Semong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
menambahkan kosakata baru
Baris 1: Baris 1:
{{judul miring}}
{{judul miring}}
'''''Smong''''' adalah istilah tradisional masyarakat di [[Pulau Simeulue]], [[Aceh]], untuk menyebut sebuah [[Tsunami|gelombang laut besar]] yang melanda setelah sebuah [[gempa bumi]] menghantam. Istilah ini berasal dari [[bahasa Devayan]], bahasa asli masyarakat Simeulue.
'''''Smong''''' adalah istilah tradisional masyarakat di [[Pulau Simeulue]], [[Aceh]], untuk menyebut sebuah [[Tsunami|gelombang laut besar]] yang melanda setelah sebuah [[gempa bumi]] menghantam (Tsunami). Istilah ini berasal dari [[bahasa Devayan]], bahasa asli masyarakat Simeulue.


Kearifan lokal ini menjadi populer sebagai salah satu faktor di belakang minimnya jumlah korban di Simeulue pada saat [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]]. Simeulue sendiri sudah pernah dilanda tsunami [[Gempa bumi Pulau Simeulue 1907|pada tahun 1907]], dan istilah ini secara turun-temurun diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai sebuah peringatan.<ref>{{Cite web|url=https://foreignpolicy.com/2018/10/15/indonesias-indigenous-languages-hold-the-secrets-of-surviving-disaster/|title=Indonesia’s Indigenous Languages Hold the Secrets of Surviving Disaster|last=Widianto|first=Stanley|date=15 Oktober 2018|website=''[[Foreign Policy]]''|publisher=|access-date=20 Oktober 2018}}</ref>
Kearifan lokal ini menjadi populer sebagai salah satu faktor di belakang minimnya jumlah korban di Simeulue pada saat [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]]. Simeulue sendiri sudah pernah dilanda tsunami [[Gempa bumi Pulau Simeulue 1907|pada tahun 1907]], dan istilah ini secara turun-temurun diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai sebuah peringatan.<ref>{{Cite web|url=https://foreignpolicy.com/2018/10/15/indonesias-indigenous-languages-hold-the-secrets-of-surviving-disaster/|title=Indonesia’s Indigenous Languages Hold the Secrets of Surviving Disaster|last=Widianto|first=Stanley|date=15 Oktober 2018|website=''[[Foreign Policy]]''|publisher=|access-date=20 Oktober 2018}}</ref>

Revisi per 29 November 2021 00.23

Smong adalah istilah tradisional masyarakat di Pulau Simeulue, Aceh, untuk menyebut sebuah gelombang laut besar yang melanda setelah sebuah gempa bumi menghantam (Tsunami). Istilah ini berasal dari bahasa Devayan, bahasa asli masyarakat Simeulue.

Kearifan lokal ini menjadi populer sebagai salah satu faktor di belakang minimnya jumlah korban di Simeulue pada saat gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004. Simeulue sendiri sudah pernah dilanda tsunami pada tahun 1907, dan istilah ini secara turun-temurun diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai sebuah peringatan.[1]

Syair

Masyarakat Simeulue memiliki syair tersendiri untuk memperingatkan datangnya smong, salah satunya:[2]

Referensi

  1. ^ Widianto, Stanley (15 Oktober 2018). "Indonesia's Indigenous Languages Hold the Secrets of Surviving Disaster". Foreign Policy. Diakses tanggal 20 Oktober 2018. 
  2. ^ Karokaro, Ayat (20 Desember 2014). "Kearifan Lokal Selamatkan Warga Simeulue dari Amukan Tsunami". mongabay.co.id. Diakses tanggal 20 Oktober 2018. 

Daftar pustaka