Sidoarjo, Sidoarjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tentang|kecamatan|satuan wilayah diatasnya|Sidoarjo}}
SMK PGRI 2 SIDOARJO Adalah Sekolah Yang Kepala Sekolah Nya Bernama Umar , Beliau Sering Korupsi Dana Bos Haha :v #2020GantiKepalaSekolah
{{kecamatan

|nama =Kecamatan Sidoarjo
== Sejarah Sidoarjo ==
|gambar =[[Berkas:Kantor-camat-sidoarjo-sidoarjo.JPG|250px]]{{br}}Kantor Camat Sidoarjo

|dati2 =Kabupaten
SEIRING memasuki usia157 tahun pada tahun 2018 ini, perjalanan sejarah Sidoarjo, memang begitu panjang dan penuh dinamika. Bahkan sejarah terbentuknya Kabupaten melewati tiga fase dengan berganti-ganti penguasa, -- yakni masa kerajaan, masa pemerintahan kolonial (Belanda-Jepang) lalu masa sekarang Pemerintahan RI.
|nama dati2 =Sidoarjo

|luas =62,56 km²
Fase pertama adalah berawal legenda pada tahun 1019 – 1042,--Kerajaan Jawa Timur diperintah Airlangga, lalu membagi daerah kekuasaan menjadi dua kerajaan untuk diberikan ke dua putranya, yakni Kerajaan Daha (Kediri) dan Kerajaan Jenggala. Kerajaan Jenggala yang berdiri tahun 1024 ini kekuasaanya meliputi daerah Delta Brantas dengan ibu kota berada di daerah,--sekarang sekitar wilayah Kecamatan Gedangan. Lalu karena perebuatan kekuasaan, Kerajaan Daha dan Kerajaan Jenggala mengobarkan perang saudara yang berakhir dengan kekalahan Jenggala pada 1045.,--namun ada sumber lain menyebutkan kerajaan Jenggala pada 1060 masih ada, dan baru hilang kira-kira tahun 1902.
|penduduk =201120

|penduduktahun =[[2021]]
Selanjutnya memasuki fase pemerintahan kolonial Belanda, diawali tahun 1851. Pemerintah kolonial Belanda telah menandai daerah Sidoarjo bernama Sidokare yang bagian dari kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom. Lalu tahun 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda no. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.
|pendudukref =<ref name="Sidoarjo2">{{cite web|url=https://sidoarjokab.bps.go.id/publication/2021/02/26/e3e10d819e0bbfee5353dbbd/kabupaten-sidoarjo-dalam-angka-2021.html|last=|first=|title=Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2021|publisher=BPS Kabupaten Sidoarjo|accessdate=30 Maret 2021|page=48}}</ref>

|kelurahan =10 desa<br>14 kelurahan
Dengan demikian Kabupaten Sidokare telah berpisah dengan Kabupaten Surabaya, lalu diangkat bupati pertama, yaitu R. Notopuro (R.T.P Tjokronegoro) yang bertempat tinggal di kampung Pandean. Seiring perjalanan waktu pada tahun 1859 itu,-- berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 10/1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblad. 1859 nama Kabupaten Sidokare berubah menjadi Kabupaten Sidoarjo. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa secara resmi terbentuknya Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah tangal 28 Mei 1859 dan sebagai Bupati I adalah R.Notopuro atau bergelar R.T.P Tjokronegoro I.
|nama camat =Gundari, S.Sos, M.Si.

|kepadatan =3215
Selama berkuasa, Bupati mendirikan masjid di Pekauman atau sekarang bernama Masjid Abror dan Masjid Jamik atau sekarang Masjid Agung sebagai peninggalan bupati yang wafat pada tahun 1862. Sebagai gantinya pada tahun 1863 diangkat kakak alnarhum sebagai Bupati Sidoarjo, yaitu Bupati R.T.A.A Tjokronegoro II (Kanjeng Djimat Djokomono). Pada masa pemerintahan Tjokronegoro II telah memberikan perhatian besar atas pembangunan, di antaranya meneruskan pembangunan Masjid Jamik perbaikan terhadap Pesarean Pendem.
|provinsi =Jawa Timur

|kodepos =61211 - 61234
Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro II telah pensiun dan wafat, lalu digantikan R.P Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung, tetapi hanya berjalan 3 bulan karena wafat. Selanjutnya, digantikan R.A.A.T. Tjondronegoro I hingga berganti-ganti namun tetap seputar keluarga R.A.A.T Tjondronegoro hingga berakhir seiring perubahan pemerintahan dari kolonial Belanda ke pemerintahan kolonial Jepang pada 1942 hingga 1945. Nah, masa pedudukan Jepang, Kabupaten Sidoarjo telah dipimpin Bupati R.A.A. Sujadi. Ketika Jepang menyerah dari sekutu pada 1945, lalu Indonesia Merdeka, tetapi Belanda kembali mencoba mendudukinya. Bahkan mengusai daerah Sidoarjo dibawah pemerintah Recomba,--kepanjangan tangan atau boneka pemerintah Balanda yang mengangkat K. Ng. Soebekti Poespanoto. R. Soeharto, sebagai bupatinya. Baru tahun 1949, daerah Sidoarjo dikembalikan ke Pemerintah Indonesia, telah diangkat R. Soeriadi Kertosoeprojo sebagai Bupati/Kepala Daerah di Kabupaten Sidoarjo. Di sini, boleh dibilang masa yang penuh dinamika seiring terjadinya kekecauan keamanan,--bahkan segala macam infiltrasi, terutama dari pihak yang tidak menyukai adanya Republik Indonesia. Namun semua itu akhirnya bisa teratasi, hingga seiring perjalanan waktu kepala daerah Kabupaten Sidoarjo terus silih berganti.
}}
'''Kecamatan Sidoarjo''' ('''Sidoarjo Kota''') adalah sebuah [[kecamatan]] yang juga merupakan [[ibu kota]] dari [[Kabupaten Sidoarjo]], yang berada di [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini terdiri dari 10 desa dan 14 kelurahan dengan jumlah penduduk tahun [[2021]] berjumlah 201.120 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk 3.215 jiwa/km².<ref name="Sidoarjo2"/>


== Demografi ==
== Demografi ==
Penduduk Sidoarjo berjumlah 225.044 jiwa (2017) dan mayoritas merupakan etnis [[Suku Jawa|Jawa]].
=== Agama ===
=== Agama ===
Masyarakat kecamatan Sidoarjo hidup dalam perdamaian meskipun masyarakatnya memiliki beragam keyakinan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Sidoarjo tahun 2016 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Sidoarjo memeluk agama [[Islam]] yakni 89.36% dari 225.044 jiwa penduduk. Kemudian penganut agama [[Kristen Protestan]] berjumlah 6.67%, [[Katolik]] 2.83%, [[Budha]] 0.79%, [[Hindu]] 0.34% dan [[Konghucu]] 0.01%.<ref name="Sidoarjo"/>
Tahun 2021, jumlah penduduk Kecamatan Sidoarjo sebanyak 201.120 jiwa, dengan kepadatan 3.215 jiwa/km².<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=28 Agustus 2021|format=Visual}}</ref> Masyarakat kecamatan Sidoarjo hidup dalam perdamaian meskipun masyarakatnya memiliki beragam keyakinan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Sidoarjo menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Sidoarjo memeluk agama [[Islam]] yakni 89,66%, kemudian penganut agama [[Kekristenan]] 9,24% dimana [[Protestan]] 6,54% dan [[Katolik]] 2,70%. Selain itu [[Agama Buddha]] 0,75%, kemudian [[Hindu]] 0,32% dan [[Agama Konghucu]] 0,02%.<ref name="Sidoarjo">{{cite web|url= https://sidoarjokab.bps.go.id/publication/2020/04/27/ae347c4e214566fac7797915/kabupaten-sidoarjo-dalam-angka-2020.html|last=|first=|title=Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2020|publisher=BPS Kabupaten Sidoarjo|accessdate= 8 Juni 2020}}</ref>


== Kode Pos di Kecamatan Sidoarjo ==
== Kode Pos di Kecamatan Sidoarjo ==

{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
| colspan="6" |'''KODE POS KECAMATAN SIDOARJO'''
| colspan="6" |<center>'''Kode Pos di Kecamatan Sidoarjo'''</center>
|-
|-
|'''No.'''
|'''No.'''
|'''DESA/KELURAHAN'''
|'''Desa/Kelurahan'''
|'''KODE POS'''
|'''Kode Pos'''
|'''No.'''
|'''No.'''
|'''DESA/KELURAHAN'''
|'''Desa/Kelurahan'''
|'''KODE POS'''
|'''Kode Pos'''
|-
|-
|1
|1
|Magersari
|MAGERSARI
|61211
|61211
|13
|13
|Cemeng Bakalan
|CEMENG BAKALAN
|61222
|61222
|-
|-
|2
|2
|Sidokumpul
|SIDOKUMPUL
|61212
|61212
|14
|14
|Lebo
|LEBO
|61223
|61223
|-
|-
|3
|3
|Lemah Putro
|LEMAH PUTRO
|61213
|61213
|15
|15
|Suko
|SUKO
|61224
|61224
|-
|-
|4
|4
|Pekauman
|PEKAUMAN
|61213
|61213
|16
|16
|Banjarbendo
|BANJARBENDO
|61225
|61225
|-
|-
|5
|5
|Sidokare
|SIDOKARE
|61214
|61214
|17
|17
|Jati
|JATI
|61226
|61226
|-
|-
|6
|6
|Celep
|CELEP
|61215
|61215
|18
|18
|Cemeng Kalang
|CEMENG KALANG
|61227
|61227
|-
|-
|7
|7
|Sekardangan
|SEKARDANGAN
|61215
|61215
|19
|19
|Sumput
|SUMPUT
|61228
|61228
|-
|-
|8
|8
|Bulu Sidokare
|BULU SIDOKARE
|61216
|61216
|20
|20
|Sarirogo
|SARIROGO
|61229
|61229
|-
|-
|9
|9
|Pucanganom
|PUCANGANOM
|61217
|61217
|21
|21
|Gebang
|GEBANG
|61231
|61231
|-
|-
|10
|10
|Sidoklumpuk
|SIDOKLUMPUK
|61218
|61218
|22
|22
|Rangkah Kidul
|RANGKAH KIDUL
|61232
|61232
|-
|-
|11
|11
|Pucang
|PUCANG
|61219
|61219
|23
|23
|Bluru Kidul
|BLURU KIDUL
|61233
|61233
|-
|-
|12
|12
|Urangagung
|URANGAGUNG
|61221
|61221
|24
|24
|Kemiri
|KEMIRI
|61234
|61234
|}
|}
Baris 118: Baris 120:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [https://kabarsidoarjo.com/ Situs berita Kota Sidoarjo]
* [https://kabarsidoarjo.com/ Situs berita Kota Sidoarjo]
* [https://kota.sidoarjokab.go.id/ Situs Kecamatan Sidoarjo]
* [https://sippn.menpan.go.id/pelayanan-publik/wilayah/pemerintah-provinsi-jawa-timur/pemerintah-kab-sidoarjo/kecamatan-sidoarjo Situs SIPPN Kecamatan Sidoarjo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220914064554/https://sippn.menpan.go.id/pelayanan-publik/wilayah/pemerintah-provinsi-jawa-timur/pemerintah-kab-sidoarjo/kecamatan-sidoarjo |date=2022-09-14 }}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 123: Baris 127:


{{Sidoarjo, Sidoarjo}}
{{Sidoarjo, Sidoarjo}}
{{Ibu kota Kabupaten di Jawa Timur}}
{{Kabupaten Sidoarjo}}
{{Kabupaten Sidoarjo}}
{{Authority control}}
{{kecamatan-stub}}


[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Jawa Timur]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Jawa Timur]]


{{kecamatan-stub}}


[[en:Sidoarjo, Sidoarjo]]
[[en:Sidoarjo, Sidoarjo]]

Revisi terkini sejak 29 April 2024 15.53

Kecamatan Sidoarjo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenSidoarjo
Pemerintahan
 • CamatGundari, S.Sos, M.Si.
Populasi
 • Total201.120 jiwa
 • Kepadatan3.215/km2 (8,330/sq mi)
Kode pos
61211 - 61234
Kode Kemendagri35.15.08
Kode BPS3515110
Desa/kelurahan10 desa
14 kelurahan

Kecamatan Sidoarjo (Sidoarjo Kota) adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Sidoarjo, yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terdiri dari 10 desa dan 14 kelurahan dengan jumlah penduduk tahun 2021 berjumlah 201.120 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk 3.215 jiwa/km².[1]

Demografi[sunting | sunting sumber]

Agama[sunting | sunting sumber]

Tahun 2021, jumlah penduduk Kecamatan Sidoarjo sebanyak 201.120 jiwa, dengan kepadatan 3.215 jiwa/km².[2] Masyarakat kecamatan Sidoarjo hidup dalam perdamaian meskipun masyarakatnya memiliki beragam keyakinan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Sidoarjo menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Sidoarjo memeluk agama Islam yakni 89,66%, kemudian penganut agama Kekristenan 9,24% dimana Protestan 6,54% dan Katolik 2,70%. Selain itu Agama Buddha 0,75%, kemudian Hindu 0,32% dan Agama Konghucu 0,02%.[3]

Kode Pos di Kecamatan Sidoarjo[sunting | sunting sumber]

Kode Pos di Kecamatan Sidoarjo
No. Desa/Kelurahan Kode Pos No. Desa/Kelurahan Kode Pos
1 Magersari 61211 13 Cemeng Bakalan 61222
2 Sidokumpul 61212 14 Lebo 61223
3 Lemah Putro 61213 15 Suko 61224
4 Pekauman 61213 16 Banjarbendo 61225
5 Sidokare 61214 17 Jati 61226
6 Celep 61215 18 Cemeng Kalang 61227
7 Sekardangan 61215 19 Sumput 61228
8 Bulu Sidokare 61216 20 Sarirogo 61229
9 Pucanganom 61217 21 Gebang 61231
10 Sidoklumpuk 61218 22 Rangkah Kidul 61232
11 Pucang 61219 23 Bluru Kidul 61233
12 Urangagung 61221 24 Kemiri 61234

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2021". BPS Kabupaten Sidoarjo. hlm. 48. Diakses tanggal 30 Maret 2021. 
  2. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 28 Agustus 2021. 
  3. ^ "Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2020". BPS Kabupaten Sidoarjo. Diakses tanggal 8 Juni 2020.