Siluk merah: Perbedaan antara revisi
k Bot: en:Asian arowana adalah artikel bagus |
+ image |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh [[IUCN]] tahun [[2004]] [http://www.iucnredlist.org/]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan [[akuarium]], terutama oleh masyarakat [[Asia]]. Pengikut [[Feng Shui]] dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini. |
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh [[IUCN]] tahun [[2004]] [http://www.iucnredlist.org/]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan [[akuarium]], terutama oleh masyarakat [[Asia]]. Pengikut [[Feng Shui]] dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini. |
||
[[File:Scleropages formosus Prague 2012 1.jpg|thumb|left|350px|In Prague sea aquarium]] |
|||
{{binatang-stub}} |
{{binatang-stub}} |
Revisi per 7 Mei 2012 20.49
Arwana Asia | |
---|---|
Super red arowana | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | S. formosus
Additional species disputed (see text) |
Nama binomial | |
Scleropages formosus |
Arwana Asia (Scleropages formosus), atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
- Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia
- Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
- Emas, ditemukan di Malaysia
- Merah, ditemukan di Indonesia [1]
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh IUCN tahun 2004 [2]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.