1111/j.1600-0404.1989.tb01788.x. PMID 2515726.
- ^ Chrisp P, Mammen GJ, Sorkin EM (May 1991). "Selegiline: A Review of its Pharmacology, Symptomatic Benefits and Protective Potential in Parkinson's Disease". Drugs Aging. 1 (3): 228–248. doi:10.2165/00002512-199101030-00006. PMID 1794016.
- ^ "4.9.1 Dopaminergik | PIO Nas". pionas.pom.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-23. Diakses tanggal 2020-08-24.
- ^ a b c d Gan, Sulistia (2016). Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta: FKUI. hlm. 211. ISBN 9789791610414.
- ^ a b c d e f Adnyana, I Ketut (2008). ISO Farmakoterapi. Jakarta Barat: PT. ISFI. hlm. 551–559. ISBN 9789791851411.
- Pages with DOIs inactive since 2024
- Antidepresan
- Antiparkinson
- Penghambat pengambilan kembali dopamin
- Obat dengan cara kerja yang belum diketahui
- Obat enantiomerik murni
- Euforian
- Penghambat oksidase monoamina
- Neuroprotektif
- Nootropika
- Pelepas norepinefrin-dopamin
- Bakal obat
- Ligan reseptor sigma
- Stimulan
- Amfetamina tersubstitusi
- Fenetilamina
- Senyawa propargil
- Bahan terlarang Badan Antidoping Dunia